Cuplikan Chapter ini
Hujan rintik-rintik menyelimuti halaman depan vila Adrian sore itu Langit kelabu seakan memantulkan kegelisahan yang tengah bercokol di hati Aira Ia berdiri di dekat jendela ruang tamu pandangannya kosong menatap ke luar Masih terasa jejak peristiwa malam sebelumnya ciuman yang tak bisa ia lupakan meski ia mencoba mengubur dalam-dalamKenapa harus serumit ini gumamnya lirih jari-jarinya menggenggam tirai seakan mencari peganganPintu utama terbuka Suara deritnya membuat Aira tersen