Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
EXT. DEPAN GERBANG SMA KASTURI — PAGI
ESTABLISH : ALE BERLARI MENUJU SEKOLAH, NAMUN SAYANGNYA GERBANG SEKOLAH SUDAH DITUTUP
Ale berdecak sebal karena datang terlambat ke kesekolah terlebih motornya tidak mau menyala di saat Ale sedang terburu-buru. Di sini bukan hanya Ale saja yang terlambat ada beberapa murid dan mereka sedang berdiri di depan gerbang yang tertutup, menunggu upacara selesai.
Sorot mata Ale tertuju pada pos satpam yang ada di dalam sekolah, memperhatikan sejenak sampai akhirnya UJANG selaku salah satu satpam sekolah keluar dari pos.
ALE
(memelas)
UJANG
(menatap galak)
ALE
(berbisik)
Ujang menggeleng-gelengkan kepala sambil berkacak pinggang.
UJANG
(beat)
Ujang kembali ke pos sementara Ale mengembuskan napas dengan lesu melangkahkan kaki bergabung pada murid-murid lain yang juga terlambat.
Beberapa menit menunggu di depan gerbang sekolah, mereka yang terlambat diperbolehkan masuk.
CUT TO:
EXT. LAPANGAN SMA KASTURI — PAGI
Ada sekitar sembilan murid yang datang terlambat, mereka disuruh berbaris sejajar di lapangan oleh guru olahraga bernama GUNAWAN.
Gunawan memasang tampang galak saat memperhatikan wajah murid-muridnya yang datang terlambat dan di saat bersama Kasa datang berlari dengan napas yang terengah-engah.
Sontak saja semua mata, kecuali Ale. Tertuju pada Kasa yang baru datang dan ikut berbaris di sebelah Ale. Gunawan menatap sebentar arloji di tangannya kemudian mendengkus.
GUNAWAN
KASA
(meringis pelan)
GUNAWAN
Mendapat omelan dari Gunawan, Kasa hanya bisa diam dengan kepala yang menunduk. Sementara itu Ale sempat menoleh sebentar menatap Kasa yang menundukkan kepalanya, akan tetapi sorot mata Ale tidak sengaja melihat name tag yang tertera di seragam perempuan yang ada di sebelahnya.
CLOSE UP Name tag bertulis 'Kasalira Larasati' yang menempel di seragam Kasa.
FADE IN Wajah Ale yang terlihat terkejut.
Ale yang masih terkejut itu sontak memfokuskan kepalanya ke depan, dalam hati memekik kegirangan karena tanpa diduga seseorang yang dicari ada di sebelahnya.
ALE (V.O.)
GUNAWAN
(beat)
Perintah dari Gunawan membuat sepuluh murid yang datang terlambat membubarkan diri. Lima orang berjalan menuju perpustakaan, lima orang lagi berjalan menuju halaman belakang sekolah termasuk Ale dan Kasa yang berada di kelompok yang sama.
CUT TO:
EXT. HALAMAN BELAKANG SMA KASTURI — PAGI
ESTABLISH : RUMPUT LIAR DI HALAMAN BELAKANG SEKOLAH YANG BANYAK
FADE IN Wajah Kasa yang terlihat lelah kemudian menghela napas.
Karena ingin segera masuk kelas agar tidak banyak mata pelajaran yang tertinggal, Kasa bergabung dengan yang lain bekerja sama untuk mencabut rumput liar di halaman belakang sekolah. Tanpa Kasa sadari, diam-diam Ale mengikutinya.
Kasa berjongkok dan mulai mencabut rumput liar satu persatu. Ale melirik sebentar ke arah Kasa, berdeham pelan kemudian berkacak pinggang.
ALE
Untuk sesaat Kasa noleh menatap datar pada lelaki yang ada di dekatnya, karena tidak peduli Kasa memfokuskan diri untuk mengerjakan hukumannya akibat datang terlambat.
ALE
(melirik untuk kedua kalinya)
Ale segera memosisikan diri berjongkok mencabut rumput yang lama-kelamaan secara sengaja mendekatkan diri pada Kasa. Karena posisi mereka yang terbilang dekat Ale dan Kasa ingin mencabut rumput yang sama, maka terjadilah tangan mereka yang saling bersentuhan.
ALE
Ale menarik tangannya sementara Kasa tidak merespons malah mencabut rumput yang hampir menjadi rebutan.
ALE
(berdeham pelan)
KASA
ALE
KASA
ALE
KASA
ALE
(beat)
Kasa merotasikan mata, memilih untuk kembali mencabut rumput karena mulai detik ini Kasa tidak memedulikan keberadaan Ale.
Ale yang tahu jika dirinya mendapat respons kurang bagus dari lawan bicaranya membuat Ale menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
Untuk sesaat Ale terdiam karena bingung ingin berbicara apalagi, sejujur Ale masih butuh bukti lebih untuk meyakinkan dirinya kalau perempuan itu benar si 'Bunga Matahari' yang dicari olehnya atau bukan.
ALE
Kasa tidak menoleh, menulikan telinganya.
ALE
Kasa yang mulai kesal mendengkus kemudian menoleh ke belakang menatap Ale dengan galak.
KASA
ALE
KASA
ALE
KASA
(mendengkus untuk kedua kalinya)
ALE
(cengengesan)
KASA
Kasa yang terlanjur kesal itu memilih untuk pergi menghindari Ale agar tidak diganggu lagi. Sementara itu Ale yang melihat Kasa mulai beranjak dari tempatnya, mengikuti ke mana Kasa pergi.
CAMERA FOLLOW
ALE
Kasa menghentikan langkah kakinya sebelum menoleh dia mendengkus sebal kemudian kembali menatap Ale dengan galak.
KASA
(suara yang agak meninggi)
ALE
(menunjuk ke arah rumput liar yang lain)
KASA
ALE
KASA
(berdecak karena sebal)
ALE
(mengangguk singkat)
KASA
(Bergumam)
ALE
Memilih untuk tidak menyahut ucapan Ale, Kasa melangkah pergi. Beberapa saat kakinya berhenti melangkah karena feeling-nya berkata jika Ale masih mengikutinya. Maka, Kasa menoleh memberikan Ale tatapan tajam.
KASA
ALE
KASA
Sambil menghentakkan kakinya karena kesal Kasa kembali melanjutkan langkah dan kali ini terkesan terburu-buru. Ale menatap kepergian Kasa dengan alis yang terangkat sebelah.
ALE
CUT TO:
EXT. DEPAN KELAS KASA — SIANG
Karena bunyi bel pertanda istirahat telah dimulai, banyak murid-murid SMA Kasturi berhamburan keluar menuju kantin. Namun, Ale berbeda sebelum dia menggerakkan kakinya menuju kantin, Ale terlebih dahulu menyambangi kelas Kasa bahkan dia sudah menyandarkan tubuhnya di tembok kelas Kasa seraya melipatkan kedua tangan di depan dada dan menunggu Kasa yang ditunggu keluar dari kelasnya.
Tidak terlalu lama menunggu Kasa keluar bersama Rintan. Ale yang menyadari keberadaan Kasa segera tersenyum lebar.
ALE
(melambaikan tangan singkat)
KASA
(berdecak sebal)
ALE
KASA
ALE
(manggut-manggut)
KASA
RINTAN
ALE
KASA
(menghela napas)
Kasa menarik Rintan untuk berjalan terlebih dahulu meninggalkan Ale yang masih bergeming beberapa jarak dari mereka.
ALE
CUT TO:
INT. KANTIN SMA KASTURI — SIANG
Keadaan kantin yang ramai membuat Ale tersenyum lebar karena banyak meja yang penuh, tapi untung saja masih tersisa satu meja yang kosong dan segera mereka tempati agar tidak kedahuluan oleh orang lain.
ALE
Kasa berdecak seraya merotasikan matanya, tidak menyahut karena menganggap ucapan Ale barusan adalah angin lewat, Kasa pun mengeluarkan ponsel yang ada di dalam saku roknya. Kasa dan Rintan duduk bersebalahan sementara Ale duduk di hadapan Kasa.
ALE
RINTAN
(beat)
KASA
ALE
(manggut-manggut)
Rintan membalas dengan anggukan singkat sementara Kasa tidak merespons karena Rintan sudah mewakilkan, terlebih dia sedang sibuk dengan ponselnya.
Karena Kasa sudah punya kesibukan sendiri, Rintan juga melakukan hal sama. Mengeluarkan ponsel untuk mencari informasi terbaru tentang aktor barat kesukaannya.
Beberapa saat mereka terdiam karena sibuk, sampai akhirnya Rintan menepuk pelan lengan Kasa.
RINTAN
(sambil menunjukkan ponselnya)
ALE
Sahutan Ale serta kedatangannya membuat Kasa dan Rintan kompak menoleh. Ale datang membawa tiga mangkuk bakso serta tiga gelas es teh manis yang dibantu oleh PENJUAL BAKSO.
ALE
PENJUAL BAKSO
Setelah semua makanan juga minuman sudah berada di atas meja, penjual bakso itu pergi untuk kembali berjualan karena cukup banyak murid yang menunggunya. Dan Ale kembali duduk di tempat sebelumnya.
KASA
ALE
(tersenyum geli sambil mengaduk baksonya)
(beat)
Selesai berbicara Ale langsung memasukkan bakso kecil ke dalam mulutnya.
RINTAN
(berbisik pada Kasa)
KASA
(mengangkat bahu)
Kasa yang tidak peduli itu memilih untuk makan ketimbang menyahut ocehan Ale. Berbeda dengan Rintan yang justru mengajak Ale berbicara.
RINTAN
Ale tidak langsung menjawab karena ada bakso yang masih dikunyah, setelah menelan barulah Ale menjawab.
ALE
RINTAN
(ada raut kekhawatiran di wajahnya)
Ale tidak menatap Rintan karena memotong bakso membutuhkan fokus serta konsentrasi yang stabil.
ALE
RINTAN
(mengerutkan keningnya)
ALE
(menatap Rintan)
RINTAN
Ale yang peka langsung mengeluarkan ponselnya yang tersimpan di saku celana, kemudian mencari nama Wisnu yang ada di kontaknya. Menyerahkan ponselnya pada Rintan.
ALE
Rintan yang sebelumnya sempat murung itu menjadi tersenyum lebar kemudian buru-buru mengetik nomor Wisnu di ponselnya.
RINTAN
CUT TO: