Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Bunga Matahari
Suka
Favorit
Bagikan
18. 18. Usaha Yang Tidak Sia-sia

INT. KAMAR KASA, 6 BULAN KEMUDIAN — SIANG

Kasa menatap pantulan dirinya di depan cermin meneliti penampilannya supaya terlihat rapi, karena penampilannya yang memakai blouse putih lengan panjang juga rok mini berbahan jeans.

Kasa memoleskan sedikit lip balm di bibir tipisnya, merapikan jepit rambutnya yang sedikit miring, kemudian tersenyum.

Karena penampilannya sudah dianggap rapi. Kasa mengambil sling bag di atas kasurnya lantas melangkah pergi meninggalkan kamarnya.


CUT TO:


INT. RUANG TAMU RUMAH SINTIA — SIANG

Di ruang tamu rumah Sintia hanya ada Rintan yang sedang menunggu Kasa, Rintan sudah menunggu Kasa yang sedang siap-siap kurang lebih sekitar 5 menit. Dan di hari Minggu ini Sintia sedang berada di toko roti sementara Linta sudah pergi untuk bermain bersama teman-temannya.

Beberapa saat kemudian, Kasa datang menghampiri Rintan yang seketika mengerutkan kening menatap penampilan Kasa.


RINTAN

Tumben banget penampilan lo rapi kayak gini? Biasanya juga pake kaos sama celana belel.


Di akhir kata Rintan tertawa meledek sementara Kasa berdecak sebal.


KASA

(cemberut)

Emangnya nggak boleh kalau gue tampil rapi kayak gini?


RINTAN

Ya boleh aja sih, lo kalau mau pake kebaya merah juga boleh. (tersenyum geli)


KASA

(menatap datar karena kesal)

Apa sih! Nggak jelas banget lo!


Karena tidak ingin membuat Kasa bertambah kesal, Rintan merangkul Kasa sambil tersenyum manis.


RINTAN

Yaudah, yuk. Kita berangkat. Sebentar lagi pertandingannya dimulai loh.


Rintan menarik Kasa untuk keluar dari ruang tamu di rumah Sintia.


CUT TO:


INT. GELANGGAN OLAHRAGA, LAPANGAN VOLI, HARI PERTANDINGAN — SIANG

Kita melihat hampir semua bangku penonton terisi, di bangku sebelah kanan diisi oleh pendukung tim voli Ale sementara di bangku sebelah kiri diisi oleh pendukung tim voli lawan.

Kasa, Rintan, dan Wisnu duduk di bangku dan saling bersebelahan dengan Rintan yang berada di tengah.

Semua mata penonton juga wasit terfokus pada pertandingan, saling menyoraki tim andalan masing-masing untuk memberi semangat.

Kamera menyoroti pertandingan voli yang terlihat seru dan menegangkan.

Tim lawan berhasil mendapat satu point, mendapatkan dua reaksi berbeda. Kecewa dari pendukung tim Ale dan senang dari pendukung tim lawan.

FADE IN papan skor yang menampilkan angka 11 untuk tim lawan dan 10 untuk tim Ale.

Pertandingan semakin menegangkan begitu, point antara dua tim saling susul-menyusul. Dan sampailah pada akhir pertandingan saat bola voli yang dilempar oleh Ale tidak berhasil ditangkis oleh tim lawan.

FADE IN papan skor yang berubah, angka 24 untuk tim lawan dan angka 25 untuk tim Ale.

Barisan penonton yang mendukung tim Ale memekik kegirangan begitu juga dengan Wisnu dan Rintan, bahkan keduanya sampai bertos berkali-kali dan berloncat kecil saking senangnya.

Sementara Kasa tidak bereaksi secara berlebihan, perempuan itu tentu tersenyum senang sambil bertepuk tangan dengan pandangan yang terfokus pada Ale.

FADE IN tim voli Ale yang saling berpelukan karena menang. 

FADE IN Kasa yang terlihat bangga pada Ale.

Kasa yang masih menatap Ale itu mendapat tatapan respons dari Ale. Keduanya saling bertatapan dari jarak yang tidak terlalu jauh, Ale di pinggir lapangan sementara Kasa di bangku penonton.

Kasa semakin melebarkan senyumnya memberikan kedua acungan jempolnya kepada Ale, dan Ale merepons dengan seulas senyum yang terkesan malu-malu.


CUT TO:


INT. KORIDOR GELANGGAN OLAHRAGA — SORE

Di koridor yang terlihat sepi, Ale yang baru selesai mengganti pakaian berjalan dengan santai. Kemudian dari arah belakang terdapat Kasa yang baru tiba dan segera berlari kecil menghampiri Ale.


KASA

ALE!


Mendengar namanya disebut, refleks Ale membalikkan badannya kemudian pemuda itu tersenyum saat Kasa yang tersenyum manis padanya sudah berada di hadapannya.


KASA

Selamat, ya. Le. Tim voli lo berhasil menang buat kesekian kalinya.


ALE

Thanks, Sa.


KASA

Oh iya, nanti sore lo bisa ikut nggak? Rencananya gue, Rintan, sama, Wisnu mau makan-makan.


Kasa menatap penuh harap, berbanding terbalik dengan Ale yang justru merasa tidak enak hati.


ALE

Duh, sorry banget nih. Gue nggak bisa ikut soalnya abis ini tim gue mau ngadain party kecil-kecilan buat ngerayain kemenangan. 


KASA

(manggut-manggut meski di dalam hati agak kecewa)

Oh, gitu ya? Sayang banget kalau lo nggak ikut. Apa rencana makan-makannya batalin aja kali, ya?


ALE

(buru-buru menggeleng)

Jangan, Sa. Gimana kalau kalian ikut gabung aja?


KASA

Hng. Gimana, ya? Gue tanya Rintan sama Wisnu dulu kali, ya?


ALE

Iya, lo tanya dulu aja sama mereka.


Kasa mengeluarkan handphone-nya yang tersimpan di sling bag, belum sempat Kasa mengirim pesan untuk Rintan, kening perempuan itu mengerut karena mendapati notifikasi dari akun Gmail.

Karena penasaran Kasa segera membuka pesan masuk di akun Gmail-nya. Beberapa detik membaca raut wajahnya terlihat terkejut seakan Kasa tidak percaya dengan apa yang barusan dibaca, bahkan Kasa sampai menutup mulutnya yang menganga dengan salah satu tangannya.

Ale mengerutkan kening agak terheran-heran saat melihat ekspresi wajah Kasa yang terkejut itu. 


ALE

Kenapa, Sa?


KASA

Gue diterima, Le!


ALE

Hah?


Lantas Kasa menoleh menatap Ale dengan sorot mata yang berbinar-binar.


KASA

Naskah novel gue diterima, Le!


ALE

(terkejut)

Yang bener lo?


Kasa mengangguk singkat kemudian menunjukkan pesan masuk yang dikirim oleh akun Gmail penerbit.

CLOSE UP tulisan "Selamat! Novel Anda yang berjudul Mia, Calendula, and Some of their Secrets berhasil menarik perhatian kami, maka kami bersedia untuk menerbitkan novel yang Anda ajukan. Untuk proses lebih lanjut, tolong segera balas email ini agar cepat kami proses. Terima kasih".

Ale dan Kasa saling menatap kemudian tanpa sadar mereka saling berpelukan meluapkan kegembiraan, berteriak kegirangan, melompat dan berputar.

Menyadari pelukan yang terjadi tanpa sengaja, Ale dan Kasa buru-buru melepas pelukan tersebut dan terjadilah suasana canggung yang menerpa mereka.

Untuk sementara mereka tidak berani saling menatap supaya kecanggungan yang mereka rasakan cepat menghilang dan beberapa menit kemudian Ale berdeham pelan, menetralkan perasaannya.


ALE

Selamat ya, Sa. Akhirnya perjuangan lo nggak sia-sia.


KASA

Hm. Makasih ya, Le. Novel gue diterima juga itu berkat lo. Kalau lo nggak dateng buat gangguin gue, mungkin selamanya gue bakalan terjebak dan nggak akan balik lagi buat nulis. (tersenyum geli)

(beat)

Sebenernya, Le. Waktu kirim naskah gue udah nggak terlalu berharap banyak karena gue tahu rasanya sakit hati karena kecewa itu nggak enak banget. (tersenyum tipis) karena tujuan gue yang sekarang adalah menyelesaikan cerita, dan itu udah termasuk pencapaian terbaik, kan?


Di dalam hatinya, Ale benar-benar bangga pada Kasa.


ALE

Gue seneng, Sa. Lo udah bangkit dan mau berjuang lagi. Usaha lo kali ini bener-bener membuahkan hasil. (mengacungkan jempol)


KASA

(terkekeh pelan)

Kayaknya gue harus bales jasa lo deh.


ALE

Lo mau traktir gue?


KASA

Iya, lo mau apa? Biar gue yang bayar.


Kasa dan Ale berjalan beriringan di koridor, keduanya terlihat membicarakan sesuatu [INAUDIBLE] Kasa tertawa begitu juga dengan Ale.

Kamera menyoroti Ale dan Kasa yang perlahan semakin menjauh dan hilang saat melewati tembok, kamera ZOOM OUT sampai keluar dari koridor.


FADE OUT


INT. AULA GEDUNG SERBAGUNA — SORE

FAST FORWARD TAHUN 2024

Kamera menyoroti aula gedung serbaguna dari depan, perlahan kamera memasuki gedung aula yang terlihat ramai, terdapat beberapa stand banner, dan satu banner besar yang menempel di tembok, beberapa kursi putar di depan yang sudah diisi oleh pengisi acara, juga bangku-bangku yang berjejer sudah diisi oleh orang-orang yang mengikuti meet and greet untuk bertemu langsung dengan penulis favorit mereka yang sedang naik daun.

Di depan orang-orang itu terdapat Kasa yang berdiri sambil menjelaskan mengenai novel barunya yang sudah terbit [INAUDIBLE] dan salah satu penonton mengangkat tangan untuk mengajukan pertanyaan.

Di barisan penonton paling belakang Ale memperhatikan semuanya, Ale yang berdiri sambil menatap Kasa itu tersenyum bangga karena kini Kasa sudah berhasil mewujudkan cita-citanya.

Kasa tersenyum saat pandangannya tertuju pada Ale yang tersenyum padanya.


ALE (V.O)

Lo hebat banget, Sa. Gue bangga sama lo.


KASA (V.O)

Makasih banyak ya, Le. Karena mau bantu gue sejauh ini.


FADE OUT

CREDIT ROLLING IN 

- SELESAI - 

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar