Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
I Will Always... (Script)
Suka
Favorit
Bagikan
16. It Happens Again

123 . INT. RUMAH DENIS - KAMAR DENIS - SIANG HARI

Denis bangun sangat siang, mungkin akibat semalam ia tidur terlalu larut dan hari ini adalah hari minggu jadi ia tidak perlu bangun pagi untuk berangkat ke sekolah.

Saat Denis membuka pintu kamar, ia langsung dikejutkan oleh dua sosok tubuh mengenakan stelan jas berwarna hitam, berdiri diantara pintu kamarnya.

BODYGUARD 1 DAN 2

Selamat siang Nona!

DENIS

Siapa kalian? Ngapain kalian berdiri di depan kamar gue? (ketus)

BODYGUARD 1

Kami berdua sekarang adalah bodyguard Nona Denis.

DENIS

Bodyguard gue? Atas perintah siapa?

BODYGUARD 2

Nyonya Mona.

DENIS

Dimana Mama sekarang?

BODYGUARD 2

Ada dikamarnya.

Dengan cepat Denis pergi menuju kamar Mama, diikuti oleh kedua bodyguard itu di belakangnya.

CUT TO:

124 . INT. RUMAH DENIS - KAMAR ORANG TUA DENIS - SIANG HARI

Ketika Denis ingin membuka pintu, terdengar suara Mama dan Papa sedang berbincang. Dari nada suaranya, sepertinya mereka sedang berdebat. Jadi ia putuskan untuk mengupingnya dari luar kamar di temani kedua bodyguardnya.

PAPA

Kenapa kamu terlalu menentang hubungan mereka?

MAMA

Kamu tau kan dulu aku menentang hubungan Dinna dengan laki-laki itu? Apa yang akhirnya terjadi sekarang? Dinna meninggal ditangannya. Aku hanya tidak ingin kejadian itu terulang untuk kedua kalinya.

PAPA

Tapi semua itu kecelakaan, dan bisa terjadi kepada siapa saja Mona.

MAMA

Kenapa kamu malah membela laki-laki itu?

PAPA

Karena setelah aku pikir-pikir, sepertinya Denis bahagia dengan laki-laki itu. Lagi pula ini semua sepertinya sudah menjadi takdir yang mempertemukan Denis dengannya.

MAMA

Pokoknya aku tidak setuju Denis berhubungan dengan pembunuh itu. (berteriak)

PAPA

Lalu apa yang ingin kamu lakukan sekarang?

MAMA

Untuk sementara aku sudah menyewa beberapa bodyguard untuk menjaganya dari laki-laki itu, dan aku juga sudah mengambil handphone Denis agar dia tidak bisa menghubunginya lagi.

PAPA

Apa kamu tidak kasihan dengan anak kamu sendiri?

MAMA

Ini demi kebaikannya.

DENIS (V.O)

Gue sedikit lega karena ternyata Papa tidak melarang gue untuk berhubungan dengan Radit, tetapi yang menjadi masalah, sepertinya Papa tidak berani melawan keinginan Mama.

CUT TO:

125 . INT. RUMAH DENIS - KAMAR DENIS - MALAM HARI

Seharian penuh Denis mengurung diri dan tidak menghubungi Radit sama sekali. Ketika Denis sudah tertidur, tiba-tiba terdengar suara keributan dari luar rumah. Ia segera bangun, beranjak ke jendela kamar untuk melihat apa yang terjadi. Denis sangat terkejut saat membuka tirai kamarnya.

INSERT: Para bodyguard sedang memukuli Radit, Mama juga ada di sana, tetapi ia hanya menonton kejadian itu.

Dengan cepat Denis berlari keluar rumah untuk menolongnya.

CUT TO:

126 . EXT. RUMAH DENIS - HALAMAN DEPAN - MALAM HARI

DENIS

Stoopp...

Mendengar suara Denis, para bodyguard tersebut langsung berhenti memukuli Radit.

Denis berlari ke arah Radit yang sudah tergeletak tak berdaya. Ia meletakan kepala Radit di pangkuannya.

DENIS (CONT'D)

Kenapa kalian mukulin dia? Kalian tidak tau siapa dia?

Denis penuh emosi dengan air mata yang mengalir.

Para bodyguard itu hanya menggelengkan kepala.

DENIS (CONT'D)

Dia adalah orang yang sangat special buat gue, jadi gue akan menuntut kalian atas perbuatan kalian ini.

MAMA

Mau menuntut kamu bilang?

Denis menatap sinis.

MAMA (CONT'D)

Seharusnya kita yang menuntut maling seperti dia.

DENIS

Apa maksud Mama?

MAMA

Memanjat pagar rumah orang diam-diam, apa lagi coba namanya kalau bukan maling.

Papa menghampiri dari dalam rumah.

PAPA

Ada apa ini rebut-ribut?

MAMA

Kita baru saja menangkap pembunuh yang sekarang merangkap menjadi maling.

PAPA

Mona, cukup! (membentak)

MAMA

Memang kenyataannya seperti itu kan.

DENIS

Dit, bangun dong Dit.

Denis menangis terisak-isak, sambil membelai rambut Radit.

MAMA

Kalian usir maling ini sekarang juga!

BODYGUARD 1 dan 2

Baik nyonya.

Mama menarik Denis untuk menjauh dari Radit dan para bodyguard menggeret Radit untuk membawanya keluar rumah.

MAMA

Lepasin dia Denis! (berteriak)

DENIS

Radit... dit... (merengek)

Denis mengulurkan tangannya untuk meraih Radit yang sudah jauh pergi.

Papa menggenggam lengan Denis yang sedang di bawa paksa oleh Mama.

PAPA

Cukup Mona! Cukup! (tegas)

Denis menatap Papa dengan penuh harapan.

DENIS

Pah...

Mama menatap sinis ke arah Papa, kemudian melepaskan genggamannya dari tangan Denis. Lalu ia melangkah ke dalam rumah.

Denis memeluk Papa dan menangis di dalam dekapannya.

CUT TO:

127 . INT. RUMAH DENIS - KAMAR DENIS - SIANG HARI

Sudah beberapa hari Denis dikurung di dalam kamar, bahkan ia tidak di izin kan untuk pergi ke sekolah. Sesekali Denis melihat keluar jendela, berharap Radit ada di sana.

SFX: Suara pintu kamar di ketuk.

Saat Denis sedang menonton TV, tiba-tiba pintu kamarnya ada yang mengetuk.

DENIS

Masuk!

Dengan nada yang sangat jutek, karena ia pikir itu adalah salah satu bodyguardnya.

DENIS (CONT'D)

Tere?

Dengan cepat Denis berlari ke arahnya, lalu memeluknya dengan erat sambil menangis terisak-isak.

TERE

Lo kemana aja Nis nggak ada kabar? Kenapa lo jadi seperti ini? (terheran-heran)

Untuk sesaat, Denis tidak bisa berkata-kata, mungkin air matanya yang mengalir ini bisa menjelaskan kepada Tere perasaan dirinya sekarang.

Tere menuntun Denis duduk di atas kasur, dengan mata yang berkaca-kaca Tere memandangnya, lalu tangannya menghapus air mata yang menempel di pipi Denis.

TERE (CONT'D)

Cerita sama gue Nis, kenapa lo bisa jadi seperti ini?

Dengan nafas yang terbatas akibat menangis, Denis menceritakan semuanya kepada Tere. Setelah selesai bercerita, Tere langsung memeluknya.

CUT TO:

128 . INT. RUMAH DENIS - KAMAR DENIS - PAGI HARI

Disuatu pagi saat Denis masih tertidur, tiba-tiba terdengar suara benda yang dilempar ke jendela kamarnya. Dengan mata yang masih belum terbuka benar, ia melangkah dengan terhuyung-huyung ke jendela kamar. Dengan samar-samar Denis melihat seseorang ada diluar tembok rumahnya. Setelah mengucek-ngucek mata, ia menjadi sangat terkejut sekaligus senang, Radit yang tengah berdiri di sana dengan perban melingkar di kepalanya.

INSERT: Dengan tersenyum Radit mengangkat sebuah papan tulis yang ukurannya tidak terlalu besar dan terdapat sebuah kata di dalamnya, lalu ia hapus, kembali menulis lagi dan mengangkat papan tersebut hingga terbaca menjadi satu kalimat.

RADIT

Selamat pagi puteri cantik.

Denis segera mengambil beberapa lembar kertas besar dan spidol untuk membalasnya. Dalam satu kertas ia tulis satu kata yang besar agar terbaca oleh Radit.

DENIS

Lo ngapain ke sini?

RADIT

Kangen sama kamu.

Beberapa hari ini mereka hanya bisa berkomunikasi dengan cara seperti itu.

Hingga akhirnya Mama mengetahuinya dan langsung menyuruh orang mengecat jendela kamar Denis dan menguncinya.

Denis menangis, mengetok-ngetok pintu kamar dan melempar benda-benda di dalam kamar. Denis benar-benar frustasi saat ini.

CUT TO:

129 . INT. RUMAH DENIS - KAMAR DENIS - MALAM HARI

Denis berniat untuk kabur dari rumah. Ia mengambil sebuah pemukul kasti, lalu memanggil para bodyguard dengan alasan kalau ia lapar.

Denis mengetuk pintu dari dalam kamar.

DENIS

Hei Men In Black, gue lapar. (sedikit berteriak)

Denis segera bersembunyi dibalik pintu, dan saat pintu dibuka ia langsung melayangkan pemukul kasti itu ke kepala ke dua bodyguardnya, hingga membuat makanan yang di bawa terjatuh hingga piringnya pecah. Setelah mereka pingsan, Denis segera keluar kamar dengan mengendap-endap.

CUT TO:

130 . INT. RUMAH DENIS - DEPAN KAMAR ORANG TUA DENIS - MALAM HARI

Saat Denis melewati pintu kamar Mama dan Papa, terdengar suara keributan dari dalamnya. Denis memutuskan untuk berhenti sejenak dan menguping pembicaraan mereka.

PAPA

Pokoknya aku tidak setuju dengan keputusan kamu.

MAMA

Toni, Ini semua aku lakukan semata-mata demi kebaikan Denis.

PAPA

Apa yang kamu lakukan terhadapnya sekarang apa masih belum cukup? Dengan kamu memisahkan mereka, aku pikir itu akan membuat mereka menjadi lebih menderita.

MAMA

Terserah kamu mau bilang apa. Pokoknya besok aku akan membawa Denis pergi ke rumah Kakak kamu di Amerika, biar dia bisa melupakan pembunuh itu dan melanjutkan hidup yang lebih baik di sana.

Denis sangat terkejut mendengarnya. ia berjalan mundur menjauhi pintu kamar Mama dan Papa, hingga tanpa sengaja ia menjatuhkan sebuah vas bunga hingga pecah berkeping-keping.

MAMA

Siapa itu?

Teriak Mama dari dalam kamar.

Dengan panik Denis segera berlari keluar rumah.

Mama yang melihat Denis, langsung memanggil para bodyguard yang lain untuk mengejarnya.

CUT TO:

131 . EXT. RUMAH DENIS - HALAM DEPAN - MALAM HARI

Karena pintu gerbang rumah di jaga ketat, Denis memutuskan untuk memanjat pagar rumah. Saat sudah di atas pagar, tiba-tiba saja ia kehilangan keseimbangan, dan akhirnya ia terjatuh hingga salah satu kakinya terkilir. Dengan merintih kesakitan dan langkah kaki yang pincang, ia kembali berlari.

CUT TO:

132 . EXT - JALANAN - MALAM HARI

Setelah cukup jauh berlari dan sampai di jalan besar, Denis berhenti sejenak untuk beristirahat sembari menunggu taksi yang lewat. Saat menoleh Denis melihat sebuah telfon umum, dan kebetulan di saku celananya ada beberapa uang receh, jadi ia putuskan menggunakannya untuk menelfon rumah Radit. Cukup lama telfon tidak di jawab, hingga akhirnya ia mendengar suara Radit dari dalam telfon.

DENIS

Dit, tolongin gue! (panik)

INTERCUT TO:

133 . INT. RUMAH RADIT - MALAM HARI

RADIT

Denis? Kamu kenapa? (khawatir)

DENIS

Gue nggak bisa ngomong lama-lama, besok pagi Mama mau membawa gue pergi ke Amerika Dit.

RADIT

Apa? (PAUSE) Kamu ada dimana sekarang? Biar aku jemput kesana.

DENIS

Gue... Arrrggghh...

Sebelum Denis sempat menyelesaikan ucapannya, tiba-tiba salah seorang bodyguard Mama membekap mulutnya dari belakang, hingga akhirnya membuat ia pingsan.

CUT TO:

134 . INT. RUMAH DENIS - KAMAR DENIS - PAGI HARI

Denis terbaring di atas kasur.

DENIS (V.O)

Ya Tuhan, hari ini gue akan dibawa pergi ke Amerika. Apa yang harus gue lakukan?

Tiba-tiba Mama masuk ke dalam kamar dengan membawa sebuah koper.

MAMA

Denis, ayo cepat mandi! Nanti kita ketinggalan pesawat

Mama sambil memasukan baju-baju Denis ke dalam koper.

DENIS

Aku nggak mau pergi. (sedikit gugup)

Mama terdiam dan menghentikan pekerjaannya, untuk beberapa saat ia hanya memandangi Denis dengan sorot mata yang tajam.

MAMA

Apa kamu bilang? Kamu tidak mau pergi? Apa kamu lebih memilih pembunuh itu dari pada Mama kamu sendiri?

Mama mendekat ke arah Denis.

DENIS

Bukannya begitu Ma.

MAMA

Bukan begitu gimana? Mama melakukan ini karena Mama sayang sama kamu. Mama tidak mau apa yang menimpa Dinna, juga menimpa kamu.

Mama berbicara dengan nada suara yang lebih tinggi.

DENIS

Tapi Ma, itu semua kecelakaan. Kalau pun Denis harus mati akibat Radit, mungkin itu sudah menjadi takdir dan Denis akan terima itu dengan ikhlas, karena Denis sangat mencintai dia.

MAMA

Cukup Denis! (berteriak) Mama tidak mau dengar apa-apa lagi dari kamu. Bagi Mama, Radit adalah pembawa sial bagi keluarga kita. Lebih baik sekarang kamu mandi!

Mama menyeret paksa Denis ke kamar mandi.

DENIS

Mah, aku mohon! Jangan lakukan ini!

Denis memohon sambil menangis terisak-isak. Tapi Mama tidak menghiraukannya dan terus menariknya menuju kamar mandi.

Denis menyalakan shower, lalu duduk sambil menangis di bawah jutaan tetes air yang mengenai tubuhnya hingga basah kuyup. Denis hanya bisa menangis untuk melampiaskan kekesalan dan kesedihan yang ia rasakan, karena sekarang Denis tidak tau apa yang harus ia perbuat.

DENIS (V.O)

Gue sangat bahagia telah menemukan Mama dan pria yang gue cintai, tetapi kenapa gue harus dipertemukan dengan pilihan lagi, untuk memilih salah satu dari mereka.

Setelah cukup lama di dalam kamar mandi, Mama mengetuk pintu untuk menyuruh Denis segera keluar. Kalau pun Denis tidak keluar, ia yakin Mama pasti akan mendobrak pintu itu.

CUT TO:

135 . INT. MOBIL MAMA - PAGI HARI

BODYGUARD 1

Nyonya, sepertinya ada sebuah mobil yang mengikuti kita.

Dengan cepat Denis dan Mama menoleh ke belakang.

DENIS

Radit. (tersenyum)

MAMA

Jalankan mobilnya lebih cepat!

Mobil yang mereka kendarai pun langsung melaju dengan cepat, sedangkan Radit cukup jauh tertinggal.

CUT TO:

136 . INT. BANDARA - PAGI HARI

Mama menyeret Denis masuk ke dalam Bandara.

Denis terus melihat ke belakang, berharap Radit menyelamatkannya.

RADIT

Deniiss... (berteriak)

Denis menoleh ke arah sumber suara. Radit berlari ke arahnya, di ikuti bodyguard Mama yang mengejarnya. Denis pun meronta-ronta di dalam dekapan tangan Mama, tetapi ia tidak kuasa melepaskan diri, dan Mama terus menyeretnya ke dalam.

Ketika jarak mereka semakin dekat, para bodyguard menangkap Radit lalu memeganginya hingga ia tidak dapat bergerak. Saat Denis sudah memasuki daerah khusus penumpang, ia melihat Radit menjatuhkan dirinya hingga berlutut dengan badan yang lemas.

CUT TO:

137 . INT. DALAM PESAWAT - PAGI HARI

Di dalam pesawat yang belum lepas landas, Denis hanya terdiam dengan tatapan yang kosong, sekarang hanya Radit yang ada di dalam pikirannya. Saat Mama sedang lengah, Denis segera berlari keluar pesawat.

Mama mengejarnya sambil berteriak memanggilnya, tetapi Denis tidak memperdulikannya.

CUT TO:

138 . INT. BANDARA - PAGI HARI

Denis terus berlari, dengan mata melihat ke sekeliling untuk mencari Radit. Cukup lama ia mengelilingi bandara yang cukup besar itu, hingga akhirnya ia melihat Radit sedang berjalan dengan langkah yang lesu.

DENIS

Radiitt... (berteriak)

Radit langsung menghentikan langkahnya dan dengan cepat membalikan badanya.

Denis segera berlari menghampirinya, dan langsung memeluknya.

RADIT

Denis, kamu...

Denis menutup mulut Radit dengan jari telunjuk tangannya, sebelum Radit menyelesaikan ucapannya,

DENIS

Bawa gue pergi dari sini!

Dari kejauhan, Mama dan para bodyguardnya berlari mengejar mereka. Denis dan Radit juga berlari saat mengetahui mereka sedang dikejar.

CUT TO:

139 . INT. MOBIL RADIT - SIANG HARI

Denis sangat panik berada di dalam mobil yang melaju sangat cepat seperti itu, begitu juga Radit yang sangat terlihat dari wajahnya yang pucat dan berkeringat. Denis hanya bisa memberikan semangat dengan sesekali menggenggam tangannya dan berusaha untuk tenang, walaupun sebenarnya jantungnya berdetak sangat cepat.

Radit sangat lihai mengendarai mobil, dengan mudahnya ia menyalip mobil-mobil yang lain, hingga Mama dan para bodyguardnya tertinggal cukup jauh. Hal ini membuat Denis dan Radit dapat bernafas dengan lega. Tetapi, tanpa mereka sadari, mereka menerobos lampu merah.

DENIS

Radit awass...!!!

Denis bertertiak saat melihat sebuah mobil melintang dihadapan mereka.

Dengan cepat Radit membanting setir mobilnya sehingga membuat mobil yang mereka kendarai terbalik.

Setelah itu, yang Denis lihat adalah mereka duduk terbalik, darah mengalir dari kepalanya, mobil yang sudah ringsek dan Radit yang sudah tidak sadarkan diri.

Dari kejauhan Denis mendengar suara Mama yang menjerit histeris dan setelah itu ia juga tidak sadarkan diri.

CUT TO:

140 . INT. RUMAH SAKIT - SIANG HARI

Dengan merintih kesakitan, Denis membuka mata perlahan. Ia melihat beberapa Dokter dan Suster membawanya.

Mama terlihat sedang menangis di belakang salah seorang Dokter.

DENIS (V.O)

Sebenarnya apa yang telah terjadi? Mengapa aku bisa ada di sini?

Denis sama sekali tidak mengingat apa-apa, kecuali kecelakaan itu dan hal-hal setelahnya.

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar