Cuplikan Chapter ini
Ibu ... Ayah .... Siska? Siska! Ibu seketika bangkit. Mengabaikan wajahnya yang basah. Ponsel di tangannya runtuh, dibiarkan. Kedua tangannya lebih memilih untuk merengkuh tubuhku. Ibu ... aku takut. Takut, Bu .... Nggak apa-apa, Nak. Semua baik-baik saja. Semua sungguh baik. Nggak apa-apa. Ucapan Ibu kali ini, sama persis dengan kala itu. Ketika nahas terjadi belasan tahun lalu. Buku catatan milik Mbak Arum telah menyibak segalanya. Bukan mereka, tetapi aku. Akulah tokoh penca