Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
SCENE 39
INT. KANTOR MARJA – PAGI
Cast: Marja, Gupa
Gupa mendekati Marja yang nampak sibuk
GUPA
Ayo maksi!
MARJA
Kerjaanku belum selesai.
GUPA
Makanya makan dulu biar semangat!
Keduanya ke kantin di dekat kantor.
GUPA
Kamu tahu, akhirnya kuputuskan untuk menyelamatkan tetanggaku yang seksi itu. Setiap hari kubayangkan ia terjebak di situ. Rasanya hatiku sedih sekali.
MARJA
Tapi dia kan istri tetanggamu!
GUPA
Eiiit, terlalu muda buat jadi istri. Aku merasa dia itu terpaksa menikahi bandot tua itu. Sekrnag hidupnya merasa.
MARJA
Ck... ck... ck... Heboh sekali imajinasimu.
GUPA
Ini bukan imajinasi. Tetanggaku itu sduah mengirim pesan, Ja!
MARJA
(Kaget) Masak?
GUPA
Dia ingin aku datang malam jumat. Katanya pintu pagar dan pintu rumah sudah dibuka...
MARJA
Serius? Kog aku gak percaya?
GUPA
Terserah!
MARJA
Trus? Kamu mau datang?
GUPA
Jelas dong. Adrenalinku meningkat. Ini adalah saatnya aku membebaskan dia dari rumah terkutuk itu!
Keduanya tiba di kantin dan membeli makanan.
GUPA
Nanti kalau sudah kuselamatkan dia, kamu orang pertama yang aku kabari.
MARJA
Ndak usah repot-repot!
GUPA
Ih, gitu amat. Tapi... aku kog baru sadar, hari ini wajahmu kog kayak kusut ya. Jangan kusut-kusut banget ah! Nanti kalau kita jalan berbarengan, jadi kontas. Yang satu habis disetrika, yang satu abis jatoh di selokan!
MARJA
Kamu tuh yang habis jatoh!
GUPA
(Sambil mulai makan) Emang kenapa, Ja?
MARJA
(Cuma memesan minum) Entahlah, akhir-akhir ini, sehabis pulang bersama Kirina, aku kog malah memikirkan dia terus. Kupikir setelah hari berlalu, semua akan kembali normal, nyatanya kog gak ya...
GUPA
Itu yang dinamakan CLBK! Ouw, ternyata gak cuma diderita ABG, setua kamu pun kena. Pesanku ya, bro, hidup berjalan ke depan,
cewek-cewek cantik bertebaran di mana-mana, buat apa melihat ke belakang!
MARJA
(Mengangkat bahu) Tahu ah. Aku juga terus berpikir sepertimu. Tapi dua hari bersamanya, seperti banyak sekali menyadarkanku.
Banyak detil-detil kecil bersamanya, yang gak pernah kulalui bersama pacar-pacar setelahnya
(INSERT) POTONGAN ADEGAN DI SCENE 15
KIRINA
(Menyikut Marja) Kamu ini gimana, mumpung ada yang nawarin loh.
Gak banyak orang baik kayak ibu ini, yang masih ingat penumpang di sebelahnya...
CUT TO
(INSERT) POTONGAN ADEGAN DI SCENE 33
KIRINA
(Geregetan, nampak seperti ingin menjambak muka Pemilik Rumah Boneka) Pokoknya saya ndak mau, Pak! Saya ini... (melihat pada Marja) sudah punya pacar. Ini, walau tampangnya pasaran begini, tapi dia ini pacar saya Pak.
MARJA
(Kaget) Eh...
KIRINA
Dia ini yang sudah merampas... kesucian saya, Pak. (Mendadak, seperti ingin menangis)
CUT TO
(INSERT) POTONGAN ADEGAN DI SCENE 37
KARINA
(Tersenyum) Ah, jadi ingat kata orang-orang, kalau kita sudah rela mendoakan mantan kita dengan sungguh-sungguh, kita sudah ada di level manusia-mansia berjiwa besar...
CUT TO
MARJA
(Menerawang) Aku seperti baru tersadar kalau dari pacar-pacar yang kukencani selama ini, ia yang bisa membuatku menjadi diriku sendiri, seperti dia menjadi dirinya sendiri...
GUPA
Gelagat buruk nih!
MARJA
Sejak dulu, sampai sekarang, selalu saja menyenangkan bersamanya...
GUPA
Tuhan tolooong!
CUT TO
SCENE 40
INT. KAMAR MARJA – MALAM
Cast: Marja.
Marja memilih-milih koleksi CD yang dimilikinya. Lalu menyetel salah satunya di CD Player yang tergantung di sebelah pembaringannya. Lagu lawas Especially for You milik Jason Donovan dan Kylie Minough. Didengarkannya lagu itu sambil tiduran.
MARJA (VO)
Ini lagu kesukaanku. Juga lagu kesukaan Kirina... Aku masih ingat dulu, saat kencan pertama, resto tempat kami makan menyetel lagu ini, dan kami tanpa sadar bersenandung pelan bersama. Aku bilang ini lagu masa kecilku, karena dulu kakakku sering sekali menyetel lagu ini pas dia sedang jath cinta. Dan Kirina ternyata punya alasan yang sama seperti itu!
Sejenak lagu itu terdengar pelan. Gak lama ponsel Marja berbunyi. Sebuah pesan WA. Marja membukanya...
(INSERT) Layar ponsel bertulis:
Besok aku ijab.
Wish me luck ya...
Marja bangkit dari pembaringan. Wajahnya jadi tidak tenang.
MARJA (VO)
Sialan, kenapa ia harus mengirim pesan seperti ini?
Marja seperti ingin berteriak, tapi takada suara yang keluar.