Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Sekuens 01
1. EXT. PAGAR RUMAH BAKTI - DAY
Kita akan melihat rumah dengan tanda nomor 8 yang sederhana dengan halaman kecil namun asri. Ada beberapa pot tanaman. Cat tembok sudah mulai memudar dan terkelupas. Begitu juga dengan tembok pagar, memperlihatkan besi yang sudah mulai karatan. Terparkir motor bebek tua namun bersih juga terawat terpakir di luar.
Lalu kita diarahkan masuk ke dalam rumah.
2. INT. RUMAH BAKTI - RUANG KELUARGA/TAMU - DAY
Kita akan melihat ruangan yang agak temaram yang dipenuhi dengan perabotan yang sudah tua. Ada sofa tua yang sudah lusuh dan meja yang dipenuhi dengan tumpukan buku tulis, buku pelajaran, kertas-kertas, dan cangkir.
Di depan sofa dan meja, ada rak dengan TV layar cembung yang sudah ketinggalan zaman. Terpajang piala-piala juara milik Bakti Bramantya. Di dinding di atas TV, terpajang foto keluarga lengkap: ayah, ibu, dan dua anak laki-laki. Di samping foto tersebut, ada foto keluarga terbaru: seorang ibu dengan kedua anak laki-laki yang sudah beranjak remaja.
Pintu terbuka dari luar dan masuk Bakti (19 tahun), adiknya Raka (15 tahun), dan ibu mereka Santi (46 tahun) dengan kantong belanja berisi sayuran di tangan mereka. Ketiganya menaruh belanjaan mereka di atas meja. Santi dan Raka duduk di sofa, sedangkan Bakti masuk ke dalam kamar.
Beberapa saat kemudian, Bakti keluar dari kamar dan sudah berganti pakaian.
SANTI
Mau ke mana kamu, Ti? Kok tiba-tiba udah rapi aja?
BAKTI
Mau ke rumah Puspa, Bu.
Santi berdecak dan mengernyitkan keningnya.
SANTI
Harus hari ini banget memangnya?
(beat)
Kan kamu baru sampai rumah baru tengah malam tadi. Liburan juga kan masih panjang. Besok-besok enggak bisa?
RAKA
Iya, ih. Kan Kakak juga udah janji mau ngajarin Matematika.
Bakti menganggukkan kepala dan tersenyum.
BAKTI
Kampus Bakti sama kampus Puspa jadwal liburannya beda, Bu. Puspa liburnya baru mulai minggu depan.
RAKA
Kak Puspa kuliah di mana sih, Kak? Kok bisa sih kampusnya beda, jadwal liburannya beda juga?
BAKTI
Puspa kuliah di Kedokteran UPH. Dan emang suka gitu, Dek. Kampus swasta liburnya belakangan dari kampus negeri.
Raka menelan ludah, kaget setelah dengar di kampus mana Puspa kuliah.
BAKTI (CONT'D)
Terus, liburan ini dia mau keliling Eropa gitu sama keluarganya. Berangkatnya minggu depan, begitu dia mulai libur.
(beat)
Jadi, ya... Bakti mau ketemuan sama dia. Kan Bakti sama Puspa udah satu semester enggak ketemu juga, Bu.
Raka terbelalak, makin kaget lagi.
RAKA
(suara pelan)
Keliling Eropa... Wow...
Santi terdiam. Ada semburat rasa kecewa terpancar dari wajahnya. Tapi kali ini ia memilih untuk tidak mendebat Bakti.
SANTI
Ya udah kalau begitu.
(menghela napas)
Raka, bantuin Ibu ngupas bawang, ya. Ibu mau buat bumbu buat masak ayam goreng bumbu rempah sama sambal kesukaan Kakak besok.
Raka terlihat bete, tetapi ia tetap mengangguk karena tidak berani melawan.
Bakti menghampiri Raka dan mengacak-ngacak rambutnya sampai berantakan. Gemas dengan tingkah Raka. Setelah itu, dia mencium tangan Santi untuk berpamitan.
BAKTI
Bakti berangkat, ya. Assalamualaikum.
RAKA SANTI
Waalaikumsalam. Waalaikumsalam.
Bakti pun melangkah keluar dari ruang keluarga.
Terdengar suara mesin motor dinyalakan dan pintu gerbang dibuka. Tak lama kemudian, terdengar suara motor yang makin lama makin menjauh.
SANTI
Raka, kayaknya kakak kamu lupa nutup pintu gerbang, deh. Tolong tutup, ya.
RAKA
Kebiasaan, deh!
Raka pun turun dari sofa dan keluar dari ruang keluarga.
OPENING TITLE: BAKTI AYAH BELIA
MUSIK PEMBUKA.
DISSOLVE TO:
3. EXT. JALAN DI GANG RUMAH BAKTI - DAY
VOLUME MUSIK PEMBUKA BERHENTI.
Bakti bersiul-siul. Dia mengendarai motor dan menelusuri gang rumahnya, kemudian berpapasan dengan ibu-ibu dan bapak-bapak yang sedang duduk berkumpul di pos ronda.
IBU 1 (O.S.)
Eh, Bakti! Udah pulang kamu?!
Bakti menghentikan motornya di depan pos ronda dan membuka visor helmnya.
BAKTI
Udah Bu, semalam sampainya.
BAPAK 1 (O.S.)
Di Bandung kan kuliahnya? Beasiswa lagi. Hebat!
Bakti tersipu dan melambaikan tangannya ke arah mereka.
BAPAK 2
Almarhum Bapak kamu pasti bangga sama kamu, anak laki sulungnya hebat begini.
IBU 2 (O.S.)
Iya, bener, tuh! Bu Santi beruntung banget punya anak kayak kamu.
BAPAK 2
Calon imam idaman, nih!
BAKTI
Amin ya, Pak, Bu, doain aja.
(beat)
Ya udah, saya lanjut jalan ya, Pak, Bu. Mari.
Bakti pun melanjutkan perjalanan, meninggalkan pos ronda.
MUSIK PEMBUKA DILANJUTKAN.
4. EXT. JALAN RAYA IBU KOTA - DAY
Bakti menelusuri jalanan ibu kota yang ramai, bising, dan macet. Angkutan umum banyak yang berhenti di tepi jalan. Klakson kendaraan bermotor saling bersahutan tanpa henti.
Bakti tertawa karena pemandangan di sekitarnya.
5. EXT. PAGAR DEPAN RUMAH PUSPA - DAY
Kita akan melihat asisten rumah tangga keluarga Puspa membukakan pintu pagar untuk Bakti dan menutupnya kembali setelah Bakti masuk ke dalam.
MUSIK PEMBUKA BERHENTI.
6. INT. RUMAH PUSPA - RUANG TAMU - day
Puspa (19 tahun) membuka pintu ruang tamu dan Bakti masuk. Mereka berdua berdiri di depan foto keluarganya Puspa yang besar dan menggantung di tembok, lalu berpelukan erat. Bakti mengecup pelan pipi Puspa dan Puspa cekikikan.
PUSPA
(berbisik di telinga Bakti)
Untung Mama sama Ayah udah berangkat kondangan tadi. Kalau ketauan sun-sunan gini kan berabe.
Bakti mengangkat sebelah alisnya. Ia menunjuk foto keluarganya Puspa yang menggantung di tembok dengan lirikan matanya.
BAKTI
(balas berbisik)
Tapi mereka ada di sini, mantau kita.
Puspa memukul pelan dada Bakti. Geregetan.
PUSPA
Ke kamar di atas aja, yuk.
BAKTI
Lah? Emangnya enggak kenapa-kenapa?
PUSPA
Mbak Ningsih lagi bikin bumbu di dapur, nanti baunya pasti nyampe ke ruang TV.
(beat)
Di kamar aku aja, ya.
Bakti mengangkat bahu. Puspa menarik tangan Bakti dan melangkah ke arah tangga.
Mereka berdua tiba di depan pintu kamar Puspa di lantai dua. Puspa membuka pintu kamarnya dan masuk ke dalam.
Bakti menyusul kemudian.
Kemudian pintu kamar Puspa ditutup dan dikunci dari dalam.