Cuplikan Chapter ini
sung, petugas yang menjaga di dalam restoran terpaksa mengusirnya. Pijar dikira mengidap gangguan mental karena sejak acara dimulai tak henti berteriak menyebutkan deretan angka yang membuat seisi restoran terheran-heran.Kini, di meja bundar yang dihiasi pita-pita, Heksa, Willy, dan Pijar asyik berbincang. Karena Pijar sejak tadi hanya diam, Heksa meliriknya penuh minat. Ia penasaran, pasti ada kaitannya dengan mata ajaib Pijar. Namun, apa? Mau tanya langsung ke Pijar, masih ada Willy.&