Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
ANOTHER STORY OF PRINCESS
Suka
Favorit
Bagikan
33. Episode 9 Part 2
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

16. EXT. SEKOLAH PUTRI - PAGI

ON SCREEN : Beberapa bulan kemudian ....


Dwi Ajeng berlari menghampiri Putri yang berjalan dengan santai.


DWI AJENG

Putri!!


PUTRI

(menghentikan langkah, melihat Dwi Ajeng)

Ngapain sih lari-lari gitu?


DWI AJENG

Gimana bisa lo jalan santai gitu?
Sekarang kan pelajarannya Bu Mitha!


PUTRI

(tersentak)

Ya ampun gue lupa!


Putri dan Dwi Ajeng berlari melewati koridor.


SFX : Bel berbunyi.


Putri dan Dwi Ajeng sampai di kelas yang sudah ramai. Mereka lega karena Bu Mitha belum datang, lalu duduk di bangku masing-masing.


CUT TO :


17. INT. SEKOLAH PUTRI. KANTIN - SIANG

ESTABLISH—Kantin yang ramai.


Putri dan Aden makan bersama.


PUTRI

Kaisar ambil jurusan apa?


ADEN

(tersentak)

Lo nggak tau?


Putri menggeleng.


ADEN

Manajemen.


PUTRI

Oh.

(mengangguk, lalu makan lagi)


ADEN

Kalo lo?


Putri kembali melihat Aden.


ADEN

Kalo udah lulus nanti mau kuliah di mana?


PUTRI

Di mana aja.
Yang penting masuk desain interior.
Lo sendiri?


ADEN

Gue mau kuliah di Singapore.


PUTRI

(tersentak, lalu memikirkannya)

Kalo gitu gue juga ke Singapore.


Aden tersentak.


PUTRI

Gue ikut elo.


ADEN

Hey!
Kita belum nikah ....
Lo nggak harus ngikutin kemana gue pergi.


PUTRI

(cemberut)

Trus ... lo mau ninggalin gue sendirian?


ADEN

Ya ... kan sesekali gue pulang.


PUTRI

Pokoknya gue mau kuliah di Singapore juga.


ADEN

Putri ....

(tidak habis pikir melihat Putri)


PUTRI

Kenapa?
Gue mau kuliah kok.
Bukannya ngikutin lo.


ADEN

Hhh!
Gue ke London aja deh.


Putri tersentak.


ADEN

Kayaknya di sana lebih bagus.

(lalu makan lagi)


PUTRI

Kalo gitu gue ke London juga.


ADEN

Tuh kan.

(kembali melihat Putri)


Putri tidak menghiraukan Aden.


ADEN

Nggak jadi deh.


Putri manyun melihat Aden.


ADEN

Gue mau ke Antartika.


PUTRI

Kalo gitu gue juga ke Antartika!
Pokoknya mau lo ke Antartika ... ke Bulan ... gue ikut, titik.


ADEN

(tertawa)

Katanya nggak ngikutin gue??


PUTRI

Adeeen.
Gue nggak bisa jauh dari lo.
Gue bakal kesepian.


ADEN

Kan bisa telfon?


PUTRI

Sekarang jawab ....
Kenapa gue nggak boleh ikut?


ADEN

Gue nggak mau lo ketergantungan sama gue.
Lo harus bisa hidup mandiri.
Gue mau fokus belajar.
Gue minta pengertian lo.


Putri terenyak sedih


ADEN

Gue sayang sama lo.
Lo harus percaya itu.


PUTRI

Gombal.

(kesal, lalu makan lagi)


Aden menghela napas panjang, tidak tahu harus berkata apa lagi.


CUT TO :


18. INT. RUMAH KELUARGA PAK RAJA. KAMAR PUTRI - MALAM

Putri duduk di kursi di dekat jendela.


PUTRI

Aden ....
Gue emang selama ini jahat sama lo.
Tapi gue sayang.
Gue sayang banget sama lo.

(lalu mengusap air mata di pipinya)


CUT TO :


19. INT. RUMAH KELUARGA PAK RAMDAN. KAMAR ADEN - MALAM

Aden menggendong kucingnya.


ADEN

Cooby.

(tersenyum melihat kucingnya)

Putri keliatan takut banget kehilangan gue. 
Itu artinya dia beneran sayang sama gue.
Tapi, gue mau dia bener-bener yakin kalo cuma gue yang ada di hatinya.


CUT TO :


20. INT. SEKOLAH PUTRI. PERPUSTAKAAN - SIANG

Putri dan Aden duduk sambil membaca buku. 

Putri melihat Aden serius membaca buku.


ADEN

(meletakkan bukunya, lalu melihat Putri)

Lo nggak belajar?


PUTRI

Gue bakal terus liatin lo ....
Selagi gue bisa liat Io.


ADEN

Putri ....


PUTRI

Kenapa gue nggak boleh ikut?

(merengek lagi)

Gue nggak mau jauh dari lo.


ADEN

Jangan kekanak-kanakan gini.
Lo sekarang belajar atau tinggalin gue?
Gue mau belajar sendiri.


PUTRI

(masih manyun)

Nggak mau.
Gue nggak akan belajar kecuali lo bolehin gue ikut sama lo.


ADEN

(tidak habis pikir)

Yaudah.
Jangan belajar biar nggak lulus.


PUTRI

Aden ....


Aden kembali sibuk dengan bukunya.


PUTRI

Cooby pasti lo ajak, kan?
Kenapa gue nggak?


ADEN

(tersenyum)

Iyalah.
Kalo Cooby nggak gue ajak,
Siapa yang ngerawat dia?


PUTRI

Yaudah. Gue ikut juga ya?


ADEN

Nggak. Lo berisik.


PUTRI

Apa?
Ck! Aden ....
Gue bisa mati kesepian ntar.


Aden tersentak melihat Putri.


PUTRI

(masih sedih, mengalihkan pandangan)

Yaudah lah.
Terserah lo.
Lo emang nggak sayang sama gue.


ADEN

(mengusap kepala Putri)

Cooby ....


PUTRI

(tersentak melihat Aden)

Kok Cooby sih?


ADEN

(tersenyum geli melihat ekspresi Putri, lalu kembali melihat buku)

Udah. Jangan berisik!


Putri kesal melihat Aden.


CUT TO :


21. INT. RUMAH KELUARGA PAK RAJA. KAMAR PUTRI - MALAM/PAGI

Putri menjatuhkan diri ke tempat tidur.


PUTRI

Gue berharap waktu berjalan lambat.
Gue nggak mau pisah dari Aden.
Gue nggak mau hari itu tiba.

(lalu memejamkan matanya)


JUMP CUT TO :


SFX : Suara alarm 


Putri tak kunjung bangun. 


BI ISNA

Non Putri ....
Bangun!


Putri masih menggeliat, tidak mau bangun.


BI ISNA

Non Putri ....

(menarik selimut Putri)


PUTRI

Aduh!
Apa sih, Bi?


BI ISNA

Katanya mau ngantar Mas Aden?


PUTRI

(menutup wajah dengan bantal, lalu tersentak, melempar bantalnya, segera bangun)

Sekarang jam berapa, Bi?


CUT TO :


22. EXT. JALAN RAYA - MOBIL KAISAR - PAGI

Kaisar menyetir mobil, sementara Aden dan Putri duduk di belakang. 


PUTRI

Aden ... jangan lupa telfon kalo udah nyampe! 


ADEN

Iya. 

(tersenyum melihat Putri)

Elo juga hati-hati ya di London. 


PUTRI

Hmm ....

(mengangguk)


Kaisar melihat Putri dan Aden dari spion tengah sebentar. 


CUT TO :


23. INT. BANDARA SOEKARNO-HATTA - PAGI


BU RISMA

(memeluk Aden)

Jaga diri baik-baik ya, Aden ....
Jangan lupa shalat ya.


ADEN

Iya,
Mama juga.


Bu Risma melepas pelukannya, mengusap kepala Aden sebentar.

Aden lalu memeluk Pak Ramdan.


PAK RAMDAN

Jadi orang yang kuat ....
Jangan mudah menyerah!


ADEN

Iya, Pa. 

(melepas pelukannya)


PAK RAMDAN

Semua di awal akan butuh adaptasi.
Jadi kamu harus bisa membiasakan diri

(jeda)

Aden ....
Papa percaya kamu bisa.


ADEN

(tersenyum melihat Pak Ramdan)

Papa jaga kesehatan ya ....


PAK RAMDAN

Iya.

(tersenyum melihat Aden)


KAISAR

(memeluk Aden)

Hati-hati ....
Cewek di sana cantik-cantik.

(berbisik pada Aden)


Aden hampir tertawa mendengarnya.

Kaisar melepas pelukannya.


ADEN

Kakak juga baik-baik di sini ya.

(lalu melihat Putri)


Aden memeluk Putri sebentar.


PUTRI

Hati-hati ....
Jaga kesehatan.
Jangan lupa makan.
Jangan lupa telfon gue.


ADEN

Iya. Lo juga.


Pak Ramdan dan Bu Risma saling pandang, tersenyum. Sementara Kaisar memalingkan wajah dari Aden dan Putri.


CUT TO :


Aden melambaikan tangan pada keluarganya, juga Putri. Mereka membalas lambaian tangan Aden.

Aden melangkah pergi.


BU RISMA

(merangkul Putri)

Putri.


Putri menoleh melihat Bu Risma.


BU RISMA

Ayo kita pulang!


PUTRI

Iya, Tante.


Putri, Bu Risma, Pak Ramdan dan Kaisar lalu pergi.


CUT TO : 


24. INT. PESAWAT - PAGI

Aden berjalan menuju kursinya, melewati Cassandra yang duduk dengan majalah menutupi wajah.

Setelah Aden berlalu, Cassandra menurunkan majalah, melihat Aden sebentar, lalu mengembalikan pandangan ke depan.


TARA (O. S)

Aden berangkat tanggal 12, jam 6 pagi.


Cassandra tersenyum, bersandar di kursinya.


CUT TO :


25. INT. RUMAH KELUARGA PAK RAMDAN. KAMAR KAISAR - PAGI

Kaisar menghela napas panjang.


KAISAR

Sakit banget rasanya!!

(lalu menjatuhkan diri ke tempat tidur)

Putri ....
Kenapa lo nyiksa gue kayak gini?


CUT TO :


26. INT. BANDARA CHANGI. SINGAPURA - PAGI

ESTABLISH - BANDARA CHANGI


Aden berjalan menuju pintu keluar bandara sambil menarik koper, dan kandang kecil berisi kucingnya.

Cassandra berjalan tak jauh di belakangnya, sesekali melihat Aden.


CUT TO :


27. INT. GEDUNG APARTEMEN - SIANG

Aden baru saja masuk ke dalam apartemen.

Cassandra melihatnya dari tikungan, lalu melanjutkan langkah menuju apartemennya sendiri.


CUT TO :


28. INT. RUMAH KELUARGA PAK RAJA - SORE

Putri duduk di sofa, melihat ponsel, lalu tersenyum melihat ada panggilan masuk dari Aden.


PUTRI

Halo ....


FLASHES :


29. INT. KANTOR PAK RAMDAN - SIANG

ON SCREEN : Tiga tahun kemudian ....


Kaisar sedang menelepon Putri.


KAISAR

Gimana?

(jeda)

Lo jadi ikut nggak?

(jeda)

Okey. 
Gue bentar lagi ke sana.


Kaisar mengakhiri panggilannya, lalu melihat ke satu arah karena merasa ada yang aneh. Dia lalu  mengalihkan pandangan, melangkah pergi.

Muncul tiga kepala pegawai wanita dari sudut yang tadi dilihat Kaisar.


PEGAWAI I

Dia pergi ....


Mereka menegapkan posisi badan, lalu heboh sendiri. 


PEGAWAI II

Hhh! Pangeranku ....
Harus berapa lama lagi aku menunggu kita bekerja memandang atap kantor yang sama?

(mendramatisir nadanya)


PEGAWAI I

Namanya Kaisar ... bukan pangeran!


PEGAWAI II

Apapun namanya ... dia tetap cintaku,
Sayangku ... honey bunny sweety tiniwini bitiku ....


PEGAWAI I

Kita bersaing secara sehat ya.


PEGAWAI III

Selamat bersaing ya.
Gue mau nungguin putra mahkota kedua aja. 


PEGAWAI I

(tersentak melihat Pegawai III)

Maksud lo?


PEGAWAI III

Aden Melvin Dewangga.
Dia baru aja lulus dari NUS.
Pastinya dia lebih keren dari kakaknya!

(tersenyum bahagia)

Orang-orang bilang dia pulang hari ini.


PEGAWAI II

Wah, Boleh juga tuh!


PEGAWAI III

Boleh apanya?
Kalian kan udah Kaisar.
Yang ini udah gue booking.
Fix. Nggak boleh ada yang naksir.


PEGAWAI I

Dasar!

(tidak habis pikir, mendorong pegawai III)


Pegawai III menabrak Bu Risma yang kebetulan lewat.

Kedua temannya tersentak melihat Bu Risma. 


PEGAWAI III

Maaf, Bu.


Bu Risma tersenyum saja, melanjutkan langkahnya.

Tiga pegawai itu bergegas ke meja masing-masing dengan Pegawai III menyalahkan Pegawai I. Pegawai I menahan tawa, sementara Pegawai II berbisik pada Pegawai I sambil sesekali melihat ke arah kantor Bu Risma.


CUT TO :


30. EXT. DEPAN RUMAH KELUARGA PAK RAJA - SIANG

Putri baru saja masuk ke mobil Kaisar. 

Kaisar terenyak melihat Putri.


PUTRI

(tersenyum melihat Kaisar)

Hey, gimana kabar lo?


KAISAR

(tersenyum menjabat tangan Putri sebentar)

Mendadak baik habis liat lo.


PUTRI

Dasar lo.


Kaisar lalu menjalankan mobilnya.


CUT TO :


31. EXT. JALAN RAYA. MOBIL KAISAR - SIANG

Kaisar masih menyetir mobil.


KAISAR

Emm ....
Lo mau lanjut S2?


PUTRI

Rencananya sih iya.

(lalu melihat Kaisar)

Lo sendiri .... sibuk apa sekarang?


KAISAR

Ganggu papa di kantor.


PUTRI

(hampir tertawa melihat Kaisar)

Nggak di sekolah nggak di luar sekolah kerjaan lo gitu ya?
Gangguin orang.


KAISAR

(tersenyum melihat Putri sebentar)

Iyalah.
Ngapain hidup dibikin susah?


Putri menggeleng sebentar, tidak habis pikir.


CUT TO :


32. INT. BANDARA SOEKARNO-HATTA - SIANG

Aden menghampiri Putri.

Putri tersenyum melihat Aden, lalu memeluknya.


PUTRI

Gue kangen ...


ADEN

Gue juga. 

(tersenyum melihat Putri, lalu Kaisar)


Kaisar tersenyum pada Aden.


ADEN

Kak.

(memeluk Kaisar sebentar)


PUTRI

(lalu menggandeng tangan Aden)

Ayo!


ADEN

Emm, bentar ....

(lalu menoleh ke belakang, melihat Cassandra yang ada di satu sisi)

Sandra!


Cassandra menoleh melihat Aden, segera menghampirinya.

Kaisar dan Putri tersentak melihat Cassandra.


CASSANDRA

Hai ....

(tersenyum melihat Kaisar dan Putri)

Masih inget sama gue nggak?


CUT TO :


33. EXT. JALAN RAYA. MOBIL KAISAR - SIANG

Kaisar menyetir mobil, Cassandra duduk di sampingnya, sementara Putri duduk di samping Aden di kursi belakang.


PUTRI

Aden nggak pernah cerita.


CASSANDRA

Emang sengaja ...
Biar kejutan!

(tersenyum senang)


PUTRI

Dasar kalian!

(lalu melihat Aden)

Hidung lo tambah panjang ngeboong trus.

(mencubit hidung Aden)


ADEN

Aduh!

(menggosok hidungnya, kesal melihat Putri)

Siapa sih yang bohong?
Gue kan cuma nggak pernah ngasih tau.


KAISAR

Sandra.


CASSANDRA

(lalu melihat Kaisar)

Apa?


KAISAR

Lo cantik sama rambut panjang.

(tersenyum melihat Cassandra sebentar)


CASSANDRA

(tersenyum)

Oh ya?


KAISAR

Iya.
Kelihatan lebih dewasa.


PUTRI

(tersenyum senang melihat Kaisar dan Cassandra)

Ciee ....
Ada yang lagi ngerayu ciee ....


KAISAR

Apaan sih, Put?
Ganggu aja lo.


CASSANDRA

(tertawa sebentar)

Udah diem, Put ....
Jarang jarang Kaisar bilang gue cantik.


Putri tertawa juga.


KAISAR

Tapi gue serius, San. 


CASSANDRA

Yang bilang lo bercanda juga siapa?
Dari dulu gue udah cantik,
Lo aja yang nggak peka.


Putri dan Aden tertawa mendengarnya.

Kaisar hanya bisa tersenyum payah.


CUT TO :


34. INT. RUMAH KELUARGA PAK RAMDAN - SIANG

Putri dan Aden duduk di dekat kolam renang.

Bu Risma melihatnya dari kejauhan, lalu

Kaisar yang duduk menonton TV.


BU RISMA

Kai ....
Nanti kamu ajak Putri sama Aden makan bareng ya.
Mama ngantuk, mau tidur.


KAISAR

Iya, Ma.


Bu Risma lalu pergi ke kamarnya.

Sementara Kaisar kembali melihat TV.


CUT TO :


ADEN

(mengeluarkan Cooby dari kandangnya)

Maaf ya, Cooby.
Gue sampe lupa.

(mengusap-usap Cooby)


PUTRI

Maaf ya, Cooby ....

(ikut mengusap Cooby)

Karna Aden lebih sayang sama gue.


ADEN

(tertawa)

Jangan dengerin Cooby!
Jangan dengerin ...!

(menjauhkan Cooby dari Putri)


PUTRI

Aden!

(kesal, lalu mencoba merebut Cooby)


Aden menggendong Cooby pergi.


INSERT :

Kaisar cemburu melihat Putri dan Aden dari jauh.


POV KAISAR : Putri berhasil menyudutkan Aden, lalu merebut Cooby, sesekali bercanda dengan Aden. 


KAISAR (V.O)

Hhh!

(mengalihkan pandangan)

Baru sama kucing udah begini sakitnya. 
Kalo suatu saat nanti mereka gendong anaknya dan gue masih belum punya pasangan, bisa mati berdiri gue.

(tidak habis pikir)


CUT TO :


35. INT. RUMAH CASSANDRA. RUANG TAMU - SORE

Tara duduk menunggu di ruang tamu.


CASSANDRA

(datang menemui Tara)

Tara.


TARA

(menoleh melihat Cassandra, lalu tersenyum menghampirinya)

Hhh! Dasar Kaisar.


CASSANDRA

(tersentak)

Apa?


TARA

Kaisar bilang lo cantik banget ....
Jadi sepulang kerja gue langsung ke sini.
Penasaran lo secantik apa sekarang.
Ternyata biasa aja.


Cassandra tidak habis pikir melihat Tara.


TARA

(tertawa sebentar, lalu memeluk Cassandra)

Gue kangen.


CASSANDRA

Gue juga.

(tersenyum, menepuk-nepuk bahu Tara)


CUT TO :


Cassandra dan Tara duduk di sofa.


TARA

(meneguk minumannya sebentar)

Gimana Aden?


Cassandra lalu melihat Tara.


TARA

Ada kemajuan?


CASSANDRA

Lumayan deket sekarang.
Tapi dia masih ngeselin.


TARA

Oh ya?

(hampir tertawa)

Ngeselin gimana?
Selama ini gue nggak pernah dibuat kesel sama dia.


CASSANDRA

Bukan cuma elo.
Dia baik sama semua orang.
Tapi gue pengecualian.


TARA

(tertawa melihat Cassandra)

Dia kira lo bukan orang kali.


CASSANDRA

Lo sendiri gimana?

(kembali melihat Tara)

Lo udah punya pacar?


TARA

Belum.
Kalo boleh sih ... sama yang ada di sebelah gue sekarang.

(melirik Cassandra lucu)


CASSANDRA

Apa?

(hampir tertawa melihat Tara)

Eh! Udah dengerin lagu baru band gue?


TARA

Yang mana?


CASSANDRA

Fractured Reality?


TARA

(lalu tersenyum masam)

Belum kayaknya.


CASSANDRA

Hhh! Gimana sih lo? 
Padahal udah sebulan yang lalu.

(lalu mencari-cari lagu itu di ponselnya)


TARA

Biasanya lo kalo launching cerita?


CASSANDRA

Gue sibuk.

(menemukan lagunya, lalu memutarkannya untuk Tara)


Tara mengambil ponsel Cassandra, mendengarkan lagu itu, lalu tersenyum.


CUT TO :


36. EXT. JALAN RAYA. MOBIL AMEL - MALAM

Amel menyetir mobilnya dengan setengah mengantuk.


SFX : Beberapa kali bunyi klakson dari kendaraan lain.


Amel mengusir rasa kantuk, masih menyetir.


CUT TO :


37. INT. APARTEMEN AMEL - MALAM/SIANG

Amel masuk ke kamar, lalu menjatuhkan diri ke tempat tidur.


JUMP CUT TO :


Dito baru datang, menghampiri Amel yang masih tertidur. 


DITO

Mel ....

(mencoba membangunkan Amel)


AMEL

(tersentak, lalu bangun)

Dito?


DITO

Kenapa belum siap sih? Ini udah jam berapa?


Amel mengambil posisi tidur lagi. 


DITO

Gue kan udah bilang, kalau nggak bisa jangan diambil. 

(tidak habis pikir melihat Amel)


AMEL

(bangun, menatap Dito)

Gue bisa, To.  
Gue cuma butuh waktu buat belajar!


DITO

Nggak harus ngorbanin nyanyi juga, kan?


AMEL

Nggak. Gue bakal rekaman kok. 


DITO 

Hari ini. 


AMEL

Iya.
Mending lo keluar dulu ....
Okey?


Dito menyerah, melangkah pergi. 


CUT TO :


38. INT. STUDIO REKAMAN - SORE

Amel dan Dito baru datang. 

Rangga melihat mereka.

Amel lalu duduk di kursi.


RANGGA

Kenapa lagi?
Lecek begitu mukanya.


Amel masih diam.


RANGGA

Bukannya lo masih punya cadangan?
Kenapa segitunya cuma karna putus?


AMEL

(lalu tersenyum masam, melihat Rangga)

Lo nggak tau gue habis syuting FTV?


RANGGA

(tersentak)

Lo? 
Bisa acting juga?

(lalu tersenyum lebar)


Amel menghela napas panjang, bersandar di kursi, belum menjawab. 


CUT TO :


Amel sedang rekaman lagu.

Dito, Dimas, dan Rangga melihatnya dari ruang kontrol.


DITO

Dia sengaja ambil peran itu buat lampiasin emosinya. 


RANGGA

Maksudnya?


DITO 

Lo tau peran yang dia ambil?


Rangga masih menunggu jawaban.


DITO

Peran antagonis!


RANGGA

Ya trus kenapa?


DITO 

Ya salah, Man! 
Dia udah sering dihujat gara-gara gonta-ganti pasangan.  
Sekarang malah ambil peran kayak gitu. 

(jeda)

Suka banget ngumpulin haters.

(membuang pandangan, tidak habis pikir)


RANGGA

(hampir tertawa, melihat Amel)

Sabar aja sih ....
Kalau dia banyak job lo juga yang untung. 


DITO 

(kembali melihat Rangga)

Buat gue kesehatan mentalnya jauh lebih penting. 


RANGGA

Ciee ... perhatian banget. 

(lalu melihat Dito)

Jangan-jangan bentar lagi lo yang jadi cowoknya!


DITO

(tidak habis pikir melihat Rangga)

Lo dulu deh.


Rangga tertawa. 


CUT TO :


39. INT. RUMAH KELUARGA PAK RAMDAN - SIANG

Kaisar menonton TV.


BCU : Acara TV : Liputan tentang Amel:


AMEL

Nggak ....
Ya karena emang nggak cocok aja. 

(tersenyum) 

Aku sendiri berharap dia bisa dapat yang lebih baik. 


CUT BACK TO :


KAISAR (V.O)

(mengalihkan pandangan sebentar)

Kenapa lo berubah gini sih, Mel?
Atau ... dulu gue belum kenal banget sama lo.

(terenyak memikirkannya)


CUT TO :

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)