Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Script Film - Gamophobia
Suka
Favorit
Bagikan
10. Menginap

SCENE 24  

EXT. – JALANAN SETAPAK – SIANG

Cast: Marja, Kirina, Preman 1 (extras), Preman 2 (extras), Preman 3 (extras).

Saat melewati perempatan, perjalanan Marja dan Kirana dihadang oleh 3 laki-laki berpenampilan preman. Salah satu yang berbadan paling besar dengan tato bergambar kucing lucu maju.

 

MARJA

(Bersisik) Hati-hati kayaknya mereka preman desa.

 

KIRINA

(Mengangguk) Iyalah, sudah kelihatan.

 

PREMAN 1

Kalian mau ke Rumah Boneka?

 

Marja dan Kirina mengangguk.

 

PREMAN 1

Gak mudah mau ke tempat ini. Kalian harus melewati rintangan dulu.

 

KIRINA

Rintangan apa? Kog kayak di film-film?

 

Preman 1 tersenyum memainkan brewoknya. Preman 2 dan Preman 3 yang berdiri di belakangnya juga tersenyum sambil memainkan senjata di tangan mereka, sabuk bermata boneka Tazmania dan ruyung berwarna pink Hello Kitty.

 

PREMAN 1

Kalian harus tahu, gak ada yang gratis di dunia ini.

 

PREMAN 2

Di dunia ini gak ada yang gratis.

 

PREMAN 3

Gratis, gak ada di dunia ini!

 

KIRINA

Masak? Bukannya sekolah sekarang sudah gratis? Nyinyir di sosmed juga gratis?

 

PREMAN 1

(Menggeretakkan gigi) Jangan main-main! Kalau nggak mau, pulang saja sanah!

 

PREMAN 2

Iya, pulang sanah, kalau gak mau!

 

PREMAN 3

Gak mau, pulang sanah kalau...

 

Preman 1 dan Preman 2 mendelik.

 

PREMAN 3

Gak mau, kalau pulang sanah!

 

Preman 1 dan Preman 2 tambah mendelik.

 

PREMAN 3

(Menelan ludah) Kalau pulang gak mau sanah!

 

Preman 1 dan Preman 2 bertatapan sejenak, sebelum tersenyum mengangguk-angguk.

                                     

KIRINA

Emang apa rintangannya?

 

MARJA

(Menyenggol siku Kirina) Asal teriak aja kamu! (berbisik) 

Kalau mereka minta berantem dulu, matilah kita.

 

KIRINA

Masak kita pulang? Wong, sudah sampai di sini? Setidaknya kita sudah mencoba rintangannya!

 

PREMAN 1

Siap?

 

Marja dan Kirina mengangguk. Preman 1 segera mengeluarkan ponselnya, dan langsung menunjukkan pada Marja dan Kirina.

 

PREMAN 1

Coba follow Instagram dan Channel Youtube kami.

Jangan lupa subscribe dan komen ya kak...

 

Marja dan Kirina hanya bengong.

 

FREEZE

 

CUT TO

 

                                                    

SCENE 25

INT. DI DEPAN RUMAH BONEKA – SORE

Cast: Marja, Kirina, Satpam Rumah Boneka

Marja dan Kirana tiba di depan rumah boneka.

 

KIRINA

Sepi. Apa kita datang terlalu sore ya?

 

MARJA

Tenang aja, di Amerika ini masih siang hari...

 

KIRINA

(Mencibir) Gak bilang sekalian kalo di matahari selalu siang?

 

Marja nyengir.

 

KIRANA

(Melongok ke pagar) Permisi... ada orang?

 

Tak lama, muncul Satpam dengan tergopoh-gopoh.

 

SATPAM

Rumah boneka sudah tutup kak. Datang besok pagi ya! Jam operasinya dari jam 09.00 sampai jam 16.00

 

MARJA

Buset, di desa sepi begini saja, pakai jam operasional?

 

SATPAM

Yah, walau di desa, manajemen kan tetap harus profesional kak?

 

Marja dan Kirina hanya bisa menggeleng-geleng.

 

Marja dan Kirina sejenak nampak bingung.

 

KIRANA

Ah, nampaknya kita harus menginap di sini yaa.

 

MARJA

(Kaget) Serius? Kita bisa pulang dulu, dan besok ke sini lagi?

 

KIRINA

Mengulang naik bis yang bau itu? Ney.. ney.. ney.. Kamu pulang aja, aku tetap di sini aja!

 

MARJA

Serius?

 

Kirina mengangguk.

 

MARJA

Kalau gitu aku akan panggil ojek...

 

KIRINA

(Nampak kaget) Sensitif sekali! Bener kamu mau ninggalin

aku sendirian di sini? Tega? Ih, laki-laki macam apa itu?

 

MARJA

(Menepuk keningnya) Tapi menginap di sini benar-benar rencana yang buruk!

 

KIRINA

(Menirukan gerakan dan kalimat Marja saat bicara)

Tapi menginap di sini benar-benar rencana yang buruk!’

 

CUT TO

 

SCENE 26

INT.  RUMAH PENDUDUK  – MALAM

Cast: Marja, Kirina, Suami Pemilik Rumah 1 (extras), Istri Pemilik Rumah (extras).

Marja dan Kirana tidur di depan televisi dengan beralas kasur Palembang.

 

KIRINA

(Sambil mencium seprei, berbisik) Oh my God... Aromanya... ini sudah berapa lama gak dijemur?

 

MARJA

Sttt... Dasar manja!

 

Marja berbagi bantal dan guling.

 

MARJA

Jangan mengeluh ya! Kamu sendiri kan yang ngotot ingin nginap di sini? (Menirukan cara Kirina bicara) ‘Ah, nampaknya kita harus menginap di sini...

 

Kirina memukul bahu Marja.

 

MARJA

Lagian, ini toh tempat terbaik yang ada.

 

KIRINA

Serius kamu gak masalah?

 

MARJA

(Menggeleng) Harusnya kamu juga gak. Kita kan punya pengalaman ngekost dulu. Itu bikin kita bisa membuatku tidur di mana saja.

 

KIRINA

Dulu, kostmu memang parah...

 

Tiba-tiba suami dan istri pemilik rumah muncul di dekat mereka.

 

SUAMI PEMILIK RUMAH

Gimana Mas, Mbak? Semua baik-baik saja?

 

MARJA

Oh, baik, Pak. Kawan saya ini malah suka sekali tidur di sini.

Katanya mengingatkan kost lamanya dulu...

 

Kirina tersenyum jengkel pada Marja

 

SUAMI PEMILIK RUMAH

Ah, syukurlah.

 

ISTRI PEMILIK RUMAH

Silakan tidur ya. Semoga yang lelap. Soalnya kalau ndak lelap,

tikus-tikus suka menganggu. Kalau lelap kan jadi ndak terasa.

 

Wajah Kirina langsung tegang. Suami dan istri pemilik rumah pun meninggalkan mereka.

 

MARJA

Sudah, jangan dipikir. Tikus takut sama manusia. Mereka yang akan pergi kalau melihat manusia.

 

KIRINA

Serius?

 

MARJA

(Menggeleng) Gak, aku boong!

 

Kirina langsung melempar guling pada Marja.

 

Gak lama keduanya mulai merebahkan tubuhnya mengambil posisi tidur. Sejenak mereka menatap langit-langit.

 

KIRINA

Ah, kenapa aku jadi ingat saat...  kita camping dulu ya?

 

MARJA

(Menoleh tak percaya) Loh, aku juga!

 

KIRINA

Ih, orang kog suka banget ikutan! Tapi... suasananya memang juga begini.  Tenda dan matras yang kita pinjam baunya juga apek...

 

MARJA

Iya... Kamu juga nanya: ini sudah berapa tahun gak dicuci?

(dengan gaya Kirina yang didramatisir)

 

KIRINA

Ih...

 

Marja tertawa.

 

KIRINA

Waktu itu... kamu masih ingat kalau kita...  ciuman pertama kalinya?

 

MARJA

(Mengangguk) Ah... iya... Itu... ciuman pertama...

 

KIRINA

Aku juga...

 

Marja baru akan bicara...

 

KIRINA

(Memotong)Awas kalau mau bilang, orang kog suka banget ikutan!

 

CUT TO

 

 

SCENE 27

EXT. BUMI PERKEMAHAN – SORE (FLASHBACK)

Cast: Marja, Kirina, Arnol (extras), Mesoem (extras), Toni (extras), Joni (extras), dan 8-10 figuran.

Di bumi perkemahan, beberapa anak muda sedang sibuk memasang tenda, termasuk Marja dan Kirina. Kirina nampak lancar, namun Marja nampak sedikit kebingungan.

 

MESOEM

(Mendekati Marja) Semangat banget.

 

MARJA

Akhirnya... bentar lagi jadi juga...

 

MESOEM

Ckckck... Kamu ini, lugu atau bego sih? Buang salah satu pasakmu!

 

MARJA

Buang? Kenapa? Tendanya gak bakal jadi dong?

 

MESOEM

(Langsung mengambil parutan dan mengurut dada)

Kamu ini, nurut aja deh. Nanti kamu yang bakalan berterima kasih padaku!

 

MARJA

(Berpikir sejenak, dan kemudian matanya berbinar)

Aaah... aku tahu maksudmu...  Pantesan kamu dipanggil Mesoem!

 

MESOEM

(Hanya menggeleng-geleng kepala) Hadeeh...

 

Mesoem meninggalkan Marja.

Tak lama semua berkumpul di tengah api unggun...

 

ARNOL

Oke kawan-kawan, walau gak semua tenda bisa berdiri, kupikir tenda yang ada sudah cukup untuk kita.

 

KIRINA

(Menoleh pada Marja yang duduk di sebelahnya) Tendamu termasuk yang gak bisa berdiri?

 

MARJA

(Menggaruk kepalanya) Nampaknya ada pasak yang hilang, jadi gak bisa. Tadi sudah diganti pakai akar tanaman juga tetap gak bisa...

 

KIRINA

Emang akar tanaman apa?

 

MARJA

Apa ya tadi? Gak apal sih. Tapi... kangkung kayaknya.

 

KIRINA

(Melotot) Gak toge sekalian?

 

Marja nyengir.

 

ARNOL

(Menyela lagi) Buat kawan-kawan yang tendanya gak jadi, bisa nebeng di tenda lain ya...

 

MARJA

Bentar aku cari tebengan dulu...

 

Marja menatap Joni.

 

JONI

Tendaku kan penuh dengan barang-barang titipan kalian!

 

Marja menatap Toni

 

JONI

Satpam di sini mau numpang nebeng di tendaku!

 

Marja menatap Mesoem

 

MESOEM

Tendaku kosong. Silakan kalau mau,Ja. Tapi kalau malam, aku suka ngentut gak berenti-berenti. Tapi kamu gak akan terganggu kog, karena gak berisik, cuma baunya aja...

 

MARJA

(menelan ludah) Pantesan baik...

 

Saat semua tak ada yang bisa diharapkan, Kirina tiba-tiba mencolek Marja.

 

KIRINA

Kamu bisa tidur di tendaku.

 

Marja nampak terkejut, tapi kemudian tersenyum lebar.

 

KIRINA

Kenapa senyummu mesum begitu?

 

MARJA

(Memasang wajah inosennya) Masak?

 

KIRINA

(Mencibir) Dasar! (tapi diam-diam ia tersenyum juga)

 

CUT TO

 

 

SCENE 28

INT.  DI DALAM TENDA – MALAM (FLASHBACK)

Cast: Marja, Kirina

Kirina mengeluarkan lilin aroma terapi.

       

KIRINA

Ayo tidur! Aku ngantuk banget.

 

MARJA

Ayo!

 

Keduanya berbaring di matras masing-masing.

 

KIRANA

Hmmm, tadi pasakmu benar-benar hilang?

 

MARJA

(Mengangguk) Ya, tentu saja.

 

KIRANA

Bukan dihilangkan karena ide Mesoem?

 

MARJA

Bu.. bukan.

 

KIRANA

Heran, kenapa saat kemping begini cowo-cowo selalu jadi gak bisa mendirikan tenda ya? Jadi mikir... gimana mau mendirikan rumah tangga kalau mendirikan tenda saja gak bisa? Kirina menjulurkan lidah)   

 

MARJA

Gak mikir... gimana mau mendirikan rumah ibadah kalau mendirikan tenda saja gak bisa?

 

KIRINA

Tau ah!

 

Mulai memejamkan mata.

 

KIRINA

Pokonya tidur aja, kamu gak boleh nakal?

 

MARJA

Gak dong.

 

Kirina mulai nampak tertidur. Marja yang juga sudah siap tertidur, untuk beberapa saat menatap Kirina lebih dulu.

 

KIRINA

(Masih memejamkan mata) Kalau kamu menatapku terus begitu, aku ya gak bisa tidur. Kan aku harus jaim. Soalnya kalau tidur mulutku mangap...

 

MARJA

(Tersenyum) Kukira kamu benar-benar sudah tidur.

 

KIRANA

(Membuka mata) Kamu penah denger gak, ada survey yang bilang... hmmm... kalau 9 dari 10 orang yang akan tidur, cenderung tidur lebih nyenyak saat kekasihnya memberi kecupan.

 

MARJA

Serius? Survey yang aneh. Kog sempat ya? Kupikir lembaga survey kita surveynya cuma soal eletabilitas pemilu melulu.

 

KIRANA

(Sedikit cemberut) Kamu gak berpikir... membuktikan survey itu?

 

Gak ada jawaban

 

KIRINA

Ja? (Setengah bangkit)

 

Marja nampak tertidur.

 

KIRINA

Ih, kebo banget sih. Tidur kog cepet banget.

 

Kirina membaringkan tubuhnya lagi. Tapi ia nampak tak tenang. Ia pun memutuskan untuk menyibak selimutnya, dan kembali bangkit. Dan ternyata dalam waktu bersamaan Marja pun sedang melakukan hal yang sama.

Sesaat keduanya terdiam. Entah siapa yang memulai keduanya kemudian sudah berciuman.

 

INSERT Wajah Fredy Mercury sambil bernyanyi: We’ are the Champion... We are the Champion...

 

Kirina yang pertama menarik dirinya. Marja masih nampak kaku dengan bibir muncucu dan mata terpejam.

 

KIRINA

(Tersenyum) Sudah, Say...

 

Marja membuka mata, dan nampak salah tingkah.

 

KIRINA

Kalau gak kubilang ‘sudah’, kamu bakalan mencucu kayak tadi sampai pagi ya?

 

CUT TO

 

 

SCENE 29

INT. – RUMAH PENDUDUK – MALAM

Cast: Marja, Kirina

Marja dan Kirina masih memandang langit-langit ruangan.

       

MARJA

Kalau ingat itu, aku merasa begitu culun...

 

KIRANA

Kamu memang culun...

 

Marja ketawa pelan.

 

MARJA

Ya maklum... Kamu kan selalu jadi pertama. Jadi aku belum pengalaman...

 

Kirina tersenyum.

 

MARJA

Yang pasti, gara-gara malam itu kamu keliatan gembira banget...

 

KIRINA

Masak sih?

 

MARJA

Gembira membullyku...

 

Kirina tertawa.

 

CUT TO

 

SCENE  30    

EXT.  DI PASAR IKAN – MALAM (FLASHBACK)

Cast: Marja, Kirina

Kirina tertawa ngakak saat melihat ikan lohan di akuarium yang berjejer.

                                  

KIRANA

(Menunjuk-nunjuk, sambil bicara tanpa suara) Kamuuuuu!

 

CUT TO

 

SCENE 31

EXT.  DI RESTORAN – MALAM (FLASHBACK)

Cast: Marja, Kirina

Saat acara makan-makan, Kirina tertawa ngakak saat melihat ikan kakap di atas meja yang mencucu.

                                  

KIRANA

(Menunjuk-nunjuk, sambil bicara tanpa suara) Kamuuuuu!

 

CUT TO

 

SCENE 32

EXT.  DI ETALASE TOKO – MALAM (FLASHBACK)

Cast: Marja, Kirina

Kirina tertawa ngakak saat melihat seorang anak kecil yang tidur dengan bibir menempel di kaca sehingga bibirnya terlihat mencucu...

                                  

KIRANA

(Menunjuk-nunjuk, sambil bicara tanpa suara) Kamuuuuu!

 

CUT TO

 

 

KIRINA

Iya ya, saat itu aku benar-benar banyak tertawa.

 

MARJA

Setidaknya... kamu suka ciuman itu...

 

KIRINA

Masak sih?

 

MARJA

Kan kamu pernah bilang, yang pertama selalu sempurna...

 

KIRINA

Kamu juga bilang begitu...

 

Marja tiba-tiba menatap Kirina. Kirina pun melakukan hal yang sama. Tiba-tiba di saat seperti itu, terdengar suara batuk pemilik rumah.

 

PEMILIK RUMAH (OS)

Jangan melakukan hal yang gak-gak ya Mas, Mbak!

Walau kami ndak melihat, Gusti Allah selalu dapat melihat...

 

Marja dan Kirina hanya bisa tersenyum dan kembali berbaring.

 

CUT TO

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar