Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
BLACK
Terdengar lagu lawas It Might Be You...
MARJA (OS)
Kamu cantik banget malam ini...
MARJA (OS)
Tubuh kamu harum banget...
MARJA (OS)
Dan bibir kamu lembut...
Masih terdengar lagu It Might Be You...
FADE IN
SCENE 01
INT. RUMAH MARJA – MALAM
Cast: Marja, Ikia.
Lagu It Might be You masih mengalun samar-samar. Rumah Marja nampak sepi dengan lampu yang temaram. Di lantai rumah terlihat kelopak-kelopak bunga mawar yang berserakan, juga bunga-bunga mawar untuh dengan tangkainya. Semakin ke dalam mulai terlihat baju-baju berserakan... baju dalam... Lalu terlihatlah Ikia tengah menjemur pakaian terakhir.
Sambil tersenyum, ia kembali ke ruangan di mana Marja duduk sambil memperhatikannya.
MARJA (VO)
Yang kusuka dari Ikia adalah dia terlalu baik. Ia gak suka melihat rumah berantakan, dan segera saja membereskannya, kecuali kalau itu demi kepentingan artistik...
Ikia duduk dan melendot di samping Marja.
MARJA (VO)
Satu lagi... ia tak pernah menolakku...
Marja tersenyum nakal seiring munculnya tanduk devil di kepalanya. Ia mencium pipi Ikia, yang kiri dan kanan. Tangannya mulai bergerak...
MARJA (VO)
Pegang... gak... pegang... gak...
Ah pegang aja! Paling juga ditampar!
Saat tangan Marja mulai bergerak...
IKIA
Stop it!
Marja langsung menghentikan gerakannya. Wajahnya nampak sedikit tak percaya.
MARJA (VO)
Sial! Kenapa ini? Tinggal dikit lagiii...
Ikia mengambil posisi menghadap Marja, ia menatap Marja lekat-lekat.
IKIA
Sudah saatnya...
Marja menelan ludah.
MARJA
(Suaranya ragu) Ada apa, Say?
IKIA
Kita sudah tiga tahun begini-begini saja...
MARJA
So?
IKIA
Aku ingin... bercinta denganmu... bercinta sungguhan...
Mata Marja membulat nampak gembira. Senyumnya mengembang dan tanduk devilnya pun kembali muncul
MARJA (VO)
Benar kan, Tuhan selalu bersama orang-orang yang sabar...
MARJA
Kamu... serius, Say?
Ikia mengangguk mantap.
IKIA
Tapi... ada satu syaratnya...
Senyum Marja langsung lenyap.
MARJA (VO)
Duh, kenapa perasaanku jadi nggak enak?
Marja menelan ludah, tanpa sadar ia menggeser posisinya sedikit menjauh.
MARJA
Apa syarat, Say?
Ikia menggeser tubuhnya mengikuti gerakan Marja. Kali ini lebih dekat lagi, sambil terus menatap mata Marja
IKIA
Syaratnya gampang...
MARJA (VO)
(Tersenyum pahit) Kalau dibilang ‘gampang’ seperti itu, pastilah gak gampang. Kalau benar-benar gampang, pastilah gak dijadiin syarat...
IKIA
Propose to me!
Marja yang sejak tadi terus mencoba santai dengan memperlihatkan senyumnya, langsung terdiam kaku. Senyumnya tetap ada, tapi seperti membeku di wajahnya, seiring siaran di televisi bergambar gunung meletus, dan orang-orang berteriak: tolong, tolooong, toloooong......
MARJA (VO)
Seharusnya ini sudah bisa ditebak...
IKIA
Sayang kenapa kamu? Kog wajahmu jadi... pucat? Seperti pantat Angelina Bolie...
(INSERT) Gambar anjing kesayangan Ikia, seekor pitbul yang pantatnya berwarna putih, seiring namanya muncul: Angelina Bolie.
MARJA (VO)
Ah, kenapa setiap kekasih-kekasihku mengatakan hal-hal semacam itu di depanku, aku seperti ingin masuk ke dalam botol aladin?
Marja tetap terdiam mencoba menenangkan hatinya. Tapi yang terjadi ia malah nampak menarik nampas berkali-kali.
IKIA
Say? Saaay? Kamu gak papa kan?
Marja semakin nampak sesak napas.
CUT TO
CREDIT TITLE (Standard).
FADE OUT / FADE IN.