Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Bunga Matahari
Suka
Favorit
Bagikan
4. 4. Mencari

INT. KAMAR ALE — MALAM

Ale sedang duduk di kursi meja belajarnya membuka lima halaman buku terakhir yang memperlihatkan gambar bunga matahari di halaman berbeda-beda.

FADE IN wajah Ale yang terlihat serius memperhatikan gambar bunga matahari di halaman terakhir. 

ALE

(mengangguk paham)

Bunga matahari, gue yakin banget kalau pemilik buku ini suka sama bunga matahari.


Dari hasil pengamatannya Ale menyimpulkan jika pemilik buku menyukai bunga matahari. Ale mengembuskan napas, menutup buku kemudian beranjak dari kursi menuju tempat tidurnya untuk istirahat karena hari sudah malam.

FADE OUT


INT. RUANG KELAS ALE — SIANG

ESTABLISH : KEADAAN RUANG KELAS ALE YANG MULAI RAMAI KARENA SATU PERSATU MURID-MURID MEMASUKI KELAS

Ale yang ingin memasuki kelas karena bel petanda istirahat telah berakhir berbunyi menghentikan langkah kakinya di ambang pintu kelas dengan tujuan memperhatikan teman-teman perempuannya di kelas.

Dari yang kita lihat ada yang mengobrol, ada yang menatap keluar jendela kelas, ada yang bermain ponsel, dan ada juga yang berada di kolong meja entah sedang apa.

Ale yang masih memperhatikan sedang berpikir serius, kira-kira dari semua teman-teman perempuannya yang ada di kelas siapa 'Bunga Matahari' yang dicari olehnya. 

Terlalu sibuk berpikir Ale sampai tidak menyadari jika teman satu kelasnya yang bernama MISKA berdiri di belakangnya. 


MISKA

Minggir, Le! Jangan halangin jalan dong.


Ale tersentak seketika kemudian menggeser tubuhnya agar Miska bisa memasuki kelas.


ALE

Eh? Iya, sorry.


Miska segera memasuki kelas hendak menuju ke kursi mejanya. 


ALE

Miska.


Karena namanya dipanggil Miska menghentikan langkah kakinya kemudian menoleh ke belakang menatap Ale.


MISKA

Kenapa?


ALE

Lo suka bunga matahari nggak?


MISKA

Enggak, gue lebih suka kuaci.


ALE

Oh, oke.


Merasa percakapannya sudah selesai Miska melanjutkan langkah kakinya menuju tempat duduknya di kelas. 


ALE (V.O.)

Berarti Miska bukan si Bunga Matahari yang gue cari.


Karena cukup puas berdiri di ambang pintu sekaligus tidak ingin menghalangi jalan, Ale bergegas pergi bukan menuju tempat duduknya melainkan menghampiri teman perempuannya bernama YELENA yang sibuk tertawa melihat ponsel.


ALE

Yel?


Yelena melirik sejenak pada Ale kemudian kembali fokus pada ponselnya. 


YELENA

Apaan, Le?


ALE

Lo suka bunga matahari nggak?


YELENA

(tersenyum lebar seraya menatap Ale)

Sukaaa!


ALE

Beneran?


YELENA

Iya, apalagi kalau bunga mataharinya kayak begini.


Yelena menunjukkan layar ponselnya yang menyala pada Ale.

CLOUSE UP layar ponsel Yelena yang menunjukkan sebuah foto seorang lelaki yang wajahnya diedit menempel di lingkaran putik bunga matahari. 

Yelena cekikikan sementara Ale mendengkus sebal karena tahu Yelena sedang bercanda. Tanpa mengeluarkan sepatah kata apapun sekadar membalas candaan Yelena, Ale menggebrak meja membuat Yelena tersentak kaget.

Ale beranjak pergi Karena Yelena bukan si 'Bunga Matahari' yang dirinya cari. 

CUT TO :


EXT. KORIDOR SEKOLAH — SIANG

Istirahat kedua sedang berlangsung Ale yang ingin ke perpustakaan berjalan di koridor sekolah, Ale yang fokus berjalan sorot matanya tidak sengaja melihat penjepit rambut berbentuk bunga matahari yang dipakai oleh seorang perempuan tidak dikenal yang berjalan berpapasan dengannya. 

Perempuan itu berjalan melewatinya sementara Ale bergeming sebentar memutar arah menghampiri perempuan tadi. 


ALE

Eh. Tunggu, tunggu!


Seseorang yang memakai penjepit rambut berbentuk bunga matahari berhenti melangkah dengan kening yang mengerut menoleh ke belakang menatap Ale. 

Ale memang tidak mengenalnya tapi jika dilihat sepertinya perempuan itu adalah ADIK KELAS.


ADIK KELAS

Kakak ada perlu sama aku?


Ale mengangguk setelah langkahnya berhenti tepat di hadapan adik kelasnya. 


ADIK KELAS

Ada perlu apa ya, Kak?


ALE

Lo suka bunga matahari?


ADIK KELAS

Hah?


Ale menunjuk ke arah penjepit rambut berbentuk bunga matahari yang mencuri perhatiannya.


ALE

Itu jepitan yang lo pake bentuknya bunga matahari.


Adik kelas menyentuh penjepit rambut yang dipakai kemudian tersenyum tipis.


ADIK KELAS

Oh, ini. Kemarin aku beli di toko aksesoris.


ALE

Jadi lo suka bunga matahari?


ADIK KELAS

(mengangguk pelan)

Suka karena bunga matahari itu lucu.


Ale tidak langsung memercayai jika adik kelasnya adalah 'Bunga Matahari' yang dicari karena masih banyak yang harus Ale tanyakan padanya.


ALE

Lo suka baca buku? Novel atau komik gitu?


ADIK KELAS

Enggak sih, Kak. Aku lebih suka nonton drama atau film ketimbang baca.

(beat)

Kenapa ya, Kak?


Ale tersenyum tipis kemudian menggelengkan kepalanya singkat.


ALE

Enggak apa-apa, gue cuma penasaran aja.


ADIK KELAS

Hah?


ALE

Thanks, ya. Lain kali kita ngobrol-ngobrol lagi.


Ale melangkah pergi meninggalkan adik kelasnya yang terlihat kebingungan.

CUT TO :


EXT. PARKIRAN SEKOLAH — SORE

Motor berjejer di parkiran, termasuk motor Ale. Dan satu persatu pemilik motor mulai berdatangan termasuk Ale. 

Ale berdecak sebal sambil berkacak pinggang karena untuk kesekian kalinya motornya terhimpit oleh motor di sebelah kanan dan kiri. 

Dengan susah payah Ale mengeluarkan motornya, selesai mengeluarkan motornya yang tidak lagi terhimpit Ale segera mengambil helm yang menggantung di stang motornya.

Saat Ale memakai helm lagi-lagi sorot matanya tidak sengaja tertuju pada keychain berbentuk bunga matahari yang menggantung di tas seorang perempuan yang kebetulan berjalan melewatinya. 


ALE

(bergumam)

Bunga Matahari.


ALE

Eh, tunggu sebentar!


Seseorang yang memiliki keychain berbentuk bunga matahari menoleh menatap Ale yang berjalan menghampiri tanpa melepas helm. 

Jika sebelumnya pemilik penjepit rambut adalah adik kelas, kali ini adalah murid yang satu angkatan dengannya karena Ale familier dengan wajahnya karena bisa dikatakan perempuan ini adalah salah satu temannya Wisnu dan kalau tidak salah ingat namanya adalah RENATA.


RENATA

Kenapa, ya?


ALE

(menipiskan bibir sebentar sebelum bertanya) Hm, itu. Kalau boleh tahu lo suka sama bunga matahari?


Renata sempat mengerutkan kening karena tidak mengerti, tapi setelah tahu ke mana sorot mata Ale mengarah. Renata mengerti maksud dari pertanyaan Ale. 


RENATA

Maksud lo gantungan tas ini?


Renata memegang keychain berbentuk bunga matahari miliknya sementara itu Ale mengangguk singkat karena memang benda itu bisa menjadi penunjuk untuknya jika Renata adalah 'Bunga Matahari' yang dicari atau bukan. 


RENATA

Enggak kok, gue nggak begitu suka sama bunga matahari, tapi karena gantungan ini pemberian dari temen jadinya gue pake deh. 


Ale mengangguk paham sekarang dirinya tahu jika Renata bukan 'Bunga Matahari' yang dicari. 


RENATA

Kenapa? Lo suka, ya? Mau beli buat pacar lo, ya?


ALE

(tertawa renyah)

Eh, enggak kok. Gue nggak ada pacar.

(beat)

Kalau begitu Sorry ya karena udah ganggu waktu lo sebentar.


RENATA

(tersenyum simpul)

Enggak masalah, santai aja. 


Karena tidak ada hal yang ingin dibicarakan lagi, Renata orang pertama yang pergi. Sementara itu Ale mengembuskan napas sudah banyak murid-murid perempuan yang ditemui, tapi tidak ada satupun yang menunjukkan tanda-tanda si 'Bunga Matahari' dan Ale cukup bingung harus mencari ke mana lagi.


ALE

Sabar, Le. Lo nggak boleh semudah itu buat nyerah. Lo harus yakin lo bisa temuin si Bunga Matahari.


INSERT : PARKIRAN SEKOLAH JUGA ALE YANG SEGERA MENINGGALKAN AREA PARKIR BERSAMA MOTORNYA


FADE OUT

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar