Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
INT. RUMAH — PAGI
Wajah Raka muram, dan berhalusinasi. Barisan buku-buku yang tertata rapi di dekat pintu kamar Kak Ratna, seperti berterbangan menimpuknya.
Raka menuju ruang makan mengambil satu sendok makan dan membawanya ke kamar. Begitu bongkahan yang menyerupai garam mencair di cekungan sendok makan, segera dipindah ke dalam insulin lalu ia suntikkan ke lengan.
Raka seolah ada di taman, dia jadi ceria, tersenyum-senyum dan bersiul-siul. Dia bermain bersama bias cahaya, yang mulai melelehkan embun di dedaunan dan bunga-bunga. Raka mendengar suara hentakan kaki dan musik relaksasi.
Ratna masuk kamarnya, tak disadari oleh Raka yang sedang fly.
RATNA
Raka jadi kaget. Buyar sudah alam indahnya.
RATNA
RAKA
RATNA
RAKA
RATNA
RAKA
RATNA
Ratna pergi keluar kamar. Raka merasa lega.
RATNA (VO)
RAKA (VO)
Raka menuju meja makan. Dia melihat Ratna membuka laptop di meja ruang tengah.
RAKA (VO)
RAKA
RATNA
RAKA
RATNA
Raka menunjukkan wajah heran dan tak percaya. Dia teringat Mama menghubungi semalam dengan suara memecahkan gendang telinga. Mereka malah bertengkar.
"Kamu di mana? Pulang!!!
RAKA
RATNA
RAKA
RATNA
RAKA (VO)
Tanpa sepenuhnya Raka sadari, matanya berkaca-kaca. Dia melangkah dan melemparkan pandangannya ke luar jendela, menatap langit yang kelabu, air mata Raka merembet ke dagu.
RAKA (VO)
Tiba-tiba tampak dari jendela sinar kilat mengerjap-ngerjap. Raka mengerjap-kerjapkan matanya untuk memastikan bahwa itu kilat atau halusinasinya saja. Ternyata memang benar petir, saat terdengar bunyi menggelegar, Raka sangat kaget.
RAKA