Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
LOCKDOWN
Suka
Favorit
Bagikan
10. Message from the Abyss (Part 2)

8. INT. SAFE HOUSE - MALAM

POV LUCKY : Andien duduk di sofa, terlihat sedikit cemas. 


Lucky menghampiri Andien.


LUCKY

Kakak OTW ke sini.

(menunjukkan pemantau lokasi di ponselnya pada Andien)


Andien melihat titik merah bergerak di ponsel Lucky, lalu mengangguk.

Lucky lalu duduk.


ANDIEN

(melihat Lucky)

Dari usia berapa kamu belajar IT?


LUCKY

(menoleh, melihat Andien)

Aku?


Andien mengangguk.


LUCKY (CONT'D)

6 tahun mungkin ....
Kelas 1 SD?


ANDIEN

(tersentak)

Kelas satu?


LUCKY

Ya. Aku suka main game ....

(mengingatnya)

Sering kena marah papa.
Tapi, kakak diem-diem pinjemin laptopnya biar aku bisa main.


ANDIEN

(hampir tertawa, tidak habis pikir)

Dia pasti kakak idaman semua adik.


LUCKY

(tersenyum)

Ya. Tapi nggak cuma-cuma.


ANDIEN

Ada maunya?


LUCKY

Kakak bilang aku boleh main game, tapi aku harus mau ikut les coding.


Andien tersentak mendengarnya.


LUCKY (CONT'D)

Jadi mau nggak mau aku belajar.
Kakak yang bayar uang lesnya.
Papa bahkan nggak tau soal ini.


Andien terenyak memikirkannya.


SFX : Pintu terbuka.


Deva baru datang, lalu menutup pintu dari dalam.

Lucky beranjak dari duduk, sementara Andien hanya melihatnya.


DEVA

(melihat Andien, lalu Lucky)

Kalian nggak apa-apa, kan?


LUCKY

Kebalik nggak sih yang tanya?


DEVA

(mengeluarkan flashdisk dari saku, memberikannya pada Lucky)

Giliran lo.


CUT TO :


Lucky menghubungkan flashdisk pada laptop. 


BCU : Layar laptop Lucky : Tanda peringatan Malware. 


LUCKY

Shit!
Apa-apaan ini?!

(segera mengisolasi dan melakukan pemindaian pada perangkatnya)


Deva dan Andien ikut mendekat.


LUCKY (CONT'D)

Stalkerware. 
Antivirus biasa nggak bisa deteksi ini ....
Pantas dia kelacak.


DEVA

Kalau kita nggak lihat file-nya, gimana kita ketemu Reffrain?
Lo bisa hapus, kan?


Lucky memikirkannya.


ANDIEN

Jangan!

(mellihat Lucky)

Gimana bisa lokasinya terlacak?


LUCKY

Kalau kita pasang flashdisk-nya, otomatis kena. 
Bisa ngirim lokasi ... kendali jarak jauh.


ANDIEN

Kalau gitu kita pasang di waktu yang tepat.

(melihat Deva)

Mungkin ini alasan dia nggak ngejar lo tadi. 


Deva memikirkannya.


ANDIEN (CONT'D)

Karena lo bawa flashdisk-nya.

(kembali melihat Lucky)

Jangan dihapus, oke?


LUCKY

Oke. 

(masih fokus dengan laptop)


DEVA

Dari mana dia tahu flashdisk-nya bakal dikasih?


ANDIEN

Dia pikir Reffrain yang datang ....
Kalau tadi bukan lo yang ke sana mereka mungkin udah nangkap Reffrain.
Tapi kejadian di lapangan nggak selalu sesuai rencana.


Lucky melepas flashdisk dari laptop. 


DEVA

Maksud lo ini rencana cadangan?


ANDIEN

Gue pikir kebetulan aja.
Kalau Detektif Arsa nggak kasih flashdisk-nya mungkin dia udah ngejar lo .


DEVA

Kebetulan yang menguntungkan.

(memikirkannya)


ANDIEN

Keberuntungan.
Kalau bener ... mereka pasti lagi nunggu.


CUT TO :


9. INT. PENGINAPAN - MALAM


ANNE

(melihat Tomy)

Kita seharusnya kejar mereka.


TOMY

(melirik Anne, lalu melihat peta virtual pada perangkatnya)

Jangan ceroboh.


ANNE

Jadi ....
Kita cuma duduk di sini kayak orang bodoh?


TOMY

Kalau sampai itu tadi polisi tamat riwayat kita.


ANNE

Terus, mundur??
Kita udah sejauh ini.


TOMY

Reffrain bukan remaja biasa. 

(melepas jaket, menggantungnya di satu sisi)

Aku nggak berani ambil risiko.


ANNE

(mengerutkan dahi, melihat Tomy)

Maksudnya?


TOMY

Archen bahkan nggak kasih kita kabar.
Tugas menangkap anak itu mungkin udah nggak berlaku lagi.


ANNE

(tertawa, tidak habis pikir, kembali melihat Tomy)

Ingatkan aku semua ini idemu.
Memancingnya pakai saksi palsu ....
Dan sekarang kamu mau semua cuma sampai di sini?

(menatap Tomy)


TOMY

(melihat Anne, menghela napas, mengalihkan pandangan)

Oke. Kita cari tau.


Anne mengalihkan pandangan, lalu duduk.


TOMY (CONT'D)

Reffrain pasti nggak jauh-jauh dari berkas itu.


Anne memikirkannya.


CUT TO :


10. INT. SAFE HOUSE - MALAM


LUCKY

Kak ... aku tidur dulu ....

(lalu pergi ke kamar)


DEVA

Oke.

(melihat Lucky pergi)


ANDIEN

(melihat Lucky, lalu Deva)

Gue nggak nyangka lo tipe orang yang bisa mengeksploitasi orang lain.


DEVA

(tersentak, tidak mengerti melihat Andien)

Maksud lo?


ANDIEN

Kakak macam apa nyuruh adiknya yang masih kelas 1 SD belajar coding?


DEVA

Semua orang ngelakuin itu sekarang.


ANDIEN

Tapi lo ngelakuin itu delapan tahun yang lalu.


DEVA

(mengingatnya, lalu mengalihkan pandangan)

Gue mau dia belajar lebih awal ....
Lebih awal dari yang lain.
Jadi dia nggak bakal kesulitan nanti. 

(lalu melihat Andien)

Gue nggak mau dia gagal kayak gue.


ANDIEN

(terenyak memikirkannya)

Tapi ini semua nggak bisa disebut gagal.


DEVA

Ya. Tapi yang gue harapkan dulu lebih dari ini.

(lalu melihat pemantau CCTV)


ANDIEN

Ohiya. 
Cerita tentang orang tua lo, beneran atau ....


DEVA

Beneran.

(melihat Andien sebentar)

Mama gue meninggal tiga minggu setelah lahirin Lucky.
Papa gue nikah lagi.


Andien terenyak memikirkannya. 


DEVA (CONT'D)

Lucky nggak mau ikut papa, makanya dia tinggal sama gue. 


Andien mengerti. 


DEVA (CONT'D)

(lalu melihat Andien)

Lo tidur aja dulu ....


Andien melihat ke monitor, lalu beranjak dari duduk.


ANDIEN

Oke.

(lalu pergi)


CUT TO :


11. INT. SAFE HOUSE - PAGI

ESTABLISH : SAFE HOUSE


LUCKY

Ada email dari Reffrain.

(memberikan ponsel pada Deva)


Deva melihat pesan masuk di ponsel itu.


LUCKY (CONT'D)

Pakai email baru lagi. 

(jeda)

Lokasinya jauh. 
Apa keburu kalau berangkat malam?


DEVA

Kita pakai UV-Block.


CUT TO : 


12. EXT. JALANAN. MOBIL DEVA - SORE 

ESTABLISH : Jalan raya—Mobil Deva.


Andien, Lucky dan Deva memakai UV Block—baju pelindung khusus penderita HNF. Deva yang menyetir mobilnya.


DEVA

(sambil menelepon anak buahnya)

Riel, pasang flashdisk-nya sekarang. 


CUT TO :


13. INT. HARMONY APARTMENTS. APARTEMEN 507 - SORE

Imran menghubungkan flashdisk ke sebuah tab. Mencari file, lalu membukanya.


CUT TO :


14. INT. PENGINAPAN - SORE


ANNE

Tomy!
Ada pergerakan.


Tomy menghampiri Anne, lalu segera menelusuri.


TOMY

Nggak jauh dari sini.
Harmony Apartments. 


ANNE

(bergegas memakai sepatu)

Oke. 

(lalu teringat sesuatu)

Ada berapa lantai?


TOMY

(melihat Anne)

Apa?


ANNE

Gedungnya!
Kita nggak mungkin periksa setiap lantai, kan?


TOMY

(kembali melihat peta virtual)

Kelihatannya ya.
Ini bukan 3D.


ANNE

(tidak habis pikir)

Kalau punya lebih banyak uang aku mau mempersenjatai diriku sendiri.
Kadang-kadang Archen seperti manusia purba. 
Ketinggalan jaman!


TOMY

(tersenyum mendengarnya)

Bercanda.


Anne terperangah melihat Tomy.


TOMY (CONT'D)

Kita bisa nyalain penguat sinyalnya.


ANNE

Aku baru tau kalau kamu suka bercanda di situasi seperti ini, Tomy.

(menatap kesal Tomy)


CUT TO :

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)