Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
ANOTHER STORY OF PRINCESS
Suka
Favorit
Bagikan
22. Episode 6 Part 3

21. INT. RUMAH KELUARGA PAK RAMDAN. KAMAR ADEN - MALAM

Aden terdiam sedih di tempat tidurnya, teringat saat Kaisar bersama Putri.


CUT TO:


22. INT. SEKOLAH PUTRI. PERPUSTAKAAN - SIANG

Putri melihat Aden duduk sambil membaca buku. Dia lalu menghampiri, duduk di samping Aden.

Aden lalu melihat Putri.


PUTRI

Hai.

(tersenyum melihat Aden)


ADEN

Hai.


PUTRI

Lagi baca apa?

(melihat buku yang ada di depan Aden)


Aden menggeser bukunya ke depan Putri.


PUTRI

(melihat sampul buku itu)

Berat banget sih bacaan lo.

(lalu melihat isi buku)


ADEN

Oh ya??

(masih melihat Putri)


PUTRI

Hmmm ....


Aden merapikan rambut Putri.

Putri lalu melihat Aden.


ADEN

Elo emang cantik.


PUTRI

Apa?


ADEN

Elo cantik.

(tersenyum, lalu mengalihkan pandangan)

Makanya banyak yang suka sama lo.


PUTRI

Lo apaan sih ....

(tersenyum tidak habis pikir)


ADEN

Hhh ....
Gue laper.
Ayo ke kantin!


PUTRI

Ayok!

(tersenyum melihat Aden)


CUT TO :


23. EXT. SEKOLAH PUTRI - SIANG

Putri berjalan bersama Aden.

Aden melihat Kaisar duduk di satu sisi, berbicara dengan teman sekelasnya.

Aden mengalihkan pandangan sembari menggandeng tangan Putri.

Putri tersenyum melihat Aden, lalu tersentak saat melihat Kaisar. Dia buru-buru mengalihkan pandangan.

Kaisar lalu melihat Putri dan Aden yang berjalan melewatinya. Dia tersentak kesal.

Sementara Putri berusaha menenangkan perasaannya, melihat ke arah lain.

Kaisar membuang pandangan, kesal.


CUT TO :


24. INT. SEKOLAH PUTRI. KANTIN - SIANG

Putri dan Aden duduk di satu sisi.


ADEN

Kenapa lo nggak makan juga?


PUTRI

Gue udah makan tadi.

(lalu meminum juice-nya)


Aden melanjutkan makan.


IRFAN

(menghampiri Aden)

Aden ....

(tersenyum melihat Aden, lalu duduk di sebelahnya)


ADEN

Eh ... Fan, makan?


IRFAN

Udah ... makan aja.
Kemaren malem lo jadi dateng?


ADEN

lya.


IRFAN

Mau aja sih ngisi acara di taman kota. Sama anak jalanan lagi.


Putri tersentak.


ADEN

Emang kenapa kalo sama anak jalanan?
Mereka punya skill yang bagus kok.


IRFAN

Oh ya? Emang sebagus apa?
Eh, Den ....
Mending lo dateng ke acara gue, kan?
Berkelas ....
Dan dengan orang-orang yang jelas.


ADEN

(meletakkan sendoknya, agak kesal, lalu melihat Irfan)

Maksud lo apa?


IRFAN

Den ....
Sayang banget elo dengan skill sebagus itu nggak gabung sama band gue.
Gue jamin deh, kita bakal sukses.


ADEN

Gue masih belum tertarik buat band.


IRFAN

(mengalihkan pandangan, menghela napas panjang)

Oke. Terserah lo.

(kembali melihat Aden)

Tapi gue masih buka pintu lebar-lebar kalo lo mau gabung sama band gue.


ADEN

(tersenyum)

Makasih.

(lalu mengalihkan pandangan, melanjutkan makan)


IRFAN

(melihat Putri yang kini menghabiskan minumannya)

Dia cewek lo?


ADEN

lya.


IRFAN

(tersenyum melihat Putri)

Yang jago balap itu kan?


Putri tersenyum saja melihat Irfan.


IRFAN

Gue juga suka balapan sih.
Kapan-kapan kita bisa—


ADEN

Kalo nggak ada hal lain yang mau lo omongin ke gue, bisa lo tinggalin gue sama Putri?


Putri dan Irfan tersentak melihat Aden.


ADEN

Gue ada yang mau diomongin sama dia.

(lalu melihat Irfan)


IRFAN

Oh ... okey.
Gue cuma mau lo pertimbangin lagi tawaran gue.

(tersenyum, menepuk pundak Aden, lalu pergi)


PUTRI

(mendadak gugup melihat Aden)

Mau ngomong apa, Den?


ADEN

(melihat Putri)

Ngomong apa?


PUTRI

Lo tadi bilang mau ngomong sesuatu sama gue?


ADEN

Oh ... nggak.
Biar dia pergi aja.
Males gue
Dia suka maksa.
Ntar dia gangguin lo lagi.


PUTRI

(sedikit lebih tenang)

Oh.

(lalu mengalihkan pandangan)


PUTRI (V.O)

Hhh ....
Berarti dia nggak tau.

(menghela napas lega)


ADEN

Putri.


PUTRI

Apa?

(kembali melihat Aden)


ADEN

Lagi mikirin apa sih?


PUTRI

Mikirin apa?


Aden makan lagi.


PUTRI

Nggak ada kok.

(mencoba bersikap biasa saja)


CUT TO :


25. INT. SEKOLAH PUTRI. KELAS PUTRI - SIANG

Guru baru saja keluar kelas. Murid-murid sibuk mengemas buku ke tas masing-masing. Suasana mulai ramai.


DWI AJENG

Hari ini kita ke lahan kosong, kan?


PUTRI

(lalu melihat Dwi Ajeng)

lya.
Kenapa?


DWI AJENG

Nggak apa-apa.

(terlihat bersemangat)


Putri mengalihkan pandangan, terpikir sesuatu.


CUT TO :


26. EXT. SEKOLAH PUTRI. TAMAN MAHONI - SIANG

Kaisar dan Tara baru saja datang. Putri dan Dwi Ajeng bersamaan melihat mereka.

Kaisar dan Putri saling lihat, tapi Putri segera mengalihkan pandangan.


CUT TO :


Putri, Dwi Ajeng, Kaisar, dan Tara belajar bersama.


DWI AJENG

Kok sepi ....
Pada ke mana ya?


KAISAR

Flo nggak masuk.
Aron latihan basket.


DWI AJENG

Oh.
Kak Sandra?


KAISAR

Kelasnya Sandra ada tambahan kayaknya.


Dwi Ajeng mengangguk lagi, melanjutkan tugasnya.


KAISAR

(melihat Putri sibuk mengerjakan PR, menguap, lalu meregangkan otot-ototnya)

Hhh! Kenapa ngantuk banget ya?

(lalu kembali melihat Putri)

Putri ....


PUTRI

(menoleh melihat Kaisar)

Apa?


KAISAR

Tumben diem aja?


Putri tersentak.


DWI AJENG

(tertawa kecil)

Tom minta dikerjain itu.


KAISAR

Apa lo bilang?

(lalu melihat Dwi Ajeng)


DWI AJENG

Tom and Jerry?

(tersenyum melihat Kaisar)


KAISAR

Heh. Nggak ada yang lebih bagus lagi apa?


DWI AJENG

(tertawa, lalu memikirkannya sebentar)

Masha and the bear mau?


KAISAR

Hhh ... Apa bedanya?

(tidak habis pikir)


Putri kembali menulis di bukunya.


DWI AJENG

(tersenyum melihat Putri)

Jerrynya lagi nggak mood.


CUT TO :


27. INT. RUMAH KELUARGA PAK RAMDAN. KAMAR KAISAR - SORE


KAISAR

Kenapa dia nggak bisa bersikap biasa aja?

(tidak habis pikir)


TARA

Mana bisa bersikap biasa aja.
Kalo kenyataannya perasaan dia ke elo nggak biasa aja!


KAISAR

(segera melihat Tara)

Pasti dia lagi bingung.


TARA

Nah itu lo tau.


KAISAR

Hhh! Gue harus gimana?

(lelah memikirkannya)


Tara tidak tahu harus memberi saran apa.


JUMP CUT TO :


Kaisar sendirian di dalam kamar.


KAISAR

Put ....
Gue beneran sayang sama lo.
Lo bisa putusin Aden?

(berbicara di depan cermin)


CUT TO :


KAISAR

(duduk di tempat tidur)

Put ....
Gue nggak bisa hidup tanpa lo.
Please, lo kasih kesempatan buat gue!


CUT TO :


KAISAR

(berdiri menghadap ke tembok)

Putri ....
Sampai kapanpun gue bakal sayang sama lo.
Arggh!!

(mengacak-acak rambutnya, lalu menjatuhkan diri ke tempat tidur)


CUT TO:


28. EXT. RUMAH KELUARGA PAK RAJA. TAMAN - MALAM

Putri duduk di ayunan sambil mendengarkan musik. Dia lalu melihat fotonya dengan Kaisar yang ada di ponsel.


PUTRI

Kenapa gue jadi kangen sama lo.

(lalu mengalihkan pandangan, sedih)


CUT BACK TO KAISAR


Kaisar berbaring di ayunan, memikirkan sesuatu.


CUT TO:


29. EXT. SEKOLAH PUTRI - SIANG

Putri berjalan melewati kelas Kaisar.


POV PUTRI : Kaisar dan teman-temannya sedang belajar di kelas.


Kaisar melihat Putri. Putri tersenyum melihatnya, lalu mengembalikan pandangan ke depan.


CUT TO :


Putri tersentak melihat Kaisar mengejar langkahnya.


KAISAR

Mau ke mana?


Putri menyuruh Kaisar kembali ke kelas.

Kaisar tidak mau, lalu Putri mendorongnya.


PUTRI

Belajar nggak?


KAISAR

lya iya.

(tersenyum sebentar melihat Putri, lalu kembali ke kelasnya)


Putri tersenyum juga, lalu pergi.


CUT TO :


30. EXT. SEKOLAH PUTRI. TAMAN MAHONI - SIANG

Putri duduk sendirian di tempat biasa, melihat biji mahoni yang jatuh berterbangan. Dia tersenyum menikmati pemandangan di taman.


INSERT :

Kaisar menghentikan langkah melihat Putri, mundur selangkah, mengintip Putri dari balik dinding, lalu tersenyum.


POV KAISAR:

Putri melemparkan biji-biji mahoni ke udara, tersenyum senang melihatnya jatuh dan berputar.


CUT TO :


Kaisar masih melihat Putri, tersenyum mengalihkan pandangan, lalu bersandar di dinding.


CUT BACK TO :


SFX : Suara hentakan kaki dari balik dinding.


Putri tersentak, menoleh ke asal suara.


CUT TO :


Kaisar membersihkan semut-semut yang menempel di bajunya, menepuk-nepuk bahu, sesekali mengentakkan kaki.


PUTRI

(tersentak melihat Kaisar)

Kaisar??


KAISAR

(menoleh melihat Putri)

E ... Hai.


CUT TO :


Putri membantu membuang semut yang ada di baju Kaisar.


PUTRI

Kok bisa sih?

(lalu melihat dinding di sebelahnya)


BCU : Beberapa semut masih melintasi dinding.


PUTRI

Dari tadi lo nyandar di sini?

(kembali melihat Kaisar)


KAISAR

Nggak. Orang barusan kok.


Putri heran, lalu mengambil semut yang ada di rambut Kaisar.

Kaisar terenyak, lalu meraih tangan Putri.

Putri tersentak melihat Kaisar, lalu mencoba menarik tangannya dari Kaisar.

Kaisar masih menahan tangan Putri.

Putri kembali melihat Kaisar.


KAISAR

Gue mau denger jawaban jujur dari lo.


PUTRI

Jawaban apa?


KAISAR

Apa lo nggak ada perasaan apa-apa sama gue?


Putri tersentak.


KAISAR

Apa sedikitpun nggak ada?


Putri masih terenyak, belum menjawab.


KAISAR

Jawab jujur!


Aden menarik tangan Putri dari Kaisar.

Kaisar dan Putri terkejut melihat Aden.


ADEN

Kenapa kakak tanya pertanyaan bodoh macam itu?

(kesal melihat Kaisar)


Kaisar masih tersentak.


ADEN

Semoga kakak nggak lupa udah nolak perjodohannya.


Putri tidak tau harus berkata apa.


KAISAR

(mengalihkan pandangan sebentar, lalu melihat Aden)

Gue cuma nanya, apa salahnya?!


ADEN

Jelas salah.
Dia cewek Aden.


KAISAR

(menahan emosi)

Oke.
Dia emang cewek lo.
Gue suka sama cewek lo.


Putri dan Aden tersentak.


PUTRI

Kaisar!

(tidak habis pikir melihat Kaisar)

Gue ngasih lo kesempatan bukan berarti lo bisa kayak gini!


Kaisar tersentak melihat Putri.


PUTRI

Gue nggak ada perasaan apa-apa sama lo!


KAISAR

(terenyak)

Lo bohong, kan?
Lo bohong Putri!


PUTRI

Terserah lo mau percaya atau nggak.
Tapi emang itu kenyataannya.
Gue cuma sayang sama Aden.


Kaisar masih tidak bisa percaya.

Putri meraih tangan Aden, mengajak pergi.

Aden masih kesal melihat Kaisar, lalu pergi dengan Putri.

Kaisar terdiam, lalu mengalihkan pandangan sembari menghela napas kesal.


CUT TO :


31. EXT. SEKOLAH PUTRI. TAMAN - SIANG

Aden dan Putri duduk di bangku taman.


PUTRI

(melihat Aden)

Kesempatan yang gue maksud tadi bukan apa-apa ....


ADEN

Apapun yang mau lo sembunyiin dari gue.
Gue yakin itu karna lo nggak mau kehilangan gue.
Sama, Put.
Gue juga nggak mau kehilangan lo.


Putri terenyak melihat Aden.


ADEN

Gue lihat lo di taman malam itu.


Putri tersentak.


ADEN

Gue kecewa banget sama lo, Put.


Putri terenyak sedih melihat Aden.


ADEN

Tapi gue tau ....
Lo berhak ngelakuin semua hal sesuka lo.


Putri mengalihkan pandangan.


ADEN

Gue nggak tau seberapa berarti gue buat lo.
Tapi gue mau lo tau ....
Elo berarti banget buat gue.


PUTRI

(kembali melihat Aden, merasa bersalah)

Aden ....
Maafin gue.


Aden lalu melihat Putri.


PUTRI

Maafin gue.

(matanya berkaca-kaca melihat Aden)


Aden terenyak melihat Putri hampir menangis.


PUTRI

(meneteskan air mata, lalu segera mengusapnya)

Gue bener-bener bodoh udah ngasih kesempatan buat Kaisar.
Tapi gue nggak tau harus gimana lagi.


ADEN

(mengusap air mata Putri)

Udah ... jangan nangis.


Putri masih terisak.


ADEN

Gue udah maafin lo.


Putri masih merasa bersalah.


CUT TO :


32. INT. RUMAH KELUARGA PAK RAMDAN. KAMAR TARA - MALAM

Tara terenyak melihat Kaisar, lalu mengalihkan pandangan.

Kaisar duduk, memikirkan sesuatu.


TARA

Kalo lo nggak bisa nahan emosi lo.
Gue kasih saran apa juga percuma.


Kaisar menghela napas panjang.


TARA

Karna semua udah terjadi.
Ya elo harus terima konsekuensinya.


Kaisar masih terdiam kesal.


CUT TO :


33. EXT. RUMAH KELUARGA PAK RAJA. TAMAN - MALAM

Putri duduk termenung di ayunan, teringat sesuatu.


DISSOLVE TO FLASH BACK:


Putri sedang berbicara di telfon dengan Kaisar.


KAISAR (O.S)

Gue juga di ayunan sekarang.


PUTRI

Oh ya?


KAISAR (O.S)

lya.
Kita sehati donk.


FADE OUT & FADE IN:


Putri bangun dari posisinya, sedih mengingatnya, lalu beranjak dari ayunan, bergegas masuk ke rumah.


CUT TO :


34. INT. RUMAH KELUARGA PAK RAJA. RUANG MAKAN - MALAM

Putri makan sendirian. Selesai makan, dia mengusap mulut dengan tissue, lalu teringat sesuatu.


DISSOLVE TO Flashback:


Kaisar membersihkan sisa gula kapas yang ada di pipi Putri.


FADE OUT & FADE IN:


Putri terenyak sedih.


CUT TO :


35. EXT. RUMAH KELUARGA PAK RAMDAN. LAPANGAN BASKET - MALAM

Kaisar bermain basket sendirian. Tampak masih emosi, menembakkan bola ke ring, lalu duduk di satu sisi, terdiam sedih.


CUT TO :



Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar