Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
ANOTHER STORY OF PRINCESS
Suka
Favorit
Bagikan
15. Episode 4 Part 4

PUTRI

Iya, Bu.


BU AMARA

(tersenyum)

Kamu berbakat sekali.
Memang buah jatuh nggak jauh dari pohonnya ya.


Putri tidak mengerti maksud Bu Amara.


BU AMARA

Ayah kamu punya bisnis property, kan?

 

PUTRI

Iya?


BU AMARA

(tersenyum senang)

Sudah seberapa besar sekarang?

(tersentak dengan kata-katanya sendiri, melihat sekeliling, lalu kembali melihat Putri dengan tatapan yang lebih tegas)

Kalau kamu lulus nanti rencananya mau kuliah dimana?


PUTRI

Tempatnya sih belum tau, Bu.
Tapi saya mau fokusin Desain Interior.


BU AMARA

Bagus itu ....
Oh iya. Kamu udah pilih ekstrakurikuler?
Ibu sarankan kamu ikut klub seni rupa.
Kamu bisa kembangkan bakat kamu di sana.

 

PUTRI

Saya udah ikut sih Bu kemaren ....

 

BU AMARA

Ikut apa?

 

PUTRI

Berkuda, Bu.


BU AMARA

(tersentak)

Berkuda??


PUTRI

Iya.

 

BU AMARA

Kenapa ikut itu?
Mending kamu fokusin ke gambar aja ....


PUTRI

Tapi saya masih punya banyak waktu Bu.
Di sini saya mau belajar hal-hal baru juga.


BU AMARA

Oh gitu ....

(kembali melihat gambar panggung aula milik Putri, teringat sesuatu)

Kamu mau nggak bantuin ibu?

(melihat Putri)


PUTRI

Bantuin apa, Bu?


CUT TO :


30. INT. SEKOLAH PUTRI. RUANG OSIS – SIANG


SELFI

Temanya kerajaan.
Seperti tahun-tahun sebelumnya kita pake Aula sama lapangan II.


BU AMARA

Jadi gini Putri ....
Kamu nanti check lokasinya sama Selfi.
Trus kamu buat laporannya ya.
Kira-kira apa saja yang dibutuhkan untuk mendekorasi ruangannya.


Putri mengangguk mengerti.


BU AMARA

Oke, Selfi ....
Kamu temenin Putri ya.
Ibu harus pergi sekarang.


SELFI

Iya, Bu.


BU AMARA

Putri ....
Makasih ya sebelumnya.

(tersenyum melihat Putri)


PUTRI

(tersenyum melihat Bu Amara)

Sama-sama, Bu.


Bu Amara lalu pergi. Tara datang, masih di depan pintu.


TARA

(melihat Bu Amara sudah menjauh)

Siapa yang diajak Bu Amara?

(lalu melihat Selfi dan Putri)

Putri??


Putri tersenyum melihat Tara.


CUT TO :

 

31. INT. SEKOLAH PUTRI. AULA - SIANG

Putri dan Tara berjalan bersama.


TARA

Gue nggak nyangka elo bisa nge-desain.

 

PUTRI

(tersenyum, melihat sekeliling)

Gue nggak tau nih mesti ngapain.
Maksud gue tadi kan kabur dari pelajaran matematika.


TARA

Apa?


PUTRI

(tertawa sebentar melihat ekspresi Tara)

Oh iya.
Lo ada foto pensi tahun kemaren, kan?


TARA

Ada. Ntar gue cariin.


CUT TO :


Putri memotret ruangannya.

Tara dan Putri sesekali mendiskusikan sesuatu sambil melihat setiap sudutnya.


CUT TO :


32. EXT. SEKOLAH PUTRI. DEPAN KELAS - SIANG

Dwi Ajeng berdiri di satu sisi, menyandar di tembok sambil minum es.

Justin lewat di depannya dengan gaya sok cool sambil melirik Dwi Ajeng sebentar. Justin lalu melangkah mundur. Dwi Ajeng tersentak melihatnya.

Justin sampai di depan Dwi Ajeng.

Dwi Ajeng heran melihat Justin.


JUSTIN

E ... Hai ... Ajueng!


DWI AJENG

(mengernyitkan dahi)

Nama gue Ajeng.
Bukan Ajueng!


JUSTIN

Ya ... sama aja, kan.
Lagi nungguin siapa?


DWI AJENG

Putri.

(lalu mengalihkan pandangan)


CUT TO :


JUSTIN

(bergegas memetik bunga lalu memberikannya pada Dwi Ajeng)

Tara ...!


Dwi Ajeng tersentak.


JUSTIN

Bunga yang cantik buat cewek paling cantik seantero sekolah.


DWI AJENG

(lalu tersenyum)

Buat gue??


JUSTIN

Iya ... buat elo.


Dwi Ajeng menerima, mencium wangi bunganya, langsung bersin.

Justin tersentak melihatnya, mengambil bunga itu dari Ajeng, lalu mencium bunga.


BU ATIKA

(mencolokkan bunga itu ke hidung Justin)

Gimana? Harum ya bunganya?


JUSTIN

Aduh!

(tersentak melihat Bu Atika sambil menggosok hidungnya)


BU ATIKA

Ini nih ... bibit-bibit penyebab banjir di Jakarta.


Dwi Ajeng tertawa terbahak-bahak.


BU ATIKA

(melihat Dwi Ajeng)

Kamu juga ... diem!


Dwi Ajeng diam, lalu menunduk.


BU ATIKA

Masih sekolah sudah suka memetik bunga sembarangan!
Kalau sudah lulus nanti bisa-bisa kamu menebang pohon sembarangan!
Kamu bisa baca apa nggak?


JUSTIN

Bisa, Bu.


BU ATIKA

Ayo ... baca tulisan itu!

(menunjukkan papan yang menancap di tanah)


JUSTIN

(melihat tulisan di papan)

Jangan sakiti aku.


BU ATIKA

Karna kamu sepertinya jago petik memetik ....
Sekarang kamu petikin daun-daun yang sudah kuning.
Sekalian cabut gulmanya.


JUSTIN

(tersentak)

Tapi, Bu. Ini kan sudah jam pulang sekolah?


BU ATIKA

Justru itu ....
Kamu bisa lebih lama bersihin tamannya.


Justin menelan ludah, tidak habis fikir.


BU ATIKA

Ayo cepet!


JUSTIN

(terlihat payah)

Iya, Bu ....


Dwi Ajeng perlahan melangkah pergi.


BU ATIKA

(lalu melihat Dwi Ajeng)

Hey ... kamu mau kemana?


Dwi Ajeng menghentikan langkah, dengan berat hati menoleh melihat Bu Atika.


BU ATIKA

Kamu bantu dia supaya cepat selesai!
Dari ujung sana ya.


CUT TO :


Dwi Ajeng dan Justin memetik daun-daun yang sudah menguning, juga mencabut gulma, sementara Bu Atika mengawasinya.


Dwi Ajeng dan Justin bersamaan akan mencabut gulma yang sama—Justin tidak sengaja memegang tangan Dwi Ajeng.


Dwi Ajeng dan Justin saling pandang, lalu sama-sama menjauhkan tangan dari gulma itu.


DWI AJENG

Elo aja deh ....


JUSTIN

Nggak ... elo aja.


DWI AJENG

Ndak apa-apa elo aja ....

(mempersilakan mencabut gulma)


JUSTIN

Nggak Ajeng ... elo duluan ....


BU ATIKA

Heh!!

(memergoki Dwi Ajeng dan Justin)

Ayo cabut!


DWI AJENG & JUSTIN

(terkejut melihat Bu Atika)

Iya, Bu!

(bergegas mencabut gulma lagi)


Bu Atika tidak habis fikir melihatnya.


CUT TO :


33. EXT. SEKOLAH PUTRI - SIANG

Kaisar dan Amel duduk di satu sisi.


AMEL

Belajar kelompok?
Kenapa harus belajar kelompok sama anak kelas dua?

 

KAISAR

E ... itu ....

(mencari-cari alasan)

Karena mereka pengen belajar bareng Aden.


AMEL

Oh.

(mengangguk mengerti)


Kaisar tersenyum sebentar melihat Amel, lalu mengalihkan pandangan.


LCUT TO :


34. INT. SEKOLAH PUTRI. PERPUSTAKAAN - SIANG

Putri dan Aden duduk di satu sisi.


ADEN

(heran melihat Putri)

Gue??


PUTRI

Iya.
Sekarang Kaisar udah mulai berubah.
Jadinya dia mau lo ikut juga?


ADEN

(memikirkannya)

Gue lebih suka belajar sendiri.

(lalu mengalihkan pandangan)


PUTRI

(tersentak)

Jadi lo nggak mau?


ADEN

Hmm.


PUTRI

Ayolah Aden ...!
Gue kan pengen belajar bareng elo ....


ADEN

Gue nggak bisa.


PUTRI

(manyun melihat Aden)

Hmmm ....
Yaudah. Nggak apa-apa.

(lalu mengalihkan pandangan)


CUT TO :


35. EXT. SEKOLAH PUTRI. TEMPAT PARKIR - SIANG

Kaisar dan Amel masuk ke mobil Kaisar. Putri tersentak melihatnya, lalu terfikir sesuatu.


Dwi Ajeng melihat apa yang dilihat Putri, lalu Putri.

 

CUT TO :


36. INT. RUMAH KELUARGA PAK RAMDAN. RUANG BELAJAR - SIANG

Semua sedang mempersiapkan buku pelajaran masing-masing.


AMEL

(melihat sekeliling)

Mana Aden?

(lalu melihat Kaisar)


Kaisar juga melihat sekeliling, lalu Amel.


CUT TO :


37. INT. RUMAH KELUARGA PAK RAMDAN. DAPUR - SIANG

Kaisar mencari-cari Putri.


CUT TO :


PUTRI

Em .... Enak Tante.

(menyicip Tiramisu buatan Bu Risma)

 

BU RISMA

(tersenyum senang melihat Putri)

Ini biar kalian tambah semangat belajarnya.
Sekaligus syukuran.


PUTRI

Syukuran apa, Tante?


BU RISMA

Syukuran Kaisar mau belajar.

(lalu kembali menyiapkan makanan)


PUTRI

(tertawa)

Tante ada-ada aja.


KAISAR

(menemukan Putri)

Heh, Putri!


Putri menoleh melihat Kaisar.


Kaisar menghampiri Putri, menariknya ke satu sisi.


PUTRI

Apa sih?!

(heran melihat Kaisar)


KAISAR

Mana Aden?


PUTRI

Aden nggak mau ikut.


KAISAR

Kenapa??


PUTRI

Dia lebih suka belajar sendiri.


Kaisar menghela nafas panjang, tidak habis fikir.


PUTRI

Kenapa emangnya?


Kaisar menggaruk kepalanya yang tidak gatal.


PUTRI

Kenapa sih?

(masih penasaran)


Kaisar lalu melihat Putri, belum menjawab.


CUT TO :


38. INT. RUMAH KELUARGA PAK RAMDAN. RUANG BELAJAR - SORE

Putri dan teman-temannya sedang mengerjakan PR.


KAISAR

Dia orangnya kan tergantung mood.
Kalo lagi nggak mood ya gitu ....
Nggak bisa diganggu.


Amel mengerti.

                               CUT TO :


Semua sibuk belajar, hanya Amel yang terlihat santai, memainkan ponselnya.


AMEL

Wah ... lucu banget!
Kai liat deh ....


Kaisar lalu melihat ke layar ponsel Amel.


AMEL

Lucu ya kucingnya.

(menunjukkan foto lainnya)


KAISAR

(tersenyum melihatnya)

Ini nih lebih lucu.

(menunjuk satu foto)


AMEL

Iya.


Putri melirik Amel dan Kaisar yang sibuk sendiri, lalu mengalihkan pandangan.


AMEL

Kalo ada waktu ke sana yuk?


KAISAR

Boleh.


AMEL

Sekalian ke kebun bunga.
Pemandangannya bagus banget.


KAISAR

Oh ya?

 

AMEL

Iya ... coba gue cari gambarnya ya.

 

PUTRI

Ehm!
Di sini kita belajar ... bukan pacaran.


Semua lalu melihat Putri.


KAISAR

(tidak habis fikir melihat Putri yang kini meliriknya, lalu mengacak rambut Putri)

Songong lo ...!


PUTRI

Ih! Apaan sih?!

(lalu membenarkan tatanan rambutnya)


Kaisar tersenyum, lalu mengacaknya lagi.


PUTRI

Kaisar!

(kesal, menahan tangan Kaisar)


KAISAR

Gue bantuin.


Putri segera membalas Kaisar.


Putri dan Kaisar bertengkar kecil. Amel terdiam kesal melihatnya, sementara Tara melihat Amel.


DWI AJENG

Walah ....
Di sini kita belajar.
Bukannya nonton film kartun.


Kaisar dan Putri lalu melihat Dwi Ajeng.


DWI AJENG

Malah ada Tom and Jerry the movie.


Aron dan Flo tertawa


PUTRI

(menjauhkan tangan Kaisar)

Belajar yang bener!


KAISAR

Heh! Dari tadi gue juga belajar.

 

PUTRI

Ayo Jeng ... lanjut!

(kembali mengerjakan PR)


Kaisar tidak habis fikir, tapi tersenyum, lalu kembali mengerjakan tugasnya.


Amel melihat Kaisar dengan tatapan curiga.


CUT TO :


Amel mengerjakan PR-nya, masih kesal. Dia lalu tidak sengaja menjatuhkan buku Tara.


AMEL

Eh, sorry.

(bermaksud mengambil buku Tara, lalu tersentak saat melihat tulisan di halaman buku Tara yang terbuka)


BCU : Tulisan di buku Tara : Sebuah puisi yang berjudul "Bunga".


Tara segera mengambil bukunya.


Amel kembali ke posisinya semula, lalu melihat Tara.


Tara segera menumpuk buku dengan gugup.


Amel teringat sesuatu.


DISSOLVE TO Flashback :


39. EXT. SEKOLAH - SIANG


KAISAR

Itu puisi buatan gue.
Baca ya!

(tersenyum, lalu melangkah pergi)


Amel terenyak melihat amplop berwarna merah dan sebungkus coklat dari Kaisar.


FADE OUT & FADE IN :


Amel terenyak memikirkannya.


Tara lalu melihat Amel.


CUT TO :


40. INT. RUMAH KELUARGA PAK RAMDAN. RUANG MAKAN - SORE

Putri dan teman-temannya sedang makan bersama.


BU RISMA

(senang melihat Kaisar dan teman-temannya makan dengan lahap)

Ayo tambah lagi!

(menyuruh Cassandra)


CASSANDRA

Iya, Tante.


FLO

Tiramisunya enak banget, Tante!


BU RISMA

Oh ya?

(tersenyum melihat Flo)

Tante baru belajar resep itu.


Flo tersenyum melihat Bu Risma.


DWI AJENG

Iya muantep rasanya.


Putri tertawa kecil melihat gaya bicara Dwi Ajeng.


AMEL

(tersenyum melihat Bu Risma)

Aku juga suka buat di rumah.


Putri lalu melihat Amel.


BU RISMA

Oh ya?


AMEL

Iya, Tante.
Tapi aku biasanya pake sponge cake.


BU RISMA

Oh.
Tante lebih suka pake biskuit.
Lebih simple juga.
Kamu suka masak?


AMEL

Iya, Tante.
Suka bantuin mama.


BU RISMA

Wah ... pasti seneng banget ya yang jadi mertua kamu nanti.
Punya menantu yang pinter masak.

(tersenyum melihat Amel)


AMEL

Tante bisa aja.

(lalu melihat Kaisar)


Kaisar sibuk makan.


Amel menghela nafas tidak habis fikir, lalu mengalihkan pandangan.


CUT TO :


41. INT. STUDIO MUSIK - MALAM

Amel dan teman-temannya sedang persiapan nge-jam.


Amel duduk termenung di satu sisi.


FIAN

(sedang menyetem gitarnya, lalu melihat Amel)

Lo kayak baru kemaren aja kenal Kaisar.


AMEL

Puisi-puisi yang dia kasih buat gue ....
Semua kejutan dari dia ....
Gue kira dia punya sisi berbeda yang nggak banyak orang tau.
Tapi ternyata dia bener-bener jauh dari apa yang ada di fikiran gue.


FIAN

(menghela nafas panjang, kembali sibuk dengan gitarnya)

Jangan berharap terlalu banyak dari cowok macam dia.


FREEZE : Amel melihat Fian sebentar, lalu terenyak sedih.


*to be continue to Episode 5


Ending Song : Lepaskan diriku - J-Rocks

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar