Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
LOCKDOWN
Suka
Favorit
Bagikan
7. The Inventor's Enigma (Part 3)

Deva mengajak Andien menjauh, meninggalkan Lucky yang sibuk dengan laptopnya. 


ANDIEN

Dia beneran bisa ngeretas sejauh itu?


DEVA

Itulah kenapa gue pekerjakan dia.

(lalu melihat Andien masih menatapnya)


ANDIEN

Tapi lo nggak ngebolehin gue?


DEVA

(memikirkannya)

Karena lo di lapangan.


Andien memikirkannya.


DEVA

Ya ... sebenernya di mana pun nggak boleh.


Andien lalu melihat Deva.


DEVA

(lalu melihat Andien)

Gimana bisa lo mikir itu Barcode Boarding Pass?


LUCKY

Itulah kenapa Kak Andien yang ada di sini sekarang.


Andien dan Deva lalu melihat Lucky.


LUCKY

(lalu melihat Deva)

Kalau Barcode-nya ada di bungkus mie instan, itu artinya ada hubungannya sama mie-nya!


Andien tertawa kecil. Deva tidak habis pikir melihat Lucky. 


CUT TO :


Deva mengambil kertas yang baru keluar dari printer.


BCU : Print-out Passenger Name Record dan informasi lainnya yang ada di tangan Deva.


DEVA

Kita punya enam daftar nama dalam satu kode booking.
Tiga orang berangkat ke Rusia.
Tiga orang batalin perjalanan. 

(jeda)

Tapi mungkin juga mereka udah nggak di sana.
Itu lima bulan yang lalu.

(lalu melihat Andien)

Reffrain batalin perjalanan, ngirim ini ke klien kita. 


ANDIEN

Reffrain, Anne, dan Tomy.

(melihat data)


LUCKY

(melihat laptop)

Lyla punya bisnis fashion. 
Dia fashion designer. 


Deva ikut melihat laptop Lucky. 


DEVA

Jadi bisa aja Reffrain kerja sama dia?


LUCKY

Reffrain masih berstatus pelajar. 
Kafka Akuntan di sini. 


BCU : LAYAR LAPTOP LUCKY : Muncul foto dan data Lyla di Website Butik. 


DEVA 

Andra? 


LUCKY

(menunjukkan halaman lain di Layar)

Pengusaha pertambangan ....


DEVA

(membaca informasi di layar)

Pasir dan Batu Alam ....


Andien juga melihatnya. 


ANDIEN

Apapun itu, Reffrain ngirim ini karena butuh bantuan. 
Mungkin mereka berselisih?


DEVA

Bisa jadi. 

(memikirkannya)

Informasi yang dikasih klien ....
Kita bakal kesulitan kalau dia nggak bilang yang sebenernya.


ANDIEN

Maksud lo?
Klien kita bohong?


DEVA

Nggak tau kenapa gue yakin ada yang disembunyiin.


LUCKY

(lalu melihat Deva)

Kita kroscek?
Ada alamat rumahnya ... Reffrain.


DEVA 

Ya.

(melihat Lucky)

Tapi kita butuh persetujuan.
Gue bakal kasih tau tentang tiketnya dulu. 


Lucky mengerti.


CUT TO :


28. INT. GEDUNG APARTEMEN. APARTEMEN DEVA - MALAM

Deva sedang berbicara di telepon dengan Dokter Harris.


DOKTER HARRIS (O.S)

Saya udah nyuruh orang periksa ke rumahnya ....
Dia nggak ada di sana.


Deva masih mendengarkan.


DOKTER HARRIS (O.S)

Ohiya. Saya belum bilang, ayahnya sudah meninggal.
Di sana nggak ada siapa-siapa.


DEVA 

(berbicara di telepon)

Ya. Tapi petunjuk sekecil apapun berguna untuk penyelidikan. 
Apa detektif juga yang memeriksa ke sana?


DOKTER HARRIS (O.S)

Bukan. Tapi dia orang kepercayaan saya. 


DEVA

Dia pasti punya cara yang berbeda dengan kami dalam melihat suatu hal.


Dokter Harris belum menanggapi. 


DEVA (CONT'D)

Saya butuh izin masuk ke rumahnya.


DOKTER HARRIS (O.S)

Anda pikir saya punya kuncinya?


DEVA

Kita masuk secara paksa. 


Belum ada tanggapan dari Dokter Harris.


DEVA (CONT'D)

Kali ini Anda yang harus merahasiakannya dari polisi.


CUT TO : 

 

29. EXT. JALANAN. MOBIL DEVA - MALAM

Deva sedang menyetir mobil. Lucky duduk di sampingnya, sementara Andien di belakang. 


CUT TO :


30. EXT. DEPAN MINIMARKET - MALAM

Deva bergabung dengan Andien dan Lucky, duduk sambil makan. 


ANDIEN

Mau gue gantiin nyetir?


DEVA

Nggak usah. 

(lalu minum kopi)


Lucky melihat Deva minum kopi.


DEVA

(melihat Lucky)

Apa?


LUCKY

Boleh ngopi juga nggak? Dikiit aja.
Aku kan juga mau kerja malam.


DEVA

Nggak. 
Lo tidur aja kalo ngantuk.


Andien hampir tertawa, lalu melihat Lucky. 


ANDIEN

Lucky masih di bawah umur.


LUCKY

Itu kan cuma kopi ....


DEVA

Lambung lo ....


Lucky menyerah, lalu membawa rotinya ke mobil. 


ANDIEN

Lo bahkan nggak tega ngelihat dia sakit perut. 


DEVA

(melihat Andien)

Aneh ya? 


ANDIEN

(mengingat sesuatu)

Gimana bisa lo nggak masalah kalau dia sampai berurusan sama polisi? 


Deva mengernyitkan dahi, mencoba memahami kata-kata Andien. 


ANDIEN

(lalu melihat Deva)

Hacking. 


DEVA

(mengerti, lalu melihat ke arah Lucky)

Kadang gue bantu kepolisian juga. 


ANDIEN 

Dan itu jadiin dia kebal hukum?


DEVA

Untuk hal ini iya. 


Andien memikirkannya. 


CUT TO : 


31. EXT. JALANAN DI DALAM HUTAN - MALAM

Deva menyetir. Andien duduk di sampingnya, sementara Lucky tidur di belakang.


ANDIEN

Nggak ada rumah sama sekali.
Kita udah deket, kan?


DEVA

(melihat peta virtual di mobil sebentar)

Ya. 
Waktu kita nggak banyak. 
Satu jam lagi matahari terbit. 
Jangan lupa ....
Pakai sarung tangan. 


CUT TO :


32. EXT. DEPAN RUMAH REFFRAIN - PAGI BUTA

Deva sedang membobol pintu rumah Reffrain. 


LUCKY

Sekarang jadi kakak kriminalnya.


DEVA

(melihat Lucky sebentar, lalu membuka pintu)

Kalau mau menang dari penjahat kadang kita harus jadi penjahat juga.

(lalu masuk ke dalam rumah)


ANDIEN

Gue masih nggak ngerti kenapa lo securiga itu.

(menyusul Deva dan Lucky, masuk ke dalam rumah)


DEVA

Jadi lo nggak punya kesan apa-apa ....

(melihat Andien)

Setelah lihat fotonya mungkin?


ANDIEN 

(lalu melihat Deva)

Lebih akurat kalau lihat dia ngomong, berinteraksi sama orang lain. 


Deva mengerti, lalu melihat sekeliling.


POV DEVA : Ruangan yang berdebu.


Deva masuk ke salah satu kamar, sementara Andien memeriksa ruangan lain. 


DEVA (V.O)

Ini kamarnya.


Andien menoleh ke asal suara, tapi memutuskan mendekati gudang.


BCU : Pintu gudang yang dibuka oleh Andien. 


CUT TO : 


33. INT. RUMAH REFFRAIN. KAMAR REFFRAIN - PAGI BUTA

Lucky baru saja masuk ke dalam kamar, melihat piala yang diangkat Deva. 


DEVA

Lomba Sains ....

(lalu melihat Lucky sembari menaruh lagi piala itu)


ANDIEN (V.O)

Deva, lihat!


Deva dan Lucky mendengar suara Andien.


DEVA

Ky, lo cari di sini.


LUCKY

Oke.


Deva lalu pergi.


CUT TO : 


34. INT. RUMAH REFFRAIN. GUDANG - PAGI BUTA

Deva tersentak saat melihat reaktor kecil di sana.

Andien menghampiri reaktor itu.


ANDIEN

Ini apa?


DEVA

(mengamati reaktor itu)

Reaktor?


ANDIEN

Buat?


DEVA

(menunjuk tanda bahaya radioaktif yang ditempelkan pada alat itu, lalu melihat Andien)

Nuklir.


Andien tersentak melihat tanda itu.


DEVA (CONT'D)

Gue udah curiga dari awal.


Andien masih tidak percaya. 


ANDIEN

Menurut lo ini ada hubungannya sama ledakan di Jakarta?


Deva melihat benda-benda lain di ruangan itu. 


DEVA

Mungkin ....
Jangan asal pegang barang, oke?


ANDIEN

Oke.

(lalu mengeluarkan ponsel untuk memotret reaktor dan keadaan di dalam ruangan)


CUT TO :

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)