Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
The Junkie
Suka
Favorit
Bagikan
15. Tekad Lepas Narkoba
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

INT. BANGSAL RUMAH SAKIT — PAGI

Maya mengunjungi Raka sambil membawa buah apel dan sebungkus nasi. Maya tampak pucat seperti sedang demam.

RAKA

Kau sakit, pulang saja (wajah tak tega)

MAYA

Nggak mau, baru juga sampai.

Maya duduk di kursi, dan mengupas apel. Raka menggigil, dan merintih kesakitan. Terdengar pintu diketuk, Ratna dan Mama datang. Maya mengangguk hormat.

Raka memandang wajah Kak Ratna. Air mata Ratna mengalir ke wajahnya yang makin pucat. Rasa sedih Mama terpancar saat menatap Raka.

Air muka Raka juga mulai hangat pada Mama. Sorot mata Mama yang biasa garang jadi penuh kelembutan.

RAKA

Siapa yang mengabari Mama dan Kak Ratna?

MAMA

Yang penting kau segera dioperasi, nak (suara lembut penuh kasih)

Tubuh Raka terasa nyeri demam lagi, dia merintih, menggigil dingin, dan mengerang kesakitan. Raka berhalusinasi sekilas seperti melihat Vena lagi. Dia menyebut nama, "Vena, vena."

Ratna dan Mama kaget dan heran. Mereka takut, bingung.

Maya menelpon Rendi dan Semilla.

Semilla datang bersama Rendi. Raka ketakutan melihat Semilla yang ingin bersalaman dengannya.

RENDI

Kau parno. Ia sama sekali tidak bergerak, apalagi menyentuhmu.

Suasana jadi tegang, Ratna meminta Semilla dan Mama untuk keluar ruangan dulu agar Raka bisa tenang. Mama menyadari kesalahan masa lalunya dan beranjak pergi. Tinggal Ratna, Maya, dan Rendi. Mama dan Semilla menunggu di luar.

MAYA

Kau pasti mampu melawannya, Ka.

RATNA

Ren, kondisi tubuhnya menggigil begitu. Apa tidak sebaiknya kita panggil dokter saja.

RENDI

Nggak perlu, Kak. Semangat, Ka. Kau mampu melawannya!

Dibalik gorden, tampak bayangan Mama sedang bercakap-cakap dengan dokter. Kak Ratna berdoa sambil menangis. Maya juga diam menundukkan kepala.

Rendi duduk di kursi. Raka terus merintih kesakitan.

RENDI

Aku tahu kau bingung.

RAKA

Kenapa mereka diam saja seperti malas meladeniku.

RENDI

Tenang, kau tak perlu berpikir yang neko-neko. Mereka mendoakanmu.

Maya melihat Raka yang kesakitan, dia menggenggam erat lengan Ratna.

RENDI

Sepertinya kau berhasil melawan rasa wakas, May.

MAYA

Aku bertahan untuk melawannya, Ren.

Pintu terbuka, Mama, dokter, dan dua suster masuk.

RATNA

Bagaimana, dok?

DOKTER

Alhamdulilah, besok sudah bisa dioperasi. Luka memar juga sudah berkurang.

Dokter mendekat ke Raka, dan berbisik.

DOKTER 

Kau pasti bisa melawan, Mas. Aku sangat yakin. Semua kembali ke niat. Jika demikian, maka rehab tidak perlu kau datangi. Tapi jika kau tidak memiliki niat yang kuat untuk menyudahi, maka kau akan direhab dulu.

Raka sedikit kaget, dan mengangguk pelan. Mama jadi bingung. Ratna tersenyum tipis.

DOKTER

Saya permisi dulu.

Dokter meninggalkan ruangan diikuti dua suster yang mengangguk pada mereka. Mama mendekat dan mencium kening Raka. Raka menyembunyikan perasaannya yang bahagia.

INT. RUANG PERAWATAN — SIANG

Raka membuka mata. Terlihat dua sosok di dekatnya, Rendi dan Maya. Di samping Raka ada Mama dan kak Ratna.

Mama tersenyum lebar.

RATNA

Kau sudah bangun, Ka.

Raka mengangguk lemah.

RATNA

Aku mau beli buah dulu sebentar.

MAMA

Mama juga ikut, sebentar ya nak.

Mama membelai kepala Raka dengan penuh kasih. Raka tersenyum. Mereka keluar ruangan. Maya mengangguk hormat pada mereka yang tersenyum padanya.

Rendi dan Maya mendekat.

RENDI

Aku kagum padamu, May.

MAYA

Kagum. Apa yang kau kagumi?

RENDI

Kau berhasil memenangkan perasaanmu.

MAYA

Maksudmu?

RENDI

Selain kau berhasil mendapatkan hati Raka, kau juga sukses mendapatkan hati keluarganya.

Maya tersenyum malu dan tampak salah tingkah. Ia mencubit lengan Rendi, Raka tertawa tipis.

Maya mendekati Raka.

MAYA

Kau bisa melawannya, Ka. Aku akan selalu bersamamu! (Maya memegang pipi Raka)

RENDI

Memang tidak mudah. Yakinlah kau pasti bisa. Berjuang sendiri, karena aku tidak yakin teman-teman kita yang keluar dari rehabilitasi berhasil memutus jerat narkoba.

MAYA

Kalau Aku dan Rendi bisa, itu artinya kamu juga bisa, Ka.

Maya menggenggam tangan Raka menguatkan. Raka mengangguk.

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar