Cuplikan Chapter ini
Lagi-lagi aku mengamati sosok Jamileh secara diam-diam Tak bisa kupungkiri ada perasaan familiar yang masih mengganjal di sudut hatiku ketika melihat wajah JamilehBagaimana ya cara mengatakannya rasa-rasanya Jamileh mirip dengan seseorang yang sering aku lihat Tapi aku bingung siapaSisa perjalanan menuju kafe hanya diisi dengan keheningan Mbak Bian fokus dengan jalanan di depannya sedangkan aku dan Jamileh sibuk dengan pikiran kami masing-masingKalau aku sih pikiranku masih dipenuhi