Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
EXT. KORIDOR SMA KASTURI — PAGI
Kasa sudah sampai di sekolahnya dan untuk mencapai kelasnya yang ada di lantai dua. Kasa harus melewati koridor sekolah, Kasa berjalan dengan santai di sepanjang koridor sampai suara Rintan yang menyapa telinganya membuat Kasa menghentikan langkah kakinya.
RINTAN
Kasa menoleh, mendapati Rintan yang melambaikan tangan dan berjalan sedikit berlari untuk menghampirinya.
RINTAN
KASA
RINTAN
KASA
RINTAN
Tanpa banyak berpikir kepala Kasa mengangguk singkat yang berarti Kasa menyetujui ajakan Rintan untuk pergi ke kantin bersama.
CUT TO:
INT. KANTIN SMA KASTURI — PAGI
Suasana di kantin tidak begitu ramai, hanya ada beberapa orang saja yang ada di sana. Kasa menatap sekelilingnya dan pandangannya langsung tertuju pada Ale dan Wisnu yang duduk di meja tengah.
FADE IN Wisnu yang berbicara pada Ale sementara Ale mendengarkan sambil menopang dagu juga memejamkan mata.
RINTAN
Mendengar namanya dipanggil Wisnu menoleh kemudian tersenyum lebar pada Rintan. Wisnu berdiri berjalan menghampiri Rintan.
WISNU
RINTAN
Rintan tersenyum malu sementara Wisnu tersenyum geli.
Kasa tidak sepenuhnya terfokus kepada mereka, Kasa menatap Ale yang masih menopang dagu bahkan kepalanya hampir terjatuh menyentuh meja lalu yang Kasa simpulkan Ale mengantuk.
Kasa menghampiri Ale, ketika dirinya berada di dekat Ale, pemuda itu tidak menyadarinya.
KASA
(mengetuk meja)
ALE
(mendongak seraya mengusap mata)
KASA
(mendudukkan diri di hadapan Ale)
Ale cengengesan, sejenak Kasa berpikir tentang penyebab Ale mengantuk, pasti Ale bergadang karena sesuatu.
KASA
Untuk kedua kalinya Ale cengengesan, Kasa mengiris pelan.
KASA
ALE
(tersenyum geli)
KASA
(menghela napas)
ALE
KASA
ALE
Kasa tertawa mendengar jawaban Ale.
KASA
ALE
Kasa manggut-manggut.
ALE
KASA
Kemudian Ale merespons dengan seulas senyum juga ancungan kedua jempol untuk Kasa.
CUT TO:
INT. KAMAR KASA — MALAM
FADE IN kamar Kasa yang terlihat rapi.
Kita melihat Kasa duduk di bangku meja belajar dengan pandangan yang tertuju pada layar laptopnya. Di depan layar laptop Kasa begitu serius mengecek sekaligus mengedit file naskahnya agar semakin rapi sebelum dikirim ke pihak penerbit.
Pintu kamar Kasa terbuka memperlihatkan Linta yang datang, Linta melangkah menghampiri Kasa.
LINTA
Kasa menoleh sebentar kemudian kembali fokus pada laptopnya.
KASA
LINTA
KASA
(manggut-manggut)
LINTA
(berdecak sebal)
KASA
(beat)
Linta berkacak pinggang menatap Kasa sebal, karena Linta itu tidak suka menunggu dan tipikal manusia yang memiliki kesabaran setipis tisu.
Linta mengambil laptop Kasa hingga membuat pemiliknya terkejut. Kasa dengan refleks menghalang Linta agar laptopnya tidak dibawa pergi.
KASA
LINTA
KASA
LINTA
Keduanya yang sama-sama tidak mau mengalah saling tarik-menarik laptop, sampai akhirnya laptop yang mereka perebutkan terjatuh dan membuat keduanya terkejut terutama Kasa.
CLOSE UP wajah Kasa menatap laptopnya yang terjatuh dengan nanar.
LINTA
Linta pergi dari kamar Kasa.
Kasa berjongkok memangku laptopnya berharap benda itu masih bisa menyala. Namun, sayangnya berkali-kali Kasa mencoba layar laptopnya yang retak itu tidak bereaksi sama sekali.
Kasa menghela napas seraya menunduk, rasanya dia ingin menangis. Tapi Kasa harus menahannya karena menangis hanya membuang-buang waktunya saja.
Karena Kasa mengingat jika flashdisk yang dia berikan pada Ale belum dikembalikan, Kasa segera berdiri untuk mengambil handphone-nya yang ada di atas meja belajar. Kasa mencari kontak Ale di handphone-nya untuk dihubungi.
ALE (S.O)
KASA
ALE (S.O)
KASA
ALE (S.O)
KASA
ALE (S.O)
KASA
Kasa mengakhiri sambungan telepon, mengambil jaket di dalam lemari, kemudian buru-buru pergi meninggalkan kamarnya.
CUT TO:
EXT. ATAP GEDUNG — MALAM
Karena Kasa yang meminta untuk bertemu. Kasa yang pertama kali sampai di atap gedung. Kasa menunggu kedatangan Ale dengan cemas, berharap Ale tidak menghilangkan flashdisk-nya.
3 menit kemudian....
Ale yang ditunggu telah tiba. Ale merogoh saku hoodie-nya mengembalikan flashdisk berwarna putih kepada pemiliknya.
Kasa menerima flashdisk itu sambil menghela napas karena lega.
KASA
ALE
(mengerutkan kening)
KASA
(mengangguk lemah)
(beat)
ALE
(manggut-manggut)
KASA
ALE
KASA
ALE
KASA
ALE
Ale membalikkan badan hendak melangkah pergi, baru tiga kali melangkah Kasa menahannya.
KASA
(memegang lengan Ale)
ALE
(menoleh natap Kasa)
KASA
Ale terkekeh pelan saat melihat Kasa yang ketakutan.
ALE
KASA
ALE
(mengangguk singkat dan tersenyum tipis)
Kasa cengengesan, lantas keduanya pergi meninggalkan atap gedung.
CUT TO:
EXT. TERAS RUMAH ALE — MALAM
Ale dan Kasa sudah tiba di rumah Ale, bahkan keduanya baru saja memasuki area bernama teras. Ale membuka pintu rumahnya yang tidak dikunci. Ale hendak memasuki rumahnya, namun keningnya mengerut saat menyadari Kasa yang diam di tempat.
ALE
KASA
ALE
(sedikit menaikkan sebelah alisnya)
KASA
ALE
(tertawa kecil)
KASA
Kasa yang ada di teras rumah Ale mendudukkan diri di bangku teras seraya menunggu Ale mengambil laptop. Tidak terlalu lama menunggu Ale telah kembali membawa sebuah tas yang tentunya berisi laptop beserta perlengkapannya.
ALE
(memberikan tas laptop)
Kasa segera bangkit dari duduknya kemudian menerima tas tersebut.
KASA
(beat)
Ale merespons dengan seulas senyum tipis. Keduanya tidak bersuara selama beberapa detik.
ALE
KASA
ALE
Kasa menatap rumah Ale dengan mengerutkan kening merasa bingung.
KASA
Ale menipiskan bibir, menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
ALE
KASA
ALE
KASA
ALE
(tertawa singkat)
KASA
ALE
KASA
Ale dan Kasa pergi dari rumah Ale.
CUT TO:
INT. KAMAR KASA — MALAM
Kasa duduk di atas ranjangnya, Kasa mengeluarkan laptop Ale dari dalam tas, membuka laptop dan menyalakannya.
CLOSE UP layar laptop Ale masih dalam proses booting.
Layar laptop telah berubah pada tampilan menu utama, didiamkan selama beberapa detik, Kasa mencolokkan flashdisk-nya di slot laptop kemudian membuka dokumen yang berisi file naskahnya.
Dimulai dari bab pertama, kasa mengecek naskahnya untuk menghilangkan typo. Selesai membereskan typo. Kasa menulis alamat Gmail penerbit di kolom Gmail untuk mengajukan file naskah novelnya.
Setelah menulis pembukaan dan melampirkan file naskah novelnya. Kasa memberi sedikit jarak antara tombol enter dengan jari telunjuknya.
Kasa mengembuskan napas untuk menenangkan diri. Setelah yakin, Kasa segera menekan tombol enter yang berarti file naskahnya sudah berhasil dikirim.
KASA
(menghela napas lega)
Kasa tersenyum merasa bangga pada dirinya sendiri, karena berhasil menyelesaikan cerita karangannya yang sempat diabaikan.
FADE OUT