Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
1. LAYAR HITAM.
Tulisan di layar hitam (font warna putih)" Semua cerita, tokoh, kejadian, dan lokasi adalah fiktif belaka."
2. MUSIC PEMBUKA DAN MENAMPILKAN JUDUL.
Note: Font warna putih dan layar tetap hitam.
"FAVOR"
Episode 2 "Korban Perdagangan Perempuan"
Judul perlahan memudar.
Musik perlahan berhenti.
3. INT. DAPUR. RUMAH ANDRE. PAGI.
Semua shocked. Sarah dan Amir tersedak. Andre menyemburkan kopinya ke samping.
ANDRE
(shocked)
Bisma keluar dari kamar mandi lalu duduk di meja makan.
Semua menatap Bisma masih dengan shocked.
Bisma mengangguk mengiyakan pasrah lalu memakan kue.
SALLY
INSERT:
4. EXT. PINGGIR PANTAI. SIANG.
Note: JOGJA, 6 Bulan lalu. Translate ke Bahasa Indonesia ada di bawahnya.
Sally (21), Nindy (22), dan ketiga teman-teman gadisnya, Putri (20), Rara (21), dan Siti (21), duduk di samping sepeda mereka karena menunggu Rita (21) yang membeli es di warung.
Ada satu mobil hitam berisi penuh pria yang berhenti di depan geng Sally.
Kaca mobil itu terbuka.
Pria di kiri depan dan di kiri tengah bersiul sambil memandang genit geng Sally.
SALLY
(menyindir)
SALLY
(menyindir)
Para pria di dalam mobil itu nyengir ciut.
Kaca mobil menutup dan mobil itu lalu berjalan pergi.
Rita (20), teman Sally akhirnya datang membawa sekantung plastik es Jeruk tanpa sedotan dan berjalan ke gerombolan Sally.
SALLY
(heran)
SALLY
(heran)
Rita mengangguk dan tertawa. Semua mengehela nafas kecewa.
RITA
(nyengir)
RITA
(nyengir)
SALLY
SALLY
RITA
RITA
NINDY
NINDY
Rita tertawa.
SALLY
SALLY
TEMAN-TEMAN SALLY
(tertawa)
Nindy yang tertua minum duluan lalu lanjut hingga ke yang termuda.
Semua minum langsung dari plastik dengan menuang minuman ke mulut mereka tanpa menyentuh mulut.
<-PINGGIR PANTAI->
Shoot laut pantai selatan yang indah dan luas dengan ombaknya yang lumayan besar.
Keenamnya lalu bersepeda di pesisir pantai yang luas dengan gembira.
Sally yang paling depan berhenti mengayuh sepeda dan menengok ke teman-temannya.
SALLY
SALLY
TEMAN-TEMANNYA
(bersemangat)
Semua memarkir sepeda mereka di bawah pohon kelapa.
Sally mengambil kayu di bawah pohon kelapa agak di ujung dan bola tenis di keranjang sepedanya lalu bergabung dengan teman-temannya.
SALLY
SALLY
NINDY
NINDY
Giliran Nindy melempar dan Sally memukul.
Pukulan Sally terlalu keras dan bola melambung agak jauh.
Bola berhenti agak jauh dan berhenti di suatu titik.
Semua agak kesal tapi tertawa.
RITA
(provokatif)
RITA
(provokatif)
TEMAN-TEMANNYA
TEMAN-TEMANNYA
SALLY
(woles)
SALLY
(woles)
Sally hendak berjalan dan tiba-tiba ada sebuah mobil hitam (sama seperti mobil para pria tadi) berhenti dan menutupi bola tenis mereka.
RITA
(kagum)
RITA
(kagum)
SALLY
(waspada)
SALLY
(waspada)
(Sfx. Music menegangkan.)
Sally sedikit gemetar dan memegang kayunya erat-erat di belakang punggungnya.
PUTRI
PUTRI
SALLY
Sally berjalan tiga langkah sambil sedikit menutup mata.
SALLY (V.O.)(CONT'D)
SALLY (V.O.) (CONT'D)
(gemetar tapi waspada)
Minah (35), tetangga mereka yang sukses bekerja di Jakarta dan suaminya yang tampan, Ammar (35) keluar dari mobil itu.
Sally bernapas lega lalu berhenti berjalan dan duduk meletakkan kayunya.
NINDY
NINDY
Keenamnya lalu duduk berkerumun lalu kagum memandangi Minah dan suaminya.
Ammar dengan sabar memfoto Minah yang berpose di pinggir pantai.
RITA
(kagum)
RITA
SALLY
SALLY
RITA
SALLY
SALLY
RITA
(kesal)
RITA
SALLY
SALLY
Semuanya tertawa.
Ammar berhenti memotret dan mendekat ke Minah.
AMMAR
MINAH
Ammar dan Minah berjalan menuju gerombolan Sally.
PUTRI
(panik)
PUTRI
NINDY
NINDY
Keduanya berhenti di depan gerombolan Sally. Minah menodongkan HP nya.
MINAH
Nindy mengangguk dan menerima HP Minah.
NINDY
Nindy memfoto pasangan itu yang berpose berdua dengan background pantai dan selesai.
MINAH
NINDY
MINAH
Minah dan suaminya akan pergi.
RITA
(penasaran)
RITA
(penasaran)
MINAH
(heran)
MINAH
(heran)
RITA
RITA
MINAH
MINAH
RITA
RITA
Minah tertawa. Suaminya tak paham. Minah lalu membisiki suaminya dan suaminya tertawa. Sally menepok dahinya.
SALLY (V.O.)
(malu)
SALLY (V.O.)
(malu)
MINAH
MINAH
RITA
(heboh)
MINAH
(iming-iming)
MINAH
Minah dan suaminya tersenyum lalu pergi.
Gerombolan Sally membalas senyum mereka.
5. INT. RUMAH SALLY. MALAM.
Sally dan Nindy pulang lalu menaruh sepeda mereka.
Keduanya kaget melihat ibu mereka, Sri (55), muntah darah.
SALLY & NINDY
(shocked)
Bapak mereka, Jono (60), pulang sambil membawa cangkul lalu menghampiri dengan panik.
JONO
(panik)
JONO
NINDY
(panik)
NINDY
(panik)
SALLY
(panik)
SALLY
(panik)
JONO
(sedih)
JONO
6. INT. DAPUR RUMAH PUTRI. MALAM.
Putri pulang dan membuka tudung saji di dapur. Hanya ada sepiring nasi lauk Tempe dan sebungkus kerupuk.
Putri hendak memakannya. Ibu putri, Laksmi (50) datang dan mengambil piring nasi itu.
LAKSMI
LAKSMI
Putri menghela napas kecewa.
Putri lalu melihat gerabah penyimpanan beras.
Setelah dibuka hanya ada sisa satu umplung (cup) beras.
7. INT. RUMAH RITA. MALAM.
Rita pulang dan sedih melihat dua pasang sepatu pantofel hitam di depan rumahnya.
CUT TO: