Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Favor
Suka
Favorit
Bagikan
11. Episode 3 "Di Mana Kau Nindy?" (part 3)
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

30. EXT. LAPANGAN HUTAN. PAGI.

Sally, Bisma, Andre, dan Amir dan Ramli tergeletak di lapangan di samping mobil Andre yang terbuka.

Sally terbangun sambil kesakitan memegang leher belakangnya dan langsung silau dengan sinar matahari yang menerpanya.

Sally shock melihat memar dan luka di wajah Bisma, Amir, Andre, dan Ramli.

Sally membangunkan mereka. Mereka bangun sambil kesakitan.


31. INT. RUANG TAMU. RUMAH ANDRE. PAGI.

Sally mengobati luka Bisma.

Sarah mengobati luka Andre dengan panik.

Amir tiduran di sofa sambil kesakitan menunggu giliran.

SALLY

(merasa bersalah)

Maaf. Gara-gara membantuku kalian jadi terluka.


BISMA

Tak apa.


ANDRE

(kesakitan)

Iya, tak apa.


AMIR

(kesakitan)

Santai saja. Ini adalah resiko menerobos masuk rumah orang. Dan mencuri.


Semua heran.

Amir mengeluarkan kaleng dan snack yang ia ambil tadi.

SALLY

(dendam)

Aku bersumpah. Aku akan habisi Bos besar itu dan orang-orang yang berhubungan dengannya!!!


Bisma, Andre, dan Amir menatap Sally dengan ngeri.

Sally memegangi kepala belakangnya sambil kesakitan.

BISMA

Kepalamu masih sakit? Lebih baik kau istirahat.


SARAH

Iya. Istirahatlah. Aku akan mengurus mereka.


Sally tersenyum dan mengangguk menuju kamar.


32. EXT. RUMAH ANDRE. SIANG.

<-KAMAR->

Sally terbangun dari tidur siangnya.

Sally bangun dan melihat jam di depannya (pukul 1 siang).

Sally berjalan keluar kamar.


<-RUANG TAMU->

Sarah sedang sibuk mengemas pakaian.

SALLY

Kau mau ke mana mbak Sarah? Boleh kubantu?


SARAH

Ini sudah hampir selesai kok. Nenek Kevin kangen Kevin. Jadi aku akan menginap semalam di rumahnya.


Sarah melihat jam lalu menepuk dahinya.

SARAH

Astaga aku lupa. Sekarang waktunya Alif pulang.


Sarah menelpon Andre. HP Andre berdering di atas kulkas.

SARAH

(panik)

Ahhh kebiasaan.


SALLY

Memangnya ke mana mas Andre mbak? Bisma dan Amir juga, di mana mereka?


SARAH

Mereka ke dokter.


SALLY

Sepertinya aku bisa membantu. Biar aku yang menjemput Alif.


Sarah tersenyum senang.


33. EXT. DEPAN RUMAH ANDRE. SIANG.

Sally naik sepeda ke luar gerbang pakai jaket dan topi.


34. EXT. LAMPU MERAH. SIANG.

Sally berhenti di lampu merah lalu belok kanan.


35. EXT. DEPAN SEKOLAH ALIF. SIANG.

Dari jalan raya Sally belok kiri dan masuk ke sekolah Alif.

Alif sedang bermain prosotan dengan dua temannya.

SALLY

(berteriak senang)

Aliffff...


ALIF (O.S.)

(berteriak senang)

Kak Sally...


Senyum Alif tiba-tiba terhenti.

ALIF

Kak lihat itu.


Sally menoleh ke belakang.

Ada kucing jatuh di jalan karena kotak kucing di sepeda pemiliknya terbuka.

SALLY

(bergegas)

Alif kau tunggu sebentar ya. Pak satpam titip dia sebentar ya.


Pak satpam mengangguk.

Sally dengan segera mengayuh sepedanya ke jalan depan.

Sally mengambil kucing itu dan menaruhnya di keranjang depan.


36. EXT. JALANAN. SIANG.

Sally berusaha mengejar pemilik kucing.

SALLY

(berteriak)

Mbak-mbak. Kucingmu jatuh. Mbakkk.


Pemilik kucing itu tidak mendengar dan tetap mengayuh karena memakai headset.

Pemilik kucing itu belok ke pasar.


37. EXT. PASAR. SIANG.

Sally ikut belok ke pasar.

Pemilik kucing itu sudah berhenti dan panik menyadari kotak kucingnya terbuka dan kucingnya hilang.

Sally berhenti di belakang pemilik kucing itu. Pemilik kucing itu senang melihat kucingnya kembali.

Sally mengambil kucing itu dari keranjangnya dan hendak menyerahkan ke pemiliknya.

Tiba-tiba tangan Sally dicakar kucing hingga berdarah. Sally kesakitan.

Pemilik kucing itu langsung mengambil kucingnya.

PEMILIK KUCING

(merasa bersalah)

Maaf kak. Tanganmu terluka karena kucingku.


SALLY

Tak apa. Tenang saja.


Pemilik kucing itu mengeluarkan uang 500 ribu dari sakunya dan memberikan ke Sally.

Sally menerimanya dengan bingung.

PEMILIK KUCING

(terburu-buru)

Luka ini, seharusnya aku yang mengobatinya. Tapi maaf aku ada urusan sangat penting dan mendesak. Di seberang sana ada apotek. Kau bisa ke sana. Sekali lagi maaf dan terima kasih.


Sally mengangguk. Pemilik kucing itu pergi.


38. EXT. SEKOLAH ALIF. SIANG.

Alif masih menunggu di dekat prosotan bersama pak Satpam.

Sally datang dan menghentikan sepedanya.

Keranjang Sally berisi kresek putih besar dan kresek biru kecil.

Tangan kanan Sally diperban warna putih. Mata Sally sangat sembab dan sesekali air matanya menetes.

ALIF

(penasaran)

Kak Sally, kenapa kau menangis? Dan juga, kenapa tanganmu diperban?


SALLY

(menutupi sedihnya)

Oh. Kucing tadi mencakarku. Kau harus hati-hati ya saat bermain dengan kucing. Dia terlihat lucu tapi bisa membuatmu menangis.


Sally mengusap air matanya lalu mengelus-elus kepala Alif dan menggoyang-goyangkan tangannya yang diperban sambil tersenyum.

SALLY

Lihat ini, sudah tak apa-apa. Ini sudah diobati di apotek tadi.


ALIF

Syukurlah kak.


SALLY

Oh iya. Kakak sudah belanja tadi. Kakak akan masak Gudeg dan Selat Solo yang lezatttt. Apa kau mau?


ALIF

Gudeg? Selat Solo? Apa itu kak?


SALLY

Makanan di daerah kakak. Kau harus mencobanya. Kau pasti akan suka.


Alif memeluk Sally dengan senang.

ALIF

(senang)

Baiklah. Aku mauuuuuuu...


Keduanya tertawa senang.


39. EXT. JALANAN PULANG. SIANG.

Alif senang dibonceng Sally pulang.

Air mata Sally tetap menetes.


40. INT. RUANG TAMU. RUMAH ANDRE. SORE.

Sally sedang menali sepatu Alif.

Sarah keluar kamar sambli kerepotan menggendong Kevin yang menangis dan membawa tas.

Sally segera membantu membawa tas.

Sarah menghirup napas dalam-dalam.

SARAH

(kagum)

Wahhh. Bau masakanmu enak sekali. Tapi bagaimana ini? Taksi pesananku sudah datang. Maaf aku tak sempat mencicipinya.


Sally segera mengambil tas bekal.

SALLY

Ini mbak. Tenang saja. Sudah kubuatkan bekal.


SARAH

Wahhh. Kau baik sekali. Aku pasti memakannya.


Sally tersenyum. Sarah teringat sesuatu.

SARAH

Oh iya HP ku.


Sally bergegas mengambil salah satu dari dua HP di atas kulkas.

Sally memasukkan HP ke tas Sarah.

SARAH

Terima kasih Sally. Aduh kau baik sekali.


41. EXT. DEPAN GERBANG. RUMAH ANDRE. SORE.

Taksi Sarah berangkat.

Sally dada dan cium jauh dengan tersenyum lalu menutup gerbang dan masuk rumah.


42. INT. LAPAK RAMLI. SORE.

Handphone Ramli berdering.

Istri Ramli, Aisyah (40), mengangkat telepon sambil mensortir sayuran.

AISYAH

(senang)

4 karung? Wahhhh. Terima kasih. Iya kita juga ada delivery order.


Aisyah mengangguk.

AISYAH

Pilih sendiri? Ah iya iya. Datang saja ke Pasar....


43. INT. RUMAH ANDRE. SORE.

<-RUANG TAMU->

Dari pintu terlihat mobil Andre datang dan masuk melawati pintu gerbang.

Sally sedang menyapu. Ketiganya masuk rumah. Amir langsung mengendus-endus.

AMIR

Hmmm baunya... Kau masak Gudeg dan Selat Solo ya Sally?


Sally mengangguk dan tersenyum. Amir dan Andre buru-buru ke dapur.

Bisma melihat tangan Sally yang diperban lalu memegangnya.

BISMA

(khawatir)

Kenapa tanganmu Sally?


SALLY

Oh. Tadi yang kucing lucu yang kutolong mencakarku.


BISMA

Masih sakit? Ayo kita bawa ke dokter.


Sally melepas pegangan Bisma dengan halus sambil tersenyum.

SALLY

Ah tak perlu. Sudah kuobati tadi.


BISMA

Baiklah.


INTERCUT TO:


44. EXT. MOBIL. JALANAN. SORE.

Alif dan Sarah makan masakah Sally dengan lahap hingga hampir habis.

ALIF

Wahh. Ini enak sekali. Lebih enak dari masakanmu tante.


Sarah melotot ke Alif.

SARAH

(lalu melucu)

Memang iya.


Sarah memakan suapan terakhir.

Keduanya tertawa. Sarah lalu minum.

INTERCUT TO:


45. INT. RUMAH ANDRE. SORE.

<-DAPUR->

Amir membuka tudung saji. Setelah dibuka ada Gudeg dan Selat Solo yang masih hangat dan tampak lezat.

SALLY

(tulus)

Kalian sudah banyak membantuku. Aku tak tahu cara membalas budi kalian. Jadi kulakukan yang kubisa. Semoga kalian suka masakanku.


Ketiganya menyeru bersemangat.

Ketiganya langsung mengambil makanan itu di piring mereka dan makan dengan lahap.

AMIR

(takjub)

Wah. Masakanmu benar-benar enak Sally.


SALLY

Benarkah?


Bisma dan Andre mengangguk senang.


46. EXT. MOBIL. JALANAN. SORE.

Sarah kekenyangan dan agak mengantuk.

Alif menengok ke Sarah.

ALIF

Tante, lain kali cobalah pakai bumbu dari apotek seperti yang dipakai kak Sally. Pasti masakanmu enak seperti masakan tante Sally.


SARAH

(bingung)

Hah? Bumbu dari apotek?


Alif mengangguk.

INSERT:


47. INT. RUMAH ANDRE. SORE.

Note: Sebelum Sarah berangkat.

<-RUANG TAMU->

Alif menggenggam kelereng lalu menghitungnya.

Kelerengnya ternyata cuma 8. Alif garuk-garuk kepala lalu keliling mencari kelerengnya.


<-DAPUR->

Alif ke dapur dan melihat kelerengnya di bawah meja makan.

Alif masuk ke bawah meja dan mengambil kelerengnya.

Alif tak sengaja melihat Sally diam-diam menuangkan bungkusan bubuk dari kresek kecil biru (kresek obat apotik) ke dalam masakannya setelah membuat bekal.

Alif menganggap itu normal dan kembali menghitung kelerengnya lagi.

Kelerengnya masih 9, Alif lalu pergi mencari yang lainnya lagi.

CUT BACK TO:


48. EXT. MOBIL. JALANAN. SORE.

Sarah tersadar.

SARAH

(berteriak dan panik)

Putar balik pakkkkkkkk.


Taksi itu putar balik lalu menepi.

Sarah turun lalu memuntahkan isi perutnya. Sarah juga menyuruh Alif muntah.

Sarah panik dan berusaha membuka kunci HP nya berulang-ulangkali tetapi tak bisa.

Alif tersadar sesuatu.

ALIF

Bukannya itu HP om,tante?


Sarah heran dan memeriksa HP nya.

SARAH

Oh iya...


Sarah semakin panik lalu menggandeng Alif dan bergegas masuk ke mobil.

INTERCUT TO:


49. INT. RUMAH ANDRE. SORE.

<-DAPUR->

Bisma, Andre, dan Amir tertunduk pingsan di meja makan dengan makanan di piring mereka yang habis tak tersisa.


<-TERAS->

Dari teras nampak Sally memakai baju putih (dari punggungnya) dan helm biru naik sepeda motor menuju ke pintu gerbang depan.

INSERT:


50. INT. LAPAS. SIANG.

Note: Setelah diselamatkan geng Bisma.

<-DALAM SEL->

Sally No. 1650, duduk di pojokan dengan kepala tertunduk dan menangis.

Setelah beberapa lama Sally tetap menangis.

Napi-napi wanita lainnya tidur bergerak-gerak tidak nyaman karena terganggu tangisan Sally.

Lastri (48) No. 1320, napi wanita terdakwa kasus pembunuhan berwajah sangar yang tidur di paling pojok bangun dengan emosi.

(Sfx. Music dramatis).

Lastri menghampiri Sally dan menamparnya berkali-kali dengan keras hingga Sally tersungkur dan berteriak kesakitan.

LASTRI

(marah dan mengancam)

Apa kau tak bisa diam? Kau pikir ini selmu?


Sally kesakitan dan tak berdaya.

Napi-napi wanita lainnya ngeri dan tak berani menolong.

NAPI NO. 1450

Kenapa kau memukulnya? Hukumanmu bisa ditambah. Kau akan menyesal!


LASTRI

(tersenyum sinis)

Aku tak peduli. Pasti tak akan lebih berat dari hukuman matiku.


Semua melongo.

LASTRI (CONT'D)

Dan juga. Aku tak akan menyesal. Seperti saat kubunuh para pemerkosa anakku.


Lastri mengangkat kerah Sally hingga Sally berdiri gemetar.

LASTRI (CONT'D)

(mengancam)

Jika kau masuk ke sarang buaya dan kau terluka bahkan mati. Jangan pernah menangisi kebodohanmu dan kesialanmu. Percuma. Buaya-buaya itu tak akan pernah mau mengakui mereka buas dan jahat.


Lastri lalu melempar Sally hingga jatuh dan membentur jeruji Sel.

Sally semakin menangis kesakitan.

Sipir datang dan panik menyelamatkan Sally.

CUT TO:


51. EXT. JALANAN. SORE.

Note: Shoot dari depan Sally.

Sally mengendarai motor matic Sarah sambil menangis di tengah hujan gerimis.

SALLY (V.O.)

(sedih)

Tuhan. Kenapa kau biarkan aku mencintai lelaki pembohong seperti Bisma?


MULAN (O.S.)

Benar. Dia memang baik. Tapi hati-hati, dia akan menyakitimu pada akhirnya.


SALLY (V.O.)(CONT'D)

(menyangkal)

Tidak. Tidak. Ini bukan cinta. Ini hanya rasa nyaman berada di sampingnya karena dia baik. Tapi kebaikan itu ternyata palsu!!!


INSERT:


52. EXT. PASAR. SIANG.

Sally keluar dari apotik dan tersenyum melihat tangannya yang diperban.

Sally lalu melihat kembalian di dalam kresek biru yang masih banyak.

Sally lalu melihat ke arah pasar.


53. EXT. PASAR. SIANG.

Suasana pasar sangat ramai dan panas. Sally memakai tudung jaketnya.

Sally membeli daging di pedagang daging (banyak daging menggantung).

Sally membeli sayuran (banyak sayuran segar.


<-WARUNG-WARUNG DI PARKIRAN->

Sally berjalan ke parkiran dan tak sengaja mendengar suara Amir dan Andre yang tertawa.

Sally berhenti berjalan lalu mengintip dari tembok sebuah warung yang tutup.

(Sfx. Music dramatis).

Sally shocked melihat Bisma, Andre, dan Amir duduk-duduk sambil minum dan tertawa bercanda dengan Ramli dan Nick (memakai jam tangan dan gelang karet warna merah) di warung pojok gang pasar.

Note : Highlight jam tangan dan gelang karet merah Nick.

SALLY

(sedih dan gemetar)

Jadi mereka....


54. INT. APOTEK. SIANG.

Sally memesan sesuatu sambil menangis.

Sally keluar dari apotik membawa kresek biru dengan berekspresi penuh dendam.

CUT BACK TO:


55. EXT. JALANAN. SORE.

Sally mengusap air matanya. Air matanya tetap menetes.

Sally melanjutkan perjalanannya.


56. LAYAR HITAM.

Tulisan typing warna putih "Bersambung."




Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar