Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Favor
Suka
Favorit
Bagikan
7. Episode 2 "Korban Perdagangan Perempuan" (part 3)
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

17. EXT. DALAM BIS. MALAM.

Bis itu sebelumnya sudah berisi puluhan wanita.

Para gadis rombongan Sally masuk bus digendong dan bergantian didudukkan di tempat duduk.

Rombongan Sally adalah rombongan terakhir yang memenuhi bus.

HP sopir Bus berdering.

SOPIR BIS

(mengangkat ketakutan)

Iya pak?


JACK (O.S.)

(marah)

Kenapa lama sekali? Satu jam lagi ada sidak!!! Kita bisa ketahuan!!! Ayo cepat, aku tak mau menyogok petugas-petugas sialan itu lagi!!!


SOPIR

(bergegas)

Iya baik pak.


Pintu Bus tertutup. Bus berjalan.


18. EXT. PELABUHAN GELAP. TENGAH MALAM.

Bis hitam yang mengangkut Sally memasuki kapal Ferry bersama bis-bis hitam lainnya.

Gerbang loading kapal menutup. Kapal berjalan.


19. EXT. PULAU PRIVAT. DINI HARI.

Kapal sampai di pelabuhan gelap.

Pintu loading kapal terbuka.

Bis hitam bergantian berjalan keluar kapal.


20. EXT. DALAM BUS. DINI HARI.

Bus berjalan melewati tengah hutan yang gelap.


21. EXT. PULAU PRIVAT. DINI HARI.

Rombongan bis sampai di depan gedung mewah.

Pintu gerbang terbuka. Rombongan bis masuk di halaman depan gedung.


<-DALAM BIS->

Minyak obat berbau tajam disemprot. Para gadis bangun dengan pusing.

Penjaga membuka penutup mata mereka.

Para gadis kaget melihat seorang pengawas berbaju hitam dan bermuka seram, Jack (48), berdiri di depan di samping kemudi.

JACK

(serius)

Kalian turunlah bergantian setelah ini. Berjalanlah masuk dan ikuti arahan penjaga di bawah!


Penjaga lainnya melepas ikatan kaki para gadis.

Seorang gadis, Fatimah (24), di bangku paling depan berteriak.

FATIMAH

(marah)

Dasar penipu!!! Akan kau apakan kami?


GADIS-GADIS LAINNYA

Iya. Iya. Iya.


Jack mengeluarkan pistol dan mengarahkan ke Fatimah.

Fatimah terdiam dan lainnya panik ketakutan lalu terdiam.

JACK

(menatap tajam)

Diamlah dan menurut saja. Rasa ingin tahumu bisa saja membunuhmu!!!


Jack menunjuk pintu keluar dengan pistolnya.

Semua perlahan berjalan keluar dengan ketakutan.


<-HALAMAN DEPAN GEDUNG->

Para gadis menuju lantai 1 gedung didampingi beberapa pengawas berbaju hitam yang mendampingi mereka.

Saat petugas di sampingnya lengah, Fatimah menendang petugas itu hingga jatuh tersungkur lalu Fatimah menginjak-injak petugas itu.

Fatimah mencoba lari untuk kabur.

Suasana sedikit ricuh dan kacau.

Jack (masih mengeluarkan sisa gadis yang lain di Bus) menoleh lalu turun menghampiri dengan emosi.

(Sfx. Suara tembakan).

Jack menembak Fatimah tepat di kepalanya hingga keluar darah.

Fatimah tergeletak dan meninggal.

Semua gadis diam dan gemetar ketakutan.

JACK

(ekspresi mengumpat)

Dasar gadis tak normal!!!


Nindi memandang dendam ke Jack. Nindy lalu menenangkan Sally.

NINDY

(berbisik)

Sementara ini kau hanya perlu menurut dan jangan membantah.


Sally mengangguk ketakutan.

NINDY (CONT'D)

Tenanglah, Aku akan selalu bersamamu.


Jack memberi isyarat untuk lanjut jalan dengan pistolnya.

Para gadis lanjut jalan dengan ketakutan.

CUT TO:


22. INT. GEDUNG. DINI HARI.

<-KAMAR BESAR LANTAI 1->

Para gadis berbaris memasuki lantai 1 lalu lanjut masuk ke dalam ruangan besar berlantai empuk seperti kasur. 

Nindy berniat menemani Sally tapi tak sengaja dipisah oleh pengawas karena berjalan terlalu dekat.

Sally ketakutan dan Nindy cemas karena mereka jadi berjauhan. 

Setelah semua masuk, penjaga melepas ikatan tangan mereka dan memerintahkan para gadis itu untuk berbaring.

Para penjaga keluar dan pintu besar tertutup.

Lampu yang terang berubah menjadi remang-remang. Semua gadis panik.

(Sfx. Suara mendesis). 

Bius gas keluar dari saluran pipa di plavon.

Semua gadis terlelap pingsan. 


<-KAMAR BESAR LANTAI 1-> 

Note: Siang hari, keesokan harinya.

(Sfx. Suara mendesis).

Gas minyak obat keluar lewat pipa di plavon ruangan. Lampu menyala terang.

Para gadis batuk-batuk dan mulai tersadar sambil memijat-mijat kepala mereka karena pusing.

Para pengawas bawahan Jack membagikan kotak makanan dan minuman di depan para gadis.

Semua gadis tak ada yang berani makan meskipun kelaparan. 

Jack mengeluarkan pistol.

Semua gadis segera makan dengan ketakutan. 

Di sela-sela makan para pengawas menaruh sebuah kotak berisi mini dress putih dan sepatu high-heels berwarna sama di depan masing-masing gadis.

Para gadis memandang bingung ke kotak itu.

JACK

Setelah ini kalian mandilah dan gunakan ini lalu ke ruang make-up.


<-RUANG MAKE-UP-> 

Note: Highlight kecantikan Nindy.

Nindy sedang di make-up bersama gadis-gadis lainnya.

Nindy gelisah melirik kanan kiri dari kaca di depannya untuk mencari Sally di antara ratusan gadis-gadis lainnya yang siap di make-up.

Gadis-gadis itu berjalan tidak nyaman berpakaian dress mini.

Nindy selesai di make-up dan akan ditata rambutnya oleh periasnya Mona (31).

Catokan tiba-tiba tidak berfungsi.

Mona pergi mengambil catokan lainnya. 

Perias di samping Nindy, Nora (30) memegang kening gadis yang diriasnya, Lisa (23). 

NORA

Kau Panas. Sebentar.


Amalia (30), perias di samping Nora geleng-geleng dan mencegah Nora pergi lalu mengambil obat dari sakunya dan memberikan ke Lisa untuk diminum.

Nindy melirik tas periasnya di kursi sampingnya (berisi gunting, sisir bergagang besi yang tampak tajam, pembalut bungkus putih, parfum, lipstick, HP, dan kertas). Nindy akan mengambil gunting. 

Nindy menyadari periasnya akan datang dari kaca depannya dan memasukkan sesuatu di dalam rok sampingnya dengan cepat (seperti mengambil dan menyembunyikan sesuatu). 

Nindy mengambil ikat rambut di meja dan mengikat rambutnya sendiri.

Mona kembali. 

NINDY

(tersenyum)

Aku ingin terlihat natural. Kurasa ini sudah cukup.


PERIAS

(heran)

Baiklah. 


Nindi pergi.

Mona menaruh catokan di meja dan menyuruh gadis selanjutnya untuk duduk. 

Mona mengamati wajah gadis itu dan mencari make-up di meja yang cocok.

Mona mengambil mascara milik perias di sampingnya lalu memakaikan ke gadis yang dirias. 


23. EXT. DEPAN GEDUNG. MALAM HARI.

(Sfx. Suara mobil sport berderu). 

Pintu gerbang gedung terbuka.

Banyak mobil sport mewah memasuki halaman gedung dan parkir secara berurutan. 

Para konglomerat dengan gaya khasnya keluar dari mobil masing-masing. 


24. INT. GEDUNG. MALAM HARI.

<-RUANG PELELANGAN LANTAI 2->

(Sfx. Music hype).

Terdapat catwalk dengan tempat duduk sofa melingkar mengelilingi catwalk. 

Para konglomerat calon pembeli duduk memenuhi sofa.

Di meja depan sofa terdapat berbagai minuman alcohol, buah, dan snacks. 

Nick (28) salah satu pembeli mengambil segelas whiskey di meja lalu meminumnya. Nick berekspresi puas setelah meminumnya. 

Nick melihat cincin di jari manis pembeli lainnya, Fattah (38), di sampingnya yang juga minum Whiskey.

Nick lalu menepuk-nepuk pundak Fattah.

FATTAH

(notice)

Apa kau terganggu dengan ini? Baiklah.


Fattah melepas cincinnya dan menaruhnya ke saku. 

FATTAH (CONT'D)

(tersenyum sinis)

Pernikahan ini hanya mengikat uangku. Bukan hatiku. Dan juga... Istriku memuakkan akhir-akhir ini. 


Nick tertawa.

FATTAH (CONT'D)

(kesal)

Sejak hamil dia selalu marah-marah dan mengeluh. Seolah-olah aku yang membuatnya sengsara karena dia hamil. Gendut, mual... Ahhh.


Fattah meneguk whiskeynya lagi. 

FATTAH (CONT'D)

Tapi lihatlah dirimu. Kau bisa kencani ratusan wanita di sekitarmu dengan mengumbar uangmu. Kenapa kau jauh-jauh ke sini?


NICK

(tersenyum)

Haishhh. Mereka selalu gampangan karena uangku. Aku...aku suka tantangan.


INSERT: 


25. INT. KAMAR. MALAM.

(Sfx. Music comedy).

Nick berdua dengan wanita yang dibelinya. Si wanita ketakutan dan menangis. 

Nick mendekat, wanita itu mendorongnya ke samping.

Nick mendekat lagi dan wanita itu menampar Nick. 

Nick mendekat lagi lalu wanita itu lari dan keduanya kejar-kejaran.

CUT BACK TO:


26. INT. GEDUNG. MALAM HARI.

<-RUANG PELELANGAN LANTAI 2->

Nick geleng-geleng dan Fattah tertawa. 

MC mengumumkan acara dimulai. 

Putri keluar pertama dan berjalan di catwalk dengan canggung dan takut.

Para pembeli bersorak senang. Beberapa pembeli langsung berlomba mengangkat papan harga. 

Putri laku dengan harga 45 Juta. Pembeli yang beruntung itu adalah seorang pengusaha.

Rara laku dengan 50 Juta, pembelinya adalah influencer ternama. 

Rita laku dengan 70 Juta, pembelinya adalah Fattah. Fattah sangat senang dan bangga.

Note: Pembeli VVIP boleh keluar jika sudah tidak ingin membeli dan akan digantikan oleh pembeli VIP yang menunggu di ruang tunggu.

Sally keluar di urutan keempat. Semua melongo melihat kecantikan Sally. 

Semua langsung mengangkat papan (papan kebanyakan bertuliskan 70-75 Juta).

MC geleng-geleng dan tersenyum licik.

MC

(oportunis)

Maaf, dia salah satu produk unggulan. 


Semua pembeli mengganti harga dan berlomba mengangkat papan. Rata-rata menulis 150-170 Juta.

Fattah dan Nick mengangkat papannya dengan 250 Juta. 

Nick memandang tajam ke Fattah.

NICK

(tidak terima)

Dasar serakah!!! Bukannya kau sudah dapatkan dia? Dia milikku!!!


FATTAH

(provokatif)

Semua berhak sebelum DEAL!!! Dan semua bebas mau beli berapa!!!


Nick tiba-tiba mengangkat papanya yang bertuliskan 500 Juta serta menunjukkan bukti transfer di HP nya.

MC

(senang)

DEAL!!!


NICK

(girang)

YESS!!! YESS!!! YESS!!!


Nick berekspresi senang dan langsung menghampiri Sally ke atas catwalk sambil mengejek Fattah.

Nick mengusap rambut Sally. 

NICK

(posesif dan senang)

Kau milikku cantik. Ayoooo. 


Sally risih dan menghindar.

Nick semakin senang dan meraih tangan Sally lalu mengajak Sally pergi.

Sally menangis dan tidak mau pergi.

Tiba-tiba Nindy datang dari backstage. 

NINDY

(berteriak provokatif)

Lepaskan dia!!!


Nindy datang dan semua juga takjub dengan kecantikannya termasuk Nick.

Nindy lalu mengelus-elus muka Nick dan menggoda Nick. 

NINDY

(menggoda)

Kau sebaiknya membuangnya.


Sally melepas tangan Nindy dari muka Nick.

SALLY

(khawatir)

Apa-apaan kamu mbak?


NINDY

(tak acuh pada Sally)

Aku bukan kakakmu!!!


NICK

(shocked)

Kalian kakak adik?


NINDY

(malas)

Itu dulu. 


Nindy menatap Nick lagi. 

NINDY

(jijik)

Kau yakin mau membelinya? Ahhh. Sebenarnya aku malu mengakuinya. Dia punya penyakit kelamin menular!!!


(Sfx. Music berdebar).

Nindy berpindah ke belakang Sally dan merogoh bagian belakang bawah dress Sally.

Note: Perlihatkan dari depan agar tak terlalu vulgar.

Nindy mengeluarkan pembalut Sally dan melemparkannya ke lantai.

Pembalut itu berwarna hitam pekat bercampur darah.

Semua jijik dan ngeri melihatnya. 

Beberapa pembeli berjalan cepat ke MC dan mengancamnya sambil mengangkat kerah si MC.

Si MC kebingungan dan ketakutan. Suasana menjadi ricuh. 

Jack datang dengan emosi dan menenangkan para pembeli sambil menahan amarahnya.

Jack memberi isyarat para bawahannya untuk membawa Sally ke belakang lalu menatap Nindy dengan tajam.

JACK 

(emosi)

Dasar jalang tak tahu diri!!! Berani-beraninya kau kacaukan acara ini!!!


Jack hendak menampar Nindy, Nick mencegah tamparan Jack dengan tangan kanannya.

NICK

(emosi dengan cool

Kau mau merusaknya? Kembalikan 500 Juta ku dulu!!! Aku tak mau rugi. Dia harus gantikan adiknya.


Nick melepaskan tangan Jack dengan keras. 

JACK

Aku harus memeriksanya juga.


NICK

Tak perlu. Akan kuperiksa sendiri.


Nick membawa Nindy duduk. Jack tak berkutik. 

CUT TO:


27. EXT. MOBIL. JALANAN HUTAN. MALAM.

Note: Buat pencahayaan gelap dalam mobil.

Sally duduk di baris kursi kedua dengan tangan kaki terikat dan mata ditutup kain hitam. 

Di samping Sally ada pengawas, Bobby (40). Sopir mobil itu adalah Ramli (45).

Bobi menguap sambil memastikan Sally masih terlelap dalam pengaruh bius.

BOBI

(kesal)

Dasar dokter sialan! Padahal bos menggajinya 10 kali lipat. Tapi akhir-akhir ini dia sering tak datang. 


Bobi mengantuk lalu bersandar dan tidur lelap dengan mendengkur. 

Sally terbangun dan berusaha melepaskan ikatannya diam-diam walaupun kesakitan. 

Sally berhasil melepaskan ikatan tangannya dan membuka penutup matanya pelan-pelan.

Sally lalu melihat ke luar jendela dan tertegun sedih. 

INSERT:


28. INT. KAMAR MANDI. MALAM HARI.

Note: Sebelum acara pelelangan.

Nindy mencari Sally di barisan kamar mandi. 

Sally keluar dari salah satu bilik dengan perasaan tak nyaman memakai dress mini. 

Nindy mengunci pintu kamar mandi utama lalu menghampiri Sally.

SALLY

(ketakutan)

Mbak Nindy.


Nindy meraih tangan Sally dan mengajaknya masuk ke bilik kamar mandi dengan cepat.


<-DALAM BILIK->

Nindy menutup pintu. 

SALLY

(cemas dan bingung)

Mbak, sebenarnya kita mau ngapain?


Sally bergerak-gerak tidak nyaman. 

SALLY (CONT'D)

Aku risih dengan baju ini. 


NINDY

(menatap serius)

Dengarkan aku! 


29. INT. KAMAR TIDUR. DINI HARI.

Note: Malam sebelumnya.

Saat semua berbaring Nindy tiba-tiba akan bersin lalu memegang dan menutupi hidungnya. 

Nindy kaget melihat gas yang disemprotkan dari pipa saat semua tidak menyadari.

Nindy menutup hidungnya rapat-rapat sambil menahan napas. 

Nindy berusaha mengcode Sally untuk menutup hidungnya tapi Sally tak melihat Nindy.

Semua pingsan dan setelah beberapa saat Nindy melepas pegangan di hidungnya sambil terengah-engah.

Nindy shocked melihat semuanya tak sadarkan diri. 

Nindy menghampiri Sally dan menepuk-nepuk pipinya. 

NINDY

(panik)

Sally...Sally...Sally.


Nindy menaruh jari telunjuknya di dekat lubang hidung Sally. Nindy bernapas lega. 

NINDY

Ahhh. Untungnya hanya pingsan. 


Nindi mendekat ke pintu dan mendengar para pengawas sedang berbicara agak keras.

JACK (O.S.)

(senang)

Kita akan dapat bonus besar!!! Kali ini kita benar-benar panen bibit unggul. Gadis-gadis kali ini sungguh cantik. Para pembeli pasti akan senang. Cepat kau hubungi mereka untuk datang besok. Oh iya. Hubungi dokter itu juga.


Pengawas lainnya berteriak senang. Nindy shocked dan gemetar. 

CUT BACK TO:


30. INT. KAMAR MANDI. MALAM HARI.

<-DALAM KAMAR MANDI->

NINDY

(sedih)

Mereka akan menjual kita semua. Kita akan jadi budak pemuas nafsu bejat para pembeli itu selamanya.


Sally menangis.

CUT TO:



Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar