Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
EXT. DEPAN RUMAH SINTIA — PAGI
Ale beserta motornya menunggu keberadaan Kasa di depan rumah Sintia, dan beberapa saat kemudian Kasa keluar dari rumah. Kasa memelototkan mata saat melihat Ale yang melambaikan tangan seraya tersenyum lebar.
Kasa buru-buru menghampirinya dan sesekali menoleh ke belakang takut ada Sintia atau Linta yang melihat mereka.
KASA
ALE
KASA
(menatap kesal)
Ale mengerjap-ngerjapkan mata menatap Kasa bingung.
ALE
KASA
(beat)
Ale yang masih terlihat bingung itu ditambah Kasa mengucapkan 'salah sangka' menyerahkan satu helm untuk Kasa gunakan. Selesai memakai helm Kasa buru-buru menaiki motor Ale.
ALE
KASA
Ale pun segera melajukan motornya meninggalkan rumah Sintia yang di mana Kasa berharap Sintia dan Linta tidak melihat dirinya yang dijemput oleh seorang laki-laki.
CUT TO:
EXT. JALAN RAYA MENUJU SEKOLAH — PAGI
Ale melirik Kasa melalui kaca spion motor, yang Ale lihat pandangan Kasa tertuju ke depan, terlebih dahulu Ale berdeham pelan sebelum memulai sebuah pembicaraan.
ALE
Meski sedang dalam perjalanan juga angin yang berembus menyapa telinganya, Kasa masih bisa mendengar jelas ucapan Ale. Tapi Kasa memilih untuk tidak menjawab malah menghela napas.
ALE
KASA
ALE
KASA
(mendesah pelan)
ALE
Sesaat dari belakang Kasa menatap kesal pada Ale. Ale yang melihat tatapan kesal Kasa melalui kaca spion mengerutkan keningnya.
ALE
KASA
(mendesis pelan)
Keluhan yang Kasa sampaikan itu mampu membuat Ale tertawa ringan.
ALE
KASA
Karena masa bodoh dengan apa yang Ale ucapkan, Kasa memilih untuk diam. Berbeda dengan Ale yang justru malah tersenyum geli.
CUT TO:
EXT. PARKIRAN SMA KASTURI — PAGI
Ale memarkirkan motornya di tempat khusus kendaraan beroda dua yang sudah disediakan oleh sekolah. Kasa turun dari motor, melepas helm dan memberikannya kepada Ale.
KASA
ALE
KASA
(menggeleng singkat)
ALE
KASA
(memelototkan mata)
ALE
(terkekeh pelan)
KASA
ALE
KASA
Untuk menghindari pertengkaran kecil di pagi hari, Kasa terlebih dahulu pergi meninggalkan area parkir, meninggalkan Ale yang tersenyum geli saat memandangi punggung Kasa yang perlahan menjauh.
CUT TO:
INT. RUANG KELAS KASA — SIANG
Karena kelas Kasa sedang kosong, banyak murid di kelas itu yang memilih untuk bermain di kelas dibanding belajar sendiri. Tapi Kasa masih betah duduk di bangkunya berbeda dengan Rintan si teman sebangkunya yang justru nimbrung dengan teman-temannya yang lain di pojok kelas.
CLOSE UP buku dengan halaman kosong yang ada di atas meja.
Kasa menatap serius lembaran kosong buku itu sambil berpikir, beberapa saat kemudian Kasa menggaruk kepalanya yang tidak gatal dengan pena. Kasa mendesah pelan karena tidak tahu harus menulis apa di buku itu, Kasa belum bisa menulis kelanjutan cerita karangannya.
CUT TO:
EXT. HALAMAN BELAKANG SMA KASTURI — SIANG
Di jam istirahat kali ini Kasa memilih untuk membeli sekotak susu cokelat juga sebungkus roti rasa cokelat keju dan tidak makan di kantin sekolah bersama Rintan seperti biasanya.
Kasa duduk di bawah pohon di halaman belakang sekolah dengan kedua kaki menekuk dan paha digunakan untuk menaruh buku yang sama sebelumnya.
Kasa yang sebelumnya sempat menggigit roti dan masih mengunyah itu menulis beberapa kalimat di halaman buku, tapi selesai ditulis juga dibaca ulang Kasa malah mencoretnya sebab tidak sesuai dengan hatinya.
Perempuan itu mengembuskan napas dengan kaki yang sengaja diluruskan, membiarkan buku juga pena yang ada di pangkuannya jatuh.
Kasa yang kepalanya mulai terasa pusing itu akibat terus berusaha untuk melanjutkan cerita karangannya menatap langit yang cerah. Dan sejenak, rasanya Kasa ingin kembali menyerah tapi tentu hal itu tidak bisa dia lakukan karena pasti Ale akan kecewa padanya.
CUT TO:
INT. BUS — SORE
Sambil mendengarkan musik juga menunggu bus berhenti di halte tempat Kasa turun, perempuan itu membaca ulang cerita karangannya sampai di narasi yang terakhir Kasa tulis, Kasa mulai menggerakkan penanya untuk menulis, beberapa kalimat yang sudah ditulis jelas itu tidak dicoret olehnya.
Kasa mengangguk singkat karena kalimat barusan sepertinya sudah sesuai dengan keinginan hatinya, maka dari itu Kasa tersenyum simpul merasa bangga pada dirinya sendiri.
CUT TO:
INT. KAMAR KASA — MALAM
Kasa yang duduk di kursi meja belajarnya masih berusaha untuk melanjutkan tulisnya, tidak seperti saat berada di bus. Kali ini Kasa malah tidak bisa berpikir, seakan semua ide yang ada di kepalanya menghilang.
Sambil bertopang dagu Kasa membaca paragraf terakhir yang ditulis olehnya, diam selama beberapa detik sampai akhirnya perempuan itu menghela napas, memejamkan mata juga menyandarkan tubuhnya di kursi.
Kemudian Kasa menutup bukunya, bangkit dari posisi duduknya, memilih untuk pergi meninggalkan kamar dengan tujuan menenangkan hati juga pikirannya.
CUT TO:
EXT. TERAS MINIMARKET — MALAM
Kasa menyedot susu rasa cokelat yang dibeli olehnya di minimarket dengan sorot mata yang menatap lurus ke depan. Saking fokusnya menatap ke depan perempuan itu tidak menyadari jika Ale ikut bergabung dan duduk di kursi kosong yang ada di sebelah Kasa.
Karena mendengar suara kursi yang bergeser, Kasa menoleh dan saat tahu siapa yang duduk di sebelahnya Kasa kembali menatap lurus ke depan dengan bibir yang masih menempel pada sedotan.
Sementara itu Ale juga ikut menatap ke depan sembari membuka minuman bersoda dalam kemasan kaleng, Ale pun meminumnya hanya seteguk saja.
ALE
Dengan bahu yang menurun Kasa menjauhkan bibirnya dari susu rasa cokelat yang sempat diminumnya itu, Kasa menoleh menatap Ale.
KASA
ALE
(berpikir seraya minuman kaleng yang ada di tangannya)
KASA
ALE
(menoleh menatap Kasa)
KASA
Gitu, ya?
(beat)
ALE
KASA
ALE
(mendesah pelan)
KASA
(cengar-cengir)
ALE
KASA
ALE
KASA
ALE
KASA
ALE
KASA
ALE
(manggut-manggut)
KASA
(tersenyum senang)
ALE
KASA
(beat)
ALE
Kasa menoleh menatap Ale yang sedang tersenyum padanya seakan memberi semangat juga keyakinan agar Kasa tidak merasakan kesedihan lagi.
ALE
(beat)
FADE OUT