Cuplikan Chapter ini
Se.dikit saja tebersit membayangkan jika Mas Bowo benar-benar adalah suamiku, tidak. Aku rasa, sungguh itu tidak akan pernah terjadi. Sejak mengatakan bahwa dia ingin kami menjalani pernikahan ini dengan bersungguh-sungguh, sikapnya mulai aneh. Lebih lembut, perhatian, banyak membantu pekerjaan rumah, dan tentu saja, sering tiba-tiba duduk di sebelahku. Aku bergidik dibuatnya. Sumpah. Gambaran tentang Mas Bowo dalam otakku sudah buruk sedari awal. Sejak dia datang ke rumah dengan niat meni.