Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
SENI BERTAJUK CINTA
Suka
Favorit
Bagikan
9. Scene 71-82

#71. EXT. JALANAN - MALAM

(Backsound Sanam re-Arijit singh) Gantha yang sedang mengendarai motor tiba-tiba terhenti melihat mobil randi yang terpakir di pinggir jalan sepi, gantha menemukan randi yang tergeletak di samping mobilnya, gantha pun terkejut dan berusaha membangun kan randi tetapi randi tidak sadarkan diri, dengan segera mungkin gantha terburu-buru membawa nya pulang

CUT TO

 

#72. INT. RUMAH RANDI – KAMAR RANDI – MALAM

Terlihat dokter yang sedang memeriksa randi di dampingi gantha dengan wajah penuh ke khawatiran

DOKTER

Sepertinya lambung saudara anda tidak menerima asupan makanan ke dalam tubuhnya berangsur-angsur atau berhari-hari, dan pola istirahatnya yang buruk sehingga ia terkena tipes

GANTHA

Tapi saudara saya bisa segera sembuh kan dok, apa harus di rawat?

 

DOKTER

Bisa dirawat dirumah saja, asalkan makan dan minum obatnya teratur insyallah 4 sampai 5 hari akan membaik (sibuk menyatet resep obat) dan ini resep obatnya

 

GANTHA

Terimakasih dok nanti saya akan segera ke apotik untuk menebus obatnya

 

DOKTER

Baik kalau gitu saya permisi

 

GANTHA

Iya dok terimakasih sekali lagi(berjabat tangan dan tersenyum)

 

Dokter pun bergegas pergi dan gantha sebelum pergi ia sejenak melihat randi yang sedang tertidur terlihat sedikit sendu gantha pun bergegas pergi keluar

CUT TO

#73. INT. RUMAH RANDI – DAPUR – PAGI

Setelah gantha habis membeli bubur dan menebus resep obat ia pun langsung memberikan nya ke bibi untuk di berikan ke randi

GANTHA

Bi nanti bubur sama obatnya sekalian bawa ke atas ya, saya mau keluar dulu sebentar

 

BIBI

Baik den

CUT TO

 

#74. INT. RUMAH RANDI – SIANG

Terlihat gantha yang sudah kembali memasuki rumah lalu berjalan ke arah kamar randi untuk melihat kondisinya

DISSOLVE

#75. INT. RUMAH RANDI – KAMAR RANDI - SIANG

Randi yang sedang duduk berbaring di tempat tidurnya terlihat melamun, seketika gantha pun masuk tanpa mengetuk pintu lalu mereka saling melihat dan gantha pun duduk di sofa dekat tempat tidur randi.

GANTHA

Gimana lo udah mendingan ran (gantha terlihat senyum sumringah)

 

RANDI

Emang gue kenapa? Gue baik - baik aja ko gan

GANTHA

Lo sampai ga sadar kalau lo ga makan – makan ran? lo pingsan semalem di jalanan, lo bilang ini baik-baik aja? Asli gue ga habis fikir ran, gue bener-bener ga kenal randi yang kaya gini. Apa gara-gara gue ngebhas soal percintaan? Kalo iya Gue minta maaf, gara-gara ucapan gue tempo hari itu udah nyinggung perasaan lo, tapi ini mnurut gue hal kecil yang ga perlu di permasalahin

 

RANDI

Ini bukan masalah itu ko, gue cuma butuh ketenangan buat masalah yang lagi gue rasain (berbicara dengan pandangan kosong ke arah depan)

GANTHA

Ran (sambil memegang bahu dan melihat randi) kalo bukan masalah itu terus masalah apa, gue sepupu lo, gue kenal lo, sifat karakter kita 11 12, dan ga ada yang di tutupin selama ini

 

RANDI

Lo ga perlu khawatirin gue, kita bukan anak kecil lagi yang harus semua masalah kita berbagi, kita bisa sama-sama bahagia kok dengan cara kita masing-masing

 

GANTHA

Apa lo bilang? Bahagia? apa cara bahagia lo kaya gini?

RANDI

Lo ga pernah ngerasain jadi gue, lo banyak temen sedangkan gue? semua yang gue rasain gue pendam sendiri (bangun dari tempat tidurnya)

GANTHA

Apa saat ini gue bukan saudara lo lagi? biasanya lo cerita apapun itu ke gue (gantha pun terlihat emosi)

 

RANDI

Sorry gan (menahan sendunya) gue lagi ga bisa bahas soal apapun gue harap lo keluar dari kamar gue (berbicara sambil beranjak dari tempat tidurnya dan mendorong gantha keluar)

Randi yang berusaha mendorong gantha keluar walaupun gantha tetap berusaha ingin membicarakan sampai selesai (Backound Bulleya – Amit mishra & shilpa rao)

 GANTHA

Ran tapi ran

 

RANDI

Gue pengen istrahat sorry gan (lalu tutup pintu kamarnya)

 

Gantha yang emosi pun berusaha mengedor-gedor pintu randi

 

GANTHA

Ran randi gue mohon stop semua ke anehan lo ini, tolong jangan pernah nyiksa diri lo lagi, please lo cerita sama gue apa yang sebenernya terjadi (berbicara penuh emosi sambil menggedor-gedor pintu kamar randi)

Karna randi tak kunjung membuka kan pintu gantha pun menonjok sekali pintu tersebut kemudian gantha turun ke bawah dengan rasa emosionalnya (Backound Bulleya – Amit mishra & shilpa rao)

CUT TO

 

#76.INT. RUMAH RANDI – DAPUR - SIANG

Dengan rasa yang gundah gantha pun menghampiri bibi di dapur (asisten rumah tangga)

 GANTHA

Bi untuk seminggu ini tolong rutin ya bi ngurusin randi makan dan minum obatnya

 

BIBI

Baik den (mengangguk dan tersenyum)

GANTHA

Terimakasih bi (dengan wajah yang sendu kemudian bergegas pergi)

CUT TO

#77. INT. KAMPUS – AULA – SORE

(Backsound – Gallan Goodiyan) Sebulan kemudian Aula terlihat ramai dengan mahasiswa dan mahasiswi fakultas seni pertunjukan semeseter 6 yang sedang berlatih secara bergantian menggunakan panggung seni tersebut terbagi seni musik tari dan teater sementara seni tari yang sedang berlatih di atas panggung dan yang lain nya berlatih di sisi bawah panggung, seketika teman-teman nya pun bersorak-sorak untuk gantha menemani sriti menari, akhirnya gantha pun menari berdua dengan sriti kemudian seluruh mahasiswa yang berada di aula pun ikut menari suka cita

INSERT : INT. AULA - SORE

(Backsound – Gallan Goodiyan) Randi yang bermula mengamati dan menyaksikan sriti di balik tirai aula samping setelah melihat gantha dan sriti bisa sedekat itu menari dengan suka cita. ia tidak kuasa memendung lagi rasa sedihnya terhadap rasa hatinya yg sangat menyukai sriti, ia sangat iri dengan kondisi gantha yang berbanding terbalik dengan kondisinya, tetapi terkadang ia merasa serba salah ketika ada peluang untuk mendekati sriti tetapi ia memikirkan gantha karena punya perasaan yang sama pada sriti. Dan akhirnya randi pun bergegas keluar dari ruang aula tersebut.

BACK TO

Gantha dan sriti pun masih menari bersama di sekelilingi mahasiswa mahasiswi lain nya yang ikut menari penuh kegembiraan

DISSOLVE

#78. EXT. KAMPUS – PARKIRAN

Randi yang berjalan cepat ke arah mobilnya lalu lagi lagi ia membawa mobilnya dengan kecepatan tinggi

CUT TO

#79. INT. RUMAH RANDI – MALAM

(Backsound Sanam Re-Arijit singh) Randi yang menatap sendu lukisan sriti, ia merasa kebahagian nya hadir ketika dia jatuh cinta pada sriti, ia melukis gambar hati yang hancur berwarna merah dengan rasa emosionalnya, hampir semua lukisan yang berada dalam kamarnya berantakan, hanya satu yang masih terpajang yaitu lukisan sriti yang pertama kali ia lukis ia seperti tertatih berjalan dan menangis ke kamar ayahnya, ia melihat semua kenangan bersama keluarga lengkapnya terdahulu, membuat dirinya semakin terpuruk, ia memegang satu-satu peninggalan ayahnya yaitu atribut kepolisan dari baju-baju serta senjata api yang tersusun rapi setelah itu ia pun berlari keluar dengan mengantongi sebuah benda yang berasal dari kamar ayahnya lalu ia pergi menggunakan mobilnya dengan kecepatan tinggi    

CUT TO

#80. EXT. JALANAN - MALAM

(Backsound Sanam Re-Arijit singh) Kemudian terhenti di suatu jalan dan ia pun keluar mobil dengan menangis menutup pintu mobilnya dengan amat keras dan ia menendang tortoar jalan ia pun memukul dinding jembatan lalu terhenti dan jatuh berlutut dan berteriak dengan keras menyebut ayah dan ibu nya yang telah tiada

CUT TO

#81. INT. RUMAH RANDI – BALKON - MALAM

Setelah acara latihan di kampusnya selesai gantha yang sesampai rumah pun lansung ke balkon untuk beristirahat menikmati angin malam dan bermain gitar

DISSOLVE

 

#82. INT. RUMAH RANDI - MALAM

(Backsound Sanam Re-Arijit singh) Randi yang memasuki halaman rumahnya dengan mata yang sendu beberapa kali FLASHBACK ketika randi dan gantha tumbuh besar bersama dari masa kecil hingga dewasa sambil ia menaiki anak tangga ke arah kamar nya dengan berlinang air mata, ketika memasuki kamarnya yang berantakan itu ia mencoba untuk memandang lagi lukisan yang tinggal satu-satunya masih terpajang rapih yaitu lukisan pertama ketika ia melukis sriti, randi memandang lukisan tersebut sangat tajam tanpa mempedulikan air matanya yang berlinang lalu dengan helai nafas yang panjang ia berdiri dan dengan cepat menghapus air mata nya kemudian bergegas mengambil lukisan tersebut dan keluar kamar menuju ke atas balkon

DISSOLVE

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar