Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
LOCKDOWN
EPISODE 2 : The Inventor's Enigma
FADE IN :
1. INT. GEDUNG APARTEMEN. APARTEMEN DEVA - MALAM
Penghuni apartemen berlarian untuk menyelamatkan diri. Mereka membawa tas-tas besar. Ferry (27 thn) menunggu dengan cemas di ambang pintu apartemen Deva.
Lucky menarik koper berwarna biru tua ke dekat Ferry, lalu masuk lagi untuk membuka lemari brankas.
FERRY
(masuk untuk melihat Lucky)
LUCKY
(melihat Ferry sebentar)
FERRY
(tidak habis pikir, lalu menarik koper Lucky)
LUCKY
(kembali melihat lemari brankas, tegang)
POV LUCKY : Koper hitam milik Deva.
POV DARI DALAM LEMARI BRANKAS : Lucky mengambil koper itu, lalu menutup lemari brankas.
CUT TO :
2. INT. RUMAH SAKIT. RUANG RAWAT - PAGI BUTA
Andien siuman, melihat keadaan di sekitar.
POV ANDIEN : Ruangan dipenuhi pasien yang terbaring di tempat tidur masing-masing.
Andien merasa pusing saat beranjak duduk. Dia lalu melihat ada satu ranjang kosong di sudut ruangan, teringat Deva.
CUT TO :
3. INT. RUMAH SAKIT. TERAS - PAGI BUTA
Deva sedang menelepon seseorang sembari melihat keadaan di sekitar.
DEVA
(berbicara di telepon)
(jeda)
Di kejauhan, Andien melihat Deva.
DEVA
(melihat Andien, lalu berbicara di telepon)
Andien menghampiri Deva. Deva mengakhiri panggilan telepon.
ANDIEN
DEVA
ANDIEN
(menggeleng)
Tiba-tiba lampu di atas mereka padam. Andien dan Deva melihatnya, lalu ke dalam ruangan. Seorang perawat juga memadamkan lampu utama di dalam ruangan, hanya menyisakan lampu yang lebih redup.
CUT TO :
4. EXT/INT. RUMAH SAKIT - PAGI
ESTABLISH : JALANAN DI BEBERAPA TEMPAT DEKAT PANGGUNG HIBURAN TAMPAK KOTOR DAN BERANTAKAN. TIDAK ADA SEORANG PUN DI SANA.
Terlihat dari luar, seorang petugas mengunci pintu utama dari dalam.
CUT TO :
Petugas lain memasang tanda dilarang lewat di dekat ruang terbuka.
CUT TO :
5. INT. RUMAH SAKIT. RUANG RAWAT - PAGI
Deva sedang makan, sementara Andien hanya bersandar di tempat tidurnya saat terdengar pengumuan dari speaker.
PENGUMUMAN (O.S)
Deva dan Andien mendengarkan, lalu saling lihat.
CUT TO :
6. INT. RUMAH SAKIT - PAGI
Andien dan Deva berjalan menghampiri plang peringatan.
ANDIEN
(melihat jauh ke taman)
Deva masih memikirkannya.
PASIEN (LAKI-LAKI)
Andien melihat seorang perawat berhenti di dekat pasien itu.
PERAWAT
PASIEN
PERAWAT
PASIEN
CUT BACK TO :
Deva melihat ponselnya, lalu Andien.
CUT TO :
7. INT. RUMAH SAKIT. DEPAN RUANGAN DOKTER - SIANG
Banyak pasien berkumpul di depan ruangan dokter untuk meminta penjelasan. Andien dan Deva melihatnya dari jauh.
CUT TO :
8. INT. RUMAH SAKIT. TANGGA MENUJU ATAP - SIANG
Andien dan Deva duduk di tangga. Di belakang mereka, pintu menuju atap terkunci.
Deva mengetikkan sesuatu di ponsel. Dia lalu tersentak saat meng-klik satu video dari channel YouTube News—koneksinya agak lambat.
BCU : LAYAR PONSEL DEVA : VIDEO YOUTUBE :
HOST
ANDIEN
(lalu melihat Deva)
Deva masih fokus menonton video, lalu beralih mencari di internet.
DEVA
(menunjukkan sebuah artikel di portal berita pada Andien)
Andien melihat artikel yang ditunjukkan Deva.
DEVA (CONT'D)
ANDIEN
(lalu melihat Deva)
Deva memeriksa kedua lengannya. Masih normal. Deva kembali menonton YouTube.
POV DEVA : Video Youtube yang menampilkan pasien dengan bercak kemerahan di tangan dan kakinya sedang dilarikan ke rumah sakit.
ANDIEN
(kembali melihat video, lalu Deva)
DEVA
(menunjukkan Thuraya SatSleeve+, alat yang ada di ponselnya, lalu melihat Andien yang masih tidak mengerti)
(kembali melihat ponsel)
ANDIEN
(memikirkannya)
DEVA
(kembali melihat Andien, lalu tertawa ringan)
ANDIEN
DEVA
(lalu tersentak, melihat Andien)
ANDIEN
(mengalihkan pandangan ke depan)
Deva masih memperhatikan Andien.
ANDIEN (CONT'D)
(jeda)
DEVA
(mengernyitkan dahi)
ANDIEN
Deva mengalihkan pandangan, lalu tersenyum.
Andien masih kesal melihatnya.
ANDIEN (CONT'D)
(jeda)
DEVA
Andien terenyak.
DEVA (CONT'D)
ANDIEN
DEVA
(tertawa sebentar)
ANDIEN
DEVA
(kembali fokus pada ponsel, mencari informasi)
ANDIEN
DEVA
(memikirkannya)
(lalu melihat Andien)
ANDIEN
(tersenyum, mengalihkan pandangan sebentar)
DEVA
(kembali melihat ponsel)
Andien masih menunggu.
DEVA (CONT'D)
ANDIEN
DEVA
(mengingatnya)
ANDIEN
(akhirnya mengerti)
DEVA
(lalu melihat Andien)
ANDIEN
DEVA
ANDIEN
(tertawa, lalu melihat Deva sebentar)
Deva tersenyum, tidak habis pikir.
CUT TO :
9. INT. RUMAH SAKIT. RUANG RAWAT - MALAM
Andien duduk di tempat tidur, baru saja selesai makan.
BCU : Obat yang ada di wadah kecil di meja makan.
Andien mengambil obat itu, lalu meminumnya. Dia lalu melihat Deva yang ada di sudut lain, masih makan.
CUT TO :
10. EXT. JALANAN - MALAM
Deva sedang menyetir mobil, Andien duduk di sampingnya. Dia membawa mobilnya masuk ke area parkir sebuah gedung.
CUT TO :
11. INT. GEDUNG PENGUNGSIAN - MALAM
Deva dan Andien menaiki tangga, lalu berhenti saat tiba di sebuah lantai yang dipenuhi pengungsi dan barang-barang mereka.
Deva melihat sekeliling.
Di sisi lain, Lucky menyadari keberadaan Deva.
LUCKY
Deva dan Andien menoleh ke asal suara. Lucky menghampiri Deva.
DEVA
Lucky mengangguk.
LUCKY
Deva terenyak memikirkannya.
LUCKY (CONT'D)
(tersenyum melihat Andien)
Andien tersentak melihat Lucky, lalu Deva.
DEVA
(lalu melihat Andien)
LUCKY
(mengulurkan tangannya)
ANDIEN
(menjabat tangan Lucky)
LUCKY
(melihat Deva)
DEVA
Lucky mengangguk, lalu pergi untuk mengambil koper milik Deva.
ANDIEN
(masih melihat Lucky)
DEVA
Deva membantu Lucky untuk membawa barang-barang lainnya. Sementara Andien terenyak melihat suasana di sekitarnya.
DEVA
(mengajak Andien pergi)
Andien menyusul Deva dan Lucky pergi.
CUT TO :
12. INT. GEDUNG PENGUNGSIAN. TEMPAT PARKIR - MALAM
Lucky menutup pintu bagasi, lalu menyusul Deva dan Andien, masuk ke dalam mobil.
LUCKY
(melihat Deva)
DEVA
(mulai menjalankan mobilnya)
Lucky mengalihkan pandangan ke depan, memikirkan sesuatu. Di belakang, Andien masih mengamati suasana gedung dan sekitarnya.
CUT TO :
13. INT. KANTOR BIMBINGAN BELAJAR - SIANG
Reffrain duduk, menghadapi HRD yang sedang memeriksa surat pernyataan Reffrain.
HRD
REFFRAIN
HRD
(lalu melihat Reffrain)
(memikirkannya)
REFFRAIN
(memikirkannya)
HRD mengangguk, tersenyum sedih melihat Reffrain, lalu kembali melihat berkas di depannya.
CUT TO :
14. INT. STASIUN KERETA. RUANG TUNGGU - SORE
Reffrain duduk menunggu, sembari melihat ponsel.
BCU : LAYAR TV :
HOST
Reffrain terenyak melihat berita di TV.
CUT TO :
15. INT. KERETA API - MALAM
Reffrain duduk sembari menyandarkan kepala ke jendela kereta. Dia terlihat sedih.
LS : Kereta api yang ditumpangi Reffrain mulai melaju.
CUT TO :
16. EXT. DEPAN RUMAH DOKTER HARRIS - PAGI
POV REFFRAIN : Rumah Dokter Harris.
Reffrain menghampiri rumah Dokter Harris. Dia lalu melihat tukang kebun di satu sisi.
CUT TO :
TUKANG KEBUN
Reffrain terenyak memikirkannya.
TUKANG KEBUN (CONT'D)
Reffrain kembali melihat tukang kebun.
CUT TO :
17. INT. RUMAH SAKIT. RUANGAN DOKTER - SIANG
Para dokter sedang rapat dipimpin oleh Dokter Amin.
DOKTER AMIN
Para dokter di sekitarnya tampak menyimak, satu orang mengangguk setuju.
DOKTER AMIN (CONT'D)
DOKTER MIRA
DOKTER AMIN
(melihat Dokter Mira, lalu Dokter Harris yang sedang melamun)
DOKTER HARRIS
(tersentak melihat Dokter Amin)
Dokter Amin mengangguk.
DOKTER HARRIS (CONT'D)
DOKTER AMIN
(terenyak, lalu melihat Dokter Harris)
DOKTER HARRIS
(teringat sesuatu)
DOKTER AMIN
DOKTER HARRIS
Dokter-dokter lain ikut melihat Dokter Harris.
DOKTER AMIN
DOKTER HARRIS
Dokter Amin terlihat meragukan ingatannya sendiri.
FADE OUT & FADE IN :