Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
I Will Always... (Script)
Suka
Favorit
Bagikan
15. The Choice

111 . INT. MOBIL DENIS - SIANG HARI

MAMA

Denis, kita mau kemana?

Mama bertanya saat dalam perjalanan pulang dari rumah sakit.

DENIS

Aku mau bawa Mama pulang ke rumah Papa.

MAMA

Tapi...

DENIS

Eit, nggak ada tapi-tapian. Mama tenang aja, biar aku yang atur

CUT TO:

112 . INT. RUMAH DENIS - RUANG KERJA PAPA -SIANG HARI

Denis meminta Mamanya menunggu di luar rumah, lalu ia masuk ke dalam untuk menemui Papanya yang sedang membaca di ruang kerjanya.

DENIS

Papa!

PAPA

Hm... (sambil terus membaca)

DENIS

Ada yang mau ketemu sama Papa.

PAPA

Siapa?

DENIS

Udah pokoknya Papa ikut Denis aja!

Denis memaksa sambil menarik tangannya, lalu menutupi kedua mata Papa dengan tangannya.

PAPA

Kenapa mata Papa ditutupin? (bingung)

DENIS

Soalnya aku mau kasih kejutan.

CUT TO:

113 . EXT. RUMAH DENIS - DEPAN RUMAH - SIANG HARI

Denis mendekatkan Papa dihadapan Mama.

DENIS

Udah siap Pah?

Papa menganggukan kepala.

Setelah menghitung mundur dari tiga kesatu, Denis melepaskan tangannya dari mata Papa. Papa langsung membelalakan mata saat melihat Mama ada dihadapannya.

PAPA

Ka-kamu!

Papa terkejut hingga tergagap-gagap.

Mama hanya terdiam dengan kepala yang sedikit menunduk. Denis mengerti saat ini Mama sangat grogi, karena mereka sudah lama sekali tidak bertemu.

DENIS

Kejutan...

Denis berteriak memeriahkan suasana yang canggung.

PAPA

Kamu, kenapa bisa ada di sini? (bingung)

DENIS

Mulai sekarang Mama akan tinggal bersama kita lagi.

PAPA

Tapi Denis...

DENIS

Aku mohon Papa dan Mama mengerti! Selama 18 tahun aku hidup, aku di bohongi oleh orang tua aku sendiri. Saudara kembar aku yang baru aku ketahui, ternyata sudah nggak ada. Aku bersyukur Tuhan masih memberikan Mama umur panjang, hingga bisa mempertemukan kita seperti sekarang. Jadi aku nggak mau dipisahkan lagi.

Denis menangis sambil menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya.

Papa langsung memeluk Denis ke dalam dekapannya.

PAPA

Baiklah kalau itu mau kamu, maafkan Papa ya!

Mama juga ikut menitihkan air mata.

CUT TO:

114 . INT. RUMAH DENIS - RUANG KELUARGA - PAGI HARI

Denis yang baru saja bangun dari tidurnya berjalan menghampiri Mama. Mama sudah terlihat cantik kembali, mengenakan baju mewahnya, rambutnya sudah tertata rapi dan memakai perhiasan.

DENIS

Wah, Mama udah cantik lagi nih!

MAMA

Iya, semalam Papa yang belikan semua ini. Bagus kan?

Denis hanya menganggukan kepala.

MAMA (CONT'D)

Oh iya Denis, ada yang Mama mau bicarakan sama kamu.

DENIS

Apa Mah?

CUT TO:

115 . EXT - RUMAH DENIS - HALAMAN BELAKANG - PAGI HARI

Mama mengajak Denis ke taman belakang rumah, lalu mereka duduk di sebuah meja taman di pinggir kolam renang.

MAMA

Mama mau tanya, ada hubungan apa kamu dengan Radit?

Mama bertanya dengan tatapan mengintimidasi.

DENIS (V.O)

Ya Tuhan, kenapa harus pertanyaan ini yang Mama tanyakan?

DENIS

Kita Cuma teman aja Mah. (gugup)

MAMA

Oh, baguslah kalau cuma teman.

DENIS

Memang kenapa Mah?

MAMA

Kamu masih bertanya? Karena Mama tidak suka kamu dekat-dekat dengannya, dan Mama harap kamu jangan pernah berhubungan lagi sama dia. (sedikit tegas)

Denis terdiam, karena ia bingung harus menjawab apa.

MAMA (CONT'D)

Denis, jawab Mama!

Dengan ragu-ragu Denis menganggukan kepala.

MAMA (CONT'D)

Bagus, Mama harap kamu bisa menepati janji.

Mama pergi meninggalkan Denis yang sedang termenung seorang diri.

DENIS (V.O)

Perkiraan gue benar, ini adalah sebuah pilihan. Apa yang harus gue perbuat sekarang? Apa gue harus menuruti perintah Mama? Tapi, apa gue bisa untuk jauh dari Radit.

SFX: Bunyi ponsel Denis.

Tiba-tiba saja ponsel Denis berbunyi, ternyata Radit yang menelfon. Saat Denis akan menjawab telfonnya, ia teringat akan kata-kata Mama, dan ia memutuskan untuk tidak menjawab telfon tersebut.

DENIS

Maafin gue Dit!

Denis menggenggam ponselnya karena kesal dengan mata berkaca-kaca.

Radit terus saja menelfonnya, entah sudah berapa kali ia menelfon, tetapi Denis tidak menjawabnya.

CUT TO:

116 . INT. RUMAH DENIS - KAMAR DENIS - MALAM HARI

Ketika Denis tertidur, jendela kamarnya berbunyi, seperti ada yang melemparinya sesuatu, hingga membuatnya terbangun. Dengan waspada ia mengintip dari balik tirai, ia sangat terkejut melihat Radit sudah ada di halaman depan rumahnya. Denis memberikannya isyarat untuk menunggu sebentar, lalu ia segera mengambil sweater untuk menghangatkan tubuhnya dari dinginnya udara malam. Dengan mengendap-endap ia barjalan keluar rumah.

CUT TO:

117 . EXT. RUMAH DENIS - HALAMAN DEPAN - MALAM HARI

DENIS

Lo ngapain kesini? (dengan suara yang pelan)

RADIT

Aku pengen ketemu sama kamu, habis seharian aku telfon nggak diangkat-angkat.

DENIS

Gue lagi ada masalah Dit, jadi tolong mendingan lo balik aja!

RADIT

Pasti masalah sama Mama kamu ya?

Denis terdiam.

RADIT (CONT'D)

Bener kan? Ya udah, kamu cerita masalah ini di luar aja!

DENIS

Maksud lo? (bingung)

RADIT

Ya kita jalan sambil ngobrol.

Radit menarik tangan Denis.

DENIS

Terus kita keluar lewat mana? Di pagar depan kan ada Pak Ucup.

RADIT

Manjat lah.

DENIS

Hah, lo serius? (sedikit berteriak)

RADIT

Sstt... Iya, kamu tenang aja. Aku pasti jagain.

CUT TO:

118 . EXT. LUAR RUMAH DENIS - MALAM HARI

Radit memanjat tembok rumah Denis yang cukup tinggi itu, lalu dengan ragu-ragu Denis memanjatnya juga. Saat diatas pagar, badannya langung bergetar karena ketakutan yang tiba-tiba muncul saat ia melihat ke bawah.

RADIT

Nis, loncat!

Radit sudah bersiap-siap menangkap Denis di bawah.

DENIS

Gue takut Dit, tinggi banget.

RADIT

Kamu tenang aja, aku bakal jagain dari bawah.

Dengan jantung yang berdetak dengan cepat, Denis memberanikan diri untuk melompat. Radit memang menepati janjinya, tetapi ia tidak menangkapnya, melainkan Denis menubruknya hingga Radit terjatuh dan ia mendarat diatas tubuhnya. Wajah mereka sangat dekat, untuk sejenak mereka terdiam sambil bertatapan.

DENIS (V.O)

Kalau boleh jujur, gue lebih deg-degan sekarang saat berdekatan dengan Radit dari pada saat manjat tembok rumah.

RADIT

Pendaratan yang mulus Nis.

Radit sedikit kesulitan untuk bicara, karena tubuhnya yang tertindih.

DENIS

Hehe... sorry! sorry!

Denis segera bangun dari tubuh Radit.

DENIS (CONT'D)

Sakit ya Dit? (sedikit khawatir)

RADIT

Nggak apa-apa kok.

Radit sambil membersihkan kotoran yang menempel di bajunya.

CUT TO:

119 . EXT. JALANAN SEKITAR KOMPLEK RUMAH DENIS - MALAM HARI

Denis dan Radit mengobrol sambil berjalan di sekitar komplek rumah Denis.

DENIS

Mama ngelarang gue ketemu sama lo lagi Dit.

RADIT

Iya, aku udah bisa nembak kok.

DENIS

Mangkanya tadi lo nelfonin nggak gue angkat. Maaf ya!

RADIT

Aku udah tau Nis, karena aku tau watak Mama kamu keras.

DENIS

Maksudnya? Dinna juga dilarang Mama gitu?

RADIT

Awalnya sih iya, tapi lama kelamaan Mama kamu bisa mengerti.

DENIS

Hm... Gue bingung Dit harus gimana. Dia kan nyokap gue, jadi gue wajib nurutin perintah dia, tapi dilain pihak, gue...

Denis terdiam tidak melanjutkan ucapannya.

RADIT

Kamu kenapa?

DENIS

Nggak jadi deh.

RADIT

Yah, kok nggak jadi sih? Ayo dong, kamu kenapa? (penasaran)

DENIS

Gue nggak mungkin bisa jauh dari lo.

Radit tersenyum.

RADIT

Kok bisa gitu?

DENIS

Gue juga nggak tau.

RADIT

Kok nggak tau?

DENIS

Ya gue nggak tau. Udah ah, lo nanya mulu.

Denis mempercepat langkahnya hingga Radit tertinggal.

RADIT

Denis!

Radit berteriak sambil mengejarnya.

RADIT (CONT'D)

Jawab dulu kenapa?

Radit sedikit memaksa, sambil menggoyang-goyangkan tubuh Denis.

DENIS

Iya gue jawab, karena gue sayang sama lo. Puas? (kesal)

Denis menjawab dengan wajah malu-malu, lalu beranjak pergi, tetapi dengan cepat Radit menarik Denis ke dalam dekapannya.

CUT TO:

120 . EXT. RUMAH DENIS - HALAMAN DEPAN - MALAM HARI

Radit mengantar Denis pulang, dan lagi-lagi ia harus memanjat pagar untuk masuk ke dalam rumah, kali ini Radit berhasil menangkapnya, lalu menurunkannya dengan perlahan.

DENIS

Makasih ya Dit.

Radit menganggukan kepala.

DENIS (CONT'D)

Ya udah, gue masuk dulu ya.

Saat baru beberapa langkah berjalan, Denis memutar arah langkahnya kembali dan dengan cepat Denis mencium Radit, tepat dibibirnya.

Denis kembali melangkah cepat ke dalam rumah dengan wajah malu.

Beberapa Saat Radit terdiam, kemudian tersenyum lalu pergi meninggalkan rumah Denis.

CUT TO:

121 . INT. RUMAH DENIS - RUANG TAMU - MALAM HARI

Dengan perlahan dan hati-hati Denis membuka pintu lalu masuk ke dalam rumah, tetapi saat baru beberapa langkah berjalan, lampu yang tadinya padam tiba-tiba menyala, hingga membuatnya sedikit terkejut.

MAMA

Dari mana saja kamu? (sedikit membentak)

DENIS

Hm... Ta-tadi abis jalan-jalan aja Mah. De-Denis nggak bisa tidur.

Denis sangat gugup hingga tergagap-gagap.

Denis hanya bisa menundukan kepala, karena ia tidak berani menatap wajah Mama yang sedang marah.

MAMA

Jalan-jalan? Tapi kenapa Pak Ucup tidak melihat kamu keluar rumah? Kamu mau main kucing-kucingan sama Mama?

Mama berjalan mendekati Denis.

Denis hanya terdiam, karena ia sama sekali tidak tau harus menjawab apa setelah kepergok seperti ini.

MAMA (CONT'D)

Jawab Mama Denis!

Mama mengangkat wajah Denis menghadap wajahnya.

MAMA (CONT'D)

Kamu pergi dengan pembunuh itu kan?

DENIS (V.O)

Lo harus kuat Denis! lo pasti bisa!

DENIS

Iya, Denis pergi sama Radit. (sedikit menantang)

MAMA

Ya Tuhan, apa yang telah Mama bilang sama kamu? Jangan dekati laki-laki itu!

DENIS

Denis udah besar Mah, jadi Denis berhak memutuskan yang terbaik untuk diri Denis.

Karena kesal, tanpa sengaja Denis sedikit membentak Mamanya.

Mama terdiam, ia terkejut karena Denis membentaknya. Matanya berkaca-kaca, lalu sedikit demi sedikit meneteskan air mata.

MAMA

Kamu tau Denis? Kata-kata itu yang Dinna ucapkan saat Mama melarangnya berhubungan dengan Radit, dan akhirnya apa yang terjadi sekarang?

Mama menangis terisak-isak.

Denis terdiam, tak bergerak sedikit pun. Denis benar-benar terkejut saat mendengar ucapan Mama.

DENIS (V.O)

Ternyata dulu, Mama benar-benar tidak merestui hubungan Dinna dengan Radit. Sekarang sudah jelas mengapa Mama sangat membenci Radit dan tidak memerbolehkan gue berhubungan dengannya.

PAPA

Ada apa ini?

Papa tiba-tiba menghampiri.

MAMA

Anak kamu itu mempunyai hubungan dengan calon tunangan Dinna.

Dengan tatapan yang tajam Papa memandang Denis.

PAPA

Apa benar itu Denis?

Dengan ragu-ragu Denis menganggukan kepala.

Untuk waktu yang cukup lama, Papa memandanginya, sesekali Denis melirik ke arahnya. Wajah Papa lesu dan seperti sedang memikirkan sesuatu.

PAPA (CONT'D)

Kembali ke kamar kamu sekarang!

Dengan cepat Denis menuruti perintahnya.

CUT TO:

122 . INT. RUMAH DENIS - KAMAR DENIS - MALAM HARI

Denis melompat ke atas kasur, lalu merogoh bawah bantal untuk mengambil foto Dinna yang ia ambil saat di puncak. Untuk beberapa saat ia hanya memandanginya.

DENIS (V.O)

Din, aku harus gimana sekarang? Aku nggak tau harus berbuat apa. Please help me!

Denis memeluk erat foto Dinna.

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar