Cuplikan Chapter ini
Kapal kayu bergoyang dihempas gelombang Bau asin laut menusuk hidung bercampur dengan aroma bahan bakar solar Malam semakin larut hanya bulan yang menggantung pucat di langit seolah menyaksikan perjalanan merekaAira duduk di sisi geladak tubuhnya masih gemetar map tebal itu tetap dipeluk erat seakan nyawanya sendiri tertambat di sana Angin malam menusuk tulang tapi yang lebih membuatnya menggigil adalah tatapan Adrian yang tak pernah lepas darinyaTatapan dingin Tajam Mencurigakan