Cuplikan Chapter ini
Hujan deras masih mengguyur Batam malam itu menyelimuti kota dengan kabut kelabu Di dalam vila besar Adrian suasana jauh lebih kelam daripada cuaca di luar Aira mengurung diri di kamarnya duduk di ujung ranjang dengan tubuh gemetar Air mata mengalir tanpa henti sementara pikirannya terus memutar pertengkaran antara Adrian dan LucasIa menekan dadanya berusaha menahan sakit yang menyesakkan Kenapa semua orang menganggapku hanya pion Kenapa mereka memutuskan seolah aku tidak punya ken