Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
SCENE 43
EXT. JEMBATAN – SIANG
Cast: Marja, Pemancing 1, Pemancing 2
Marja terdiam di tepi jembatan. Sekali ia berteriak keras ke arah sungai di bawahnya...
MARJA (VO)
Kisah apa ini? Kenapa jadi seperti ini?
Dua orang pemancing yang ada di dekatnya, menoleh padanya.
PEMANCING 1
Ingat, Mas. Hidup memang gak selalu lancar, Mas.
MARJA
(Menoleh kaget, dan mengangguk) Eh, iya, Pak.
PEMANCING 2
Tapi kalau mas mau bunuh diri, barang-barang berharganya ditinggal dulu Mas.
MARJA
(Tersenyum pahit) Saya baik-baik saja kog Pak.
PEMANCING 2
Tapi ini sungainya lagi bagus loh mas. Arusnya lagi deras.
Kalau mas gak bisa berenang, paling menderita hanya beberapa detik saja...
PEMANCING 1
Betul Mas. Jarang-jarang ada arus bagus kayak begini...
MARJA
(Tersenyum pahit) Maaf Pak, saya cuma sedang sedih, tapi sama sekali tak berniat bunuh diri. Tadi saya cuma mau teriak-teriak saja.
Marja segera berjalan menjauh.
PEMANCING 1
Heran, wong arusnya lagi bagus begini, kog gak mau dimanfaatin.
PEMANCING 2
Iya, jarang-jarang ada arus begini.
Saat Marja hendak meninggalkan jembatan, tiba-tiba Kirina muncul di depannya.
MARJA
Kirina?
KIRANA
(Berjalan mendekat) Apa yang kamu bilang tadi itu sungguhan? Sejak dulu, sampai sekarang, aku selalu istimewa buat kamu? Dan kamu gak ingin aku bersama laki-laki lain?
MARJA
(mengangguk) Ya, tentu saja.
KIRANA
Kamu gak cuma sedang terbawa suasana?
MARJA
(Menggeleng) Aku juga awalnya berpikir begitu. Tapi aku kemudian sadar, kalau kamu memang satu-satunya kekasih, yang juga sekaligus menjadi sahabatku. Aku tak pernah mengalami hubungan seperti itu lagi selama 15 tahun ini.
KIRANA
(Matanya berkaca-kaca) Prove it, Ja!
MARJA
(Nampak bingung) Aku harus bagaimana?
KIRANA
Propose to me, sekarang!
Sejenak Marja teringat kekasih-kekasihnya yang mengatakan kalimat itu, berikut ekspresinya setiap mendengar itu.
(FLASHBACK)
(INSERT) KEKASIH 1
Menikah yuk...
Marja nampak menahan napas, dengan wajah pucat yang kaku.
(INSERT) KEKASIH 2
Kapan kita menikah?
Marja nampak menahan napas dua kali, dengan wajah sangat pucat dan sangat kaku
(INSERT) KEKASIH 3
Would you purposing me?
Marja nampak menahan napas tiga kali, dengan wajah seperti sudah berbentuk semen.
CUT TO
Tapi kali ini, Marja melangkah mendekati Kirina dan berlutut.
MARJA
Kirina...
Kirina nampak kaget
KIRINA
Sebentar! (Menghentikan gerakan Marja)
Marja nampak bingung.
CUT TO
SCENE 44
INT. TAMAN – SIANG
Cast: Marja, Kirina, Pemancing 1, Pemancing 2
Pemancing 1 dan Pemancing 2 sedang mendorong-dorong pohon hingga daun-daunnya berguguran.
PEMANCING 1
Susahnya cari duit.
PEMANCING 2
Ho oh.
DI depan pohon itu, Marja masih berlutut di depan Kirina, sambil memegang sebentuk cincin dari ranting kecil. Sementara daun-daun pohon tak henti berguguran.
KIRINA
Ayoooo...
MARJA
Kirina, would you marry me?
KIRINA
(Memeluk Marja) Tentuuuu.
Keduanya berpelukan erat.
FADE OUT
BLACK
Credit Title
KIRINA (OS)
Cincin ranting ini cuma simbolisasi sementara loh. Kamu harus tetap memebelikanku cincin asli.
MARJA(OS)
Iya dong.
KIRINA(OS)
Gak mau yang satu-dua gram aja.
MARJA(OS)
Iyaaaa...
KIRINA(OS)
Kalau bisa yang pakai mata berlian.
MARJA(OS)
Kog kamu... makin ngelunjak?
KIRINA(OS)
Gak mau? Kamu sudah ngerusak acara nikahan orang loh? Banyak orang marah-marah. Ibu sampai nangis gak berenti-berenti. Mempelai perempuannya bahkan sempet mau diusir karena dianggap bikin malu...
MARJA(OS)
Sudah! Sudah! Gak usah diungkit terus! Aku beliin dua cincinnya...
BLACK
SCENE 45 (Tambahan)
INT. RUMAH TETANGGA GUPA – MALAM
Cast: Gupa, Istri Tetangga.
Gupa akhirnya masuk ke rumah tetangganya dengan penuh keyakinan.
GUPA (VO)
Selama hidup, baru kali ini aku melakukan hal luar biasa. Benar-benar epic.
GUPA (VO)
Menyelamatkan orang? Gak semua bisa melakukannya. Hanya orang-orang terpilih saja.
Istri tetangganya muncul dengan pakaian tidur.
ISTRI TETANGGA
Maaaaas...
GUPA
Ya?
ISTRI TETANGGA
Kog baru datang? Ini loh, tolongin angkatin galonnya... (menunjuk galon di lantai)
Gupa hanya bisa bengong
FREEZE
FADE OUT
Credit Title Continue
T A M A T