Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
48 . INT. RUANG KELAS - PAGI HARI
Tere berlari menghampiri Denis yang baru saja datang memasuki kelas.
TERE
Deniss... Happy birthday.
Tere memeluk sahabatnya yang sedang berulang tahun.
DENIS
Makasih ya Re!
Denis lalu melangkah ke bangkunya dan Radit sudah ada di sana.
RADIT
Selamat pagi puteri cantik! (tersenyum)
DENIS
Pagi! (membalas senyumannya)
DENIS (V.O)
Ini kedua kalinya gue tersenyum ke Radit, tetapi ini yang pertama kalinya gue tersenyum tulus dari lubuk hati gue yang paling dalam. Mungkin ini awal yang baik untuk gue dan dia.
TERE
Hari ini si Arya udah mulai masuk sekolah ya?
Tere duduk di hadapan mereka.
DENIS
Iya. Tadi gue udah sms dia, kalau udah sampai di sekolah, gue suruh langsung ke sini.
RADIT
Ada apa kamu nyuruh dia ke sini? (sedikit kesal)
DENIS
Ada yang pengen gue omongin.
Tidak lama kemudian, Arya datang lalu menghampiri mereka.
ARYA
Ada apa yank pagi-pagi gini aku di suruh kemari? Terus ngapain lo duduk di samping cewek gue? Pindah sana!
Arya menarik seragam Radit. Radit pun langsung bangun dari duduknya, memasang ancang-ancang ingin berkelahi.
DENIS
Udah sih yank, aku yang nyuruh Radit duduk di sini kok. Sekarang kita udah damai.
ARYA
Hm... Terus ada apa yank kamu nyuruh aku ke sini?
DENIS
Aku cuma mau nyuruh kamu dan Radit baikan!
RADIT DAN ARYA
HAHH...
DENIS
Loh, kok kaget? Pokoknya kalian harus baikan!
Denis mengambil tangan Radit dan Arya kemudian berusaha menyatukannya. Tetapi dengan kuat mereka berusaha menahan agar tidak bersentuhan.
Denis terdiam sejenak, kemudian dengan mata terbelalak menatap ke arah Radit dan Arya.
DENIS (CONT'D)
Cepat baikan! (penekanan di setiap kata)
Radit dan Arya ketakutan melihat ekspresi Denis, dengan cepat mereka berjabat tangan.
DENIS (CONT'D)
Nah, gitu dong
Hanya beberapa detik mereka langsung menarik tangan masing-masing.
DENIS (CONT'D)
Aku juga punya rencana ngerayain baikannya kalian.
ARYA
Mau ngapain lagi sih yank? Aku kan udah baikan. Ngapain pakai acara dirayain segala.
DENIS
Udah nggak usah bawel! Nanti malem kita clubbing di daerah kota.
Mendengar ucapan Denis, raut wajah arya berubah kebingungan.
DENIS (CONT'D)
Kenapa yank? Ada yang salah?
ARYA
Nggak kok yank. (menggelengkan kepala)
DENIS
Bagus kalau gitu, jadi nanti malam kita senang-senang sekalian ngerayain ultah aku.
ARYA
Kamu hari ini ultah?
Arya bertanya dengan ekspresi tidak yakin.
Denis hanya menganggukan kepala.
ARYA (CONT'D)
Ya ampun, maaf yank! Aku lupa
DENIS
Aku tau kok kamu lupa, bukan kali ini aja, tapi tahun kemarin juga kamu lupa. Jadi ya udah nggak aneh lagi.
ARYA
Aku bener-bener minta maaf yank! Aku sibuk banget akhir-akhir ini.
Arya menggenggam tangan Denis, berharap Denis tidak marah.
RADIT
Cowok macam apa tuh yang lupa sama hari ulang tahun ceweknya sendiri. Pakai acara ngeles segala lagi.
Radit meledek sambil membuang muka.
ARYA
Maksud lo apa tuh ngomong kayak gitu?
Arya menantang dengan mendekatkan tubuhnya ke arah Radit.
DENIS
Udah, udah jangan ribut! Kamu balik gih ke kelas! Dan aku minta nanti malam jangan sampai ada keributan diantara kalian!
ARYA
Iya, iya. Ya udah, aku balik ke kelas dulu.
Arya mencium kening Denis, lalu melirik sinis ke arah Radit. Radit memalingkan wajah, ia tidak ingin melihat kejadian itu.
DENIS
Sampai ketemu nanti malam.
Denis melambaikan tangan ke arah Arya yang beranjak pergi.
CUT TO:
49 . INT. RUMAH DENIS - RUANG TAMU - MALAM HARI
Denis, Arya dan Tere tengah menunggu kedatangan Radit. Tiba-tiba Pak Ucup datang menghampiri mereka yang sedang mengobrol.
PAK UCUP
Non, ada orang gila dateng. Mau diusir lagi apa gimana?
TERE
Orang gila?
Tere heran sambil melihat ke arah Denis.
DENIS
Itu Radit Pak, suruh masuk aja!
ARYA
Pak Ucup aja tau dia gila.
Denis memukul pelan lengan Arya.
RADIT
Hai! (melambaikan tangan)
DENIS
Ok, karena udah kumpul semua, yuk kita berangkat!
Ajak Denis sambil berdiri dari duduknya.
Radit terpana akan kecantikan Denis malam ini yang mengenakan Dress hitam yang panjangnya di atas lutut, dengan rambut digulung ke atas.
ARYA
Eh, tunggu dulu. Radit nggak ikut mobil aku kan?
DENIS
Naik mobil kamu lah. Satu mobil aja biar rame-rame.
ARYA
Nggak, mendingan lo bawa mobil sendiri, karena gue nggak mau mobil gue disentuh sama lo.
DENIS
Kamu apa-apaan sih? Jangan ngerusak suasana deh!
Denis beranjak keluar rumah.
DENIS (CONT'D)
Yuk Dit, nggak usah peduliin omongan Arya!
Radit menarik nafas panjang.
RADIT
Nggak usah Nis, biar aku bawa mobil sendiri aja.
Denis terdiam menatap Radit dengan wajah lesu.
DENIS
Ya udah, Re lo temenin si Radit ya!
CUT TO:
50 . INT. MOBIL ARYA - MALAM HARI
ARYA
Yank, malam itu saat kita makan malam, kamu pergi kemana? Aku tanya di sms juga nggak di jawab.
Denis langsung memutar otak untuk menjawab pertanyaan yang terlontar tiba-tiba itu.
DENIS
Papa sms, suruh aku pulang karena ada acara keluarga.
ARYA
Oh...
DENIS (V.O)
Huh... Hampir aja, untung dia nggak banyak nanya lagi.
ARYA
Terus kamu serius mau ke club itu?
DENIS
Iya, soalnya kata Tere tempatnya bagus. Udah gitu ada model-model sexynya juga. Emang kenapa?
ARYA
Nggak apa-apa sih.
Sambil menyetir, Arya mengambil ponselnya lalu mengetik sebuah sms dengan sedikit sembunyi-sembunyi.
CUT TO:
51 . EXT. CLUB MALAM - LUAR CLUB - MALAM HARI
Arya menggandeng tangan Denis berjalan menuju pintu masuk club
Tere juga sudah melangkahkan kaki, tetapi Radit hanya terdiam di tempatnya berdiri melihat Arya dan Denis.
DENIS
Radit...
Radit tersadar dari lamunannya.
DENIS (CONT'D)
Jangan diem aja dong! Yuk kita masuk! (sedikit berteriak)
Radit hanya tersenyum.
DENIS (CONT'D)
Re, lo temenin si Radit ya!
Denis berbisik kepada Tere yang berada di sampingnya.
CUT TO:
52 . INT. CLUB MALAM - MALAM HARI
Setelah masuk ke dalam club, suasana mulai mencair dan mulai tenang, mereka pun bersenang-senang dan bergoyang bersama di dance floor, tetapi tidak untuk Radit. Ia hanya duduk dan minum di bar.
DENIS
Re, lo ajakin tuh si Radit ke sini!
TERE
Udah gue ajakin, tapi dianya nggak mau Nis.
Dengan terpaksa Denis menghampiri Radit, lalu menarik tangannya untuk bergabung di dance floor.
DENIS
Jangan diem aja dong Dit! Kita kan ke sini mau senang-senang.
Radit hanya tersenyum kecil.
Tepat pukul jam 12 malam, para model sexy muncul dan berjalan di atas meja panjang yang dijadikan sebagai panggung catwalk. Para model itu berjalan dengan pakaian yang super minim. Mereka cantik, tinggi semampai, putih dan berbadan ramping.
Salah satu model yang berambut bergelombang, berwarna coklat terang berjalan ke arah Arya, lalu memberikannya sebuah kissbye. Arya menjadi salah tingkah.
ARYA
Yank, aku mau ke toilet sebentar ya!"
Denis hanya menganggukan kepala.
RADIT
Gue juga mau ke toilet.
Radit berbisik kepada Tere, ia pergi tidak lama setelah Arya.
DENIS
Radit mau kemana?
TERE
Ke toilet katanya.
DENIS
Ya udah, kita tunggu di bar aja.
CUT TO:
53 . INT. CLUB MALAM - BAR - MALAM HARI
Saat sedang meneguk Vodka yang Denis pesan, salah seorang bartender menghampirinya.
BARTENDER
Salah satu dari kalian ada yang pacarnya Arya Nugraha?
Denis dan Tere saling berpandangan.
DENIS
Gue orangnya. (sedikit mengangkat tangan) Ada apa emang?
BARTENDER
Si Arya sering cerita sama gue, dia kan sering main ke sini.
Denis dan Tere kembali saling bertatapan dengan tatapan penuh tanya.
DENIS
Emang dia cerita apa aja tentang gue? (penasaran)
BARTENDER
Ya gitu aja sih. Gue cuma mau ngasih tau lo aja, lo harus hati-hati sama Arya!
DENIS
Emang kenapa?
Denis mendekatkan wajahnya ke arah bartender dengan ekspresi sangat penasaran.
BARTENDER
Karena...
Sebelum bartender itu sempat menyelesaikan ucapannya, tiba-tiba beberapa orang di club berlarian menuju satu arah. Denis dan Tere hanya celingak-celinguk memandanginya.
DENIS
Ada apaan sih?
Denis bertanya kepada salah satu pengunjung.
PENGUNJUNG
Katanya ada yang berantem di toilet cowok.
TERE
Jangan-jangan!
Tere menatap Denis dengan ekspresi terkejut.
DENIS
Please... jangan lagi! (lemas)
Mereka segera berlari menuju lokasi kejadian meninggalkan si bartender dan ucapannya yang belum sempat terselesaikan.
CUT TO:
54 . INT. CLUB MALAM - TOILET PRIA - MALAM HARI
Dengan sekuat tenaga, Denis dan Tere menerobos masuk melewati sekumpulan orang-orang yang telah berkerumunan.
Setelah melewati kerumunan itu, Denis dan Tere sangat terkejut dengan apa yang mereka lihat.
Radit menduduki tubuh Arya yang tergeletak di lantai, sambil terus melayangkan pukulan hingga membuat Arya babak belur.
DENIS
STOOPP... (histeris)
Mendengar suara Denis, Radit langsung menghentikan serangannya.
Denis menghampiri dan langsung menarik baju Radit agar menjauh dari tubuh Arya. Denis mengangkat kepala Arya dan menaruhnya dipangkuannya. Melihat wajahnya yang dipenuhi darah, air mata Denis tak dapat terbendung lagi.
Tere menghampiri Radit.
TERE
Apa yang terjadi Dit?
Radit hanya terdiam.
DENIS
Ya, kenapa bisa jadi kayak gini? (terisak-isak)
Denis sambil membersihkan darah di wajah Arya dengan tanganya.
DENIS (CONT'D)
Panggil ambulaaannsss...!!!
Denis berteriak kepada semua orang yang sedang menonton mereka.
Beberapa pengunjung dan security club yang baru muncul, langsung menggotong Arya keluar dari toilet.
Denis berdiri, lalu melangkah menghampiri Radit dan langsung melayangkan tamparan ke pipinya.
DENIS (CONT'D)
Udah puas lo ngancurin acara gue? Udah puas lo bikin hancur hati gue? Gue bener-bener kecewa Dit. Ternyata semua penilaian gue terhadap lo selama ini salah besar. Gue pikir lo udah berubah, ternyata masih sama aja seperti Radit gila yang dulu gue kenal.
RADIT
Tapi Nis... (memelas)
DENIS
Cukup! Gue nggak mau denger apa-apa lagi dari mulut lo! Gue harap, lo jangan ganggu hidup gue lagi! Karena gue bener-bener benci sama lo! (penekanan diakhir kalimat)
Tere segera menarik tangan Denis keluar, agar tidak semakin terjadi keributan.