Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
EXT. GERBANG SMA KASTURI — PAGI
Siswa-siswi mulai berdatangan memasuki sekolah, tapi di dekat gerbang dekat pos satpam ada Ale yang melipatkan kedua tangan di depan dada berdiri di dekat gerbang sembari mengamati murid-murid yang berdatangan.
FADE IN wajah Ale yang mengamati serius satu persatu murid-murid yang berjalan melewatinya untuk melihat aksesoris berbentuk bunga matahari yang dipakai oleh mereka.
Ale tidak melihat adanya aksesoris berupa keychain, penjepit rambut, atau benda lainnya yang berbentuk bunga matahari.
Kasa melewati gerbang sekolah bahkan melewati Ale, sementara Ale hanya diam di tempat menatap lurus ke depan. Kasa memberhentikan langkah kakinya.
FADE IN wajah Kasa yang menoleh menatap Ale.
Kasa menatap Ale yang masih berdiri di dekat gerbang, kemudian Kasa berjalan kembali menuju kelasnya.
Kita melihat Ale yang masih betah di tempatnya menatap lurus ke depan memperhatikan satu persatu murid-murid yang berhubungan dengan bunga matahari, baik itu jepit rambut, keychain, dan lain sebagainya. Namun yang dicari tidak kunjung ketemu karena hampir semua murid tidak menggunakan benda yang berbentuk bunga matahari dan hal tersebut membuat Ale mengembuskan napasnya.
Wisnu memasuki gerbang sekolah, melihat Ale yang berdiri di dekat gerbang membuat Wisnu berjalan mendekati Ale.
WISNU
Ale yang menyadari Wisnu yang berdiri di sampingnya tidak membuat Ale menoleh menatap Wisnu.
ALE
(masih melipatkan kedua tangan di depan dada)
WISNU
(menautkan kedua alisnya)
ALE
(mendengkus sebal)
WISNU
Ale mendengkus sebal untuk kedua kalinya kemudian menoleh menatap Wisnu dengan raut wajah datar.
ALE
Masih di gerbang sekolah, Rintan yang baru datang dan menyadari keberadaan Ale dan Wisnu segera menjalan mendekat dengan senyum lebar yang tercipta di bibirnya.
RINTAN
WISNU
RINTAN
Wisnu segera menggelengkan kepalanya dan tidak lagi menaruh lengannya di pundak Ale.
WISNU
ALE
(beat)
WISNU
(beat)
Wisnu mengajak Rintan untuk pergi meninggalkan Ale yang masih betah berdiam diri di dekat gerbang meski murid-murid mulai menatapnya aneh dan Ale sama sekali tidak peduli.
CUT TO:
INT. KANTIN SMA KASTURI — PAGI
Ale membuka pintu kulkas yang ada di kantin dan mengambil satu air mineral dingin dalam kemasan botol, Ale kehausan dan kakinya terasa pegal karena setengah jam lebih berdiri di dekat gerbang sekolah.
ALE
Ale menunjukkan satu botol air mineral yang diambil dan menyerahkan selembar uang kepada PENJUAL minuman di kantin. Penjual menerima uang pemberian Ale.
PENJUAL
Di saat Ale menunggu uang kembalian, ada Kasa yang tiba-tiba datang dan berdiri tepat di sebelahnya. Menyadari ada seseorang yang berdiri di sampingnya membuat Ale menoleh sebentar.
KASA
PENJUAL
(beat)
ALE
Nuhun, Kang.
Ale yang sudah menerima uang kembalian segera duduk di bangku kantin yang kosong, meminum air yang dibelinya sampai tersisa setengah botol.
ALE
(menghela napas)
Ale terdiam sejenak untuk berpikir.
ALE
Ale segera mengeluarkan ponselnya untuk mencari si 'Bunga Matahari' di media sosial. Tapi gerakan jarinya kalah cepat karena suara bel pertanda pembelajaran pertama akan dimulai terdengar dan hal tersebut membuat Ale tidak jadi mencari 'Bunga Matahari' di media sosial dan memilih untuk menuju kelas dengan segera.
CUT TO:
MONTAGE :
1. Di jam istirahat pertama Ale bertanya pada murid-murid perempuan yang ada di kantin mengenai menyukai bunga matahari atau tidak.
2. Masih di jam istirahat, di koridor sekolah Ale bertanya pada murid perempuan yang berjalan melewatinya tentang menyukai bunga matahari atau tidak.
3. Di perpustakaan Ale bertanya pada murid perempuan masih dengan pertanyaan yang sama.
4. Di luar toilet perempuan Ale menunggu untuk bertanya pada murid perempuan yang ada di toilet masih dengan pertanyaan yang sama.
5. Ale yang kelelahan duduk di bawah pohon yang ada di halaman belakang sekolah sambil mengibaskan seragam sekolahnya karena gerah, mencari 'Bunga Matahari' dengan cara bertanya pada murid-murid perempuan yang ditemui, dan Ale tidak mendapatkan hasil apa-apa.
CUT TO:
INT. RUANG KELAS ALE — SORE
Kita melihat suasana kelas Ale yang mulai sepi, karena satu persatu murid-murid sudah meninggalkan kelas, tersisa beberapa murid termasuk Ale yang masih memasukkan buku-bukunya ke dalam tas.
Selesai memasukkan buku-bukunya, Ale segera bangkit dari duduk dan pergi meninggalkan kelas.
Saat berada di luar kelas, Ale terdiam sebentar karena di ujung sepatunya Ale melihat ikat rambut berbentuk bunga matahari. Ale segera mengambilnya dan menoleh ke arah kiri juga kanan untuk mencari si pemilik ikat rambut yang ditemui.
Di ujung koridor tidak terlalu jauh darinya berdiri, Ale melihat seorang PEREMPUAN yang berjalan santai sebelum perempuan itu pergi menjauh Ale segera berlari untuk menghampirinya.
ALE
Perempuan menoleh dan melihat Ale yang sedang berlari untuk menghampirinya, dengan kening yang mengerut perempuan itu menghentikan langkah kakinya dan berbalik arah.
PEREMPUAN
ALE
Ale menunjukkan ikat rambut berbentuk bunga matahark yang ditemui olehnya. Perempuan itu menggeleng pelan setelah mengamati sebentar ikat rambut yang ada di tangan Ale.
PEREMPUAN
ALE
PEREMPUAN
ALE
(menggaruk kepalanya yang tidak gatal)
PEREMPUAN
(mengangkat bahu)
Kemudian perempuan itu pergi meninggalkan Ale yang sedang kebingungan.
CUT TO:
INT. RUANG TAMU RUMAH ALE — MALAM
Suasana di ruang tamu rumah Ale terbilang sepi. Ale duduk di sofa sambil memegang ponsel mencari kata 'Bunga Matahari' di Google tapi yang muncul tanaman bunga matahari bukan bunga matahari si nama pena yang Ale cari.
Karena di Google tidak menemukan apa pun Ale mencari di Instagram dan hasilnya ada beberapa akun dan ada satu akun yang menarik perhatiannya, akun itu satu-satu akun yang menggunakan foto profil bergambar bunga matahari.
Ale melihat akun 'Bunga Matahari' tidak memiliki banyak pengikutnya dan postingannya pun hanya ada lima foto. Satu persatu Ale melihat postingan tersebut dan pada postingan terakhir yang diunggah lima bulan yang lalu, ada tulisan tangan tentang sedikit adegan cerita karangan yang sama persis yang Ale baca di buku.
Ale membenarkan posisi duduknya yang sebelumnya menyandarkan badannya di kepala sofa menjadi duduk tegak.
Ale menyipitkan mata memperbesar postingan foto dan melihat watermark di bawah ujung foto yang bertuliskan sebuah nama 'KASALIRA LARASATI'.
Saat beralih ke postingan yang lain nama Kasalira Larasati juga Ale temukan dan beberapa detik kemudian Ale tersenyum senang karena ia sudah memiliki petunjuk baru mengenai si 'Bunga Matahari' yang sedang dicari olehnya.