Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
EXT. PARKIRAN KANTOR SINTA - SORE
Roby keluar dari mobil dan di ikuti si anak yang juga ikut keluar.
ROBY
Diem di sini! Gue gak lama!
Roby pergi meninggalkannya.
INT. RUANGAN SINTA - BERLANJUT
Sinta duduk di kantornya sambil memakai headset. Kita bisa mendengar apa yang sedang dia dengar. Akhirnya rekaman selesai.
SINTA
Ini serius apa yang dia bilang?
ROBY
Ya.
SINTA
Buset.
Sinta melepaskan headsetnya.
ROBY
Apa itu sesuai apa yang kamu mau?
SINTA
Ya. Makasih, Rob.
ROBY
Ya.
Mereka diam.
SINTA
Gimana kamu sama anak itu?
ROBY
Belom ada yang jatoh korban.
(diam)
Aku gak pernah tinggal sama anak kecil sebelumnya.
SINTA
Bisa aja kalo kamu gak ninggalin kita.
Roby menarik nafasnya. Dia merasa menyesal.
ROBY
Namanya Heri kan?
SINTA
Ya.
ROBY
Itu nama ayah ku?
SINTA
Ya.
Roby berpikir.
ROBY
Kamu tau kan, ayah ku itu pecinta film.
SINTA
Iyalah.
ROBY
Kamu tau gak. Pas tiga hari setelah ayah aku meninggal, ibu aku senyum sendiri di sofa sambil nonton.
ROBY (CONT'D)
Dan apa yang dia tonton itu "The Wizard of Oz" film kesukaan ayah. Versi tahun tiga-sembilan. Aku tanya dia kenapa senyum sendiri?
ROBY (CONT'D)
Terus dia jawab "mamah kayak nostalgia liat film ini" dan ternyata. Pas ayah dan ibu aku lagi sex. dan ketika Ayah klimaks dia teriak "surrender Dororthy!" berulang kali sampe dia "keluar".
Sinta tertawa mendengar Roby. Dan akhirnya mereka berdua tertawa.
SINTA
(masih tertawa)
Surrender Dorothy!
Dia masih terus tertawa.
ROBY
Tau gak abis itu ayah ku ngapain?
SINTA
Apa?
ROBY
Dia tidur gitu aja kayak gak ada apa-apa. Kalo di pikir-pikir kayaknya aku pernah denger dia teriak gitu deh.
SINTA
"Surrender Dorothy" kamu selalu tau buat orang ketawa.
ROBY
Itu satu dari sekian alesannya kamu nikahin aku kan?
SINTA
Aku tau.
Mereka akhirnya berhenti tertawa.
ROBY
Apa Heri suka film?
SINTA
Suka. Tapi dia cuman suka nonton animasi. Yang kamu tonton kan cuma film Jackie Chan.
ROBY
Yah... Tapi aku masih punya kaset The Wizard of Oz kalo kamu mau.
SINTA
Ya.
Mereka berdua kembali diam.
ROBY
Kira-kira kalo aku kasih tau kalo dia anak aku. Dia bakal percaya gak?
SINTA
Gak tau. Kalo aku dia aku mungkin akan benci kamu selamanya.
Roby menarik napasnya. Dia merasa menyesal.
ROBY
Apa kamu mau maafin aku, Sin?
SINTA
Aku maafin kamu. Aku cuma gak bisa lupaiin apa yang kamu lakukan.
Roby diam dan melihat ke arah lain.
ROBY
Aku ngerasa kayak bajingan sekarang.
Mereka berdua diam.
Di keheningan itu tiba-tiba terdengar.
PRANAANK!!!!
Bunyi kaca pecah terdengar dari parkiran. Sinta dan Roby kaget mendengarnya.
SINTA
Apa itu?
ROBY
Itu dari parkiran!
Roby langsung berdiri dari kursinya dan lari keluar.
INT./EXT. LOBY KANTOR HUKUM SINTA/ PARKIRAN KANTOR SINTA - BERLANJUT
Roby berlari dari loby kantor hingga keluar parkiran. Dan di parkiran si anak di keroyok oleh beberapa berandalan yang mencoba menjahili mobil Roby.
ROBY
NGAPAIN LU!!!
Para berandal tersebut langsung lari dari Roby. Dan si anak terkapar kesakitan.
Roby langsung menghampiri si anak yang berdarah dan memegangnya dengan panik.
ROBY
Diapain aja kamu sama mereka!? Bilang kamu sakit dimana!?
ROBY (CONT'D)
Kamu sakit dimana? Kamu sakit di punggung.
Si anak menggeleng.
ROBY (CONT'D)
Kamu sakit di tulang rusuk?
Roby memegang tulang rusuknya dan si anak kesakitan.
ROBY (CONT'D)
Kamu sakit di rusuk?
Dia menangguk.
Tak lama Sinta mendatangi mereka berdua.
SINTA
(terkejut)
Kenapa dia!?
ROBY
(pada Sinta)
Dia di keroyok.
ROBY (CONT'D)
Kenapa mereka keroyok kamu? Kamu jailin mereka?
Dia menggeleng.
ROBY
Kamu ludahin mereka?
Dia tetap menggeleng.
ROBY
Kamu lindungin mobilnya?
Si anak akhirnya mengangguk.
Roby pun diam dan kaget. Dia menyerahkan si anak pada Sinta. Dan berjalan menuju mobilnya.
Dan akhirnya dia melihat mobilnya yang sudah rusak. Spion, kaca, dan beberapa bagian mobil di rusak dengan parah.
Roby pun akhirnya menengok Sinta dan anak itu lagi.
FADE TO BLACK
INT. RUANGAN DOKTER - MALAM
Kita melihat Dokter sedang menyembuhkan luka kaki si anak. Dan seiring kamera menjauh kita melihat secara full si anak yang sudah di perban.
DOKTER
(pada si anak)
Sekarang udah mendingan
Dokter yang memberishkan lukanya. Kemudian duduk di kursinya di depan Roby dan Sinta.
DOKTER
Beberapa tulang rusuknya patah kakinya juga. Tapi gak terlalu parah sekarang.
ROBY
Jadi apa dia bisa jalan lagi?
DOKTER
Kita belom tes itu. Tapi ati-ati kalo mau coba.
Roby pun berdiri dari kursinya dan berjalan ke si anak. Roby dan anak itu saling menatap.
ROBY
Kamu bisa berdiri?
Anak itu diam sebentar dan akhirnya dia mengangguk.
ROBY
Oke.
Roby memegang tangan si anak. Sinta dan Dokter hanya memerhatikan mereka.
Perlahan si anak yang duduk di kasur, mulai turun dan berusaha berdiri dengan bantuan Roby.
Sinta hanya memerhatikan mereka berdua.
Akhirnya si anak bisa berdiri dan perlahan tangan Roby melepaskan si anak. Kita melihat dari kakinya yang di perban dia bisa berjalan satu langkah
Dokter dan Sinta hanya memperhatikan anak itu berjalan tanpa bantuan. Dan Roby yang ada di depan si menunduk dengan postur siaga jika anak itu jatuh.
ROBY
Coba kamu jalan. Gak usah takut saya gak akan biarin kamu jatoh.
Si anak hanya diam mendengar kata-kata Roby dan akhirnya dia mencoba berjalan. Roby pun masih bersiaga jika dia terjatuh.
Si anak berjalan satu langkah, dan dia kembali mencoba berjalan satu langkah lagi akhirnya dia jatuh. Namun, Roby dengan sigap langsung menangkapnya.
ROBY
Oke, udah cukup hari ini.
CUT TO:
INT. BENGKEL MOBIL - MALAM
Kita melihat mobil Roby ada di bengkel, dan tak lama seorang montir dan di ikuti Roby melihat keadaan mobil yang rusak.
MONTIR
Parah juga. Kok bisa gini, Rob?
ROBY
Ada berandalan yang gak seneng sama polisi.
MONTIR
Tapi gak ada korban kan?
ROBY
Sayangnya ada.
MONTIR
Siapa?
ROBY
(menunjuk si anak)
Dia.
Kita melihat Sinta dan si anak duduk. Dan Sinta sedang merawat lukanya.
MONTIR
Ya allah!
ROBY
Ya.
(pada mobilnya)
Jadi gimana?
MONTIR
Oh... Bukan rusak kecil. Tapi bisa di usahain tiga hari lagi.
ROBY
Oke. Ntar gue kirim suratnya ya.
MONTIR
Oke.
Roby berjalan menuju Sinta.
SINTA
Gimana?
ROBY
Tiga hari lagi baru bener.
SINTA
Kamu mau pinjem mobil aku?
ROBY
Gak, itu mobil kamu. Kayaknya aku harus pake taksi selama tiga hari.
SINTA
Aku pesen taksi.
Sinta membuka Hpnya.
CUT TO:
INT. APARTEMEN ROBY - MALAM
Roby membuka pintu apartemennya sambil menggendong si anak. Dia menutup pintu dan langsung ke ruang tengah dan menidurkannya di sofa.
ROBY
Lurusin kakinya.
Anak itu meluruskan kakinya di sofa perlahan dengan bantuan Roby.
ROBY
Sebentar ya.
Roby pergi ke dapur.
Si anak hanya memperhatikan Roby yang sedang di dapur. Dan tak lama kemudian Roby kembali membawa banyak makanan dari kulkas. Dan menaruhnya di meja tepat di depan si bocah.
ROBY
Ini makanan yang ada di sini. Tapi kalo makannya banyak ngeyangin kok.
Roby duduk dan menunggu si anak mengambil makanan.
Anak itu akhirnya mengambil makanan yang ada di meja.
Tiba-tiba Roby teringat sesuatu.
ROBY
Oh, satu lagi.
Roby berdiri dan berjalan menuju kamarnya.
Si anak yang sedang makan mendengar suara dari kamar Roby. Dia pun memerhatikan kamar Roby yang sedang mencari sesuatu.
Akhirnya Roby kembali ke si anak sambil membawa lonceng kecil pada si anak.
ROBY
(memberikan lonceng)
Ambil.
Anak itu mengambil lonceng dari Roby.
ROBY (CONT'D)
Itu lonceng kamu pake kalo kamu butuh apa-apa misalnya. Ke kamar mandi atau apa lah.
ROBY (CONT'D)
Kamu cukup pake lonceng itu.
Roby memerhatikan jam tangannya.
ROBY (CONT'D)
Udah malem sekarang. Jangan tidur kemaleman. Gak bagus.
Roby meninggalkan si anak dan menuju kamarnya.
Anak itu fokus kembali pada makanannya.
Tiba-tiba pintu kamar terbuka.
ROBY
Makasih ya.
Roby menutup kembali pintu kamarnya.
Si anak hanya melihat pintu Roby dengan senyum kecil. Dan akhirnya dia kembali fokus pada makanannya.