Cuplikan Chapter ini
dihan merayapi hati Pijar, pintu ruang rawat Heksa tiba-tiba terbuka. Andre dan Willy terpaku sejenak, lalu menghambur heboh ke ranjang Heksa."Hei, Bro! Lo udah sadar?" Willy menepuk pelan pundak Heksa.Lain halnya dengan Willy, yang tampak antusias, Andre tak berhenti menatap Heksa dengan ekspresi cemas."Kata dokter gimana? Lo baik-baik aja, kan? Nggak ada cedera dalem?" tanya Andre sembari meneliti Heksa dari ujung rambut sampai kaki. "Bokap