Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
LOCKDOWN
Suka
Favorit
Bagikan
13. EPISODE 4 : Shattered Shield (Part 1)

LOCKDOWN

EPISODE 4 : Shattered Shield


FADE IN :


1. INT. GEDUNG APARTEMEN. APARTEMEN DEVA - SORE


DEVA

(melihat rekaman CCTV Tomy dan Anne di laptopnya)

Mereka berhenti di pinggiran kota.


Andien yang duduk di sampingnya ikut melihat. 


ANDIEN

Menghindari CCTV.

(melihat Reffrain)

Mungkin kamu tau mereka ke mana?


REFFRAIN

(sambil menggambar hutan di sebuah kertas)

Menghapus jejak?

(jeda)

Aku nggak bisa tebak.
Selama ini aku pikir mereka baik.
Susah bayangin semua itu palsu.


DEVA

Setelah tau bisa aja mereka yang nyerang ayah kamu?


REFFRAIN

(berhenti menggambar, melihat Deva)

Saksi itu cuma bilang dia lihat orang yang campurin obat di minuman teman ayah. 
Buktinya belum cukup jelas.


DEVA

(mengerti)

Scientist dan detektif hampir sama soal ini ....
Sama-sama butuh bukti yang akurat.


REFFRAIN

(bersandar di sofa, memikirkannya)

Scientist menciptakan harapan buat orang-orang.
Tapi aku ....
Aku sumber kekacauan.


Andien dan Deva terenyak mendengarnya.


REFFRAIN (CONT'D)

Mereka bilang aku genius.


Andien lalu melihat Reffrain.


REFFRAIN (CONT'D)

(tersenyum, menyembunyikan kekecewaannya)

Gimana bisa orang genius gampang banget dibodohi?
Ditipu ....


ANDIEN

Karena orang genius juga manusia.


REFFRAIN

(melanjutkan menggambar)

Cukup menghibur.


ANDIEN

(mengingatnya)

Bukannya Nikola Tesla juga?


Reffrain tersentak, berhenti menggambar.


ANDIEN (CONT'D)

Gimana bisa orang segenius dia nggak tau pernyataan Thomas Alva Edison cuma bercanda?


Reffrain melihat Andien.


ANDIEN (CONT'D)

Dia juga merasa tertipu, kan?


SFX : Dering ponsel Andien.


Andien melihat siapa yang menelepon, lalu menjawab panggilan itu. 


ANDIEN

(berbicara di telepon)

Halo.

(jeda)

Oh ... 
Ada apa, Bu?

(jeda)

Ini ....

(beranjak dari duduk, menjauh)

Lagi kerja?


Deva melihat Andien menjauh, lalu Reffrain yang terenyak memikirkan kata-kata Andien.


CUT TO : 


2. INT. GYM - MALAM

Andien sedang melakukan TRX Suspension Training, Deva latihan boxing, sementara Lucky dan Reffrain berlari di treadmill.


REFFRAIN

Kayaknya lebih seru boxing.


LUCKY

Yaudah coba aja?


REFFRAIN

Kamu nggak?


LUCKY

Ini aja udah capek.


Reffrain menambah kecepatan treadmill Lucky.


LUCKY (CONT'D)

Hey! Nggak lucu!

(tidak habis pikir, segera mengurangi kecepatan treadmill)


REFFRAIN

(tertawa)

Trus apa yang menurut kamu lucu?


LUCKY

(tidak habis pikir, lalu melihat Reffrain sebentar)

Kamu udah punya pacar?


Reffrain tersentak melihat Lucky, wajahnya memerah.


REFFRAIN

Apa?


LUCKY

(tertawa melihat ekspresi Reffrain)

Itu baru lucu.


Reffrain tidak habis pikir melihat Lucky.


CUT TO :


3. INT. GYM - MALAM

Lucky dan Reffrain berjalan keluar Gym.


REFFRAIN

Di sekolah, cowok-cowok ganteng cuma bisa tebar pesona.
Giliran ujian nilainya di bawah lima.


LUCKY

Kenapa fokus sama yang ganteng? Kan ada yang jelek?


REFFRAIN

Kamu pikir nggak lebih parah?


LUCKY

Kayaknya kamu salah sekolah.
Kenapa nggak masuk SMP yang lebih bagus?


REFFRAIN

Maksud kamu di kota?


LUCKY

A ... tempatmu desa ya ....


REFFRAIN

Itu udah bukan desa lagi, itu hutan belantara.


Lucky tertawa kecil. 


REFFRAIN (CONT'D)

Aku nggak bisa jauh dari ayah.
Kerjaan ayah ada di dekat situ.


LUCKY

Kerja apa?


REFFRAIN

Dive Master.


Lucky melihat Reffrain sebentar.


REFFRAIN (CONT'D)

Pemandu selam.


Lucky mengerti.


REFFRAIN (CONT'D)

Waktu itu ayah lagi bantu peneliti di situs bawah laut.
Tugasnya memastikan semuanya aman ....

(jeda)

Tapi dia sendiri ....

(menahan sedih)


LUCKY

(merasa bersalah sudah bertanya)

Sorry, nggak maksud ngingetin soal itu. 


REFFRAIN

Nggak apa-apa.

(memaksa tersenyum, tapi tidak melihat Lucky karena matanya mulai berkaca-kaca)


Tak jauh di belakang, Andien dan Deva berjalan bersama sambil sesekali melihat suasana di sekitar.


CUT TO : 


4. EXT. DEPAN RUMAH GIO - SORE

Anne turun dari motor, berjalan ke rumah Gio, menemuinya.


CUT TO :


5. INT. RUMAH GIO - SORE

Gio (30) dan Anne baru duduk di kursi.


GIO

Sendirian?


ANNE

Siapa yang kamu harap?


GIO

(mengangkat bahu)

Tomy?


ANNE

Tomy?

(tersenyum lebar)

Siput itu apa gunanya?
Lambat.
Aku udah buang dia.


GIO

Kamu mungkin juga gitu kalau punya memori sebesar dia. 
Kayak HP kalau memorinya kepenuhan ....
Jadi lambat. 


ANNE

(tidak habis pikir)

Bedanya memori HP bisa dikosongin, punya Tomy nggak.


GIO

Tetep aja kamu yang bodoh karena buang orang kayak dia. 


ANNE

Kamu fansnya?

(jeda)

Gambarnya memang bagus.
Mending dia ngisi Webtoon atau apa.
Tapi buatku dia tetap nggak berguna. 

(jeda)

Aku ikut rencananya kemarin. 
Dia selalu tenang, kelihatannya semuanya bisa berhasil. 
Tapi apa? 
Kami dijebak. 
Kalau aja dia mau ngejar detektif itu. 


GIO

(menghela napas)

Jadi, apa kerjaanku? 


ANNE

Memang kamu punya keahlian selain menembak? 
Kemasi barangmu sekarang juga, ikut aku. 


CUT TO :


6. EXT. JALANAN. MOBIL SASHA - MALAM

Deva dan Sasha duduk di dalam mobil Sasha yang terparkir di pinggir jalan.


SASHA

Gue mau lo bantu cari orang.


DEVA

(melihat Sasha)

Tapi lo tau kan gue nggak bisa keluar siang?


SASHA

(melihat Deva)

Kalo gue nggak tau gue nggak mungkin ngajak lo ketemu sekarang, kan?


DEVA

Oke. 

(mengalihkan pandangan)

Siapa?


SASHA 

Namanya Reffrain.


Deva tersentak melihat Sasha.


SASHA (CONT'D)

Usia 15 tahun.
Indo-Australia

(memberikan foto Reffrain pada Deva)


Deva terenyak menerimanya.


SASHA (CONT'D)

(mengalihkan pandangan)

Lo temuin dia, serahin ke gue. 


DEVA

(lalu melihat Sasha)

Apa kejahatannya?


SASHA

(lalu melihat Deva)

Tugas lo cuma nemuin dia.


DEVA

(memikirkannya)

Dari mana gue harus mulai?


SASHA

(memberikan satu foto)

Mungkin dari sini.


Deva melihat foto itu, lalu tersentak.


BCU : Foto gedung apartemen Deva.


Deva terperangah melihat Sasha.


SASHA

(menatap Deva)

Aku nggak tau biromu nawarin penjagaan kayak gini.

(menunjukkan foto Deva, Reffrain dan Andien di tempat parkir apartemen)


CUT TO :


7. EXT. JALANAN - MALAM

Andien dan Lucky mengejar mobil tim Sasha.


Lucky menelepon Deva.


CUT BACK TO :


SFX : Dering ponsel Deva.


Deva melihat siapa yang menelepon, lalu segera menjawab panggilan itu.


DEVA

(berbicara di telepon)

Halo.


LUCKY (O.S)

Kak, Reffrain diculik!


DEVA

(lalu melihat Sasha, menahan emosi)

Lo sekarang di mana?


LUCKY (O.S)

Di jalan ....
Kak Andien lagi ngejar dia.
Aku shareloc sekarang.


DEVA

Oke. Lo—


SFX (O.S) : Suara tembakan.

Terdengar suara mobil yang direm tiba-tiba dan keributan di telepon.


DEVA

Lucky! 


LUCKY (O.S)

Kak!

(jeda)


Suara pintu mobil ditutup dari luar.


LUCKY (O.S)

Aku mau bantuin Kak Andien dulu.


DEVA

Lucky! Jangan keluar!


SFX : Suara tembakan beruntun.


Lucky memutus sambungan telepon. 


DEVA

Halo—
Ck!

(melihat ponselnya, lalu melihat Sasha)

Sha, suruh mereka berhenti nembak!


SASHA

(tidak habis pikir)

Lo ngajarin gue?
Orang gue nggak akan nembak duluan.


DEVA

Tapi mereka nembak kayak orang gila.

(kesal, bergegas keluar dari mobil)


Sasha melihat Deva berlari ke satu arah.

Sasha mencoba menghubungi timnya. Tapi tidak ada jawaban. 

Sasha tercekam, memikirkan sesuatu. Dia lalu melihat Deva yang sudah jauh.


CUT TO :


Deva tiba di dekat jajaran mobil yang terparkir di pinggir jalan. Napasnya masih terengah, sembari mengamati mobil di sekitar. Dia lalu menghampiri satu mobil.


SFX : Suara klakson mobil Sasha.


Mobil Sasha tiba di samping Deva. Deva melihatnya.


SASHA

(melihat Deva)

Naik.


Deva tidak habis pikir, tapi bergegas naik ke mobil Sasha.

Sasha melajukan mobilnya pergi. 


CUT TO :


8. EXT. JALANAN - MALAM

Sasha menyetir mobil. Deva duduk di sampingnya.


DEVA

Siapa informan lo?


SASHA

Orang pemerintahan.
Dia beberapa kali ke istana.


DEVA

BIN mengawasi Presiden?


SASHA

Bukan Presiden, tapi orang-orangnya. 


DEVA

Ya. Karena kalian nggak akan bisa. 


SASHA

Kalau terbukti bersalah, Presiden pun nggak luput dari hukum.
Tapi sejauh ini nggak ada bukti.


DEVA

Atau kalian yang nggak bisa nemuin.


SASHA

(melihat Deva sebentar)

Jadi begini sifat asli lo?


DEVA

(mengalihkan pandangan)

Karena lo nunjukkin sifat terburuk lo.


Sasha terlihat kesal.


CUT TO : 


9. EXT. JALANAN SEPI - MALAM

Andien bertarung dengan penyerang tim Sasha. Dia nyaris tertembak, tapi berhasil menghindar, merebut pistol penyerangnya.

Andien menodong penyerang itu dengan pistol di tangannya. Tapi terlihat sekali tidak berani menembak. 

Penyerang Andien melihat ke belakang sebentar, ke arah mobilnya, lalu bergegas pergi.


SFX : Suara tembakan dua kali.


Penyerang itu kembali melihat Andien yang mengarahkan tembakan pada ban mobil.

Penyerang itu mengambil senjata lain dari dalam mobil. Di dalam mobil, Gio duduk di samping Reffrain yang pingsan.

Penyerang itu lalu mencari Andien. Gio ikut keluar, membantu. 

Andien bersembunyi di satu sisi, mengintip pemburunya. Tapi kini kedua orang itu sibuk menghadapi tim Sasha. 


INSERT :

Dari dalam mobil, Lucky bisa melihat Andien, lalu saat akan keluar dari mobil, Lucky melihat sniper yang ada di seberang jalan, mengangkat senjata, mengarahkannya pada Andien. 


LUCKY

(bergegas keluar dari mobil untuk memperingatkan Andien)

Kak, awas!!


Andien tersentak, melihat Lucky, lalu sniper itu. Dia spontan berguling ke sisi jalan. 


SFX : Suara tembakan. 


LUCKY

Argh!!


Andien tersentak mendengarnya, lalu tercekam melihat Lucky jatuh terduduk di dekat mobil.

Gio yang baru saja menembak Lucky, menyusul komplotannya, masuk ke mobil tim Sasha. Mobil itu lalu melaju pergi, meninggalkan dua orang tim Sasha yang terluka di jalan.

Sniper di seberang melaju pergi. 


ANDIEN

Lucky ....

(bergegas menolong Lucky sambil berusaha menenangkan emosinya sendiri)


FADE OUT & FADE IN :


10. INT. RUMAH SAKIT - MALAM

Deva datang bersama Sasha. 

POV DEVA : Andien duduk sendirian, terlihat cemas.


DEVA

Andien.

(bergegas menghampiri Andien)


Andien menoleh melihat Deva, beranjak dari duduk.


ANDIEN

Sorry ....
Gue nggak seharusnya ngajak dia.


DEVA

Gimana keadaannya?


ANDIEN

Masih dioperasi. 
Dia ketembak di kaki. 


Deva lalu duduk, terlihat frustrasi.


POV ANDIEN : Tim Sasha (Laki-laki, 26 thn), menghampiri Sasha untuk melapor. Sasha menanggapinya, lalu melihat Deva.


ANDIEN

(melihat Sasha dan timnya, lalu duduk)

Itu siapa?


DEVA

(melihat siapa yang dimaksud Andien)

Temen gue.


ANDIEN

Temen??

(tidak mengerti, melihat Deva)

Deva, laki-laki di samping dia itu yang nyulik Reffrain.
Tapi trus ada orang lain lagi yang datang, nyerang kita.


DEVA

(menghela napas)

Iya. Gue jelasin nanti.
Please ....

(melihat Andien)

Gue mau tenangin diri dulu.


ANDIEN

(terenyak melihat Deva)

Sorry ....

(lalu mengalihkan pandangan)


CUT TO :


11. INT. RUMAH SAKIT. RUANG RAWAT LUCKY - PAGI

Lucky sedang sarapan, disuapi Deva, sementara Andien duduk di sisi lain. 


DEVA

Ini akibatnya kalo lo nggak dengerin gue.
Gue bilang jangan keluar.


LUCKY

(menelan makanan)

Udah sakit masih juga kena marah.


DEVA

Ya elo nggak bisa dibilangin.


LUCKY

Mana bisa aku biarin gitu aja Kak Andien dalam bahaya?


DEVA

Lucky lo ngerti perintah, kan?


Lucky makan sendiri.


DEVA (CONT'D)

Andien terlatih dan lo nggak.


Lucky mengunyah makanan, berusaha tidak peduli.


DEVA (CONT'D)

Apa gunanya earmic?

(tidak habis pikir melihat Lucky)

Lain kali lo nggak usah ikut ke lapangan.


LUCKY

Lain kali aku mau belajar Taekwondo juga.

(menaikkan alis, melihat Deva)


DEVA

Terserah.
Kalo ada apa-apa tanggung jawab sendiri.


LUCKY

(hampir tertawa)

Emangnya kakak ikut ngerasain sakit?


Deva menghela napas melihat Lucky.


LUCKY (CONT'D)

Cuma nyuapin juga.
Pake ngomel lagi.

(makan lagi)


DEVA

Lo pikir gue nggak bingung, hah?!


Lucky terdiam, melihat Deva.

Deva mengalihkan pandangan sembari menghela napas kesal, lalu pergi. Andien juga tersentak melihatnya.


CUT TO : 


12. EXT. RUMAH SAKIT. LORONG DI DEPAN RUANG RAWAT LUCKY - MALAM

Deva berdiri di ujung lorong, bersandar pada tembok. Andien baru mencapai ambang pintu ruang rawat Lucky, melihat Deva saat Sasha menghampiri Deva. 

Deva melihat Sasha.


SASHA

Gue minta maaf.


Deva menghela napas, mengalihkan pandangan. 

Andien melihatnya, lalu masuk lagi ke dalam ruangan.


SASHA (CONT'D)

Gara-gara gue adik lo ikut kena.


DEVA

(melihat Sasha)

Kenapa nggak langsung minta maaf aja sama dia?


SASHA

(tersentak)

Ya. Gue bakal minta maaf. 


Mereka lalu terdiam dalam pikiran masing-masing.


SASHA

Cewek itu siapa?


DEVA 

(melihat ke arah ruang rawat Lucky sebentar)

Andien?

(jeda)

Agent gue.


SASHA

Dan apa yang kalian lakuin sebenernya—
Sama Reffrain?


DEVA

Gue cuma penuhin permintaan klien.
Cari orang hilang.
Dan akhirnya disuruh jagain juga.


SASHA

Karena dia berkomplot sama teroris?


DEVA

(lalu melihat Sasha)

Kalau dia teroris buat apa gue repot-repot jagain dia?

(tidak habis pikir melihat Sasha)

Informan lo pasti salah.


SASHA

Kita nggak tahu pasti.

(mengalihkan pandangan)

Tim gue lagi jemput dia.
Kalaupun dia bener, lo jangan khawatir.
Gue nggak akan narik lo ke masalah ini.


DEVA

Gue lagi mikirin anak itu.


Sasha tersentak.


DEVA (CONT'D)

Dia yatim piatu.
Korban eksploitasi orang lain ....
Dan sekarang ... gue nggak tahu apa yang bakal terjadi sama dia.

(lalu melihat Sasha)

Jangan sampai kita terlambat.


Sasha memikirkannya.


CUT TO :


13. INT. GEDUNG APARTEMEN. APARTEMEN DEVA - SIANG

Deva, Andien, dan Lucky duduk di sofa.


DEVA

Gue ketemu dia waktu seleksi.
Dia lolos dan gue nggak. 

(jeda) 

Setelah tujuh tahun, kita ketemu lagi.
Dia minta gue jadi Temporary Asset.

(jeda)

Gue pikir ... kenapa nggak sekalian gue buka agency sendiri?


ANDIEN

Tujuh tahun berlalu dan dia masih inget sama lo.


DEVA

(melihat Andien sebentar)

Itulah kenapa dia yang ada di sana dan gue yang di sini sekarang.


LUCKY

Kakak tenang aja ....
Kemungkinannya 0,00001% Kak Deva jadian sama Kak Sasha.


Andien tersentak melihat Lucky.


ANDIEN

Maksudnya?
Kamu pikir aku cemburu?


LUCKY

(masih melanjutkan)

Karena dia selalu buat kakak ngerasa inferior.


DEVA

(tidak habis pikir melihat Lucky)

Tau apa lo soal inferior?


LUCKY

(tersenyum saja, kembali melihat Andien)

Sebelum ada Kak Andien, kakak banyak pecat orang padahal mereka bagus-bagus.


DEVA

Mereka emang bagus ....
Tapi kurang flexible.


LUCKY

Bahkan Kak Andien nyaris nggak diterima.


DEVA

(hampir tertawa)

Lucky!


ANDIEN

Trus kenapa gue diterima?


LUCKY

(mengangkat bahu)

Mungkin karena sadar nggak akan pernah dapet anak buah kalo terus-terusan cari yang lebih jelek dari dia.


Deva hanya melihat Lucky, menahan untuk membalas.


LUCKY (CONT'D)

Iya, kan?
Kakak nggak mau kalah.


DEVA

Diem lo!
Mau gue pecat juga?


Andien tertawa melihatnya.


CUT TO :


14. INT. RUANG INTEROGASI - SIANG

Sasha sedang menginterogasi Tama. Dia menunjukkan rekaman dari dashcam mobil timnya.


BCU : Rekaman dashcam yang menampilkan beberapa orang yang keluar dari mobil, menghadang mobil tim Sasha. Orang-orang itu membawa senjata untuk menyerang tim Sasha. 


SASHA

Siapa mereka?

(lalu melihat Tama)


TAMA

Saya nggak tau. 


SASHA

(menatap Tama)

Kamu sengaja kasih info buat jebak saya?


TAMA

(melihat Sasha)

Saya bilang nggak tau.
Itu info yang saya dapat dari nyadap mereka.


SASHA

(tidak mengerti)

Nyadap??
Kamu nggak bilang soal ini.


TAMA

Sebenernya dulu saya kerja buat mereka. 
Tapi, karena ngerasa ada yang nggak beres, jadi saya cari tau.


SASHA

Apa yang nggak beres?


TAMA

Ledakan itu ....
Delapan lokasinya sama dengan lokasi fasilitas ELF. 


Sasha tersentak, masih mendengarkan.


TAMA (CONT'D)

Beberapa bulan sebelum ledakan, ada yang minta saya menyadap ruangan Pak Syahrir.
Karena akan ada pertemuan yang membahas ELF.


Sasha menahan emosi.


TAMA

Saya sempat dengar isi pembicaraannya, tentang fasilitas ELF yang dibangun secara rahasia.

(merasa bersalah)

Awalnya saya pikir mereka seperti kamu.
Punya tujuan yang baik,
Mengungkap kejahatan ....
Kalau saya tau dari awal informasinya akan disalahgunakan,
Saya nggak akan bantu mereka. 


SASHA

Jadi .... mereka pakai lokasinya sebagai target peledakan.

(mengerti sekarang)

Mereka ngincar fasilitas itu.


TAMA

Saya pikir mereka mengungkap dengan cara baik-baik.
Nggak pernah terpikir mereka membahayakan orang lain.
Karena mereka bilang tujuannya membebaskan masyarakat dari pengaruh sinyal itu. 
Karena itu menyalahi HAM.


Sasha menghela napas, memikirkannya.


SASHA

Dan hubungannya sama anak itu?


TAMA

Mereka bicara soal anak itu, 
Bilang dia otak dari pemberontakan.
Dia kabur setelah buat kekacauan.
Sama seperti apa yang saya bilang waktu itu.


SASHA

Gimana kamu bisa kenal mereka?


CUT TO : 

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)