Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Bunga Matahari
Suka
Favorit
Bagikan
16. 16. Ale Orang Pertama

EXT. HALTE BUS — PAGI

Kita melihat di halte bus ada Kasa juga dua orang asing yang sama-sama menunggu kedatangan bus. Kasa yang menunggu kedatangan bus dan sesekali memainkan handphone-nya langsung menoleh saat tahu ada seseorang yang duduk di sampingnya, dan seseorang itu adalah Ale. Ale tersenyum ramah menyapa Kasa.


KASA

(mengerutkan kening)

Tumben banget lo ada di sini?


ALE

Iya, motor gue tiba-tiba mogok soalnya.


Kasa manggut-manggut dan tidak lama kemudian bus yang ditunggu telah tiba, satu persatu dari mereka mulai menaiki bus.


INT. BUS — PAGI

Kasa dan Ale duduk bersebelahan. Kasa mengeluarkan earphone di dalam tasnya dan Ale memperhatikan. Kasa memakai earphone di salah satu telinganya dan Ale masih memperhatikan.

Kasa yang hampir memakai earphone di telinga satunya lagi melirik Ale, sempat terdiam beberapa detik sampai akhirnya Kasa menyodorkan earphone-nya kepada Ale.


KASA

Lo mau dengerin musik juga?


ALE

(mengangguk singkat)

Boleh.


Kasa memberikannya dan Ale memasangkan earphone itu di salah satu telinganya. Kemudian Kasa memutar sebuah lagu.

Kasa dan Ale, saling terdiam fokus menatap ke depan sambil mendengarkan lagu yang sama.

FADE IN wajah Ale yang tersenyum.


Upbeat music starts.


CUT TO:


INT. RUANG KELAS ALE — SIANG

Ale menopang dagu sambil memutar-mutar pensil yang dipegang olehnya. Ale sedang berkonsentrasi mengerjakan soal matematika. Begitu juga dengan Wisnu dan semua murid di kelas.

FADE IN suasana ruang kelas Ale yang tenang dan tertib.


WISNU

Le, pinjem penghapus dong.


Tanpa berbicara Ale mengeluarkan penghapus di dalam tempat pensilnya untuk diberikan kepada Wisnu. Wisnu menerima penghapus itu dan segera memakainya untuk menghapus jawabannya yang salah di lembar kertas.


WISNU

Oiya, Le. Kata Rintan ulang tahun Kasa lusa.


ALE

(sedikit menaikkan sebelah alis)

Terus?


WISNU

Lo nggak ada niat ngasih dia kado? 


ALE

Kado?


Wisnu mengangguk singkat.


WISNU

Iyalah, ulang tahun itu kan biasanya identik sama kado dan kue. Dan rencananya Rintan mau kasih kejutan buat Kasa.


Ale terdiam sejenak karena sedang berpikir.


ALE

Menurut lo, kado yang cocok buat Kasa apa?


WISNU

(mengangkat bahu karena 'tidak tahu')

Mana gue tahu, kan lo yang lebih dekat sama Kasa. Seharusnya lo tahu apa yang Kasa suka.

(beat)

Apa perlu gue tanya sama Rintan?


Ale buru-buru menggelengkan kepalanya.


ALE

Enggak usah, biar gue sendiri aja yang tanya.


WISNU

Oke.


Wisnu manggut-manggut, dan keduanya kembali fokus mengerjakan soal matematika yang belum selesai.


CUT TO:


EXT. KORIDOR SMA KASTURI — SORE

Kasa dan Rintan berjalan beriringan di koridor sekolah. Kasa menatap lurus ke depan sementara Rintan sedang mencari sesuatu di dalam tasnya.


RINTAN

Kok nggak ada, ya.


KASA

Apanya yang nggak ada?


RINTAN

Handphone gue kayaknya ketinggalan di kelas, Sa.


KASA

Buruan ambil.


Rintan menutup ritsleting tasnya.


RINTAN

Iya. Lo tunggu di sini, ya.


Kasa membalas dengan anggukan singkat kemudian Rintan berjalan dengan langkah terburu-buru untuk kembali ke kelas.

Sembari menunggu Rintan kembali, Kasa menatap sekelilingnya dan fokusnya langsung tertuju pada sekumpulan anak-anak dari klub voli yang sedang latihan di lapangan.

FADE IN lapangan SMA Kasturi yang dipakai untuk latihan voli.

CLOSE UP Ale yang gesit saat latihan.

3 menit kemudian....


RINTAN

Kasa!


Rintan sudah kembali dan fokus Kasa langsung tertuju padanya.


KASA

Udah ketemu handphone lo?


Rintan menunjukkan handphone-nya.


RINTAN

Ayo!


Rintan merangkul lengan Kasa. Karena benda yang dicari sudah ditemukan, Kasa dan Rintan segera melangkahkan kakinya menyusuri koridor menuju gerbang sekolah.


JUMP CUT TO:


EXT. LAPANGAN SMA KASTURI — SORE

Ale dan teman-teman satu klubnya sedang latihan voli di lapangan.


RINTAN (S.O)

Kasa!


Saat mendengar nama Kasa disebut, secara spontan Ale menoleh dan mendapati Rintan yang merangkul Kasa dan berjalan beriringan di koridor sekolah.

FADE IN wajah Ale yang tersenyum simpul saat mengamati Kasa yang sudah pergi.


CUT TO:


EXT. PINGGIR JALAN — MALAM

Kasa habis dari toko roti, Kasa berjalan di pinggir jalan untuk pulang ke rumah. Di dekat persimpangan jalan Kasa sontak menghentikan langkah kakinya karena tepat di hadapannya perempuan itu bertemu dengan Ale secara kebetulan. Dan untuk beberapa saat keduanya sama-sama terdiam.


KASA

(berdeham pelan)

Lo baru selesai latihan? 


ALE

(mengangguk singkat)

Iya.


KASA

Akhir-akhir ini kayaknya klub voli jadi sering latihan, ya?


ALE

Hm, soalnya beberapa minggu lagi tim gue mau tanding.


KASA

(manggut-manggut)

Oh, gitu. Semoga kali ini tim lo menang, ya.


ALE

Makasih doanya. (tersenyum tipis)

(beat)

Ngomong-ngomong. Gue duluan, ya.


KASA

Iya, pasti lo capek banget.


Kasa mengeluarkan sebungkus roti yang tersimpan di saku hoodie-nya, memberikannya untuk Ale.


KASA

Ini buat lo. Makasih buat yang waktu itu, berkat lo gue jadi punya tempat baru buat tenangin diri.


Tanpa ragu Ale menerima roti pemberian Kasa dengan senang hati.


ALE

Sama-sama. Btw, thanks rotinya.


CUT TO:


INT. KAMAR KASA — MALAM

Kasa sedang duduk di kursi meja belajarnya, Kasa sibuk mengetik kelanjutan cerita karangannya di laptop.

90 menit kemudian....

Kasa mengambil flashdisk di dalam laci meja belajar, mencolokkannya di slot laptop untuk menyalin file naskah novel karangannya yang sudah selesai dikerjakan. Selesai menyalin file naskah, Kasa menghela napas seraya tersenyum lega. 

Handphone-nya yang ada di atas meja belajar bergetar dan Kasa segera mengambil handphone-nya terdapat notifikasi chat dari Rintan.

----

Rintan : Sa, hari Minggu lo sibuk nggak? Bisa main ke rumah gue nggak? Soalnya hari Minggu gue sendirian di rumah, orang tua sama adek gue mau pergi. Terus gue disuruh jaga rumah.. :')

Kasa : Bisa aja sih gue ke rumah lo, tapi gue datangnya agak siangan dikit nggak apa-apa, kan?

Rintan : Enggak apa-apa, asalkan lo datengnya nggak boleh lebih dari jam 1 siang. Kalau lebih dari itu kita nggak usah temenan! (emot marah)

Kasa : ???

Rintan : Pokoknya hari Minggu gue tunggu di rumah.. :* Good night, Sa. Jangan lupa baca doa.

Kasa : Iyaaa..

----

Kasa menaruh handphone-nya kembali di atas meja, karena sudah tidak ada lagi hal yang dikerjakan Kasa beranjak dari duduknya, Kasa merebahkan diri di kasur dan memejamkan mata untuk tidur.


CUT TO:


INT. RUANG TAMU RUMAH RINTAN, HARI MINGGU — SIANG

Kita melihat di ruang tamu rumah Rintan yang tidak terlalu luas juga tidak terlalu sempit, di satu sudut tembok ruang tamu terpasang dekorasi ulang tahun yang sederhana.

Rintan sibuk memasang beberapa lilin di atas kue ulang tahun yang ada di atas meja, sementara Wisnu sibuk menyelesaikan dekorasi ulang tahun.

Rintan yang sudah selesai memasang lilin langsung mengambil handphone-nya yang ada di atas meja. 


RINTAN

Nu, coba deh lo chat Ale. Tanya dia lagi ada di mana. Kok sampai sekarang belum nyampe? Kasa sebentar lagi dateng loh.


WISNU

Iya, gue tanyain dulu.


Wisnu yang baru selesai mendekorasi mengeluarkan handphone-nya yang tersimpan di saku celana bermaksud untuk mengirim pesan pada Ale mengenai keberadaannya yang sekarang ada di mana.


WISNU

Yah, katanya dia nggak bisa dateng. Mendadak disuruh latihan.


RINTAN

Yah, sayang banget dong Ale nggak bisa dateng.

(beat)

Eh, Kasa udah nyampe nih. Dia ada di depan! Ayo, siap-siap!


Rintan dan Wisnu segera bergegas, Rintan membawa kue sementara Wisnu membawa konfeti. Keduanya berdiri di belakang pintu sambil menahan tawa.


JUMP CUT TO:


EXT. TERAS RUMAH RINTAN — SIANG

Kasa mengetuk pintu rumah Rintan sebanyak tiga kali.


KASA

Rintan.


Kasa diam sebentar menunggu respons dari dalam. Namun, Rintan sama sekali tidak menyahut maka Kasa kembali mengetuk pintu rumah yang tertutup rapat itu.


KASA

Rintan! Gue udah sampe nih.


Masih sama, tidak ada sahutan dari dalam rumah.


KASA

Tan. Gue langsung masuk, ya!


Kasa mendorong pintu rumah Rintan. Suara konfeti dan kemunculan Wisnu juga Rintan yang membawa kue membuat Kasa terkejut.


RINTAN

Suprise! Happy Birthday to you! Happy Birthday to you! Happy Birthday! Happy Biryhday! Happy birthdaaay! To youuuuu!


WISNU

Selamat ulang tahun, Kasa!


KASA

(tersenyum bahagia)

Wah, makasih.


RINTAN

Tiup lilin dulu, Sa.


Kasa meniup beberapa lilin yang menyala hingga padam. Kasa tersenyum lebar.


RINTAN

Yeay! Selamat ulang tahun Kasa, semoga dengan bertambah umur lo ini. Kasa yang gue kenal semakin dewasa, semakin cantik, makin baik, semakin bahagia, sehat selalu, dan apa yang lo cita-citakan dapat tercapai.


KASA

Aamiin.


WISNU

Kalau doa dari gue sama persis kayak Rintan. (cengengesan)


Kasa membalas dengan senyum geli begitu juga dengan Rintan. Kasa menatap Rintan dan Wisnu secara bergantian.


KASA

Makasih ya, buat kejutannya. Gue seneng banget. (memeluk Rintan)


RINTAN

Sama-sama, Sa.


Beberapa detik kemudian pelukan mereka terlepas.


WISNU

Kasih suprise udah, tiap lilin udah, sekarang waktunya kita potong kue.


CUT TO:


EXT. ATAP GEDUNG — MALAM

Ale menunggu kehadiran Kasa sambil menatap pemandangan di malam hari dari atap gedung. Ale meminta Kasa untuk datang ke atap gedung karena ada yang ingin dirinya berikan untuk Kasa sebagai kado di hari ulang tahun.

Ale yang mendengar suara langkah kaki langsung membalikkan badan, Ale tersenyum simpul karena Kasa sudah tiba.


ALE

Sorry, Sa. Gue tadi nggak bisa dateng. Soalnya ada latihan mendadak.


KASA

Enggak apa-apa, gue ngerti kok. Lo kan lagi persiapan buat tanding jadi wajar kalau lo sibuk latihan.


Ale menipiskan bibirnya, Ale memberikan kado untuk Kasa.


ALE

Happy Birthday, ya!


KASA

(tersenyum manis, menerima kado)

Thanks, Le.


CLOSE UP kotak bersampul kertas warna-warni dan pita di tengah.


KASA

Oiya, gue juga punya sesuatu buat lo. (mengambil benda yang tersimpan di saku celananya)


ALE

(mengerutkan kening)

Tapi kan gue nggak lagi ulang tahun, masa lo mau ngasih kado juga ke gue?


Kasa tertawa geli, tidak menyahut ucapan Ale kemudian memberikan flashdisk berwarna putih kepada Ale. Ale menerimanya masih dengan mengerutkan kening.


KASA

Itu isinya file naskah novel gue yang udah selesai ditulis.


ALE

(membelalakkan mata)

Seriusan?


KASA

(tersenyum tipis juga mengangguk singkat)

Hm, dan lo yang harus jadi orang pertama yang baca naskah cerita gue sampai selesai.


Sejenak Ale mengerjapkan mata kemudian tersenyum saat menatap flashdisk yang ada di tangannya.


ALE

Siap! Nanti kalau gue udah di rumah, gue langsung baca naskah cerita lo sampai selesai.


Di akhir kata Ale tersenyum menatap Kasa dengan sorot mata lembut, begitu juga dengan Kasa. Mereka saling menatap dan melempar senyum.

CUT TO:


INT. KAMAR ALE — MALAM

Ale duduk menyila di atas kasurnya dengan laptop yang berada di pangkuannya.

CLOSE UP tangan Ale mengambil flashdisk milik Kasa di atas nakas samping tempat tidurnya.

Ale mencolokkan flashdisk di slot laptop.

FADE IN file berjudul membuka file berjudul 'Mia, Calendula, and Some of their Secrets'.

Ale mengklik file naskah novel tersebut. Di halaman pertama tertulis jelas judulnya 'Mia, Calendula, and Some of their Secrets' dan di halaman kedua terdapat bab pertama dan Ale mulai membacanya di dalam hati.

Ale terus membaca naskah tersebut, disela-sela membacanya bibir Ale melengkung membentuk sebuah senyuman.


FADE OUT

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar