Cuplikan Chapter ini
nahan tubuh kekar Heksa.Astaga, berat amat kayak dosanya . . . .Sepasang tangan Pijar terus menggoyang-goyang punggung Heksa. Sesekali ia menyebut lirih namanya. Mungkin, dengan cara itu, suara Pijar yang seram bisa sampai ke alam bawah sadar Heksa. Namun, ditunggu berapa lama pun masih tak ada reaksi.Kemarin baru aja ngatain gue dikit-dikit pingsan. Tanpa gue ikut campur, ternyata karma datang lebih cepat.Walau dengan susah payah, Pijar mencoba meloloskan diri dari tubuh Heksa yang menim