Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
SENI BERTAJUK CINTA
Suka
Favorit
Bagikan
14. Scene 126-135

#126. INT. RUMAH PAMAN SRITI – KAMAR SRITI - PAGI

Sriti yang terbngun dari tidurnya ia sangat terkejut melihat jam yang sudah menunjukan pukul 09.00 wib karna ia sudah ada janji dengan randi ingin ikut menemani nya melukis di pantai

CUT TO

#127. EXT. RUMAH RIKI – HALAMAN DEPAN – PAGI

Gantha nampak tergesa-gesa memasuki gerbang rumah riki karna kedua teman nya telah menunggunya, kemudian gantha dan kedua sahabatnya berkumpul dan bercerita akhirnya mereka pun mengetahui semua cerita yang telah di ceritakan oleh gantha namun tidak lama kemudian kesedihan gantha dan kedua sahabatnya berubah seketika, mereka dapet telepon bahwa proposal mereka telah di acc lalu mereka berpelukan dan riki pun mengajak kedua sahabatnya jalan-jalan dengan mobilnya (Backsound Challa-Rabbi shergill)

CUT TO

#128. EXT. PUNCAK – JALANAN - PAGI

(Backsound Challa-Rabbi shergill) Mobil yang sedang melaju di tengah hamparan pemandangan kebun teh, terlihat mobil zeep yang di kendarai riki, dengan atap yang terbuka. Gantha dan dika yang sedang menikmati udara di atas mobil seiring perjalanan mereka bertiga pun menggunakan kaca mata hitam dan bernyanyi bersama, untuk merefresh fikirannya dengan jalan-jalan mengelilingi alam di puncak (Backsound Challa-Rabbi shergill)

CUT TO

#129. EXT. PANTAI – PAGI

Suasana pantai sangat terlihat menawan indah terlihat matahari bersinar terang dengan air laut berwarna hijau jernih dan beberapa pohon kelapa yang sedang tertiup angin. Randi yang terlihat duduk di pinggir bawah pohon-pohon kelapa terlihat sendu dan meyakini bahwa sriti tidak akan bisa menemani ia melukis, seketika sriti pun datang dengan mengagetkan randi(Backsound Instrument Muskurane – Arijit singh) sriti pun bingung mengapa ia belum sama sekali melukis lembaran lukisan nya pun masih kosong

SRITI

Hai

 

Randi pun terkejut dari lamunan nya

RANDI

Hai (berusaha tersenyum)

 

 

SRITI

Mengapa lembaran lukisan nya masih kosong?

 

RANDI

Aku belum memulainya karena aku menunggu mu

 

SRITI

Aku minta maaf karena tadi pagi aku kesiangan, semalam aku tidur larut malam

 

RANDI

Engga apa-apa ko (tersenyum senang) ayo kita mulai melukis

 

(Backsound Muskurane – Arijit singh) Randi yang mulai melukis dan sriti yang memperhatikan randi melukis di sampingnya kemudian mereka melukis bersama sesekali terlihat ada canda Beberapa jam kemudian sriti pun terlihat sedang di pinggir pantai menulis nulis di pasir dengan batang kayu kecil, randi yang sedang merapihkan peralatan lukisnya, selalu saja pandangan nya ke sriti (Backsound Muskurane – Arijit singh)

RANDI (V.O)

Mungkin aku tidak akan pernah bisa membuatnya tertawa lepas seperti gantha yang selalu bisa membuat nya tersenyum dan tertawa bahagia (sendu)

 

Sriti yang menulis i hate you menggambarkan perasaan nya, setelah randi selesai merapihkan alat lukisnya ia pun menghampiri sriti dan tulisan tersebut pun sudah terhapus ombak, sriti yang memandangi pantai sambil melamun kan tentang perasaan nya seketika terkejut karna randi langsung ada di hadapan nya mengajaknya pulang

RANDI(CONT’D)

Ayo kita pulang     

 

SRITI

Ayo (mencoba tersenyum sambil membawa sepatu sendalnya)

 

RANDI

Oia tadi apakah kamu menulis nama seseorang di pasir ini ? (sambil berjalan)

SRITI

Aku hanya menulis sebuah kalimat (tertawa kecil) Apa kamu yang ingin menulis nama seseorang di pasir ini?

 

RANDI

Oh aku kira kamu menulis nama seseorang (tertawa kecil) ya aku ingin sekali menulis nama seseorang, tapi menulisnya tidak di sini, karena kalau menulis disini jika ombak datang tulisan itu akan menghilang (tertawa kecil)

 

Mereka pun tertawa dan bicara sambil berjalan di pinggir pantai

 SRITI

Sepertinya dugaan ku benar kamu sedang jatuh cinta? (tertawa kecil)

 

RANDI

Iya, (tersenyum malu-malu) semenjak jatuh cinta aku mengungkapnya hanya melewati lukisan aku tidak terlalu mahir mengungkapkan dengan kata-kata

SRITI

Mengapa kamu tidak pernah bercerita, bukankah kamu sudah mengangapku temanmu?

 

RANDI (V.O)

Bahkan lebih dari itu (melamun memandang sriti)

SRITI

Mangapa kamu diam? (tersenyum)

RANDI

Oh iya tentu, aku sudah mengangapmu temanku mungkin lain waktu aku akan bercerita soal ini(tersadar dari lamunanya dan tersenyum)

 

SRITI

Tapi apakah kamu sudah menyatakan cinta pada gadis itu?

 

RANDI

Belum (menggelengkan kepalanya)

 

SRITI

Mengapa?

 

RANDI

Karna belum saatnya dia tau

 

SRITI

Sebaiknya kalau kamu jatuh cinta dengan seseorang, kamu harus langsung memberi tau nya sebelum rasa cinta itu menghilang, karna cinta bisa datang dan pergi kapan saja tanpa kita minta dan sadari

RANDI

Iya (tersenyum) aku akan mengungkapkan secepatnya (tersenyum)

 

SRITI

Good, dan jangan lupa kenalkan gadis itu dengan ku(tersenyum)

Randi seketika terlihat sendu

RANDI

Iya pasti aku akan kenalkan ke kamu nanti (mencoba tersenyum)

 

(Backsound Muskurane – Arijit singh) Seketika sriti yang sedang berjalan terkena karang sedikit terluka telapak kakinya, dan randi pun mengambil obat merah di tasnya dan mengobatinya, ia sesekali saling memandang, dan sritipun di antar pulang dengan di bantu berjalan menuju ke mobilnya

CUT TO

#130. EXT. KAMPUS - SIANG

(Backsound Teri khair mangdi - Bilal Saeed) Sriti yang sedang berjalan pincang karena kondisi kaki nya yang masih sakit karna terkena karang kemarin, seketika ia berjalan kemudian bertemu dengan gantha. Gantha pun yang melihat bertanya-tanya dalam hatinya mengapa dengan kaki sriti walau dalam hati kecilnya ingin membantu hanya saja ia menahan untuk tidak peduli dan mereka pun saling menatap sendu SLOW MOTION namun gantha berpura-pura tidak memperdulikan, gantha berjalan dengan lambat dan sesekali menoleh ke sriti, sriti pun berusaha untuk tidak menoleh ke arah gantha dan terus berjalan dengan mata yang sangat sendu lalu gantha menoleh ke arah sriti kembali, sampai pada akhirnya gantha sembunyi di balik dinding untuk melihat sriti, tidak lama kemudian randi pun datang dan menghampiri sriti membantunya berjalan gantha melihat dengan matanya yang berkaca-kaca, gantha pun menahan rasa sakit hatinya dan beranggapan mereka memang sudah saling jatuh cinta

CUT TO

 

#131. EXT. KAMPUS – AULA - SIANG

(Backsound Teri khair mangdi - Bilal Saeed) Mahasiswa dan mahasiswi seni pertunjukan sedang berlatih dan terlihat juga gantha dan sriti yang berlatih masing-masing dengan grupnya, sesekali gantha dan sriti yang tidak sengaja saling melihat terlihat sangat canggung dan seperti tidak saling mengenal, gantha berlatih dengan teman-temannya dengan konsep yang telah ia buat dan untuk konsep kolaborasi ia melakukan sedikit perubahan karena adanya permasalahan gantha memilih riki yang menggantikan memainkan arasement di salah satu daftar tugas konsep dalam pengambilan nilai akhir tersebut

 

CUT TO

 

#132. INT. KAMPUS – SIANG

(Backsound Teri khair mangdi - Bilal Saeed) Randi dan sriti mulai berteman dekat, randi selalu menunggu di pintu kelasnya sama persis seperti gantha yang selalu menunggu dia di situ, hari-hari sriti pun tidak se happy ketika dia dengan gantha ia setiap kali hanya mencoba tersenyum.

CUT TO

 

#133. EXT. JALAN - SORE

Tampak terlihat pemandangan kota TIME LAPSE Waktu yang terus berjalan mendekati pentas seni pertunjukan tugas akhir

CUT TO

 

#134. EXT. FLYOVER - JALANAN - MALAM

(Backsound Saiyaara – Mohit Chauhan) Suasana malam yang hampir sepi hanya terlihat lampu-lampu luas terlihat dari atas flyover, gantha yang sedang berdiri terdiam melihat pemandangan malam dari atas flyover angin pun seakan yang menemani kegelisahan hatinya Setelah perasaan nya tidak karuan karena permasalahannya, ia pun berniat untuk melupakan segala sesuatu tentang perasaannya, namun bukan nya membaik perasaan nya tambah tidak karuan, karna FLASHBACK FLASHBACK terus menggannggu fikiran nya, akhirnya di luar kendali ia pun berlari se cepat-cepatnya karena terbawa emosionalnya sehingga ia bertekat ingin menghampiri sriti untuk menjelaskan semua yang telah terjadi, tetapi lagi lagi suatu rasa yang menahan diri nya untuk tidak melanjutkan langkahnya dan akhirnya ia kembali menghentikan langkahnya, karena rasa lelahnya ia pun berjalan tanpa tenaga dengan kedua mata yang sangat sendu serta tatapan yang kosong berdiri kembali di pinggir flyover memandang lampu-lampu malam dari ketinggian sambil menarik nafas karena habis berlari, kemudian riki yang sedang melewati jalan itu pun melihat gantha lalu ia meminggirkan mobilnya dan mencoba berlari menghampiri gantha, gantha yang tidak bisa menahan segala emosionalnya dan akhirnya ia pun sesekali menendang besi flyover dengan meneteskan air mata

RIKI

Lo bohong gan sama gue dan dika

 

Gantha pun terkejut melihat riki dengan reflek gantha menghapus air matanya

RIKI(CONT’D)

Lo bilang, kalau lo udah baik baik aja, nyata nya?

Gantha yang terlihat sendu dan menahan emosi

RIKI(CONT’D)

Gan... lo ga bisa terus-terusan kaya gini. Jangan selalu nyiksa hati lo dan diri lo sendiri

  GANTHA

Gue ga bisa ki, ga tau apa yang harus gue lakuin lagi (berbicara menunduk kebawah sambil memegang besi bahu jalan) Kenapa harus randi.. kenapa harus randi yang jatuh cinta sama sriti, kenapa? ..... (bicara menghadap riki) apa ga ada orang lain? dua orang itu sangat berharga di kehidupan gue ki, rasanya gue ga mampu untuk ngelepasin kedua orang yang sangat berarti itu (berbicara menunduk kebawah sambil memegang besi bahu jalan menahan kesedihan di sertai emosional)

RIKI

Tolong lo selesain masalah ini gan, jangan jadi orang pengecut yang selalu ngumpet di balik ketakutan lo dan ngebuat lo semakin terpuruk kaya gini. lo harus ketemu bertiga atau lo harus lupain semuanya, lo harus pilih sekarang juga, kalo lo milih untuk selesain, lo harus jelasin semuanya ke sriti dan lo bicarain bertiga sama randi, tapi kalo lo mau lupain semuanya, lo harus mulai semuanya dari awal kehidupan lo yang baru tanpa ada nama mereka lagi di hidup lo. dan gue mau denger lo janji sama omongan lo sendiri biar lo secepetnya terlepas dari masalah ini, hidup terus berjalan gan, apa lo ingin sepanjang hidup lo seperti ini? Lo harus putusin sekarang juga, kalo lo tetep bertahan seperti ini berarti lo pengen menghabiskan waktu sepanjang hidup lo dengan penuh rasa menyesal

 

Gantha pun hanya terdiam

 

RIKI(CONT’D)

Ok kalo lo masih diem itu tanda nya lo siap menghabiskan waktu lo untuk menikmati keterpurukan yang akan terus menghiasi hari-hari lo, gue balik gan (bergegas pergi)

 

Gantha pun langsung menoleh ke arah riki dan memanggilnya

GANTHA

Ki... gue pilih buat lupain semuanya dan memulai kehidupan yang baru

 

RIKI

         Lo udah yakin? Milih itu?

 

 

    GANTHA

Iya (mencoba tersenyum) gue ga tau harus berterimakasih kaya gimana ke lo dan dika

 

RIKI

Sebagai sahabat memang sudah seharusnya gan kaya gini,jangan sampe lo juga terus-terusan ngebuat gue dan dika ngerasa ga ada guna nya jadi sahabat, pokoknya gue dan dika akan selalu ada buat lo (tersenyum)

GANTHA

Thanks(tersenyum dengan mata yang masih sendu)

 

Dan akhirnya gantha berjalan menghampiri riki bertosan dan memeluk riki, gantha pun berusaha untuk menerima keputusan nya, dan dia fokus untuk memikirkan masa depan nya

CUT TO

 

#135. INT. KAMPUS – AULA – SIANG

(Backsound O khuda - Sooraj Pancholi, Athiya Shetty Amaal) Persiapan untuk h-3 pentas seni tugas akhir, terlihat seluruh mahasiswa-mahasiswi memadati aula melaksanakan latihan dan gladiresik, gantha dan sriti yang saling tak menyapa mencoba fokus dengan grupnya masing-masing

CUT TO

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar