Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
ANOTHER STORY OF PRINCESS
Suka
Favorit
Bagikan
24. Episode 7 Part 1

Opening  song : Lepaskan  diriku  - J-Rocks


ANOTHER STORY OF PRINCESS


FADE IN:


EPISODE 7


1. INT. RUMAH RAKA - SORE

Raka baru saja masuk ke dalam rumah.


BU ELMI

(sedang membereskan dapur, lalu melihat Raka)

Pas banget.
Ibu baru selesai masak.


RAKA

Oh ya?

(tersenyum meletakkan tas di sofa, lalu membantu ibunya menyiapkan makanan di meja)


CUT TO :


Bu Elmi dan Raka makan bersama.


BU ELMI

(melihat Raka makan)

Makan yang banyak ....


RAKA

lbu nggak pengen nikah lagi?


Bu Elmi tersentak.

Raka menunggu jawaban Bu Elmi. Karena tidak ada respon, dia melanjutkan makan.


RAKA

Raka tiba-tiba aja pengen punya ayah.
Biar kita sama kayak keluarga lainnya.


Bu Elmi terenyak memikirkannya.


RAKA

(lalu tersenyum)

Demi kebaikan ibu juga.


BU ELMI

Kebaikan ibu apa kebaikan teman baru kamu itu?

(lalu melihat Raka)

Kenapa kamu temenan sama orang setua dia?
Apa nggak ada lagi yang lebih muda?


RAKA

(tersenyum, lalu makan)

Jadi ... nggak ada laki-laki lain yang ada di pikiran ibu selain dia?


Bu Elmi tidak mengerti.


RAKA

Padahal Raka berharap ada yang lain.


Bu Elmi tidak habis pikir melihat Raka, lalu makan lagi.


CUT TO :


2. INT. RUMAH DWI AJENG - PAGI

ESTABLISH - RUMAH DWI AJENG.


Bu Lily melihat Dwi Ajeng masih duduk di ruang tamu.


BU LILY

Kenapa belum berangkat?


DWI AJENG

(melihat ibunya sebentar, lalu mengembalikan pandangan ke ponsel)

Bentar lagi, Bu.


BU LILY

Nanti kalau kena macet gimana?


DWI AJENG

lya, Ajeng berangkat.

(meraih tas, lalu bergegas menyalimi ibunya)

Assalamualaikum ....


BU LILY

Waalaikumsalam ....


Dwi Ajeng melangkah pergi.


CUT TO :


3. EXT. JALAN RAYA. MOBIL DWI AJENG - PAGI

Dwi Ajeng melihat sopir yang sedang menyetir.


DWI AJENG

Pelan-pelan aja ya, Pak.
Biar agak siangan nyampe sekolahnya.


PAK SOPIR

lya, Neng.

(heran)


Dwi Ajeng lalu mengalihkan pandangan.


CUT TO :


4. INT. SEKOLAH PUTRI. KELAS PUTRI - PAGI

Raka baru saja datang.


RINA

(segera melihat Raka)

Sssst ... dia datang!


Teman-teman juga melihat Raka.


EGA

Hhh!
Dari tampangnya nggak kelihatan kalo teroris.


NINDA

lya sih ... tapi siapa yang tau?


Raka menghentikan langkah, lalu melihat Ega dkk.

Ega buru-buru mengalihkan pandangan.


RAKA

(berjalan menghampiri Ega)

Siapa yang bilang gue teroris?


Semua tersentak, melihat Raka.


RAKA

Elo??

(menarik seragam Ega)


Ega masih tidak tau harus berbuat apa, sementara teman-temannya tercengang.


RAKA

(menarik Ega dari bangkunya)

Siapa yang teroris??!!


EGA

Elo!

(lalu tersentak)

E ... bukan maksud gue ....


RAKA

Beraninya lo!

(geram menatap Ega)


CUT TO :


Teman-teman histeris melihatnya.


EGA

(memegang wajahnya yang baru saja dihantam Raka)

Gue denger dari Ajeng.


Raka tersentak.


EGA

Ajeng yang bilang.

(masih gemetar)


Raka terenyak, lalu melepaskan Ega.

Ega menghela napas lega, terduduk di kursinya. Sementara teman-temannya segera menghampiri.

Tak lama kemudian, Dwi Ajeng datang.

Semua mata tertuju padanya.

Raka melangkah menghampirinya.


DWI AJENG

(memaksa tersenyum pada Raka)

Hai, Raka.


Raka menarik lengan Dwi Ajeng, mengajaknya keluar kelas. Dwi Ajeng yang tersentak, terpaksa ikut.

Teman-teman terperangah melihatnya.

Ninda menepuk-nepuk tangan Ega, lalu menunjuk ke arah Dwi Ajeng.

Ega dkk bergegas menyusul Raka.


CUT TO :


5. EXT. SEKOLAH PUTRI - PAGI

Raka menghempaskan Ajeng ke tembok.


DWI AJENG

Aww!! Raka apaan sih?!

(kesal, tapi takut melihat Raka)


RAKA

Lo bilang apa ke anak-anak?!


DWI AJENG

Bilang apa??


RAKA

Lo bilang gue teroris hah??!!

(membentak Dwi Ajeng)


PUTRI

(baru datang, tersentak melihatnya, lalu menarik Raka)

Raka lepasin Ajeng!!


Raka menoleh melihat Putri.


PUTRI

Kenapa lo bentak-bentak dia?!

(kesal melihat Raka)


Raka mendorong Putri hingga terjatuh.


AJENG

(tersentak melihatnya)

Putri!!


CUT TO:


6. INT. RUANG GURU - PAGI


PAK ARDI

(tersentak melihat Ega)

Teroris??


EGA

lya, Pak.


Pak Ardi bergegas keluar ruangan. Ega ikut dengannya.


CUT BACK TO :


RAKA

(kembali melihat Dwi Ajeng)

Elo!!
Lo mau mati ya?!

(membentak lagi)


Dwi Ajeng tersentak ketakutan, lalu memeluk Raka.

Raka tersentak.


DWI AJENG

Gue nggak pernah Raka ....
Gue nggak pernah bilang gitu ....

(masih ketakutan)


Putri dan teman-temannya tercengang melihatnya.

Pak Ardi dan Ega datang, tersentak melihat Raka dan Dwi Ajeng.


PAK ARDI

Apa-apaan ini?!


Dwi Ajeng melepaskan pelukannya saat melihat Pak Ardi.

Raka juga melihat Pak Ardi.


CUT TO :


7. INT. SEKOLAH PUTRI. KELAS PUTRI - PAGI

Pak Ardi berdiri di depan kelas.


PAK ARDI

(melihat beberapa murid yang baru saja masuk ke dalam kelas, lalu mengembalikan pandangan ke murid-murid yang sudah duduk)

Raka bukan teroris.
Bapak nggak mau mendengar hal-hal seperti itu lagi.
Kalian faham?


MURID-MURID

Faham, Pak.


Pak Ardi beranjak ke luar kelas.

Beberapa murid yang baru datang sibuk menanyakan apa yang terjadi pada temannya.

Raka lalu melihat Dwi Ajeng.

Dwi Ajeng masih terdiam, mencoba mengingat sesuatu.

Putri melihat Dwi Ajeng.


JUSTIN

(menghampiri Dwi Ajeng)

Ajeng ... lo nggak kenapa-napa, kan?


DWI AJENG

(kesal melihat Justin)

Elo ya yang nyebar gosip itu?!


JUSTIN

(tersentak)

Nggak! Ngapain juga!


DWI AJENG

Trus siapa lagi kalo bukan elo?!

(geregetan)


CUT TO :


8. EXT. SEKOLAH PUTRI - PAGI


PUTRI

Cowok apaan lo suka gosipin orang!


EGA

Gue nggak sengaja denger pembicaraan Ajeng sama Justin kemaren ....


PUTRI

Karena lo denger bukan berarti lo bisa ngomong seenaknya, kan?
Lo bahkan nggak pastiin dulu kebenarannya.


EGA

lya ... sorry ....


Putri tidak habis pikir, lalu membuang pandangan.


DWI AJENG

Udah, Put.
Dia kan udah minta maaf ....


PUTRI

Heh! Awas lo ya sampe buat masalah lagi!

(menatap Ega, lalu pergi)


Dwi Ajeng melihat Putri, lalu ikut pergi.


CUT TO :


9. EXT. SEKOLAH PUTRI. KORIDOR - PAGI

Putri dan Dwi Ajeng berjalan bersama.


PUTRI

Nggak tau lagi kalo lo beneran suka sama dia.


DWI AJENG

Ya enggak lah Putri ....
Gue cuma nggak tau mau ngapain lagi.


KAISAR

Hey!

(mengejar langkah Putri dan Dwi Ajeng)


Putri dan Dwi Ajeng lalu melihat Kaisar.


KAISAR

Ada apaan tadi di kelas kalian?


Putri dan Dwi Ajeng menghentikan langkah.


KAISAR

(ikut berhenti)

Gue denger namanya Raka.
ltu Raka siapa?


CUT TO :


10. EXT. SEKOLAH PUTRI. TAMAN MAHONI - PAGI


KAISAR

(tersentak)

Apa?
Ngapain dia sekolah di sini?


PUTRI

Gue juga nggak tau.


KAISAR

(menghela napas, tidak habis pikir, lalu teringat sesuatu, kembali melihat Putri dan Dwi Ajeng)

Kalian tenang aja.
Gue bakal beresin semuanya.


Putri dan Dwi Ajeng bersamaan melihat Kaisar.


PUTRI

Gimana caranya?


KAISAR

Kalian lupa gue siapa?
Gue Kaisar Putra Dewangga.
Kalian pikir ... nama Dewangga itu dari siapa?

(lalu tersenyum bangga)


CUT TO :


11. INT. RUMAH KELUARGA PAK RAMDAN. RUANG KERJA PAK RAMDAN - MALAM

Pak Ramdan duduk di kursi, masih sibuk dengan laptopnya, sementara Kaisar berdiri di sebelahnya.


PAK RAMDAN

Papa nggak bisa ngeluarin murid tanpa alasan yang jelas.


KAISAR

Tapi dia itu ....

(agak ragu mengatakannya)

Dia psikopat, Pa.
Dan itu udah jelas.


PAK RAMDAN

(tersentak, lalu menoleh melihat Kaisar)

Psikopat??


KAISAR

lya ... dia pembunuh!
Papa mau ada pembunuh di sekolah??


PAK RAMDAN

Dari mana kamu tau dia pembunuh?


KAISAR

Putri yang bilang.


PAK RAMDAN

Memangnya kamu punya buktinya?


KAISAR

Nggak punya, Pa.
Tapi Kai bakal cari tau.


PAK RAMDAN

(tidak habis pikir)

Papa nggak pernah mau nerima siswa pindahan dengan catatan hitam.
Kamu mau bilang dia pembunuh tapi bisa nggak dipenjara??


KAISAR

(tersentak)

Em ... masalahnya ....
Semua diselesaikan secara kekeluargaan, Pa.


PAK RAMDAN

Apa??

(tidak habis pikir)

Mana ada keluarga yang terima pembunuh nggak dihukum?


KAISAR

Emm ... begini, Pa.
Raka itu ....


CUT TO :


KAISAR

(menutup pintu ruang kerja Pak Ramdan dari luar)

Hhh!
Masa ngeluarin satu orang aja pake pikir panjang.
Apa gunanya punya papa pemilik sekolah?

(menghela napas, tidak habis pikir)


CUT BACK TO PAK RAMDAN


PAK RAMDAN

(tertawa ringan)

Bebek dia bilang??
Hhh! Ada-ada aja!

(jeda)

Putri juga.
Omong kosong macam apa ini!

(lalu duduk, melanjutkan pekerjaannya)


CUT TO :


12. EXT. SEKOLAH PUTRI. TAMAN MAHONI - SIANG


KAISAR

(duduk di kursi)

Kita harus cari buktinya ....


DWI AJENG

Kita harus ke rumah kakek itu?


KAISAR

Nggak juga.
Kita harus cari bukti lain yang nunjukkin kalo dia emang psikopat.


PUTRI

Bukti lain?
Kita kan bukan detektif.

(merebahkan kepalanya di meja)


KAISAR

Gue bakal cari tau buat lo.
Jadi lo tenang aja.


Semua lalu melihat Kaisar.

Putri tersentak, lalu bangun.

Kaisar tersenyum melihat Putri.


FLO

So sweet ...!

(tersenyum)


KAISAR

(melihat Flo)

Kenapa lo?
Pengen di sweet-in juga?


FLO

Chh!! Gue nggak pengen.


KAISAR

Ngaku aja Flo ....

(mendorong Flo pelan)


Cassandra tersenyum saja melihat ulah teman-temannya.


DWI AJENG

Tunggu-tunggu ....
Kak Flo kok jaketnya samaan sama Kak Aron??


Semua lalu melihat Flo dan Aron.


DWI AJENG

Kalian berdua ... jadian ya??


Flo dan Aron saling pandang, lalu tertawa.


DWI AJENG

Kok ketawa sih?

(heran)


FLO

Ini jaket Kaisar and the gank!


DWI AJENG

(tersentak)

Oh.
Kirain couple-an.


Putri dan Kaisar tertawa juga.


FLO

Ajeng dicoret aja deh dari grup detektif.
Ntar malah nyusahin lagi.


DWI AJENG

Apa?

(kesal melihat Flo)


PUTRI

Eh, jangan!
Kadang dia berfungsi dalam keadaan darurat.


DWI AJENG

Berfungsi apa?


PUTRI

Ya kali aja ... elo mau peluk Raka lagi.

(lalu tertawa)


DWI AJENG

Putri!!

(tidak habis pikir melihat Putri)


PUTRI

Raka langsung diem tau.
Padahal sebelumnya marah ....


Semua tertawa mendengarnya.

Dwi Ajeng tidak habis pikir melihat Putri.


CASSANDRA

Kalo gitu Ajeng aja.


Semua lalu melihat Cassandra.


DWI AJENG

Apa maksudnya Ajeng aja?


CASSANDRA

(lalu melihat Dwi Ajeng)

Cuma lo yang punya kesempatan deketin Raka.


Semua tersentak.


DWI AJENG

Apa??


CASSANDRA

(lalu mengalihkan pandangan)

Bukannya kita mau tau siapa dia sebenernya?


Semua saling pandang, lalu melihat Dwi Ajeng.

Dwi Ajeng menggelengkan kepala.


DWI AJENG

Gue nggak mau.


CASSANDRA

(tertawa melihat ekspresi Dwi Ajeng)

Gue bercanda ....


KAISAR

Serius juga nggak apa-apa, San.
Rencana lo boleh kok!


DWI AJENG

Boleh apanya?!

(kesal melihat Kaisar)


CASSANDRA

Jangan!
Bisa-bisa malah kita yang dikerjain sama dia.
Nggak perlu ribet cari tau,
Ntar juga ketahuan dia maunya apa.
Kita lebih waspada aja.


Semua lalu memikirkannya.


Dwi Ajeng menghela napas lega.


CUT TO :


Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar