Cuplikan Chapter ini
Arbian mengetuk pintu sebuah kedai kopi dengan ritme teratur Satu ketuk lambat jeda 2 detik tiga ketuk cepat jeda 1 detik dan dua ketuk terakhirTak lama terdengar barang pecah diikuti suara gaduh persis seperti sedang ada yang bertengkar di dalamLalu pintu kedai perlahan melonggar sebelum terbuka sepenuhnya Dengan cepat Arbian melangkah masuk Tangannya membopong tubuh Icha yang semakin terasa dinginProfPanggil Arbian terburu-buruDi ruang tamu duduk seorang pria muda Dari wa