Cuplikan Chapter ini
Aku dan mas Bian sontak menatap ke arah mas Raka yang membuka pintu dengan nafas terengah-engah Sepertinya mas Raka berlari sekuat mungkin saat menuju ke siniMas Raka menarik dan menghembuskan nafasnya berkali-kali sebelum akhirnya mengangkat wajah Matanya sedikit melebar saat melihatku Ada rona kelegaan yang tergambar di sanaSyukurlah Icha udah sadarUcapnya tulusMendadak aku merasa terharu dengan ketulusan mas Raka Sekalipun selama ini dia sering bertingkah menyebalkan menggodaku