Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
<-DALAM KAMAR MANDI->
SALLY
(panik)
NINDY
(menenangkan)
Tiba-tiba...
PENGAWAS (O.S.)
(berteriak)
(Sfx. Suara gedor-gedor dan suara pijakan kaki).
Nindy dan Sally panik dan saling memandang.
Nindy segera mengeluarkan mascara dan pembalut yang ia sembunyikan di balik roknya.
Sally menerka-nerka.
Nindy mengisi mascara dengan air hangat dari keran dengan hati-hati lalu menuangkannya secara menyebar ke pembalut yang telah ia buka.
Sally semakin bingung.
NINDY
Sally memberikan jarinya.
Nindy mengambil jarum pentul di dressnya lalu mencucinya dan menusukkan ke jari Sally beberapa kali.
Sally teriak kesakitan. Nindy menyekap mulut Sally.
Sally diam dan menahan sakit.
Nindy meneteskan darah Sally secara acak ke pembalut bermascara tadi.
Nindy menyerahkan pembalut tersebut pada Sally.
NINDY
(serius)
SALLY
(bingung)
Tiba-tiba...
(Sfx. Suara dobrakan pintu).
(Sfx. Music dramatis).
Sally dan Nindy kaget ketakutan.
NINDY (CONT'D)
(khawatir dan memaksa)
INTERCUT TO:
<-LORONG SAMPING KAMAR MANDI->
Pengawas mencoba mendobrak pintu kamar mandi utama yang sengaja dikunci oleh Nindy.
PENGAWAS
(emosi)
INTERCUT TO:
<-BILIK KAMAR MANDI->
Sally selesai memakai pembalut dan merapikan dressnya dengan terburu-buru.
NINDY
(menatap serius)
SALLY
(takut)
NINDY
SALLY
NINDY
Nindy dan Sally berpelukan sedih.
Nindy membuka pintu kamar mandi dan mendorong Sally keluar lalu menutup pintunya lagi.
(Sfx. Pintu didobrak).
Nindy kaget dan bernapas shock.
CUT BACK TO:
31. EXT. MOBIL. JALANAN HUTAN. MALAM.
Sally mencoba melepas ikatan di kakinya.
Ikatan di kaki Sally berhasil lepas.
Sally berekspresi senang tapi tak sengaja menyenggol kaki Bobi.
(Sfx. Music dramatis).
Bobi terbangun kaget.
BOBI
(takut)
Bobi menangkap Sally dan Sally berontak. Ramli tak konsen menyetir.
SALLY
(marah)
Sally melihat botol bir kaca di dashboard samping tempat duduknya dan mengambilnya lalu memukulkan botol bir kaca itu ke kepala Bobi hingga botolnya pecah dan Bobi pingsan.
Sally panik dan berusaha fokus lalu mengganggu Ramli yang sedang menyetir.
Mobil oleng dan menabrak pohon di pinggir jalan.
Sally kabur dan berlari ke tengah hutan sekencang kencangya.
Ramli akan mengejar Sally tapi lebih memilih membangunkan Bobi hingga tersadar.
Keduanya lalu mengejar Sally.
<-TENGAH HUTAN->
Sally berlari kencang, Ramli mengejar Sally dengan kencang diikuti Bobi yang juga mengejar sambil kesakitan memegang kepalanya.
Sally tersandung lalu tertangkap.
Bobi memegangi badan Sally serta menutup mulut Sally.
Bobi menyuruh Ramli membius Sally, Ramli ketakutan.
BOBI
(emosi)
Ramli akhirnya mau membius Sally.
Sally melihat sosok Ramli didepannya seperti perlahan kabur dan bergoyang-goyang.
Mata Sally perlahan tertutup dan pingsan.
CUT TO:
<-PINGGIR JALAN->
Sally terbangun dengan Bobi dan Ramli yang tergeletak di samping Sally (kepala Bobi dan Ramli bersimbah darah).
Di atas badan Bobi ada kayu panjang agak besar.
Sally panik dan bingung lalu berusaha menyingkirkan kayu di atas badan Bobi.
Tiba-tiba mobil Polisi yang sedang patroli lewat dan melihat Sally memegang kayu itu.
(Sfx. Music dramatis).
Sally ditangkap.
Sally mencoba menjelaskan dan berontak tapi tak digubris oleh Polisinya.
Note: Jangan perlihatkan muka perawatnya.
Sally diangkut mobil Polisi dan beberapa perawat memasukkan Bobi dan Ramli ke mobil ambulans.
32. INT. LAPAS. PAGI.
<-LORONG->
Sally memakai baju lapas berwarna biru bertuliskan "LAPAS WANITA TUNAS BANGSA" berwarna putih di punggungnya.
Sally berjalan menuju selnya dengan tangan dibrogol didampingi dua sipir wanita di sampingnya.
HAKIM (O.S.)
(Sfx. Ketokan palu tiga kali).
<-SEL->
Sipir membuka kunci sel dan membuka borgol Sally.
Sipir menyuruh Sally masuk.
Sally masuk sel. Sipir mengunci sel lalu pergi.
Para napi pendahulunya menatap Sally dengan tajam dan sinis.
NAPI WANITA 1
(tertawa)
Semua menertawakan Sally tapi sally tak menggubrisnya.
Sally hanya duduk tertunduk dengan siku terlipat dan menangis.
SALLY
(ketakutan)
CUT BACK TO:
33. INT. DAPUR. RUMAH ANDRE. PAGI.
Semua masih shocked. Sally masih menangis.
SALLY
(sedih)
Andre menarik Bisma dan Amir keluar rumah.
BISMA
Sally mengangguk.
34. EXT. HALAMAN DEPAN RUMAH ANDRE. PAGI.
Andre, Bisma, dan Amir berhenti di bawah pohon, di samping Alif yang sedang main kelereng.
ANDRE
(serius, realistis)
Andre memijat-mijat kepalanya.
ANDRE (CONT'D)
(realistis)
AMIR
(clueless dan melamun)
BISMA
(dilema)
ANDRE
(realistis)
BISMA
(dilema)
ANDRE
(realistis)
ANDRE (CONT'D)
(menerka-nerka)
Bisma kehabisan kata-kata dan pura-pura menyangkal.
BISMA
Alif selesai bermain kelereng dan menaiki sepedanya.
ALIF
(berteriak dengan senang)
Andre masih menatap Bisma.
ANDRE
AMIR
(heran)
Andre melihat ke arah Alif lalu tersadar.
Andre mengejar Alif dan memberhentikan laju sepeda Alif dari pegangan belakang sepeda Alif.
ANDRE
(khawatir)
ALIF
Andre heran dan melepas pegangan tangannya.
Alif shows off kemampuan bersepedanya di depan Andre.
ALIF
(heran dan kagum)
Bisma dan Amir menghampiri Alif dan Andre.
ALIF
ANDRE
Alif berhenti di depan ketiganya lalu mengangguk.
INSERT:
35. INT. DAPUR. RUMAH ANDRE. SIANG.
Sarah terpeleset saat membawa teh panasnya. Tumpahan teh panasnya hampir mengenai muka Kevin.
Alif melihat kejadian itu saat bermain.
ALIF (V.O.)
(bercerita)
Sarah lalu menangis dan berterima kasih pada Sally.
CUT BACK TO:
36. EXT. HALAMAN DEPAN RUMAH ANDRE. PAGI.
Andre tertegun dan memandang pasrah Bisma.
Bisma tersenyum nyengir. Amir masih melamun clueless.
CUT TO:
37. INT. RUMAH ANDRE. PAGI.
<-DAPUR->
Bisma, Andre, dan Amir kembali lalu duduk di kursi meja makan.
Sally menatap penuh harap ke mereka.
SALLY
Bisma, Andre, dan Amir mengangguk. Sally senang.
SALLY
BISMA
ANDRE
BISMA
Sally mengangguk.
SALLY
Amir tertawa.
AMIR
BISMA
SALLY
ANDRE
(menebak)
BISMA
(optimis)
CUT TO:
38. LAYAR HITAM.
Tulisan typing warna putih "Bersambung."