Cuplikan Chapter ini
Ketika Mbak Arum bilang ingin menikah, dalam bayanganku, seseorang itu pastilah berpendidikan tinggi. Setara dengannya yang seorang pegawai dinas kesehatan. Namun, ternyata aku salah. Kami sekeluarga dibuat terkejut ketika calon suami yang dimaksud kakakku itu hanyalah orang biasa. Laki-laki yang kesehariannya berjualan roti keliling. Berilah restu, Ibu. Usia Arum juga sudah menginjak kepala tiga. Meski menyandang gelar, punya harta, belum tentu ada laki-laki yang bersedia. Lagi pula, Mas ..