Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
INT. KELAS KASA — SIANG
Bel istirahat sudah berbunyi, satu persatu murid meninggalkan kelas mereka dengan tujuan yang sama yaitu kantin sekolah. Lalu di depan kelas Kasa ada Ale juga Wisnu yang berdiri di sana dan ketika Kasa dan Rintan sudah keluar dari ruang kelas.
Ale mencengah mereka atau lebih tepatnya mencegah Kasa untuk tidak pergi dengan cara berdiri di hadapannya.
ALE
Kasa berdecak sebal dan menatap dingin pada Ale yang menghalangi langkah kakinya.
KASA
Untuk detik ini Ale bergeming, Ale menulikan telinganya kemudian meraih pergelangan tangan Kasa untuk dibawa pergi bersamanya. Sempat ada pemberontakan dari kasa, tapi karena tenaga Ale jauh lebih kuat Kasa memilih untuk pasrah.
Sementara itu dua anak manusia yang ditinggalkan dengan kompak merepons dengan menggeleng-gelengkan kepala sembari memperhatikan Kasa juga Ale yang semakin menjauh dari pandangan keduanya. Dan beberapa saat kemudian Rintan menghela napas seraya menolehkan kepala menatap Wisnu.
RINTAN
WISNU
(mengangkat bahu yang artinya 'tidak tahu')
RINTAN
WISNU
RINTAN
(tersenyum malu)
WISNU
RINTAN
Dengan langkah kaki yang beriringan juga senyum tipis di wajah masing-masing, Wisnu dan Rintan pergi menuju tempat yang sama.
CUT TO:
EXT. HALAMAN BELAKANG SMA KASTURI — SIANG
Di halaman belakang sekolah, Kasa lepas paksa tangan Ale yang masih memegang pergelangan tangannya. Kasa masih menatap Ale dengan tatapan yang dingin.
KASA
Untuk beberapa saat Ale terdiam, tujuan sebenarnya bukan untuk mengganggu hidup Kasa melainkan untuk menyadarkan dia jika keputusannya berhenti menulis adalah keputusan yang salah.
ALE
KASA
ALE
(beat)
KASA
Usai berkata Kasa melangkah pergi meninggalkan Ale dengan keterdiamannya.
DISSOLVE TO:
FLASHBACK:
INT. KAMAR KASA — MALAM
Kita melihat Kasa yang duduk di bangku meja belajarnya dengan pandangan yang tertuju pada laptop.
FADE IN wajah Kasa yang serius menatap layar laptopnya juga jari-jari Kasa yang mengetik di atas keyboard.
CLOSE UP layar laptop Kasa, di mana Kasa sedang mengetik karangan ceritanya di halaman Microsoft Word.
CLOSE UP jam dinding yang menunjukkan pukul sebelas malam lewat empat puluh menit.
Kasa mengembuskan napas, merentangkan kedua tangannya yang terasa pegal kemudian tersenyum simpul seraya menutup laptop karena sudah menyelesaikan tugas kecilnya.
Kasa baru menyelesaikan naskah novelnya juga sudah mengirimkannya ke pihak penerbit, berharap semoga naskah novel buatannya berhasil memikat pihak penerbit.
CUT TO:
ANOTHER FLASHBACK:
INT. KAMAR KASA — SORE
Kasa sedang mendudukkan dirinya di bangku meja belajar dengan pandangan yang terfokus pada layar laptop.
FADE IN wajah Kasa yang tegang menatap layar laptop.
Karena ketegangan yang masih dirasakan sekadar meredakan ketegangan yang dirasa, Kasa menyalurkannya dengan cara menggigit ujung kuku ibu jarinya. Sementara tangan satunya lagi digunakan untuk menekan tombol refresh berkali-kali.
Sampai hal yang ditunggu oleh Kasa pun muncul, di halaman web yang sudah di memperbarui itu terpampang jelas nama-nama pemenang lomba menulis.
CLOSE UP daftar nama-nama pemenang.
Dari nama pertama sampai nama terakhir yang dibaca dengan teliti bahkan berkali-kali. Dan bahunya seketika menurun saat tahu bahwa namanya tidak ada di daftar pemenang.
CUT TO:
ANOTHER FLASHBACK:
EXT. KORIDOR SMA KASTURI — SIANG
Rintan dan Kasa sedang berjalan di koridor sekolah dengan tujuan menuju perpustakaan untuk meminjam buku pelajaran.
Karena ponsel yang ada digenggaman tangannya bergetar pandangan Kasa langsung tertuju pada benda elektronik itu. Dan seketika langkah kaki Kasa berhenti saat mendapati notifikasi dari akun Gmail-nya dari pihak penerbit.
CLOSE UP pesan Gmail dari pihak penerbit yang mengatakan naskah novel yang Kasa kirimkan telah ditolak.
FADE IN wajah Kasa yang sedih karena mendapat penolakan untuk kesekian kalinya.
Sementara itu Rintan yang memperhatikan gestur tubuh Kasa, menaikkan sebelah alisnya.
RINTAN
KASA
(mengedipkan mata dan menoleh)
RINTAN
KASA
(tersenyum tipis)
(beat)
CUT TO:
ANOTHER FLASHBACK:
INT. KAMAR KASA — SORE
Tanpa mengetuk pintu kamar terlebih dahulu dengan seenaknya Linta memasuki kamar Kasa. Kasa yang terlalu fokus mengetik cerita karangannya di laptop sampai tidak menyadari Linta yang berjalan mendekatinya.
CLOSE UP layar laptop yang memperlihatkan beberapa paragraf halaman kerja di microsoft word.
Linta melipatkan kedua tangan di depan dada memperhatikan kegiatan apa yang sedang Kasa lakukan. Linta menyunggingkan senyum miring saat tahu Kasa sedang menulis sebuah cerita karangannya kemudian Linta tertawa dengan maksud meledek.
LINTA
KASA
(refleks menoleh)
LINTA
(mendesah pelan)
(beat)
Perkataan Linta yang menusuk itu membuat kedua tangan Kasa tidak bergerak alias tidak mengetik seperti sebelumnya meski kepala Kasa sudah dipenuhi oleh berbagai macam kalimat yang tersusun rapi.
LINTA
(tersenyum geli)
Linta melangkah menuju lemari Kasa. Sementara Kasa mengepalkan kedua tangannya kuat-kuat menahan emosinya agar tidak meledak.
LINTA
KASA
Mendapat izin dari Kasa, Linta segera membuka lemari mencari kemeja berwarna biru garis-garis. Berhasil menemukan kemeja membuat Linta tersenyum lebar.
LINTA
Kasa terdiam bermenung mencerna semua perkataan yang terdengar oleh kedua telinganya. Karena urusannya hanya meminjam kemeja milik Kasa, Linta segera pergi dari kamar itu sama sekali tidak memedulikan Kasa yang sakit hati akibat perkataan Linta.
CUT TO:
ANOTHER FLASHBACK:
INT. KAMAR KASA — MALAM
CLOSE UP sedikitnya jumlah viewers di novel karya Kasa yang diunggah di sebuah platform.
Kasa menghela napas lelah wajahnya terlihat sedih karena jumlah viewers yang tidak bertambah padahal Kasa sudah berusaha dalam melakukan promosi juga membuat cerita yang menarik.
Karena kecewa Kasa menutup laptop-nya lalu membenamkan kepalanya di atas meja belajar dan kedua tangan digunakan sebagai bantalan.
ANOTHER FLASHBACK:
INT. BILIK TOILET SMA KASTURI — SORE
Kasa duduk di atas kloset duduk di toilet dengan kedua tangan yang menggenggam ponsel. Untuk sejenak Kasa menenangkan diri dengan cara mengatur pernapasan karena sebentar lagi Kasa akan melihat hasil pengumuman pemenang dari lomba menulis yang dia ikutin untuk kesekian kalinya.
Dirasa perasaannya sudah tenang dan berusaha untuk optimis Kasa segera mengeklik link hasil pengumaman.
CLOSE UP daftar nama-nama pemenang di halaman website.
Untuk kesekian kalinya tidak ada nama Kasa yang tertera di sana dan lagi-lagi hal tersebut membuatnya kecewa.
KASA'S PIECES OF MEMORIES FLESHING IN HER HEAD
Perkataan Linta yang tiba-tiba muncul di kepalanya.
....Hal yang lo lakuin saat ini tuh percuma nggak ada hasilnya, kenapa? Karena dengan lo menjadi penulis itu sama sekali nggak ada gunanya....
....Cita-cita lo itu bener-bener nggak jelas, ya? Pantesan aja orang tua lo juga nggak jelas ada di mana....
....Saran gue, mending lo ubah deh cita-cita lo itu ke hal yang lebih berguna. Jadi dokter, polwan, guru, pengusaha itu jauh lebih bergunakan ketimbang lo jadi penulis....
Kasa yang sudah lelah mendesah pelan seraya memejamkan kedua mata dan memutuskan untuk menyerah dalam mewujudkan cita-citanya.
FLASHBACK ENDS
BACK TO: