Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
SCENE 24
EXT. – JALANAN SETAPAK – SIANG
Cast: Marja, Kirina, Preman 1 (extras), Preman 2 (extras), Preman 3 (extras).
Saat melewati perempatan, perjalanan Marja dan Kirana dihadang oleh 3 laki-laki berpenampilan preman. Salah satu yang berbadan paling besar dengan tato bergambar kucing lucu maju.
MARJA
(Bersisik) Hati-hati kayaknya mereka preman desa.
KIRINA
(Mengangguk) Iyalah, sudah kelihatan.
PREMAN 1
Kalian mau ke Rumah Boneka?
Marja dan Kirina mengangguk.
PREMAN 1
Gak mudah mau ke tempat ini. Kalian harus melewati rintangan dulu.
KIRINA
Rintangan apa? Kog kayak di film-film?
Preman 1 tersenyum memainkan brewoknya. Preman 2 dan Preman 3 yang berdiri di belakangnya juga tersenyum sambil memainkan senjata di tangan mereka, sabuk bermata boneka Tazmania dan ruyung berwarna pink Hello Kitty.
PREMAN 1
Kalian harus tahu, gak ada yang gratis di dunia ini.
PREMAN 2
Di dunia ini gak ada yang gratis.
PREMAN 3
Gratis, gak ada di dunia ini!
KIRINA
Masak? Bukannya sekolah sekarang sudah gratis? Nyinyir di sosmed juga gratis?
PREMAN 1
(Menggeretakkan gigi) Jangan main-main! Kalau nggak mau, pulang saja sanah!
PREMAN 2
Iya, pulang sanah, kalau gak mau!
PREMAN 3
Gak mau, pulang sanah kalau...
Preman 1 dan Preman 2 mendelik.
PREMAN 3
Gak mau, kalau pulang sanah!
Preman 1 dan Preman 2 tambah mendelik.
PREMAN 3
(Menelan ludah) Kalau pulang gak mau sanah!
Preman 1 dan Preman 2 bertatapan sejenak, sebelum tersenyum mengangguk-angguk.
KIRINA
Emang apa rintangannya?
MARJA
(Menyenggol siku Kirina) Asal teriak aja kamu! (berbisik)
Kalau mereka minta berantem dulu, matilah kita.
KIRINA
Masak kita pulang? Wong, sudah sampai di sini? Setidaknya kita sudah mencoba rintangannya!
PREMAN 1
Siap?
Marja dan Kirina mengangguk. Preman 1 segera mengeluarkan ponselnya, dan langsung menunjukkan pada Marja dan Kirina.
PREMAN 1
Coba follow Instagram dan Channel Youtube kami.
Jangan lupa subscribe dan komen ya kak...
Marja dan Kirina hanya bengong.
FREEZE
CUT TO
SCENE 25
INT. DI DEPAN RUMAH BONEKA – SORE
Cast: Marja, Kirina, Satpam Rumah Boneka
Marja dan Kirana tiba di depan rumah boneka.
KIRINA
Sepi. Apa kita datang terlalu sore ya?
MARJA
Tenang aja, di Amerika ini masih siang hari...
KIRINA
(Mencibir) Gak bilang sekalian kalo di matahari selalu siang?
Marja nyengir.
KIRANA
(Melongok ke pagar) Permisi... ada orang?
Tak lama, muncul Satpam dengan tergopoh-gopoh.
SATPAM
Rumah boneka sudah tutup kak. Datang besok pagi ya! Jam operasinya dari jam 09.00 sampai jam 16.00
MARJA
Buset, di desa sepi begini saja, pakai jam operasional?
SATPAM
Yah, walau di desa, manajemen kan tetap harus profesional kak?
Marja dan Kirina hanya bisa menggeleng-geleng.
Marja dan Kirina sejenak nampak bingung.
KIRANA
Ah, nampaknya kita harus menginap di sini yaa.
MARJA
(Kaget) Serius? Kita bisa pulang dulu, dan besok ke sini lagi?
KIRINA
Mengulang naik bis yang bau itu? Ney.. ney.. ney.. Kamu pulang aja, aku tetap di sini aja!
MARJA
Serius?
Kirina mengangguk.
MARJA
Kalau gitu aku akan panggil ojek...
KIRINA
(Nampak kaget) Sensitif sekali! Bener kamu mau ninggalin
aku sendirian di sini? Tega? Ih, laki-laki macam apa itu?
MARJA
(Menepuk keningnya) Tapi menginap di sini benar-benar rencana yang buruk!
KIRINA
(Menirukan gerakan dan kalimat Marja saat bicara)
‘Tapi menginap di sini benar-benar rencana yang buruk!’
CUT TO
SCENE 26
INT. RUMAH PENDUDUK – MALAM
Cast: Marja, Kirina, Suami Pemilik Rumah 1 (extras), Istri Pemilik Rumah (extras).
Marja dan Kirana tidur di depan televisi dengan beralas kasur Palembang.
KIRINA
(Sambil mencium seprei, berbisik) Oh my God... Aromanya... ini sudah berapa lama gak dijemur?
MARJA
Sttt... Dasar manja!
Marja berbagi bantal dan guling.
MARJA
Jangan mengeluh ya! Kamu sendiri kan yang ngotot ingin nginap di sini? (Menirukan cara Kirina bicara) ‘Ah, nampaknya kita harus menginap di sini...‘
Kirina memukul bahu Marja.
MARJA
Lagian, ini toh tempat terbaik yang ada.
KIRINA
Serius kamu gak masalah?
MARJA
(Menggeleng) Harusnya kamu juga gak. Kita kan punya pengalaman ngekost dulu. Itu bikin kita bisa membuatku tidur di mana saja.
KIRINA
Dulu, kostmu memang parah...
Tiba-tiba suami dan istri pemilik rumah muncul di dekat mereka.
SUAMI PEMILIK RUMAH
Gimana Mas, Mbak? Semua baik-baik saja?
MARJA
Oh, baik, Pak. Kawan saya ini malah suka sekali tidur di sini.
Katanya mengingatkan kost lamanya dulu...
Kirina tersenyum jengkel pada Marja
SUAMI PEMILIK RUMAH
Ah, syukurlah.
ISTRI PEMILIK RUMAH
Silakan tidur ya. Semoga yang lelap. Soalnya kalau ndak lelap,
tikus-tikus suka menganggu. Kalau lelap kan jadi ndak terasa.
Wajah Kirina langsung tegang. Suami dan istri pemilik rumah pun meninggalkan mereka.
MARJA
Sudah, jangan dipikir. Tikus takut sama manusia. Mereka yang akan pergi kalau melihat manusia.
KIRINA
Serius?
MARJA
(Menggeleng) Gak, aku boong!
Kirina langsung melempar guling pada Marja.
Gak lama keduanya mulai merebahkan tubuhnya mengambil posisi tidur. Sejenak mereka menatap langit-langit.
KIRINA
Ah, kenapa aku jadi ingat saat... kita camping dulu ya?
MARJA
(Menoleh tak percaya) Loh, aku juga!
KIRINA
Ih, orang kog suka banget ikutan! Tapi... suasananya memang juga begini. Tenda dan matras yang kita pinjam baunya juga apek...
MARJA
Iya... Kamu juga nanya: ini sudah berapa tahun gak dicuci?
(dengan gaya Kirina yang didramatisir)
KIRINA
Ih...
Marja tertawa.
KIRINA
Waktu itu... kamu masih ingat kalau kita... ciuman pertama kalinya?
MARJA
(Mengangguk) Ah... iya... Itu... ciuman pertama...
KIRINA
Aku juga...
Marja baru akan bicara...
KIRINA
(Memotong)Awas kalau mau bilang, orang kog suka banget ikutan!
CUT TO
SCENE 27
EXT. BUMI PERKEMAHAN – SORE (FLASHBACK)
Cast: Marja, Kirina, Arnol (extras), Mesoem (extras), Toni (extras), Joni (extras), dan 8-10 figuran.
Di bumi perkemahan, beberapa anak muda sedang sibuk memasang tenda, termasuk Marja dan Kirina. Kirina nampak lancar, namun Marja nampak sedikit kebingungan.
MESOEM
(Mendekati Marja) Semangat banget.
MARJA
Akhirnya... bentar lagi jadi juga...
MESOEM
Ckckck... Kamu ini, lugu atau bego sih? Buang salah satu pasakmu!
MARJA
Buang? Kenapa? Tendanya gak bakal jadi dong?
MESOEM
(Langsung mengambil parutan dan mengurut dada)
Kamu ini, nurut aja deh. Nanti kamu yang bakalan berterima kasih padaku!
MARJA
(Berpikir sejenak, dan kemudian matanya berbinar)
Aaah... aku tahu maksudmu... Pantesan kamu dipanggil Mesoem!
MESOEM
(Hanya menggeleng-geleng kepala) Hadeeh...
Mesoem meninggalkan Marja.
Tak lama semua berkumpul di tengah api unggun...
ARNOL
Oke kawan-kawan, walau gak semua tenda bisa berdiri, kupikir tenda yang ada sudah cukup untuk kita.
KIRINA
(Menoleh pada Marja yang duduk di sebelahnya) Tendamu termasuk yang gak bisa berdiri?
MARJA
(Menggaruk kepalanya) Nampaknya ada pasak yang hilang, jadi gak bisa. Tadi sudah diganti pakai akar tanaman juga tetap gak bisa...
KIRINA
Emang akar tanaman apa?
MARJA
Apa ya tadi? Gak apal sih. Tapi... kangkung kayaknya.
KIRINA
(Melotot) Gak toge sekalian?
Marja nyengir.
ARNOL
(Menyela lagi) Buat kawan-kawan yang tendanya gak jadi, bisa nebeng di tenda lain ya...
MARJA
Bentar aku cari tebengan dulu...
Marja menatap Joni.
JONI
Tendaku kan penuh dengan barang-barang titipan kalian!
Marja menatap Toni
JONI
Satpam di sini mau numpang nebeng di tendaku!
Marja menatap Mesoem
MESOEM
Tendaku kosong. Silakan kalau mau,Ja. Tapi kalau malam, aku suka ngentut gak berenti-berenti. Tapi kamu gak akan terganggu kog, karena gak berisik, cuma baunya aja...
MARJA
(menelan ludah) Pantesan baik...
Saat semua tak ada yang bisa diharapkan, Kirina tiba-tiba mencolek Marja.
KIRINA
Kamu bisa tidur di tendaku.
Marja nampak terkejut, tapi kemudian tersenyum lebar.
KIRINA
Kenapa senyummu mesum begitu?
MARJA
(Memasang wajah inosennya) Masak?
KIRINA
(Mencibir) Dasar! (tapi diam-diam ia tersenyum juga)
CUT TO
SCENE 28
INT. DI DALAM TENDA – MALAM (FLASHBACK)
Cast: Marja, Kirina
Kirina mengeluarkan lilin aroma terapi.
KIRINA
Ayo tidur! Aku ngantuk banget.
MARJA
Ayo!
Keduanya berbaring di matras masing-masing.
KIRANA
Hmmm, tadi pasakmu benar-benar hilang?
MARJA
(Mengangguk) Ya, tentu saja.
KIRANA
Bukan dihilangkan karena ide Mesoem?
MARJA
Bu.. bukan.
KIRANA
Heran, kenapa saat kemping begini cowo-cowo selalu jadi gak bisa mendirikan tenda ya? Jadi mikir... gimana mau mendirikan rumah tangga kalau mendirikan tenda saja gak bisa? Kirina menjulurkan lidah)
MARJA
Gak mikir... gimana mau mendirikan rumah ibadah kalau mendirikan tenda saja gak bisa?
KIRINA
Tau ah!
Mulai memejamkan mata.
KIRINA
Pokonya tidur aja, kamu gak boleh nakal?
MARJA
Gak dong.
Kirina mulai nampak tertidur. Marja yang juga sudah siap tertidur, untuk beberapa saat menatap Kirina lebih dulu.
KIRINA
(Masih memejamkan mata) Kalau kamu menatapku terus begitu, aku ya gak bisa tidur. Kan aku harus jaim. Soalnya kalau tidur mulutku mangap...
MARJA
(Tersenyum) Kukira kamu benar-benar sudah tidur.
KIRANA
(Membuka mata) Kamu penah denger gak, ada survey yang bilang... hmmm... kalau 9 dari 10 orang yang akan tidur, cenderung tidur lebih nyenyak saat kekasihnya memberi kecupan.
MARJA
Serius? Survey yang aneh. Kog sempat ya? Kupikir lembaga survey kita surveynya cuma soal eletabilitas pemilu melulu.
KIRANA
(Sedikit cemberut) Kamu gak berpikir... membuktikan survey itu?
Gak ada jawaban
KIRINA
Ja? (Setengah bangkit)
Marja nampak tertidur.
KIRINA
Ih, kebo banget sih. Tidur kog cepet banget.
Kirina membaringkan tubuhnya lagi. Tapi ia nampak tak tenang. Ia pun memutuskan untuk menyibak selimutnya, dan kembali bangkit. Dan ternyata dalam waktu bersamaan Marja pun sedang melakukan hal yang sama.
Sesaat keduanya terdiam. Entah siapa yang memulai keduanya kemudian sudah berciuman.
INSERT Wajah Fredy Mercury sambil bernyanyi: We’ are the Champion... We are the Champion...
Kirina yang pertama menarik dirinya. Marja masih nampak kaku dengan bibir muncucu dan mata terpejam.
KIRINA
(Tersenyum) Sudah, Say...
Marja membuka mata, dan nampak salah tingkah.
KIRINA
Kalau gak kubilang ‘sudah’, kamu bakalan mencucu kayak tadi sampai pagi ya?
CUT TO
SCENE 29
INT. – RUMAH PENDUDUK – MALAM
Cast: Marja, Kirina
Marja dan Kirina masih memandang langit-langit ruangan.
MARJA
Kalau ingat itu, aku merasa begitu culun...
KIRANA
Kamu memang culun...
Marja ketawa pelan.
MARJA
Ya maklum... Kamu kan selalu jadi pertama. Jadi aku belum pengalaman...
Kirina tersenyum.
MARJA
Yang pasti, gara-gara malam itu kamu keliatan gembira banget...
KIRINA
Masak sih?
MARJA
Gembira membullyku...
Kirina tertawa.
CUT TO
SCENE 30
EXT. DI PASAR IKAN – MALAM (FLASHBACK)
Cast: Marja, Kirina
Kirina tertawa ngakak saat melihat ikan lohan di akuarium yang berjejer.
KIRANA
(Menunjuk-nunjuk, sambil bicara tanpa suara) Kamuuuuu!
CUT TO
SCENE 31
EXT. DI RESTORAN – MALAM (FLASHBACK)
Cast: Marja, Kirina
Saat acara makan-makan, Kirina tertawa ngakak saat melihat ikan kakap di atas meja yang mencucu.
KIRANA
(Menunjuk-nunjuk, sambil bicara tanpa suara) Kamuuuuu!
CUT TO
SCENE 32
EXT. DI ETALASE TOKO – MALAM (FLASHBACK)
Cast: Marja, Kirina
Kirina tertawa ngakak saat melihat seorang anak kecil yang tidur dengan bibir menempel di kaca sehingga bibirnya terlihat mencucu...
KIRANA
(Menunjuk-nunjuk, sambil bicara tanpa suara) Kamuuuuu!
CUT TO
KIRINA
Iya ya, saat itu aku benar-benar banyak tertawa.
MARJA
Setidaknya... kamu suka ciuman itu...
KIRINA
Masak sih?
MARJA
Kan kamu pernah bilang, yang pertama selalu sempurna...
KIRINA
Kamu juga bilang begitu...
Marja tiba-tiba menatap Kirina. Kirina pun melakukan hal yang sama. Tiba-tiba di saat seperti itu, terdengar suara batuk pemilik rumah.
PEMILIK RUMAH (OS)
Jangan melakukan hal yang gak-gak ya Mas, Mbak!
Walau kami ndak melihat, Gusti Allah selalu dapat melihat...
Marja dan Kirina hanya bisa tersenyum dan kembali berbaring.
CUT TO