Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
SENI BERTAJUK CINTA
Suka
Favorit
Bagikan
17. Scene 153-161

#153. INT. MOBIL TAXI - MALAM

Gantha pun sedikit melamun terlihat jelas sorot matanya yang sendu, dan seketia ia mencoba membaca surat tersebut (Backsound Instrument Sawan Aaya Hai-arijit singh)

Isi surat : RANDI (O.S)

Gan, gue gatau harus minta maaf dengan cara apa, mungkin lo ga akan pernah bisa maafin gue, dan mungkin gue emang udah ga pantes di sebut saudara lo lagi, tapi lo kenal dan tau gue ngelebihin diri gue sendiri kan? gue cuma manusia cengeng dan lo yang selalu ada di belakang gue, gue tau lo ga akan pernah bisa maafin permasalahan ini tapi setidaknya lo jangan pernah inget lagi dengan semua ucapan perkataan gue yang waktu itu karna gue ga bermaksud untuk bicara seperti itu, gue udah di buta in oleh perasaan cinta dan ke egoisan, gue mengaku salah udah misahin kedua insan yang telah jatuh cinta, karna gue kalian berdua sedih dan merasa hancur karna kesalah fahaman, gue pengen lo kejar sriti gan, cinta lo berdua harus bersatu dan ga boleh ada lagi penghalang di antara lo berdua, gue ga akan pernah bisa maafin diri gue sendiri kalo sampai kalian ga bersatu, karna gue adalah penyebab dari semuanya, so gue akan terus merasa bersalah kalau lo ga sampai nemuin sriti di bandara, please karna jam 11 malam ini keberangkatan pesawatnya. Lo harus jelasin kalau semua yang udah gue jelasin ke dia itu emang bener, dan gue yakin dia percaya sama lo gan. Setelah masalah ini selesai gue mohon banget lo balik lagi kerumah, rumah dimana kita tumbuh besar bareng-bareng dan banyak lagi kenangan lain nya di rumah ini sama ayah dan bunda, tapi untuk sementara waktu, gue akan ke London demi mengejar sebuah cita-cita gue dan kerja di sana, kebetulan tiket dari temen ayah dulu masih ada, dan mulai saat ini gue akan berusaha belajar mandiri dewasa dan memulai hidup gue dari nol dimana gue ga akan pernah mengulang kesalahan apapun lagi sehingga bisa menjadi orang yang lebih baik lagi. Sesak rasa nya untuk ninggalin negara ini, rumah ini, dan semua kenangan di sini, gue bakal selalu rindu akan semuanya, dan gue berharap ketika gue balik kerumah itu lagi kita udah mempunyai pasangan dan setelah menikah kita harus ngebawa pasangan kita tinggal di rumah ini, dan jangan sampai lo ngebiarin gue cuma tinggal berdua sama pasangan gue di sini, lo masih inget kan kata ayah rumah ini itu adalah rumah kita berdua jadi lo ga bisa nolak untuk hal ini. Makasih karna lo udah ngebuat gue semakin banyak belajar akan arti kehidupan, gue emang belum bisa memperbaiki keadaan ini tapi gue pengen lo tetep ngangep gue sodara kecil lo yang dulu, yang ga pernah ngelakuin kesalahan sebesar ini. Entah, apa gue masih pantes memunculkan diri gue lagi di depan lo suatu hari nanti, tapi please suatu hari nanti lo izinin gue minta maaf secara langsung sama lo dan sriti dan gue bisa merangkul lo lagi melepas rindu dan kembali menjadi keluarga yang utuh, dan terakhir sampaikan salam maaf gue ke sriti ya, from randi.

Selama membaca gantha terlihat matanya yang mulai berkaca-kaca dan setelah selesai membaca ia memejamkan matanya sebentar lalu menghapus air matanya dan memegang erat kertas tersebut

 

GANTHA (V.O)

Sampai kapan pun lo adalah sodara gue ran, ini cuma masalah cinta, soal perasaan yang terkadang sulit di fahami dan di mengerti dengan akal ataupun logika (dengan pandangan yang sendu berkaca-kaca sambil melihat jalanan yang terlihat beberapa kendaraan melintas)

 

berusaha tegar ia sesekali menghelai nafas dan membuangnya. Gantha yang memandang jalananpun hanya terdiam sendu (Backsound Sawan Aaya Hai-arijit singh)

DISSOLVE

#154. EXT. JALANAN – MALAM

Tampak terlihat mobil taxi yang di tumpangi gantha sedang melintas dan melaju dengan kecepatan tinggi serta sorot-sorot lampu malam sepanjang jalan (Backsound Hamari adhuri kahani-Arijit singh)

CUT TO

#155. INT. BANDARA – MALAM

Penerbangan pun tiba sriti beserta pamannya tanpa menunggu langsung ke bagian tiket untuk menaiki pesawat (Backsound Hamari adhuri kahani-Arijit singh)

CUT TO

 

 

#156. INT. RUMAH RANDI - MALAM

(Backsound Instrument Sunn raha hai-Ankit tiwari) Sesampainya randi di rumah pun berjalan dengan sendu memikirkan semua hal yang sudah terjadi, ia menguatkan diri berjalan ke kamarnya untuk menyiapkan perpindahan nya keluar negri dari menelpon pesawat hingga penginapan disana kemudian ia mengemas barang-barangnya seperti baju dan lainya

CUT TO

 

#157. INT. BANDARA - MALAM

(Backsound Instrument Sunn raha hai-Ankit tiwari) Sesampainya di bandara gantha pun berlari untuk mencari sriti, ketika ia melihat jam menunjukan waktu penerbangan nya gantha pun merasa pasrah walau peransaanya hancur untuk kedua kalinya namun ia menyemangati dirinya bahwa kemungkinan bias saja terjadi gantha pun masih mencoba mencari tetap berlari dengan kedua matanya yang sendu ke arah pintu pengecekan tiket sambil terus berlari mencari sehingga lelah lalu ia meyakini bahwa memang pesawat sriti telah berangkat. (Backsound Sunn raha hai-Ankit tiwari) jam menunjukan pukul 00.00 wib, dia pun balik dari bandara dengan rasa sedih penyesalan sesaat terlihat menahan emosional kesedihannya kemudian dengan lemas dan pandangan kosong dia terus berjalan dan menaiki taksi

CUT TO

 

#158. INT. RUMAH RANDI – KAMAR AYAH IBUNYA – MALAM

(Backsound Sunn raha hai-Ankit tiwari)Sebelum berangkat ia memasuki kamar ayahnya dan memandang foto ayahnya beserta ibu nya hingga ia mencium foto tersebut dan memasukan kedalam tasnya dengan mata yang berkaca-kaca kemudian ia bergegas pergi dengan langkahnya yang berat

CUT TO

 

#159. INT. RUMAH RANDI – KAMAR GANTHA – MALAM

 

(Backsound Sunn raha hai-Ankit tiwari) Kemudian ia ke kamar gantha dan mengingat kenangan dulu semasa kecilnya di kamar tersebut sambil memandangi sebuah foto mereka berdua yang terbingkai terlihat sorotan mata yang sendu dan bekaca-kaca randi pun mengambil nya lalu ia masukan ke dalam tasnya ia berusaha kembali bergegas sambil menghapus air matanya sempat merasa hatinya berat untuk pergi akhirnya randi pun berangkat malam itu juga

CUT TO

 

#160. INT. JALANAN – MOBIL – MALAM

(Backsound Sunn raha hai-Ankit tiwari) Terlihat randi yang sedang duduk di samping supir hanya melamun dengan pandangan nya ke depan

CUT TO

 

#161. INT. RUMAH RANDI – MALAM

(Backsound Sunn raha hai-Ankit tiwari) Gantha pun kembali kerumahnya randi, untuk bertemu dengan randi namun setelah mencari-cari ke setiap sudut rumahnya, ia tidak menemukan randi, pembantu dan tukang kebun serta supirnya terlihat telah tidur, gantha pun masuk kamar randi kemudian gantha sangat terkejut karna banyak sekali lukisan sriti dan beberapa lukisan gantha bersama randi semasa kecil, ia sangat merasakan kesedihan lagi, ia tak berdaya dan terduduk di kursi belajar randi gantha yang merasa emosi karna kehilangan kedua orang yang dia sayang itu hanya bisa meneteskan air mata (Backsound instrument tum hiho) gantha akhirnya keluar kamar randi dan masuk ke ruang musiknya, ia memainkan piano gitar, biola (Sambil Flashback) dan akhirnya iapun tertidur di ruang musik tersebut. Setelah ia terbangun ia terlihat lemas berjalan dengan segala kegundahan hatinya, dan akhirnya ia pun berhenti bekerja sebagai pengajar les musik

CUT TO

 

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar