Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
LOCKDOWN
Suka
Favorit
Bagikan
14. Shattered Shield (Part 2)

15. INT. TEMPAT PERSEMBUNYIAN ANNE - SIANG

Reffrain duduk, terikat di kursi. 


REFFRAIN

Di mana Archen?


ANNE

Kamu tanya aku?
Aku juga nggak tau.

(jeda)

Yang aku tau kamu jaminan uangku.
Tapi kalau kamu memberontak, jangan salahkan kalau aku bertindak di luar kendali.


REFFRAIN

Apa yang Archen mau dari aku?
Bukannya aku udah nggak bisa dimanfaatin lagi sekarang?


ANNE

(menatap Reffrain)

Kamu pikir itu urusanku?
Kalau kamu banyak bergerak jangan salahkan hasilnya jelek.

(memotong rambut Reffrain)


Anne melihat hasil karyanya.


ANNE (CONT'D)

Kamu kelihatan cantik kalau rambutnya hitam.

(memperhatikan wajah Reffrain)


Reffrain menahan kesal, tidak melihat Anne.


ANNE (CONT'D)

Gimana kalo sedikit tahi lalat?
Di sini?

(mengetuk pipi Reffrain, lalu segera membuat tahi lalat itu)


Anne mengambil jaket tebal, lalu memakaikannya sekenanya pada Reffrain.


ANNE (CONT'D)

Ini bisa buat kamu kelihatan lebih gendut.


REFFRAIN

Bodoh.


ANNE 

(tersentak melihatnya)

Apa kamu bilang?


REFFRAIN

(menatap Anne)

Bodoh?
Kalau ada apa-apa kamu bisa keberatan bawa aku. 


ANNE

(membalas tatapan Reffrain)

Kalau kamu cukup pintar lepas aja jaketnya.

(jeda)

Oh ya. Alismu masih pirang.

(melihat peralatannya di meja)

Gimana kalo dicukur aja?

(kembali melihat Reffrain)

Biar kayak Mona Lisa?


SFX : Dering ponsel.


Reffrain kesal melihat Anne.


FAJAR

Iqbal. 

(memberikan ponsel pada Anne)


ANNE

(menerima panggilan itu, sembari menjauh)

Orangku?

(melihat Fajar yang kini duduk sembari mengawasi Reffrain dari jauh)

Apa kalian nggak bisa cari sendiri?

(mengalihkan pandangan)

Di alamatnya udah jelas.
Cuma ada satu helipad di Serenity Hills. 


Reffrain terenyak mendengarnya. 


ANNE (CONT'D)

Oke ... pengamanan khusus untuk malam ini?

(pura-pura setuju, hampir tertawa)

Kalian pikir kami biro jasa?

(menghela napas, memikirkannya)

Oke. Anggap saja ini bonus.
Aku kirim orangku ke sana.

(melihat Reffrain)


POV ANNE : Reffrain bersandar di kursi, tidak melihat Anne.


CUT TO :


16. EXT. TEMPAT PERSEMBUNYIAN ANNE/LT.2 - MALAM 


REFFRAIN

Aku mau ke kamar mandi.

(melihat Fajar)


Fajar mengalihkan pandangan dari ponsel, menghela napas, melihat Reffrain.


REFFRAIN (CONT'D)

Please, aku udah nahan dari tadi! 


Fajar melepaskan tali yang mengikat kaki Reffrain pada kursi. 

Reffrain berdiri, lalu berjalan bersama Fajar, menuju kamar mandi.


CUT TO :


Fajar membuka pintu kamar mandi, melepaskan ikatan tangan Reffrain, lalu membiarkannya masuk ke kamar mandi.

Reffrain menutup pintu dari dalam.

Fajar siaga di depan pintu. 


CUT TO : 


17. INT. TEMPAT PERSEMBUNYIAN ANNE/LT. 2. KAMAR MANDI - MALAM

Reffrain melihat sekeliling—tidak ada jendela. Tapi dia lalu menemukan sabun cair di dekat tembok. Dia mengambil segayung air untuk disiramkan ke lantai kamar mandi, lalu mengambil segayung air lagi.

Reffrain menambahkan sabun cair dalam jumlah banyak ke gayung itu, lalu mengaduknya hingga sedikit berbusa.


CUT TO : 


Reffrain membuka pintu kamar mandi. Fajar yang bersandar di satu sisi bergegas menghampiri untuk mengikat tangan Reffrain. Tapi Reffrain dengan cepat menyiram wajah Fajar dengan air sabun membuat laki-laki itu mengumpat. 


FAJAR

Hey!!

(segera mengusap mulutnya yang terkena sabun)


Reffrain melarikan diri, mengambil tongkat besi di satu sisi.


FAJAR

(mengeluarkan ponsel untuk menelepon)

Dia kabur.
Bbuhh!!

(meludah ke satu sisi)


CUT TO : 


18. INT. TEMPAT PERSEMBUNYIAN ANNE/LT. 1 - MALAM

Gio menerima panggilan dari Fajar, beranjak dari duduk mengamati keadaan di sekitar. Dia lalu mengeluarkan pistol, waspada, memeriksa setiap sisi.


CUT TO :


19. INT. TEMPAT PERSEMBUNYIAN ANNE/LT. 3 - MALAM

Reffrain menaiki tangga ke lantai tiga, bersembunyi di balik dinding, melihat seorang penjaga yang baru mendapat kabar tentangnya dari telepon. Penjaga itu bergegas turun ke lantai dua. 

Reffrain mengambil pisau lipat di dekat buah yang ada di meja, lalu berlari ke atap.


CUT TO :


20. EXT. TEMPAT PERSEMBUNYIAN ANNE. ATAP BANGUNAN - MALAM

Reffrain mengintip keadaan di bawah.


POV REFFRAIN : Dua orang penjaga mencari ke sekitar. 


Reffrain tersentak melihat seseorang melompat dari balik tembok atap, mendarat di satu sudut. Dia mundur, takut melihat laki-laki yang mengenakan jaket bertudung dan masker hitam. 

Reffrain menodongkan pisau pada laki-laki itu.

Laki-laki itu menghampiri Reffrain sambil membuka maskernya.


TOMY

Ini aku, Tomy.


Reffrain masih tercekam.


TOMY (CONT'D)

Aku nggak akan nyakitin kamu.


REFFRAIN

Kalau gitu aku mau menyakiti diri sendiri biar kalian nggak dapat apa yang kalian mau.


PENJAGA 3 (V.O)

Mungkin dia masih di dalam!


Reffrain mendengar suara itu, waspada. 

Tomy meminta Reffrain berlindung di belakangnya, sementara dia menunggu seseorang keluar dari pintu menuju atap.

Begitu orang itu keluar, Tomy menyengatnya dengan Taser hingga pingsan.

Tomy mengambil pistol milik orang itu, sementara Reffrain mengambil ponselnya. Reffrain memeriksa panggilan masuk terakhir, lalu melihat Tomy yang juga melihatnya. 

Reffrain memberi isyarat tangan "aku, lari ke ...." menunjuk ke jalanan di seberang. Dia lalu menunjukkan layar ponsel di tangangannya, menelepon satu nomor. 

Panggilan Reffrain segera dijawab. Reffrain memberikan ponselnya pada Tomy.


TOMY

(akhirnya mengerti, berbicara di telepon dengan sedikit mengubah nada bicara)

Dia di jalan besar. 
Aku bisa lihat dari atap.

(lalu melihat Reffrain)


GIO (O.S)

Jalan besar yang mana?


TOMY

(melihat jauh ke jalan besar, ke pintu menuju atap, lalu ke arah lain di seberang)

Ke arah kiri, dekat jembatan.


SFX : Sambungan terputus. 


Tomy dan Reffrain mendengar suara Gio dan Fajar yang bersiap mencari keluar.


CUT TO : 


21. INT. TEMPAT PERSEMBUNYIAN ANNE/LT. 1 - MALAM

Tomy dan Reffrain bergegas menuruni tangga menuju Lantai 1. 


CUT TO :


22. INT. MINIMARKET - MALAM

Anne mengantri untuk membayar.


ANNE

(berbicara di telepon, kesal)

Baru keluar sebentar, udah ada masalah ....


Kasir di depan, menunggu Anne karena pelanggan di depannya sudah pergi.

Anne lalu maju untuk meletakkan barang belanjaan yang segera diproses oleh kasir, terlihat frustrasi.


CUT TO :


23. EXT. BAGIAN BELAKANG TEMPAT PERSEMBUNYIAN ANNE - MALAM

Tomy dan Reffrain keluar dari pintu belakang, berlari menerobos semak-semak. Mereka lalu berhenti di depan motor yang ada di dekat pohon besar.


REFFRAIN

Pakai motor?


TOMY

Ya?

(memakai helm, lalu mengambil helm lain untuk diberikan pada Reffrain)


Reffrain menerima helm itu, segera memakainya, sementara Tomy menyalakan mesin motor. Reffrain bergegas naik ke boncengan Tomy.

Tomy melajukan motornya pergi.


CUT TO : 


24. EXT. JALAN RAYA - MALAM

Tomy melajukan motornya. 

Tangan kiri Reffrain berpegangan pada Tomy sementara tangan kanannya sibuk dengan ponsel.


TOMY

(melihat Reffrain dari spion)

Hey! Bisa nanti aja main HP-nya?


Reffrain belum menjawab. 

Tomy menyadari sesuatu saat kembali melihat ponsel yang dipegang Reffrain dari spion.


TOMY

Itu HP yang tadi?


REFFRAIN

Mereka pergi pakai helikopter.

(mengetik pesan menggunakan HP penjaga)


CUT TO :


25. INT. APARTEMEN DEVA - MALAM

Lucky sedang menonton YouTube di ponsel. 


SFX : Denting ponsel Lucky.


Lucky melihat pesan masuk.


LUCKY

Kak ....

(masih melihat pesan di ponselnya)


Lucky lalu melihat sekeliling. Tidak ada orang lain. Lucky kembali melihat ponsel, melihat pesan yang dikirim Reffrain.


BCU : Layar ponsel Lucky : Pesan dari nomor tak dikenal : 

Komplotan Anne mau pergi pakai Helikopter dari Serenity Hills malam ini. 

Yang lainnya ada di bangunan kosong di sini. 

(link lokasi Reffrain)


Lucky membuka link yang dikirim Reffrain.


BCU : Layar ponsel Lucky menampilkan peta virtual lokasi Reffrain. 


BCU : Lucky masih melihatnya.


CUT BACK TO REFFRAIN :


Reffrain melempar ponsel Penjaga ke semak-semak di pinggir jalan. Tomy masih menyetir.


TOMY

Kamu kasih tau mereka?


Reffrain melihat Tomy.


TOMY (CONT'D)

Orang yang ambil flashdisk-nya waktu itu?


REFFRAIN

(mengalihkan pandangan)

Ya. 
Kenapa kamu nolongin aku?


TOMY

Kamu nggak seharusnya terlibat. 


REFFRAIN

Kalau ketangkap kamu pasti dihukum.


TOMY

Oh ya?

(hampir tertawa)

Jadi kamu nggak tau balas budi?


CUT TO :


26. INT. RUMAH SASHA - MALAM


SFX : Dering ponsel Sasha.

BCU : Ponsel Sasha yang menyala-nyala.


Sasha mengambil ponsel itu, lalu menjawab panggilan dari Deva.


SASHA

(berbicara di telepon)

Ada apa?

(lalu ekspresinya berubah serius saat mendengar jawaban dari Deva)

Oke. 
Kita ke sana sekarang.


CUT TO : 


27. INT. BANDARA. RUANG KONTROL AIRNAV - MALAM

ESTABLISH : BANDARA 


NINA (PETUGAS RADAR)

Ada satu heli yang take off sekitar 10 menit lalu.


VINCENT (PETUGAS PENGAWAS LALU LINTAS UDARA)

Identifikasi?


NINA

Nomor registrasi PK-XYZ. Jenisnya Bell 429. Rute terbang ... mengarah ke Palembang.


VINCENT

Coba cek transpondernya!


NINA

Transponder aktif. Ketinggan 1500 kaki, kecepatan 120 knot.


VINCENT

Pantau terus pergerakannya. 


CUT TO :


28. INT. GEDUNG APARTEMEN. TEMPAT PARKIR - MALAM

Andien dan Deva berjalan menuju mobil Deva. 


ANDIEN 

(mengumpat)

Diem!


DEVA

(tersentak, melihat Andien)

Apa?


ANDIEN

(melihat Deva sebentar)

Nggak. 

(lalu masuk ke mobil)


Deva masih heran, tapi segera masuk ke dalam mobil. 


CUT TO :


29. EXT. JALAN RAYA. MOBIL DEVA - MALAM

Deva melajukan mobilnya di belakang mobil Sasha dan timnya. Andien duduk di sampingnya.


DEVA

(melihat Andien sebentar)

Lo nggak apa-apa, kan?


ANDIEN

(melihat Deva)

Nggak.

(kembali melihat jalanan di depan)


DEVA

Gue nggak salah denger tadi lo bilang diem?


ANDIEN

(memikirkannya)

Nggak.


DEVA

Nggak salah?

(kembali melihat Andien)


Andien belum menjawab, sementara Deva masih khawatir sembari melihat jalan di depan.


DEVA (CONT'D)

Lo yakin nggak mau ke psikolog?


Andien terenyak memikirkannya.


ANDIEN

Apa gue kelihatan separah itu?


Deva terenyak.

Andien tersentak saat Deva meraih tangannya. Dia lalu melihat Deva yang masih fokus menyetir.


POV ANDIEN : Tangan Deva menggenggam tangan Andien.


Deva melihat Andien yang juga melihatnya, lalu kembali fokus pada jalanan di depan. 


ANDIEN

(mengalihkan pandangan)

Kalau aja waktu itu Lucky nggak nge-check kameranya ....
Kita bakal lebih sulit dari ini.

(jeda)

Lo jangan terlalu keras sama dia.


Deva memikirkannya sambil menyetir.


ANDIEN

Gue yang waktu itu keluar tanpa persiapan. 
Nggak sempet ngingetin Lucky soal earmic. 


DEVA

Tapi lo pakai, kan? 
Itu semua bukan salah lo. 

(melepaskan tangan Andien, kembali fokus menyetir)

Itu salah gue.


Andien terenyak. 


DEVA (CONT'D)

Gue harusnya nggak terima pekerjaan di luar tugas detektif. 
Gue yang nggak bisa kasih batas. 

(jeda)

Dan kalian nggak terlatih buat menghadapi hal-hal kayak gitu. 


Andien melihat jalanan di luar, memikirkannya. 


CUT TO :


30. EXT. JALANAN - MALAM

Deva dan Andien baru saja keluar dari mobil, begitu juga dengan Sasha dan timnya yang langsung menyisir lokasi. 

Sasha heran melihat sekeliling yang hanya dipenuhi kebun. 


SASHA

Cari bangunan kosong di sekitar sini!

(memberi perintah pada tim)


Deva dan Andien menghampiri. Sasha melihatnya.


TIM SASHA

Di sini!

(mengambil ponsel Penjaga dari semak-semak)


Sasha, Deva, dan Andien melihat tim Sasha.


CUT TO :


31. INT. TEMPAT PERSEMBUNYIAN ANNE - MALAM

Sasha dan tim baru saja masuk, menggeledah bangunan kosong. Mereka tidak menemukan apapun. 

Andien dan Deva menyusul masuk, mengamati setiap sudut.

Sasha hanya melihat sisa-sisa yang ditinggalkan kelompok Anne.


CUT TO : 


32. EXT. HELIPAD DI ATAP RUMAH MEWAH - MALAM

Sebuah helikopter baru saja mendarat. Mahen dan kelompoknya turun dari tangga, berjalan menuju pintu masuk bangunan di bawahnya.


CUT TO : 


33. INT. RUMAH MEWAH - MALAM

Mahen dan komplotannya menuruni tangga, heran melihat ruangan di sekitarnya kosong. Tak lama kemudian muncul pasukan khusus yang menyergap mereka dengan senjata laras panjang.


KOMANDAN 

Selamat datang di Palembang.

(tersenyum menyambut Mahen)


Mahen tersentak, begitu juga komplotannya. 


KOMANDAN (CONT'D)

Bisa ikut kami sebentar? 


Mahen menghela napas, menahan kekesalannya. 


CUT TO : 


34. INT. TEMPAT PERSEMBUNYIAN ALAN - MALAM

Alan sedang memeriksa koper berisi tumpukan baju dan senjata api. 


SFX : Suara alarm di ponsel Alan. 


Alan segera melihat ponsel. Wajahnya tegang. Dia lalu berlari menghampiri laptop, memeriksa rekaman CCTV.


BCU : Layar laptop Alan : Rekaman CCTV menunjukkan mobil masih terparkir di depan rumah. Di bagian lain, pasukan khusus memeriksa setiap sudut rumah.


Alan tersentak, segera memeriksa rekaman beberapa waktu yang lalu.


BCU : Layar laptop Alan : Rekaman CCTV menunjukkan penangkapan komplotan Lox. 


Alan tercekam. Dia segera menelepon seseorang. 


ALAN 

(berbicara di telepon)

Plan B.
Di sini chaos.


CUT TO :

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)