Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
1. EXT. SEBUAH TAMAN-SETAPAK JALAN-SIANG
(Saat masih pacaran)
Bian menggandeng tangan cewek lain. Mereka terlihat bahagi.
Naya yang menyaksikan itu dari jauh berkaca-kaca
Cut back to:
2. INT. RUMAH BIAN-KAMAR NAYA-MALAM
Naya
Hih, biar aja dia tahu rasanya sakit hati!
Naya lalu melemparkan ponselnya ke se sisi kasur lain
Cut to:
3. INT. RUMAH BIAN- KAMAR BIAN-MALAM
Bian sedang mencari lowongan pekerjaan sebagai model lewat laptop.
Bian
Berpengalaman
(Bian mengulangi persyaratan yang tertera)
Bian
Good looking
Bian bercermin di layar hp sebentar. Dia tersenyum kagum lalu membaca kembali.
Bian
Berbadan Bagus?
Wajah Bian menimbang-nimbang sesuatu. Dia lalu mengaca di kaca lemari. Dan memegang-megang perut, lengan serta dagunya.
Cut to:
4. EXT. SEBUAH TAMAN-TEMPAT DUDUK DI TAMAN-PAGI
Shinta sedang duduk santai sambil membaca chat Bian. Kemudian dia lekas membalasnya.
Shinta
Maaf Bi, aku sibuk
Cut to:
5. INT. RUMAH BIAN-TEMPAT OLAHRAGA-PAGI
Bian sedang melakukan pemanasan bersiap untuk olahraga. Di sela-sela itu ada pesan masuk. Bian hanya melihat notifikasi bertuliskan “Maaf Bi, aku sibuk” tanpa membalas pesan tersebut. Kemudian dia menyetel musik
Cut back to:
6. EXT. SEBUAH TAMAN-TEMPAT DUDUK DI TAMAN-PAGI
Shinta melihat pesannya sudah dibaca. Kemudian Bayu (model baru) bertanya
Bayu
Bales chat siapa?
Shinta
Bian
Shinta mamasukkan hp ke tas. Bayu mengangguk. Mereka lanjut makan.
Cut to:
7. INT. RUMAH BIAN-RUANG KOSONG SEBELAH RUANG TAMU + RUANG OLAHRAGA-PAGI
(Adegan berkesinambungan)
Naya sibuk memfoto produk-produk baru yang kemarin ia beli.
Naya memfoto dari sisi kanan kiri dan dengan banyak gaya memfoto.
Sementara Bian fokus melakukan push up. Keringatnya sudah berjatuhan
Naya melihat hasil fotonya. Ternyata tidak memuaskan
Naya
Jelek banget sih!
Naya menghapus foto tersebut dan mulai memfoto lagi. Ternyata hasilnya sama, jelek. Ia mendengus kesal
Naya
Biaaaaaan!
Bian sekarang fokus sit up
Naya mulai berjalan mencari Bian. Mulai dari kamar Bian yang kebetulan tidak digembok. Lalu dapur, dibawah meja, di dalam kulkas, dan kamar mandi.
Naya
Biaaaaaaan!
Bian sekarang sedang mengatur napasnya yang ngos-ngosan. Lalu minum air putih.
Naya sampai di depan ruang olahraga dan lekas mendekat
Bian berdiri, meletakkan air putih. Lalu mengibas-kibas tangan karena gerah
Naya memegang gagang pintu
Bian dalam proses melepas kaosnya
Naya membuka pintu, Bian seketika mematikan music, lalu menatap Naya tanpa malu. Sedangkan Naya terdiam melihat tubuh sixpack Bian
Bian
Apa?
Cut to:
8. INT. RUMAH BIAN-RUANG KOSONG SEBELAH RUANG TAMU-PAGI
Bian (Menggunakan kemeja pink) berpose dengan produk Naya yaitu eye shadow dan bedak (Warna pink). Naya memfoto dengan semangat tapi Bian merasa tidak nyaman.
Naya
Jangan cemberut dong! Katanya model. Senyum aja gak bisa!
Bian berusaha tersenyum. Naya memfoto lagi
Naya
Aishhhh! Senyum lo yang ikhlas dong Bi!
Bian meletakkan produk tersebut dengan kasar
Bian
Heh! Kenapa nggak lo aja sih? Kan ini produk cewek! Gue tu cowok! Pakek pink-pink lagi!
Naya
Lima juta!
Bian diam kemudian mengambil produk itu lagi dan berpose senyum
Naya
Kurang bagus Biiii!
(kata Naya sambil melihat hasil foto)
Bian mengepalkan tangan marah. Kemudian menarik tangan Naya ke tempat duduknya tadi
Bian
Diem!
Naya menurut
Bian
Pegang!
Naya memegang eyeshadow dan bedak. Bian mengambil alih kamera
Bian
Senyum!
Naya
Biasa aja dong!
Bian
Senyum!
Naya
Iya!
Bian mulai memfoto. Naya dengan lihainya berpose. Sampai Bian sudah dapat beberapa jepretan.
Naya
Bagus ya? Liat dong!
(Ucap Naya sangat girang)
Bian
Nggak usah nanti aja!
Naya cemberut. Bian tidak peduli.
Bian
Produk selanjutnya apa?
Naya menunjukkan facial foam. Bian melihatnya
Naya
Gue aja kan? Gue aja! Yok!
Naya kembali ke posisi
Bian
Ini kan buat cowok
Naya diam sebentar
Naya
Tapi kan juga bisa buat cewek!
Bian mengambil facial foam satunya
Bian
Yang buat cewek itu ini!
(Ucap Bian sambil memukulkan facial foam itu ke kepala Naya)
Naya
Udah lah gue aja! Muak gue denger lo marah-marah.
Bian
Dasar! Nggak sadar diri!
Bian mendekat ke Naya. Naya terlihat gugup
Bian
Nggak usah baper!
Naya
Hiiih!
Akhirnya mereka foto bersama dengan men-timer kamera.
Di sela-sela mereka berpose Hp Naya berdering, Dhimas menelpon tapi tidak terjawab. Mereka lanjut berpose lagi dengan ekspresi-ekspresi bahagia. Kemudian dering hp Bian membuat mereka berhenti saling menatap.
Bian meraih ponsel
Bian
Halo? Iya…
Bian pergi meninggalkan Naya.
Cut to:
9. EXT. SEBUAH STUDIO FOTO-TEMPAT MEETING-SIANG
Bian duduk dengan seorang redaktur, berbincang-bincang
Fotografer
Itu udah harga paling pantes buat lo sekarang Bi!
Bian melemparkan lembar kontrak ke meja. Redaktur tertawa singkat
Bian
Selain harga, gue gak suka konsepnya! Vulgar!
Bian menatap sampel foto yang dibawa fotografer itu
Bian
Permisi
Bian pergi. Fotografer itu sedikit kecewa
Fotografer
Nggak professional lo! Karier udah anjlok masih aja jual mahal!
Bian mengabaikan dan terus berjalan. Fotografer menatap Bian penuh dendam
Cut to:
10. INT. PARKIRAN MOBIL-LORONG PARKIRAN MOBIL LANTAI BAWAH-SIANG
Bian mengomel di dekat mobilnya
Bian
Orang gila! Konsepnya juga gila!
Bian bersiap membuka mobil. Tidak sengaja dia menatap spion dan melihat seseorang (memakai masker) sedang mengikutinya
Bian
Mending gue jualan kayak Naya daripada jadi model gituan!
Ucap Bian pura-pura santai dan tidak tahu apa-apa.
Tidak lama kemudian orang yang dia curigai menyerang Bian. Bian dengan sigap melawan. Mereka berkelahi sampai orang tersebut jatuh kena pukulan Bian.
Bian
Siapa loh?
Orang itu tidak menjawab dan menyerang lagi. Mereka berkelahi lagi sampai datang rekan orang tersebut.
Sekarang Bian diserang dua orang dan lama-lama Bian kuwalahan. Alhasil dia dipukulii sampai memar.
Saat Bian sudah tersungkur tidak berdaya. Rekan orang tersebut membuka maskernya. Dan ternyata dia adalah Bayu (selingkuhan Shinta)
Cut to: