Cuplikan Chapter ini
Hembusan nafas hangat yang terasa di pucuk kepalaki membuat diriku yang semula terlelap nyenyak perlahan menggeliatBeratMasih dengan menutup mata aku mulai merenggangkan tubuh berharap rasa berat ini segera hilangTapi kebalikannya tubuhku malah terasa semakin sulit bergerak Dengan kesal aku mulai mendorong benda apapun yang menghalangi pergerakan tubuhkuTapi nihil benda itu masih saja tak bergeser se incipunAkhirnya aku memilih mengalah mencoba menerima pergerakanku yang terhalan