Cuplikan Chapter ini
Pada kedua kakiku, seperti ada rantai yang digelantungi bola besi. Langkahku tertahan, terpaku kuat meski begitu ingin melarikan diri. Setiap potongan kisah masa lalu yang diceritakan Mas Bowo, membuat air pada pelupuk mataku penuh. Aku tidak mampu menahannya agar tak sampai runtuh. Satu kisah yang aku sendiri tak paham itu indah atau sendu. Mas Bowo memulai ceritanya dari pertemuan pertama kami di depan tempat pengisian bensin. Ketika langit mulai mengunyit, burung-burung kembali pulan